BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
i
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Apel (Malus sylvestris Mill)merupakan buah yang digemari di kalangan
masyarakat terutama di Batu dan Poncokusumo wilayah yang menjadi sentra
produksi di Indonesia, buah yang memiliki warna hijau serta rasa manis. Buah
apel sendiri memiliki banyak nutrisi dan berbagai macam vitamin diantaranya
lemak, serta, energi, karbohidrat, protein vitamin C, vitamin A, vitamin B2,
vitamin B1 dan masih banyak lagi (Cempaka dkk,2014).
Tanaman apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) yang memiliki genus
Malus ini merupakan tumbuhan asli dari zona iklim belahan bumi utara, Eropa,
Asia dan Amerika Utara. Tanaman ini terdiri atas 30-35 spesies dari pohon kecil
dan berdaun gugur atau tumbuhan semak dalam keluarga rosaceae (Moersidi,
2015).Walaupun Indonesia bukan daerah sub tropis, namun Indonesia juga telah
mengembangkan tanaman apel di beberapa wilayah yang memiliki ketinggian
tempat > 900 dpl. Salah satu wilayah pengembangan apel di Indonesia adalah di
daerah Jawa Timur (wilayah Malang dan Batu) (Didiek, 2019).
Buah apel merupakan buah non klimaterik, buah apel segar dengan
penyimpanan 5-7 hari di suhuruang sedangkan di suhu dingin bisa bertahan
hingga berbulan-bulan , namun penyimpanan buah apel yang cukup lama dalam
suhu ruang menyebabkan kerusakan dalam buah apel menjadi berkurang
dikarenakan adanya pertukaran gas CO2 dah H2O. Sehingga penggunaan edible
coating sangat diperlukan yang dapat menghambat proses respirasi dan transfer
zat yang dapat merusak struktur buah (Wiratara, 2019).
Kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) memiliki kandungan karbohidrat salah
satunya seperti pektin.Pengembangan pektin kulit pisang sebagai bahan dasar
edible film merupakan salah satu upaya meningkatkan pemanfaatan kulit pisang.
Selain itu, pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan dasar edible film juga
merupakan salah satu alternatif untuk menciptakan suatu kemasan makanan dan
produk pangan yang ramah lingkungan, mengingat sebagian besar produk pangan
pada saat ini masih menggunakan bahan kemasan sintetis yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan (Rofikah,2013).
Edible coating merupakan salah cara yang digunakan untuk
memperpanjang umur simpan dan juga dapat mempertahankan mutu dari buah-
2
buahan pada suhu ruang (Mulyadi, 2014). Edible coating dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu, pencelupan (dipping), pembusaan (foaming), penuangan
(casting) dan penyemprotan (sprying). Edible coating bertindak sebagai
penghalang terhadap kelembaban gas (O2 dan CO2) serta zat terlarut dengan
menimbulkan gerakan membran semi permeabel disekitar buah, sehingga
menghambat laju respirasi, kehilangan air dan proses oksidasi (Nawab, dkk
(2017).
Minyak atsiri serai dapur merupakan salah satu minyak atsiri yang
mengandung antimikroba. Serai dapur (Cymbopogon citratus) merupakan salah
satu dari tanaman-tanaman di daerah tropis (Sekar dkk,2021). Penambahan
antimikroba perlu dilakukan untuk melindungi produk yang dilapisi coating agar
terhindar dari serangan mikroba sehingga dapat memperpanjang masa simpan
produk (Widianingrum dkk,2015).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka kebaruan dari penelitian ini
adalah penelitian yang mencakup temuan terbaru dan pemikiran terbaru yang
belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Penelitian ini lebih relevan dengan
situasi atau konteks terkini, sehingga hasilnya lebih dapat diaplikasikan dalam
konteks yang berbeda.
Tujuan riset ini adalah untuk memperpanjang umur simpan apel dengan
memanfaatkan limbah kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) sebagai edible coating
dengan penambahan ekstrak serai
Manfaat riset ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dan produsen tentang cara memperpanjang umur simpan apel dengan
memanfaatkan limbah kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) sebagai edible coating
dengan penambahan ekstrak serai
Temuan yang ditargetkan dari riset ini adalah dapat membuat edible
coating dari limbah kulit pisang kepok dengan penambahan ekstrak serai pada
buah apel
Kontribusi riset ini terhadap ilmu pengetahuan adalah riset ini membantu
dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh produsen untuk memperpanjang
umur simpan apel menggunakan edible coating sebelum di distribusikan kepada
konsumen
3
Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah Laporan kemajuan, laporan
akhir, artikel ilmiah berupa original artikel riset dengan judul "Pemanfaatan
limbah kulit pisang sebagai edible coating pada apel dengan penambahan ekstrak
serai" dan akun media sosial Youtube
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)
Pisang kepok termasuk ke dalam famili Musaceae yang berasal dari India
Selatan. Klasifikasi taksonomi pisang kepok adalah sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa Paradisiaca L (Sistem et al., 2013).
Kulit pisang merupakan 40% dari total berat buah pisang. Kulit pisang
tersebut dimanfaatkan kembali menjadi pakan ternak, diekstrak untuk
menghasilkan senyawa-senyawa tertentu yang bermanfaat, pupuk, atau dibuang
menjadi tumpukan limbah padat. Berdasarkan kandungannya kulit pisang kepok
mengandung mineral yang dimilikinya mengakibatkan kulit pisang mulai
dimanfaatkan sebagai pupuk karena mengandung unsur hara makro yang
diperlukan oleh tanaman. Selain itu mengandung sulfur, glukosa, dan fruktosa
serta dapat digunakan sebagai sumber karbon yang baik, juga banyak
mengandung zat gizi seperti karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan termasuk
pektin (Sigiro et al., 2022).
2.2. Pektin
Pektin adalah golongan substansi yang terdapat dalam sari buah yang
membentuk larutan koloidal dalam air dan berasal dari protopektin. Keberadaan
pektin dalam bahan pangan berperan terutama dalam tekstur dan konsistensi buah-
buahan serta sayuran terutama dalam sifatnya yang dapat membentuk gel atau
thickening agent. Oleh karna itu senyawa pektin telah banyak dimanfaatkan dalam
berbagai industri makanan, minuman, farmasi, dan pelapis buah (Andriasty et al.,
4
Alat yang dipakai adalah Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
baskom, pisau,talenan, sarung tangan plastik, kain saring sintetik, blender,
nampan, aluminium foil, labu takar, erlenmeyer, beaker glass, pipet volume, pH
meter, corong pemisah, termometer, water bath, cabinet dryer, Adventurer Ohaus
Corp. Pine brook, NJ USA 8-14,5V (timbangan analitik), analitik, pipet volume,
pro-pipet, plat plastik, dan stopwatch.
3.3 Variabel Riset
Rancangan riset
Riset ini menggunakan riset percobaan laboratorium dengan rancangan
acak kelompok (RAK) faktorial dengan 1 faktor pada pembuatan edible film.
Faktor adalah konsentrasi pektin 1%, 2%, dan 3% (b/v), tapioka 2% (b/v) dan
sorbitol 1% (v/v). Masing-masing perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan
Variabel Riset Pada riset ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun variabel dalam riset ini adalah :
1.Variabel Bebas
Pembuatan edible film berbasis pektin kulit pisang dilakukan dengan
mempersiapkan komposisi pektin 1%, 2%, dan 3% (b/v), tapioka 2% (b/v) dan
sorbitol 1% (v/v).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktifitas mikroba dan derajat
keasaman dari apel yang diberi edible coating
(23 x 15 x 2 cm), kemudian dibiarkan dingin pada suhu ruang ± 15 menit agar saat
dimasukkan ke dalam cabinet dryer posisi larutan tidak berubah. Larutan edible
film dikeringkan dalam cabinet dryer pada suhu 50o C selama 10-12 jam, sehingga
dihasilkan lembaran edible film pektin kulit pisang (berdasarkan hasil trial,
lembaran edible film sudah mengelupas). Lembaran edible film pektin dibiarkan
dingin ± 5 menit, kemudian dipisahkan dari plat plastik. Disimpan dalam kotak
plastik yang berisi silika gel dan tertutup rapat. Tiap lembar edible film dipisahkan
dengan tissue untuk menjaga kelembaban di dalam kotak plastik. Sebelum
dianalisis karakteristik edible film dari pektin, lembaran edible film disimpan pada
suhu ruang (28 ±2oC) dengan RH 50% (diukur dengan higrometer) selama 24 jam.
Lembaran edible film yang sudah kering dilakukan analisa uji karakterisasi
meliputi sifat fisik dan sifat mekanik. Dari beberapa konsentrasi pektin yang
diujikan untuk membuat edible film, kemudian dipilih yang terbaik dari analisa uji
karakterisasi tersebut (terpilih 1) untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
D. Pembuatan Minyak Atsiri Sereh (Eddy, 2020)
diambil sejumlah daun sereh wangi lalu didiamkan selama 3 hari 3 malam.
Setelah itu daunnya dikecilkan ukurannya, lalu diambil sebanyak 100 gr daun
sereh wangi dan direndam dalam etanol 90% sebanyak 400 ml selama 3 hari 3
malam,. Cairan etanol-sereh dimasukkan ke dalam labu leher tiga yang telah
berisi magnetic stirred dan diesktraksi selama (3, 3,5, 4, 4,5 dan 5 jam) dengan
suhu 80°C. Hasil ekstraksi disaring dan filtratnya kemudian didistilasi selama 2
jam kurang lebih pada suhu 80 °C. Ditambahkan 10, 15, 20, 25, dan 30 (gram)
larutan Natrium Bisufit lalu di aduk hingga homogen kurang lebih 2 menit.
Larutan yang telah diaduk tadi didiamkan sampai terbentuk 2 lapisan, yaitu
lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan bawah berupa sisa endapan dari Natrium
Bisulfit dan lapisan atas berupa minyak Atsiri.
E. Formulasi dan Karakterisasi Edible Coating Pektin Kulit Pisang Kepok
dan Minyak Atsiri Sereh. (Laga S, 2021)
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan edible film pektin
komposit yaitu tapioka di masukkan ke dalam gelas beaker 250 ml yang berisi
100 ml aquades, kemudian dipanaskan pada atsiri sereh, sehingga dihasilkan
8
edible coating yang baik.Pada tahap percobaan ini, apel segar dicelupkan kedalam
formula larutan coating pada suhu 20oC.
F. Aplikasi Formula Edible coating Terbaik pada Buah Apel
(Anggarini,2016)
Aplikasi Edible Coating dapat dilakukan dengan metode perlakuan sebagai
berikut:
Buah apel dicuci dan disortasi. Tangkai buah apel diikat dengan tali. Buah
apel yang telah diikat tangkainya dicelupkan pada larutan edible coating yang
bersuhu ±50°C selama ±1 menit. Buah apel diangkat, ditiriskan dan dikeringkan
dengan cara digantung pada suhu ruang ±25°C selama ±30 detik dengan bantuan
kipas angin. Buah apel disimpan pada suhu ruang ±25°C selama 10 hari.
G. Penambahan minyak atsiri pada Edible coating Pektin Kulit Pisang
Kepok (Widaningrum, 2015)
Penambahan minyak atsiri pada edible coating berbasis pektin kulit pisang
dilakukan dengan mempersiapkan minyak atsiri 0,1%,0,3%, dan 0,5% ke dalam
formula film di atas yang harapannya dapat memperbaiki sifat karakterstik edible
film yang baik. Setelah itu dilakukan pengurangan udara dalam larutan
(degassing) dengan cara larutan didiamkan dalam suhu ruang dan dilakukan
pengadukkan (batang pengaduk) secara perlahan-lahan selama 10 menit, lalu
larutan coating dituang ke dalam cetakan film berupa cetakan plastik (24 x 16 x 2
cm), kemudian dimasukkan ke dalam cabinet dryer selama 10-12 jam pada suhu
50°C. Setelah dingin dan lembaran edible coating yang sudah kering dilakukan
analisa uji karakterisasi meliputi sifat fisik dan sifat mekanik serta aplikasi pada
buah apel.
H. Uji TPC (Kartika, 2015)
Apel segar dilakukan pengujian TPC dengan perlakuan apel tanpa coating
dan apel dengan coating pektin (konsentrasi 3%) lalu masing masing sampel
disimpan pada suhu ruang selama 0,1,2, dan 3 hari. Kemudian di uji secara
mikrobiologis menggunakan Total Plate Count (TPC).
I. Uji Derajat Keasaman (Abidin, 2020)
Uji keasaman dilakukan dengan cara menghaluskan apel yang sudah diberi
edible coating dengan blender selama 5 menit tanpa tambahan cairan, setelah
9
halus apel yang sudah di blender disaring dan diambil filtratnya, lalu filtrat
dilakukan uji derajat keasaman menggunakan pH meter.
3.5 Prosedur Riset, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Tabel 3.3 Prosedur, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Prosedur Tahapan Indikator Capaian
Pengumpulan alat dan Penggunaan bahan Alat dan bahan yang
bahan dan alat terbaik digunakan mampu
pada penelitian menghasilkan edible
coating
Ekstraksi dan karakterisasi Mengesktrak Mampu mengekstrak
Kimia Pektin Kulit Pisang kandungan pektin kandungan pektin pada buah
Kepok pisang
Formulasi dan Edible coating Formulasi dan karakterisasi
Karakterisasi Edible dapat terbentuk edible coating mampu
coating Pektin Kulit Pisang menghasilkan edible
Kepok coating
Formulasi dan Mampu Edible coating mampu
Karakterisasi Edible menghasilkan dihasilkan
Coating Pektin Kulit edible film terbaik
Pisang Kepok dan Minyak
Atsiri Sereh.
Aplikasi Edible Coating Edible coating Edible coating mampu
Pektin Kulit Pisang kepok dengan menghambat perubahan
dan Minyak Atsiri serai kemampuan terbaik yang terjadi pada apel
pada Apel Selama
Penyimpanan Disuhu
Ruang
Pembuatan Minyak Atsiri Minyak Atsiri Menghasilkan minyak atsiri
Sereh dengan konsentrasi yang berkonsentrasi tinggi
larutan terbaik
Penambahan minyak atsiri Edible coating Edible coating mampu
pada pembuatan edible dengan menghambat perubahan
10
Belmawa 7.000.000
Perguruan Tinggi 500.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah 7.500.000
Daftar Pustaka
Andriasty, V., Praseptiangga, D., & Utami, R. 2015. Pembuatan Edible Film Dari
Pektik Kulit Pisang Raja Bulu (Musa Sapientum Var Paradica Baker)
Dengan Penambahan Minyak Atsiri Jahe Emprit (Zingebir Officinalle Var.
Amarum) Dan Aplikasinya Pada Tomat Cherry (Lycopersiconesculentum
Var. Cerasiforme). Jurnal Teknosains Pangan, 4(4), 1–7.
Anggarini, D., Hidayat, N., & Mulyadi, A. F. 2016. Pemanfaatan Pati Ganyong
Sebagai Bahan Baku Edible Coating Dan Aplikasinya Pada Penyimpanan
Buah Apel Anna (Malus Sylvestris) (Kajian Konsentrasi Pati Ganyong Dan
Gliserol). Jurnal Industria, 5(1), 1–8.
Http://Industria.Ub.Ac.Id/Index.Php/Industri/Article/View/184
A. R. Cempaka, S. Santoso and L.K.Tanuwijaya, "Pengaruh Metode Pengolahan
(Juicing And Blending) Terhadap Kandungan Quercetin Berbagai Varietas
Apel Lokal dan Impor," Journal of Human Nutrition, vol. 1, pp. 14-22, 2014.
Didiek, K.2019. KARAKTERISASI BEBERAPA VARIETAS BUAH APEL
(Malus sylvestris, Mill) DI KP TELEKUNG, BALITJESTRO JAWA
TIMUR [MAKALAH].P0rosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non
Peneliti.
Moersidi, S.N.M. 2015. Daya Hambat Minimal Ekstrak Kulit Apel Manalagi
Terhadap Pertumbuhan Candida albicans [SKRIPSI]. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Irianto, H. E., Marpaung, D. B., Ggiyatmi, Fransiska, D., & Basriman, I. 2021.
Anti-Bacterial Activity Of Alginate Based Edible Coating Solution Added
With Lemongrass Essential Oil Against Some Pathogenic Bacteria. Iop
Conference Series: Earth And Environmental Science, 934(1).
Https://Doi.Org/10.1088/1755-1315/934/1/012023
Laga, S., Sutanto, S., Fatmawati, F., Halik, Abd., & Sheyoputri, A. C. A. 2021.
Penggunaan Edible Coating Dalam Pengawaten Buah Kelengkeng
Dimocarpus Longan Lour. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(2), 374–382.
Https://Doi.Org/10.35965/Eco.V21i2.1126
Mulyadi, A. F. (2014). Aplikasi Edible Coating Untuk Menurunkan Tingkat
Kerusakan Jeruk Manissinensis) (Kajian Karagenan Dan Prosiding
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Syahid Abdillah Ahmad
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 2020102203 11174
5. Tempat dan Tanggal Lahir Empaci, 13 Oktober 2001
6. Alamat Email syahidabdillahahmad@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082227386399
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
PESMABA peserta 6 Oktober 2020,
1.
Daring
P2KK peserta 22 Juni 2020,
2.
Daring
Relawan Satgas Covid relawan 1-30 Juni
3.
2021,UMM
FTC (Food Technolgy Panitia acara 21-28 Juni 2021,
4.
Competition) Online
Series of pepsi Panitia humas 12-13 Desember,
5.
UMM
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
16
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Ketua
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Silvia Firdausi Nuzula
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 202110220311051
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kuningan, 23 Oktober 2003
6. Alamat E-mail Silviafirdausi2303@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085337332546
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Anggota 1
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hisan Fithransah
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknologi pangan
4. NIM 202110220311061
5. Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 20 Desember 2002
6. Alamat E-mail hisanfithransh7@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 087875134106
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Anggota 2
Hisan Fithransah
19
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Abel Alqurni Maulana
2. Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 202110220311063
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 1 Mei 2003
6. Alamat E-mail Aalqurni0@gamil.com
7. Nomor Telepon/HP 081944993652
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Anggota 3
Pertanian
9 Teknologi Pengolahan Pilihan 2
Daging dan Ikan
10 Teknologi Hasil Perkebunan Pilihan 2
1 Matematika (1 & 2) Wajib 4
Riset
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Peningkatan Kualitas Dan DPP UMM 2022
Fungsi Edible Film Aktif
Berbasis Gel Okra Dengan
Pati Dan Filtrat Bahan Alami
Lokal Sebagai Sumber
Antioksidan
2 Peningkatan Kualitas Edible DPP UMM 2021
Film Aktif Berbasis Gel
Aloe vera dengan
Penambahan Gliserol dan
Ekstrak Bahan Alami
3 Karakteristik Edible Film DPP UMM 2020
Aktif Berbasis Gel Aloe
Verra Dan Pati
Xanthosoma sagittifolium
4 Eksplorasi Food Additives Kemenristekdikti 2018-2020
Alami Yang Aman Berbasis
Potensi Lokal
Melaluienrichment Pada
Edible Coating/Edible Film
Untuk Meningkatkan
Kualitasproduk Pangan
Olahan
5 Pengembangan Produk Kemenristekdikti 2017/2018
Dietary Fiber Berbasis
Rumput Laut sebagai
22
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Dosen Pendamping
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul Potensi
Tepung Biji Nangka Dan Tepung Kacang Tunggak Sebagai Biskuit Untuk
Mencegah Stunting yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.