Anggota kelompok :
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip penggunaan edible coating pada produk hortikultura?
2. Bagaimana edible coating mampu mengurangi proses fisiologis pada
produk hortikultura?
3. Apakah edible coating telah terbukti mampu mempertahankan kesegaran
produk hortikultura?
4. Apa saja bahan organik yang ada di Indonesia yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan edible coating?
C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip penggunaan edible coating pada produk hortikultura.
2. Mengetahui bahwa edible coating mampu mengurangi proses fisiologis
pada produk hortikultura.
3. Mengetahui bahwa edible coating mampu mempertahankan kesegaran
produk hortikultura.
4. Mengetahui bahan organik di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan edible coating.
PEMBAHASAN
Penutup
Kesimpulan
Prinsip penggunaan edible coating adalah dengan menutup pori-pori dari
produk hortikultura agar dapat mencegah respirasi dan transpirasi. Proses respirasi
dan transpirasi yang dihambat mampu membuat kesegaran dari produk
hortikultura terjaga dan memperpanjang masa simpan. Bahan baku pembuatan
edible coating dapat diperoleh dari pati sagu, pati singkong, dan kitosan dari kulit
udang.
DAFTAR PUSTAKA
Hernandez-Munoz, Pilar, Eva Almenar, Valeria Del Valle a,1, Dinoraz Velez,
Rafael Gavara. 2008. Effect of Chitosan Coating Combined with
Postharvest Calcium Treatment on Strawberry (Fragaria x ananassa)
Quality During Refrigerated Storage. Food Chemistry Vol. 110: Hal 428-
435.
Soares, Nilda De Ftima Ferreira, Danielle Fabola Pereira Silva, Geany Peruch
Camilloto, Cristiane Patrcia Oliveira, Neuma Maria Pinheiro, Eber
Antonio Alves Medeiros. 2011. Antimicrobial Edible Coating in Post-
Harvest Conservation of Guava. Rev. Bras. Frutic., Jaboticabal - SP
Volume Especial, E: Hal. 281-289.
Suhardi, 1992. Penanganan Pasca Panen Buah dan Sayuran, PAV Pangan dan
Gizi, UGM. Yogyakarta.