Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3


Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi

PENGARUH TEKNIK PENGEMASAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP MUTU


DAN DAYA SIMPAN IKAN PINDANG BUMBU KUNING

Imam Budi Mulyawan1, Baiq Rien Handayani1*, Bambang Dipokusumo2 , Wiharyani


Werdiningsih1, Astri Iga Siska1
1Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas
Mataram, Jalan Majapahit No 62, Mataram, NTB Indonesia (0370)649879
2Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram,
Jalan Majapahit No 62 Mataram, NTB Indonesia (0370)621435
*Korespondensi: baiqrienhs@unram.ac.id
Diterima: 10 Oktober 2018/Disetujui: 06 Desember 2019

Cara sitasi: Mulyawan IB, Handayani BR, Dipokusumo B, Werdiningsih W, Siska AI. 2019. Pengaruh
teknik pengemasan dan jenis kemasan terhadap mutu dan daya simpan ikan pindang bumbu kuning. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 22(3): 464-475.

Abstrak
Pindang bumbu kuning adalah produk pindang khas Lombok Timur yang dibuat dengan penambahan
asam dan kunyit namun dengan masa simpan yang singkat. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh
teknik pengemasan dan jenis kemasan terhadap mutu dan daya simpan ikan pindang bumbu kuning.
Penelitian menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor yaitu teknik pengemasan (vakum dan
non vakum) dan jenis kemasan Polyprophylene (PP), Polyethylene (PE) dan Alumunium Polyprophylene (Al-
PP). Parameter yang diamati berupa mutu kimia (pH dan kadar air), fisik (nilai L dan 0Hue), mikrobiologi
(total mikroba dan total kapang) dan daya simpan (jamur visual, gas dan perubahan warna). Pengamatan
dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi teknik pengemasan
dan jenis kemasan berpengaruh terhadap pH penyimpanan hari ke-7. Perlakuan teknik pengemasan
berpengaruh terhadap pH dan nilai L pada penyimpanan hari ke-7 dan 14, sedangkan kadar air dan 0Hue
berbeda nyata hanya pada penyimpanan hari ke-7. Jenis kemasan hanya berpengaruh terhadap pH ikan
pindang bumbu kuning pada penyimpanan hari ke-7 dan 14. Pengemasan vakum dengan PP menghasilkan
total mikroba terendah sampai penyimpanan hari ke-7 yang masih sesuai SNI 2717.1:2009 dengan total
mikroba 9,2 x 104 CFU/g, total kapang pada semua perlakuan tidak terdeteksi. Kombinasi pengemasan
vakum dengan PP direkomendasikan sebagai perlakuan terbaik karena lebih mampu mempertahankan
pH, kadar air, serta menghasilkan warna terbaik, jumlah total mikroba dan kapang terendah serta dapat
memperpanjang masa simpan ikan pindang bumbu kuning sampai 7 hari pada suhu ruang.

Kata kunci: cakalang, kemasan, mikroba, mutu, pindang.

The Effect of Packaging Technique and Types of Packaging on the Quality and Shelf Life
of Yellow Seasoned Pindang Fish

Abstract
Yellow seasoned pindang fish is one of East Lombok special pindang products made of tamarind and
turmeric, yet their shelf life is short. The aim of this research was to determine the effect of technique
and types of packaging on the quality and shelf-life of yellow seasoned pindang fish. The method used
was experimental method with completely randomized block design of 2 factors: packaging technique
(vacuum and non vacuum) and packaging types (Polyprophylene (PP), Polyethylene (PE), and Alumunium
Polyprophylene (Al-PP). Parameters observed were chemical (pH and water content), physical (value of L
and 0Hue), microbial (total microbes and fungi) and shelf-life (fungi, gas formation and color change). The
results showed that the technique and packaging types had a significant effect on the pH of the pindang at
the 7th day.Packaging technique affected pH and L value at 7th and 14th day, while the moisture content and
0
Hue differed markedly only on the 7th day. Packing types affected the pH at 7th and 14th. Vacuum packaging
with Polyprophylene (PP) resulted in the lowest total microbials during storage, while the total fungus in
all treatments were undetectable. Combination of vacuum packing with PP is recommended as the best
treatment to produce yellow seasoned pindang fish, maintaining pH and moisture, preventing growth of
fungi and microbes, as well as extending the shelf life up to the 7th day at ambient storage.

Keywords: microbe, packaging, pindang, skipjack tuna, quality.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 464


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

PENDAHULUAN dikombinasikan dengan jenis kemasan plastik


Ikan Pindang merupakan hasil karena sifatnya yang kuat, fleksibel, mudah
pengolahan ikan dengan kombinasi dibentuk, serta sukar tembus air dan udara.
penggaraman dan perebusan yang sebagian Jenis kemasan yang memiliki densitas yang
besar berbahan baku dari ikan cakalang. Di tinggi dengan permeabilitas uap air dan gas
Kabupaten Lombok Timur, produksi ikan rendah adalah plastik polypropylene (PP),
cakalang mencapai 33,7% dalam kurun polyethylene (PE) dan kemasan kombinasi
waktu 2 tahun dari 2008 sampai dengan 2010 Alumunium dengan Polypropylene (Al-PP).
dari total perikanan tangkap yang diperoleh Menurut Renate (2009), jenis PP, polyetylene
(Badan Pusat Statistik NTB 2013) Ikan merupakan kemasan yang biasa dipakai
cakalang selain produksi yang relatif tinggi sehari-hari. Yanti et al. (2008) menyatakan
juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. bahwa pengemasan dengan plastik berupa
USDA (2018) melaporkan bahwa kandungan polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) dapat
gizi ikan cakalang adalah energi 103 kkal, menurunkan kadar air, mempertahankan
protein 22 g, lemak 1,01 g, abu 1,3 g, kalsium kadar protein, menurunkan nilai pH,
29 mg, dan besi 1,25 mg. Salah satu daerah di menekan total koloni bakteri dan menurunkan
Kabupaten Lombok Timur, misalnya di desa persentase susut masak daging sapi.
Rumbuk, mengolah ikan menjadi alternatif Jenis kemasan yang dikombinasikan
olahan pindang dengan penambahan kunyit dengan teknik kemasan baik vakum maupun
dan asam jawa sebagai bumbu utama yang non vakum berpengaruh terhadap mutu
biasa disebut dengan pindang bumbu kuning. produk pangan. Kemasan vakum terbukti
Ikan pindang bumbu kuning yang diproduksi dapat memperpanjang masa simpan produk
biasanya memiliki masa simpan yang relatif pangan. Pure cabe yang dikemas vakum
rendah yakni kurang dari 24 jam. Ikan dalam plastik polypropylene dapat disimpan
pindang yang diolah secara tradisional sangat selama 2 bulan pada suhu ruang (Renate
mudah ditumbuhi jamur dan bakteri terutama 2009). Masa simpan rendang ikan tuna dengan
golongan micrococcus (Linggarwati 2007). penggunaan teknik kemasan vakum dengan
Handayani et al. (2018) melakukan plastik PP dapat dipertahankan sampai
perbaikan mutu dan masa simpan ikan dengan 8 hari. Menurut Sugita (2017) bahwa
pindang bumbu kuning dengan menggunakan ikan pindang bumbu kuning yang disimpan
proporsi rempah-rempah kunyit dan asam jawa pada suhu ruang dalam kemasan tanpa vakum
yang tepat. Proporsi kunyit (3-6%) dan asam hanya mampu bertahan selama 2 hari saja.
jawa (2-4%) diketahui dapat menghasilkan Masa simpan produk ikan pindang bumbu
pindang kuning dengan mutu terbaik, masa kuning memerlukan kajian yang dapat lebih
simpan lebih lama dan aman dari mikroba mempertahankan mutu dan memperpanjang
patogen berdasarkan standar SNI 2717.1:2009. masa simpan produk tersebut. Tujuan dari
Menurut Hidayati et al. (2002) dan Bhadoriya penelitian ini adalah untuk menentukan
et al. (2011), rempah-rempah misalnya kunyit pengaruh teknik pengemasan dan jenis
diketahui mengandung senyawa antimikroba. kemasan terhadap mutu dan daya simpan
Pengemasan yang tepat merupakan cara lain ikan pindang bumbu kuning.
untuk memperpanjang masa simpan produk
pangan. BAHAN DAN METODE
Pengemasan dapat menjaga dan Bahan dan Alat
mencegah pembusukan makanan dengan Bahan-bahan yang digunakan antara
menghalangi masuknya oksigen dan udara lain ikan cakalang segar, kunyit, asam jawa,
yang mengandung banyak kontaminan. Salah dan garam beryodium yang diperoleh dari
satu teknik pengemasan yang dapat diterapkan pasar Kebon Roek Ampenan NTB, medium
yaitu teknik pengemasan vakum. Pengemasan Potato Dextrose Agar (PDA) (Oxoid CM0139),
vakum adalah pengemasan dengan medium Plate Count Agar (PCA) (Oxoid
pengeluaran gas dan uap air dari produk CM0325), medium Lauryl Tryptose Broth
yang dikemas. Pengemasan vakum biasanya (LTB) (Oxoid CM0451), medium Brilliant

465 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3

Green Byle Lactose Broth (BGLB) (Merck Analisis data


1.05454.0500), larutan buffer phosphate, Rancangan percobaan yang digunakan
aquades, dan alkohol. dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Alat-alat yang digunakan antara lain Lengkap (RAL) dengan dua faktor (faktorial)
sealer non vakum (Getra), sealer vakum yaitu faktor 1 terdiri dari teknik pengemasan
(DZ-400), kemasan jenis polyethylene (T) dengan 2 aras yaitu teknik kemasan
(PE), polyprophylene (PP), Alumunium vakum dan teknik kemasan non vakum,
Polyprophylene (Al-PP), hot plate (Heidolph sedangkan faktor kedua yaitu jenis kemasan
Jerman), inkubator (Memmert Jerman), (J) dengan 3 aras yaitu jenis kemasan PP, jenis
timbangan digital (Kern Jerman), pH meter kemasan PE dan jenis kemasan Al-PP. Data
(Schoot Amerika), Autoclave (Hirayama hasil pengamatan kimia dan fisik dianalisis
Jepang), laminar flow (Isoside Inggris), keragaman (analysis of variance) pada taraf 5%
waterbath (GFL Inggris). menggunakan perangkat lunak Co-Stat. Data
parameter yang berbeda nyata diuji lanjut
Metode Penelitian menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
Pembuatan dan pengemasan ikan pada taraf nyata yang sama (Hanafiah 2002).
pindang bumbu kuning Parameter mikrobiologi dan daya simpan
Pembuatan dan pengemasan ikan dianalisis secara deskriptif.
pindang bumbu kuning mengacu pada
modifikasi proses yang dilakukan oleh Sugita HASIL DAN PEMBAHASAN
(2017) dan Rahmadana (2013). Bumbu Derajat Keasaman (pH)
untuk setiap sampel yang digunakan yaitu Derajat keasaman atau pH merupakan
6% kunyit, 4% asam jawa dan 2% garam salah satu aspek penting yang menentukan
yang dihaluskan dan ditambahkan air kualitas serta masa simpan bahan pangan.
sebanyak 37%. Bumbu tersebut dididihkan Nilai pH ikan pindang bumbu kuning selama
dan setelah bumbu mendidih, dimasukkan penyimpanan 14 hari disajikan pada Figure 1.
potongan ikan. Pemasakan dilakukan pada Hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ)
suhu 100°C selama ±10 menit. Ikan yang memperlihatkan bahwa interaksi perlakuan
telah matang, dilakukan proses pendinginan teknik pengemasan dan jenis kemasan
selama 5-10 menit dan dimasukkan ke dalam terhadap pH ikan pindang bumbu kuning
kemasan. Proses pengemasan dilakukan tidak berbeda nyata pada penyimpanan
dengan kombinasi pengemasan vakum hari ke-0 dan 14, tetapi berbeda nyata pada
dengan Polyprophylene (VPP), Polyetylene penyimpanan hari ke-7. Pengaruh perlakuan
(VPE), Alumunium Polyprophylene (VAl- terhadap pH ikan pindang bumbu kuning
PP), dan pengemasan non vakum dengan belum ditemukan pada penyimpanan hari
Polyprophylene (NPP), Polyetylene (NPE), ke 0. Berdasarkan Figure 1, kombinasi teknik
Alumunium Polyprophylene (NAl-PP). Setiap pengemasan vakum dengan Polyprophylene
kemasan berisi produk dengan berat 200 (VPP) lebih mampu mempertahankan pH
gram. produk. Mathew et al. (2016) menyatakan
bahwa kemunduran mutu dapat diminimalkan
Prosedur analisis dengan cara pH daging yang dikemas
Pengamatan dan analisis sampel terkontrol dan suhu penyimpanannya ideal
dilakukan selama 14 hari penyimpanan pada dipertahankan secara akurat. Kondisi vakum
suhu ruang. Parameter yang diamati yaitu dapat lebih menghambat pertumbuhan
pH mengacu pada modifikasi metode (SNI mikroba pembusuk maupun mencegah
06-6989.11-2004 dan Sudarmadji et al. 2007), oksidasi lemak pada bahan yang dikemas.
kadar air modifikasi metode (SNI-01-2354.2- Kondisi di dalam kemasan yang kedap udara
2006 dan Sudarmadji et al. 2007), warna fisik, serta sifat permeabilitas kemasan PP yang baik
total mikroba dan total kapang metode (SNI mampu menekan pertumbuhan mikroba, hal
01-2332.3-2006), dilakukan pada interval hari ini sesuai dengan jumlah total mikroba ikan
ke-0, 7, dan 14. pindang bumbu kuning pada pengamatan

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 466


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

4
pH value
3

0
0 7 14
Days of Storage

Figure 1 pH changes in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of
packaging, : vaccum PE, nonvaccum PP, : vaccum PE,
: nonvaccum PE, : vaccum ALPP, : nonvaccum ALPP

hari ke-7 yang terendah dari perlakuan lain, pengaruh yang berbeda nyata terhadap pH
yaitu 9,2 x 104 CFU/g. ikan pindang bumbu kuning pada hari ke 14
Penurunan pH ikan pindang bumbu (Figure 2)
kuning yang dikemas dengan jenis PP Figure 2(a) memperlihatkan bahwa
cenderung lebih mampu dijaga dibandingkan perlakuan teknik vakum lebih mampu
dengan PE dan Al-PP. Kemasan PP memiliki menekan penurunan pH pada ikan pindang
karakteristik lebih kuat, daya tembus yang bumbu kuning. Penghilangan udara pada
rendah, ketahanan yang baik terhadap kemasan vakum memastikan kondisi anaerob
lemak serta stabil pada suhu tinggi atau mikroaerofilik, meningkatkan CO2 dan
(Indraswati 2017). Jenis kemasan Al-PP lebih mengurangi pH produk (Dordevik et al.
tipis jika dibandingkan dengan PP yang 2017).
membuatnya lebih mudah ditembus uap air Jenis kemasan Figure 2(b) juga
dan gas serta mempengaruhi permeabilitasnya memberikan pengaruh yang berbeda nyata
menjadi lebih besar. Hartono et al. (2018) terhadap pH ikan pindang bumbu kuning
menyatakan bahwa plastik PP memiliki pada penyimpanan hari ke-14. Kemasan PP
permeabilitas terhadap O2 lebih rendah memiliki purata pH tertinggi yaitu 4,68, PE
dibandingkan jenis plastik PE, sehingga 4,48, dan Al-PP 4,39. Penurunan pH ikan
proses respirasi pada plastik PP lebih lambat pindang bumbu kuning yang dikemas dengan
dibandingkan plastik PE. jenis PP cenderung lebih mampu dijaga
Perlakuan teknik pengemasan dan dibandingkan dengan PE dan Al-PP. Nur
jenis kemasan masing-masing memberikan (2009) menyatakan bahwa sifat permeabilitas

vacuum non vacuum


packaging technique package types
(a) (b)
Figure 2 pH changes in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques (a) and types of
packaging (b) on 14 day storage
th

467 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3

PP terhadap uap air lebih baik dibandingkan terhadap kadar air produk pada pengamatan
dengan PE, sedangkan jenis kemasan Al-PP hari ke-7 (Figure 4).
lebih tipis jika jika dibandingkan dengan PP Berdasarkan Figure 4 dapat dilihat produk
yang membuatnya lebih mudah ditembus yang dikemas dengan teknik vakum memiliki
uap air dan gas serta mempengaruhi kadar air yang lebih rendah dibandingkan
permeabilitasnya menjadi lebih besar. dikemas dengan teknik non vakum. Harris
Peningkatan kadar air produk ikan dan Liuhartana (2011) menyebutkan
pindang bumbu kuning yang terjadi pada bahwa kemasan vakum lebih efektif dalam
penyimpanan hari ke-14 dengan kisaran mengurangi kecepatan peningkatan kadar
antara 64,58-66,28% dapat mendukung air selama penyimpanan disebabkan karena
pertumbuhan mikroba. Herawati (2008) perlakuan vakum semua uap air dan udara
juga menyatakan bahwa peningkatan kadar yang terdapat pada kemasan telah dihisap
air berpengaruh meningkatkan Aw sehingga keluar kemasan terlebih dahulu. Kemasan
mendukung pertumbuhan mikroba. vakum berada dalam kondisi yang kedap
dan hampa udara serta sangat padat sehingga
Kadar Air menghambat penetrasi air ke dalam bahan
Kandungan air dalam bahan makanan dari lingkungan. Yahiya et al. (2012) juga
ikut menentukan tingkat penerimaan menyatakan bahwa kemasan vakum bersifat
serta daya tahan makanan itu sendiri tahan air yang bertindak sebagai penghalang
(Anandito et al. 2017). Kadar air ikan pindang terhadap kadar air. Pengemasan vakum
bumbu kuning selama penyimpanan 14 hari dapat menghambat pertumbuhan mikroba
disajikan pada Figure 3. aerob yang dapat merusak strukur jaringan
Hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ), pada bahan sehingga proses penguraian
memperlihatkan bahwa interaksi perlakuan air terikat menjadi air bebas pada bahan
teknik pengemasan dan jenis kemasan terhadap dapat lebih dicegah. Menurut Sajiwo et al.
kadar air ikan pindang bumbu kuning tidak (2017), mikroorganisme dapat menyebabkan
berbeda nyata baik pada penyimpanan hari terurainya struktur protein pada bahan
ke-0, 7, dan 14. Teknik pengemasan dan jenis pangan sehingga menyebabkan terlepasnya
kemasan masing-masing tidak berbeda nyata air terikat pada jaringan otot.
terhadap kadar air produk pada penyimpanan Perlakuan teknik pengemasan dan jenis
hari ke-0. Perlakuan teknik pengemasan kemasan pada hari ke-14 masing-masing
memberikan pengaruh yang berbeda nyata memberikan pengaruh yang tidak berbeda

70

68
Moisture content (%)

66

64

62

60

58
0 7 14
Days of Storage

Figure 3 Moisture changes in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and
packaging, : vaccum PE, nonvaccum PP, : vaccum PE,
: nonvaccum PE, : vaccum ALPP, : nonvaccum ALPP

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 468


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

kemasan terhadap nilai L produk tidak berbeda


nyata baik pada penyimpanan hari ke-0, 7, dan
14. Perlakuan teknik pengemasan dan jenis
kemasan masing-masing tidak berbeda nyata
terhadap tingkat kecerahan ikan pindang
bumbu kuning pada penyimpanan hari ke-0.
Perlakuan teknik pengemasan berpengaruh
terhadap nilai L ikan pindang bumbu kuning
hari ke 7 dan 14, sedangkan jenis kemasan
Figure 4 Moisture content in yellow seasoned pindang tidak berpengaruh. Berdasarkan Figure 5
fish under packaging techniques and types of dapat dilihat bahwa kecerahan produk dengan
packaging on 7th day storage
perlakuan teknik pengemasan vakum rata-
nyata terhadap kadar air ikan pindang bumbu
rata 52,24 pada hari ke-7 dan 48,53 pada hari
kuning, karena pada kemasan vakum telah
ke-14, sedangkan teknik pengemasan non
terisi udara di dalamnya akibat permeabilitas
vakum rata-rata 45,63 pada hari ke-7 dan
dari jenis kemasan yang digunakan sehingga
42,83 pada hari ke-14. Teknik pengemasan
menyebabkan terjadinya peningkatan
vakum dapat lebih mempertahankan nilai
jumlah mikroba yang menyebabkan
L (tingkat kecerahan) pada ikan pindang
peningkatan metabolisme mikroba yang akan
bumbu kuning. Pengemasan vakum dapat
meningkatkan jumlah air bebas dalam ikan
menghambat pertumbuhan mikroba. Nur
pindang bumbu kuning. Jumlah total mikroba
(2009) menyatakan bahwa pengemasan
pindang bumbu kuning pada penyimpanan
vakum dapat mencegah pertumbuhan
hari ke-14 sudah melebihi batas cemaran
mikroba karena tidak tersedianya udara
total mikroba menurut SNI 27.17.1:2009
dalam kemasan. Kondisi vakum selain
tentang mutu ikan pindang yaitu pada
mencegah mikroba untuk tumbuh, juga dapat
semua perlakuan sudah melebihi 1,0 x 105
mencegah oksidasi. Oksidasi lemak dapat
CFU/g. Peningkatan jumlah mikroba juga
menghasilkan komponen malonaldehida yang
dipengaruhi oleh perpindahan uap air dari
dapat berinteraksi dengan asam amino yang
lingkungan kedalam kemasan melalui pori-
menyebabkan perubahan warna utamanya
pori kemasan
pada golongan dark-fleshed fish (Santoso et al.
2011 ).
Nilai L
Dark-fleshed fish adalah ikan yang
Nilai L memperlihatkan tingkat kecerahan
tergolong memiliki daging berwarna gelap
dimana angka 0 merupakan warna hitam
atau merah termasuk ikan cakalang yang
sedangkan angka 100 merupakan warna putih
digunakan tergolong di dalamnya karena
(Rasyid et al. 2016). Tingkat kecerahan ikan
memiliki warna daging yang merah. Wodi
pindang bumbu kuning selama penyimpanan
et al. (2014) menyatakan bahwa daging
14 hari disajikan pada Table 1.
merah atau gelap mengandung mioglobin
Hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ),
dan hemoglobin yang bersifat prooksidan
(Table 1) menunjukkan bahwa interaksi
serta kaya akan lemak sehingga selama proses
perlakuan teknik pengemasan dan jenis
Table 1 L value in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of packaging
Packaging L value
Vacuum Nonvacuum
0 7 14 0 7 14
Polyprophylene (PP) 58.19±0.48a 52.47±0.54a 50.12±0.04a 58.44±0.58a 45.90±0.88b 42.40±2.25b
Polyethylene (PE) 57.98±0.05a 52.28±0.23a 48.01±0.82a 58.36±0.43a 45.96±0.04b 44.59±4.21b
Alumunium 57.45±1.47a 51.96±0.05a 47.69±0.82a 57.96±0.05a 45.04±1.65b 41.49±2.45b
Polyprophylene (Al-PP)
Information: Mean values followed by a common letter are not significantly different (p> 0.05)

469 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3

(a) (b)
Figure 5 L value changes in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques on 7th day
storage (a) and 14th day storage (b)

penyimpanan, daging merah pada tuna akan Berdasarkan Figure 6, produk dengan
mengalami perubahan warna menjadi coklat perlakuan vakum memiliki oHue 83,10, lebih
(mioglobin menjadi metmioglobin). tinggi dari teknik pengemasan non vakum
80,19. Nilai oHue ikan pindang bumbu kuning
o
Hue dengan semua perlakuan berkisar dari 79,19
°Hue menunjukkan kisaran warna produk sampai 84,83 yang termasuk warna yellow
yang dianalisis menggunakan Colorimeter. red. Perlakuan teknik pengemasan vakum
o
Hue diperoleh dari gabungan warna dapat mencegah degradasi pigmen atau
merah, kuning, hijau, biru, dan lembayung warna ikan pindang bumbu kuning. Hal ini
(Jonauskaite et al. 2016). °Hue ikan pindang sejalan dengan pendapat Nur (2009) yang
bumbu kuning selama penyimpanan 14 hari menyatakan bahwa kondisi vakum dapat
dapat dilihat pada Table 2. menghambat pertumbuhan mikroba yang
Table 2 memperlihatkan bahwa interaksi dapat menghasilkan enzim yang mendegradasi
perlakuan teknik pengemasan dan jenis warna suatu bahan.
kemasan terhadap nilai L ikan pindang Pada hari ke-14, perlakuan teknik
bumbu kuning tidak berbeda nyata baik pengemasan dan jenis kemasan masing-
pada penyimpanan hari ke-0, 7, dan 14. Nilai masing tidak berbeda nyata terhadap oHue
o
Hue ikan pindang bumbu kuning dengan (warna) ikan pindang bumbu kuning dimana
semua perlakuan berkisar dari 84,02 sampai o
Hue ikan pindang bumbu kuning pada hari
86,12 yang termasuk warna yellow red. ke-0 berkisar 76,80 sampai 81,21. Pada hari
Kunyit mengandung kurkumin yang dapat ke-14, bahan yang dikemas secara vakum yang
memberikan warna kuning pada bahan. harusnya kedap udara telah terjadi pertukaran
Perlakuan teknik pengemasan (Figure 6) udara yaitu udara dari lingkungan masuk ke
masing-masing berpengaruh terhadap oHue dalam kemasan sehingga di dalam kemasan
(warna) ikan pindang bumbu kuning, tetapi vakum terdapat oksigen yang dapat menjadi
jenis kemasan tidak berpengaruh. faktor yang dapat mendukung pertumbuhan
mikroorganisme serta oksidasi lemak.
Table 2 °Hue in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of packaging
Packaging °Hue
Vacuum Nonvacuum
0 7 14 0 7 14

Polyprophylene (PP) 85.76±1.24a 79.95±1.76a 76.80±0.49a 85.51±0.96a 85.76±1.24b 79.95±1.76a

Polyethylene (PE) 85.34±1.54a 84.52±1.50a 76.88±1.83a 84.02±2.73a 85.34±1.54b 84.52±1.50a

Alumunium 86.12±0.84a 84.83±1.31a 77.49±4.00a 85.23±1.76a 86.12±0.84b 84.83±1.31a


Polyprophylene (Al-PP)

Information: Mean values in followed by a common letter are not significantly different (p> 0.05)

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 470


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

digunakan dengan teknik pengemasan vakum.


Nur (2009) menyatakan sifat permeabilitas PP
terhadap uap air yang lebih baik dibandingkan
dengan PE serta PP yang mempunyai sifat
kedap air dan uap air. Pertumbuhan mikroba
dapat ditekan karena ketersediaan oksigen
yang sangat minim di dalam kemasan
vakum. Umumnya bakteri yang tumbuh pada
makananan yang memiliki nutrisi tinggi yaitu
Bacillus cereus, Salmonella, Staphylococcus
Figure 6 oHue in yellow seasoned pindang fish under
packaging techniques on 7th day storage aureus, serta juga Vibrio parahaemolyticus
(Fakruddin et al. 2013).
Jumlah total mikroba pada produk pada
Total Mikroba pengamatan hari ke-14 berada di kisaran 1,5
Jumlah total mikroba pada produk x 108 sampai >1,0 x 108 CFU/g. Pertumbuhan
pangan merupakan salah satu indikator mikroba yang tinggi disebabkan karena
keamanan pangan (Martoyo et al. 2014). tersedianya oksigen, air bebas dan udara
Pengaruh teknik pengemasan dan jenis yang cukup untuk mendukung pertumbuhan
kemasan terhadap total mikroba ikan pindang optimal mikroba (Tshikantwa et al. 2018).
bumbu kuning dapat dilihat pada Table 3 Kung et al. (2017) juga menyatakan bahwa
Berdasarkan Table 3, jumlah total total mikroba dari perlakuan kombinasi non
mikroba terendah pada ikan pindang bumbu vakum dengan PE secara signifikan lebih
kuning pada pengamatan hari ke-0 perlakuan tinggi dari perlakuan vakum pada setiap masa
teknik pengemasan vakum polyprophylene penyimpanan.
(VPP) yaitu <1,0 x 103 CFU/g. Bahan baku
yang digunakan mengandung nutrisi yang Total Kapang
tinggi, kadar air yang tinggi, serta sifat Salah satu penyebab penurunan mutu
dan karakteristik pengemasan. Jumlah produk disebabkan oleh keberadaan kapang.
mikroorganisme dalam pangan olahan Bartz et al. (2013) mengemukakan bahwa
dipengaruhi oleh kadar air, aktivitas air, pH, kapang memiliki filamen atau benang-benang
suhu, dan lama waktu (Atma 2016). Jumlah yang membentuk massa dan dapat menyebar
total mikroba ikan pindang bumbu kuning dengan cepat di permukaan . Pengaruh teknik
dengan perlakuan teknik pengemasan VPP pengemasan dan jenis kemasan terhadap total
pada pengamatan hari ke-7 menunjukkan kapang ikan pindang bumbu kuning dapat
nilai terendah dan masih di bawah ambang dilihat pada Table 4.
batas total mikroba ikan pindang menurut Jumlah total kapang pada ikan pindang
SNI 2717.1:2009 tentang mutu ikan yakni bumbu kuning pada pengamatan hari ke-0,
maksimal 1,0 x 105 CFU/g. Jenis kemasan 7 dan 14 untuk semua perlakuan memiliki
PP ialah jenis kemasan yang paling cocok
Table 3 Total plate count in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of
packaging
Total Microbes (CFU/g)
Packaging Vacuum Nonvacuum
0 7 14 0 7 14
>1.0x108 -
Polyprophylene (PP) <1.0x103 9.2x104 8.8x109 8.1x105 7.8x106
1.8x1010
>1.0x108 -
Polyethylene (PE) 3.7x105 1.5x106 1.5x1010 1.2x107 >1.0x105
1.1x109
Alumunium
7.4x106 7.2x106 1.5x108 6.1x106 5.4x106 >1.0x108
Polyprophylene (Al-PP)

471 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3

Table 4 Total fungi in yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of packaging
Packaging Total Fungi (CFU/g)
Vacuum Nonvacuum
0 7 14 0 7 14

Polyprophylene (PP) <1.0x102 <1.0x102 <1.0x102 <1.0x102 9.2x103 <1.0x102

Polyethylene (PE) <1.0x102 <1.0x102 2.4 x104 <1.0x102 7.5x104 <1.0x102


Alumunium
Polyprophylene (Al-PP) <1.0x102 <1.0x102 <1.0x102 <1.0x102 1.3x104 <1.0x102

kecenderungan jumlah 1,0 x 102 CFU/g atau minyak atsiri, resin, desmetoksikurkumin,
tidak terdeteksi. Total kapang ikan pindang oleoresin, dan bidesmetoksikurkumin yang
bumbu kuning memenuhi standar syarat memberikan efek antibakteri dan antifungi
mutu ikan pindang di Indonesia yang telah (Shan dan Iskandar 2018), sementara asam
ditetapkan dengan nomor SNI 2717.1:2009 jawa mengandung asam organik yaitu asam
yaitu tidak ada jamur atau negatif. Penggunaan tartarat, asam karboksilat, asam palmitat,
kunyit dan asam jawa dapat mencegah dan asam oleat, asam sitrat dan asam kuinat
menghambat pertumbuhan jamur/kapang (Muzaffar dan Kumar 2017).
(Handayani et al. 2017). Selain itu, tidak adanya Kemasan produk dalam kondisi yang
jamur karena proses pengolahan ikan pindang kembung dapat juga mengindikasikan
bumbu kuning dengan pemanasan dengan makanan tersebut sudah tidak aman untuk
suhu di atas 900C. Suhu pertumbuhan jamur dikonsumsi hal tersebut dikarenakan
ialah 20-400C (Muchtar et al.2011). Leviana aktivitas beberapa mikroba berbahaya yang
dan Paramita (2017) menyatakan bahwa menghasilkan gas (Arini 2017). Berdasarkan
perlakuan suhu tinggi pada saat pemanasan Table 5, terbentuknya gas hanya terjadi pada
dapat mencegah pertumbuhan jamur/kapang. ikan pindang bumbu kuning yang dikemas
Perlakuan pengemasan vakum dapat lebih secara vakum, hal ini disebabkan adanya
mencegah pertumbuhan kapang karena pertumbuhan mikroorganisme di dalam
tidak tersedianya oksigen (Yildirim et al. kemasan yang dapat menghasilkan gas
2017) dan kadar air yang lebih rendah (Naik misalnya CO2 sehingga kemasan menjadi
dan Chetti 2017) dalam kemasan. kembung dan terindikasi adanya jenis
mikroorganisme yang tumbuh yaitu golongan
Daya Simpan mikroba anaerob atau anaerob fakultatif.
Analisis mutu daya simpan ikan pindang Bakteri ini tumbuh pada kondisi tidak tersedia
kuning (Table 5) meliputi beberapa parameter atau hanya dengan sedikit oksigen. Jenis
diantaranya pertumbuhan jamur visual, mikroba anerob penghasil gas diantaranya
terbentuknya gas, dan perubahan warna. Bacillus coagulans, B. stearothermophilus,
Table 5 memperlihatkan bahwa tidak terdapat C. botulinum (Jannah et al. 2018).
pertumbuhan jamur secara visual pada Astawan et al. (2015) juga menyatakan
ikan pindang bumbu kuning dengan semua bahwa masa simpan produk yang dikemas
perlakuan selama 14 hari penyimpanan. vakum lebih panjang dikarenakan ketiadaan
Diduga hal ini karena proses pengolahan oksigen mampu menghambat pertumbuhan
ikan pindang bumbu kuning dengan mikroorganisme perusak dan reaksi-
pemanasan dan suhu di atas 900C lebih reaksi kimia. Perubahan warna dapat lebih
tinggi dari suhu pertumbuhan jamur yaitu dicegah pada produk yang dikemas secara
20-400C (Muchtar et al. 2011). Penggunaan vakum (VPP, VPE). Perubahan warna pada
kunyit dan asam juga mampu menekan
produk yang dikemas disebabkan udara
pertumbuhan kapang produk. Kandungan
dan mikroorganisme. Oksigen menjadi
kimia rimpang kunyit antara lain kurkumin,
faktor yang dapat mendukung pertumbuhan

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 472


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

Table 5 Shelf life of yellow seasoned pindang fish under packaging techniques and types of packaging
Packaging Parameter for 14 days
Growth of fungi Gas formation Discoloration
VPP - 10 days 5 days
VPE - 5 days 5 days
Val-PP - 6 days 3 days
NPP - - 3 days
NPE - - 3 days
NAl-PP - - 2 days

mikroorganisme serta oksidasi lemak yang memperpanjang umur simpan tempe


terdapat pada ikan pindang bumbu kuning bacem. PANGAN. 24(2): 125-134.
sehingga dapat menyebabkan perubahan Atma Y. 2016. Angka lempeng total (ALT),
warna ikan pindang bumbu kuning. angka paling mungkin (APM) dan total
kapang khamir sebagai metode analisis
KESIMPULAN sederhana untuk menentukan standar
Perlakuan kombinasi teknik mikrobiologi pangan olahan posdaya.
pengemasan vakum dengan jenis kemasan Jurnal Teknologi. 8(2): 77-82.
PP direkomendasikan sebagai perlakuan Bhadoriya SS, Ghanespurkar A, Narwaria
terbaik karena menghasilkan ikan pindang J, Rai G, and Jain AP 2011. Tamarindus
bumbu kuning dengan nilai pH 5,35, kadar air indica: extend of explored potential .
61,76%, tingkat kecerahan 52,47, oHue 79,95 Pharmacognosy Reviews. 5(9):73-81.
serta jumlah total mikroba <1,0 x 105 CFU/g doi:10.4103/0973-7847.79102
dengan total kapang tidak terdeteksi serta Bartz JA, Sargent SA, Mahovic M. 2013. Guide
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) to identifying and controlling postharvest
ikan pindang sampai penyimpanan hari ke-7. tomato diseases in Florida. Florida (US):
IFAS Extention University of Florida
Ucapan Terima Kasih [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2004.
Ucapan terimakasih disampaikan Penentuan Kadar pH. SNI 06-6989.11:
kepada Kemenristekdikti yang ikut mendanai 2004. Jakarta(ID): Badan Standarisasi
penelitian ini melalui skim Penelitian Strategis Nasional.
Nasional Institusi. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006.
Petunjuk Pengujian Angka Lempeng
DAFTAR PUSTAKA Total (ALT) Produk Perikanan. SNI
Anandito RBK, Siswanti, Purnamayati L, 01-2332.32006. Jakarta(ID): Badan
Sodiq H. 2017. Shelf-life determination Standardisasi Nasional.
of fish koya using critical moisture [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006.
content approach. Proceedings of the Penentuan Kadar Air pada Produk
Pakistan Academy of Science: B. Life and Perikanan. SNI-01-2354.2- 2006.
Environmental Science. 54(3): 201-206. Jakarta(ID): Badan Standardisasi
Arini LDD. 2017. Faktor-faktor penyebab Nasional.
dan karakteristik makanan kadaluarsa [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006.
yang berdampak buruk pada kesehatan Petunjuk Pengujian Total Jamur/Khamir
masyarakat. Jurnal Teknologi dan Industri pada Produk Perikanan. SNI-2332-7:
Pangan. 2(1): 15-24. 2015. Jakarta(ID): Badan Standardisasi
Astawan M, Nurwitri CC, Suliantari, Nasional.
Rochim DA. 2015. Kombinasi kemasan [BSN] Badan Standardisasi Nasional.
vakum dan penyimpanan dingin untuk 2009. Tentang Ikan Pindang-Bagian

473 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3

1: Spesifikasi. SNI-27.17.1-2009. enterobacteriaceae patogen dari makanan


Jakarta(ID): Badan Standarisasi Nasional. berbumbu dan tidak berbumbu kunyit
[BPS] Badan Pusat Statistika NTB. 2013. (Curcuma longa L.) serta uji pengaruh
Rumput Laut Komoditas Perikanan yang ekstrak kunyit (Curcuma longa L.)
Dikembangkan NTB. Mataram(ID): terhadap pertumbuhan bakteri yang
Badan Pusat Statistika NTB. diisolasi. Bandung(ID): Departemen
Dordevic J, Pavlicevic N, Boskovic M, Janjic Biologi Fakultas MIPA Institut Teknologi
J, Glisic M, Starcevic M, Baltic MZ. 2017. Bandung.
Effect of vaccum and modified atmosphere Indraswati D. 2017. Pengemasan makanan.
packaging on microbiological properties Ponorogo (ID): Penerbit Forum Ilmiah
of cold-smoked trout. IOP Conf. Series: Kesehatan (FORIKES).
Earth and Environmental Science. Jannah M, Handayani BR, Dipokusumo B,
85(2017) 012084. doi: 10.1088/1755- Werdiningsih W. 2018. Peningkatan mutu
1315/85/1/012084. dan daya simpan ikan pindang kuning
Fakruddin MD, Sultana M, Ahmed MM, “pindang rumbuk” dengan perlakuan
Chowdhury A, Choudhury N. 2013. lama sterilasasi. Pro Food (Jurnal Ilmu
Multiplex PCR (polymerase chain dan Teknologi Pangan). 4(1): 311-323.
reaction) assay for detection of E. coli Jonauskaite D, Mohr C, Antonietti JP, Spiers
0157:H7, Salmonella sp., Vibrio cholerae PM, Althaus B, Anil S, Dael N. 2016.
and Vibrio parahaemolyticus in spiked Most and least preferred colours differs
shrimps (Penaeus monodon). Pakistan according to object context: New insights
Journal of Biological Science. 16: 267-274. from unrestricted colour range. PLoS
doi: 10.3923/pjbs.2013.267.274. ONE. 11(3): e0152194. doi: 10.1371/
Hanafiah KA. 2002. Rancangan percobaan journal.pone.0152194.
teori dan aplikasi. Jakarta(ID): PT. Raja Kung HF, Lee YC, Lin CW, Huang YR, Cheng
Grafindo Permata. CA, Lin CM, Tsai YH. 2017. The effect of
Handayani BR, Dipokusumo B, Werdiningsih vaccum packaging on histamine changes
W, Rahayu TI, Sugita DL. 2018. Microbial of milkfish sticks at various storage
quality of yellow seasoned “pindang’ temperatures. Journal of Food and Drug
fish treated with turmeric and tamarind. Analysis. 25(2017): 812-818. doi: 0.1016/j.
IOP Conference Series: Earth and jfda.2016.12.009
Environmental Science. Tersedia pada Leviana W, Paramita V. 2017. Pengaruh suhu
:http://iopscience.iop.org/ terhadap kadar air dan aktivitas air dalam
article/10.1088/1755-1315/102/1/012019/ bahan pada kunyit (Curcuma longa)
meta. DOI :10.1088/1755- dengan alat pengering electrical oven.
1315/102/1/012019. METANA. 13(2): 37-44.
Hartono NAD, Sutrisno, Darmawati E. 2018. Martoyo PY, Hariyadi RD, Rahayu WP. 2014.
Pengemasan untuk mengurangi resiko Kajian standar cemaran mikroba dalam
cemaran timbal (Pb) dan penurunan pangan Indonesia. Jurnal Standardisasi.
mutu pada sistem penjualan buah 16(2): 113-124.
pedagang kaki lima. Jurnal Penelitian Mathew R, Jaganathan D, Anandakumar S.
Pascapanen Pertanian. 15(1): 52-62. 2016. Effect of vaccum packaging method
Harris H, Liuhartana R. 2011. Disain kemasan on shelf life of chicken. Imperial Journal
untuk meningkatkan fungsi dan tampilan of Interdisciplinary Research. 2(10): 1859-
kemasan seluang kering (pundang). 1866.
Jurnal Ilmu Perikanan dan Budidaya Muchtar H, Kamsina, Anova IT. 2011.
Perairan. 6(1): 27-40. Pengaruh kondisi penyimpanan terhadap
Herawati H. 2008. Penentuan umur simpan pertumbuhan jamur pada gambir. Jurnal
pada produk pangan. Jurnal Litbang Dinamika Penelitian Industri. 22(1): 36-
Penelitian. 27(4): 124 130. 43.
Hidayati E, Juli N, Marwani E 2002 Isolasi Muzaffar K, Kumar P. 2017. Tamarind-a

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 474


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 3 Pengaruh teknik pengemasan dan jenis kemasan, Mulyawan et al.

mini review. MOJ Food Processing & Universitas Mataram.


Technology. 5(3): 296-297. Sundari D, Almasyhuri, Lamid A. 2015.
Naik DS, Chetti MB. 2017. Influence of Pengaruh proses pemasakan terhadap
packaging and storage condition on komposisi zat gizi bahan pangan sumber
the moisture content and its effect on protein. Media Litbangkes. 25(4): 235-
fungal load of paddy. Research Journal of 242.
Agricultural Science. 8(2): 370-374. Tshinkantwa TS, Ullah MW, He F, Yang
Nur M. 2009. Pengaruh cara pengemasan, jenis G. 2018. Current trends and potential
bahan pengemas, dan lama penyimpanan applications of microbial interaction for
terhadap sifat kimia, mikrobiologi, dan human welfare. Frontiers in Microbiology.
organoleptik sate bandeng (Chanos 9, 1156. doi:10.3389/fmicb.2018.01156.
chanos). Jurnal Teknologi dan Industri [USDA] United States Department of
Hasil Pertanian. 14(2): 1-11. Agriculture National Nutrient Database
Rasyid MI, Yuliana ND, Budijanto S. 2016. for Standar. 2018. Basic Report: 15123
Karakteriksasi sensori dan fisiko- Nutrient Data for Fish, tuna, fresh,
kimia beras analog sorghum dengan skipjack, raw, USA.gov.
penambahan rempah campuran. Wodi SIM, Trilaksmi W, Nurilmala M. 2014.
AGRITECH. 36(4): 394-403. Perubahan mioglobin tuna mata besar
Renate D. 2009. Pengemasan puree cabe selama penyimpanan suhu chilling. Jurnal
merah dengan berbagai jenis plastik Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.
yang dikemas vakum. Jurnal Teknologi 17(3): 215-224.
Industri dan Hasil Pertanian. 14(1): 80- Yahiya ASM, Mustafa MG, Alam MJ,
89. DOI:http://dx.doi.org/10.23960/jtihp. Kamruzzaman ASM, Mollah AK. 2012.
v14i4i.80%20-%2089. Seed and seedling quality of onion (Allium
Santoso J, Lieng F, Handayani R. 2011. cepa L) as affected by types of storage
Pengaruh pengkomposisisan dan containers. Journal of Experimental
penyimpanan dingin terhadap perubahan Bioscience. 3(2): 19-24.
karakteristik surimi ikan pari (Trygon Yanti H, Hidayati, Elfawati. 2008. Kualitas
sp.) dan ikan kembung (Rastralliger sp.). daging sapi dengan kemasan plastik
Jurnal Aquatika. 2(2): 147-159. PE (Polyethylene) dan plastik PP
Sajiwo AJ, Buchari D, Leksono T. 2017. (Polypropylen) di pasar arengka Kota
Pengaruh sistem pengemasan vakum Pekanbaru. Jurnal Peternakan. 5(1): 22-
dan non vakum terhadap mutu Belut 27.
(Monopterus albus) asap dengan Yildirim S, Rocker B, Pettersen MK, Nilsen-
penambahan serai (Cymbopogon citratus) Nygaard J, Ayhan Z, Rutkaite R, Radusin
selama penyimpanan pada suhu ruang T, SuminskaP, Marcos B, Coma V. 2018.
(29±3ºC). Jurnal Online Mahasiswa Active packaging application for food.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Comprehensive Reviews in Food Science
Universitas Riau. and Food Safety. 17(1): 165-199. doi:
Shan CH, Iskandar Y. 2018. Studi kandungan 10.1111/1541-4337.12322
kimia dan aktivitas farmakologi tanaman
kunyit (Curcuma longa L.). Farmaka.
16(2): 547-555.
Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi. 2007.
Prosedur analisis untuk makanan dan
pertanian. Yogyakarta (ID): Penerbit
Liberty.
Sugita DL. 2017. Pengaruh penggunaan
kunyit dan asam jawa terhadap beberapa
komponen mutu ikan pindang bumbu
kuning. [Skripsi]. Mataram (ID):

475 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai