ABSTRACT
PENDAHULUAN
Bakso merupakan salah satu dan lain-lain. Daging sebagai bahan
produk olahan daging yang banyak baku dapat berasal dari berbagai jenis
dikonsumsi dan digemari, mulai dari ternak, antara lain sapi, ayam, ikan
anak-anak hingga manula karena ataupun kelinci, namun pada
rasanya lezat, bergizi tinggi serta umumnya daging yang digunakan
dapat disajikan dalam berbagai adalah daging sapi dan ikan.
bentuk, misalnya sebagai cemilan Bakso ikan dapat didefinisikan
(bakso goreng) maupun aneka macam sebagai produk makanan berbentuk
masakan seperti aneka sup, capcay, bulatan, yang diperoleh dari
1. Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2. Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
1
Tabel 2. Rata-rata kadar abu bakso jantung pisang dan ikan patin (%)
Hari Penyimpanan suhu Metode Pengemasan Rata-rata
pengamatan dingin M1 M2
Hari ke 2 T1 1,66 1,64 1,65
T2 1,64 1,63 1,64
T3 1,60 1,60 1,60
Rata-rata 1,63 1,62
Hari ke 4 T1 1,63 1,60 1,62
T2 1,58 1,54 1,56
T3 1,51 1,42 1,47
Rata-rata 1,58 1,52
Hari ke 6 T1 1,57 1,54 1,55
T2 1,53 1,50 1,52
T3 1,38 1,27 1,32
Rata-rata 1,49 1,44
Tabel 6 menunjukkan bahwa pisang dan ikan patin. Hal ini diduga
perlakuan metode pengemasan, terjadi karena metode pengemasan
penyimpanan suhu dingin dan vakum dan non vakum mampu
interaksi keduanya berpengaruh menghambat penurunan kualitas
tidak nyata terhadap kadar abu bakso fisik dan kimia dari bahan pangan
jantung pisang dan ikan patin. Hal termasuk abu. Pada penelitian
ini diduga terjadi karena rentang Hutapea (2010) tentang
suhu penyimpanan yang diberikan penyimpanan bakso ikan nila merah
tidak besar yaitu ±5oC. dengan kemasan plastik dalam suhu
Kadar abu merupakan zat ruang menunjukkan tidak terjadi
anorganik sisa hasil pembakaran. perubahan yang signifikan pada
Kadar abu berhubungan dengan kadar abu.
unsur mineral yang terdapat dalam Perlakuan penyimpanan suhu
bahan (Winarno, 2004). Perlakuan dingin berpengaruh tidak nyata
metode pengemasan vakum dan non terhadap kadar abu bakso jantung
vakum berpengaruh tidak nyata pisang dan ikan patin. Hal ini diduga
terhadap kadar abu bakso jantung karena penyimpanan suhu dingin
7
Tabel 3. Rata-rata kadar protein bakso jantung pisang dan ikan patin (%)
Hari Penyimpanan suhu Metode Pengemasan
Rata-rata
pengamatan dingin M1 M2
T1 12,80 12,77 12,79
T2 12,75 12,73 12,74
Hari ke 2
T3 12,67 12,64 12,66
Rata-rata 12,74 12,71
T1 12,78 12,74 12,76
T2 12,72 12,69 12,71
Hari ke 4
T3 12,62 12,54 12,58
Rata-rata 12,70 12,66
T1 12,73 12,72 12,72
T2 12,62 12,63 12,63
Hari ke 6
T3 12,52 12,48 12,50
Rata-rata 12,62 12,61
Tabel 4. Rata-rata kadar lemak bakso jantung pisang dan ikan patin (%)
Hari Penyimpanan suhu Metode Pengemasan
Rata-rata
pengamatan dingin M1 M2
T1 4,52 4,51 4,52
T2 4,48 4,49 4,49
Hari ke 2
T3 4,46 4,43 4,44
Rata-rata 4,49 4,48
T1 4,50 4,48 4,49
T2 4,46 4,45 4,46
Hari ke 4
T3 4,42 4,39 4,41
Rata-rata 4,46 4,44
T1 4,46 4,44 4,45
T2 4,42 4,40 4,41
Hari ke 6
T3 4,38 4,35 4,36
Rata-rata 4,42 4,40
10
12
14