Anda di halaman 1dari 25

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2

BAB 3. METODE RISET..................................................................................................4

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................9

4.1. Anggaran Biaya.......................................................................................................9

4.2. Jadwal Kegiatan......................................................................................................9

i
1

BAB 1 PENDAHULUAN
Apel (Malus sylvestris Mill)merupakan buah yang digemari di kalangan
masyarakat terutama di Batu dan Poncokusumo wilayah yang menjadi sentra
produksi di Indonesia, buah yang memiliki warna hijau serta rasa manis. Buah
apel sendiri memiliki banyak nutrisi dan berbagai macam vitamin diantaranya
lemak, serta, energi, karbohidrat, protein vitamin C, vitamin A, vitamin B2,
vitamin B1 dan masih banyak lagi (Cempaka dkk,2014).
Tanaman apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) yang memiliki genus
Malus ini merupakan tumbuhan asli dari zona iklim belahan bumi utara, Eropa,
Asia dan Amerika Utara. Tanaman ini terdiri atas 30-35 spesies dari pohon kecil
dan berdaun gugur atau tumbuhan semak dalam keluarga rosaceae (Moersidi,
2015).Walaupun Indonesia bukan daerah sub tropis, namun Indonesia juga telah
mengembangkan tanaman apel di beberapa wilayah yang memiliki ketinggian
tempat > 900 dpl. Salah satu wilayah pengembangan apel di Indonesia adalah di
daerah Jawa Timur (wilayah Malang dan Batu) (Didiek, 2019).
Buah apel merupakan buah non klimaterik, buah apel segar dengan
penyimpanan 5-7 hari di suhuruang sedangkan di suhu dingin bisa bertahan
hingga berbulan-bulan , namun penyimpanan buah apel yang cukup lama dalam
suhu ruang menyebabkan kerusakan dalam buah apel menjadi berkurang
dikarenakan adanya pertukaran gas CO2 dah H2O. Sehingga penggunaan edible
coating sangat diperlukan yang dapat menghambat proses respirasi dan transfer
zat yang dapat merusak struktur buah (Wiratara, 2019).
Kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) memiliki kandungan karbohidrat salah
satunya seperti pektin.Pengembangan pektin kulit pisang sebagai bahan dasar
edible film merupakan salah satu upaya meningkatkan pemanfaatan kulit pisang.
Selain itu, pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan dasar edible film juga
merupakan salah satu alternatif untuk menciptakan suatu kemasan makanan dan
produk pangan yang ramah lingkungan, mengingat sebagian besar produk pangan
pada saat ini masih menggunakan bahan kemasan sintetis yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan (Rofikah,2013).
Edible coating merupakan salah cara yang digunakan untuk
memperpanjang umur simpan dan juga dapat mempertahankan mutu dari buah-
2

buahan pada suhu ruang (Mulyadi, 2014). Edible coating dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu, pencelupan (dipping), pembusaan (foaming), penuangan
(casting) dan penyemprotan (sprying). Edible coating bertindak sebagai
penghalang terhadap kelembaban gas (O2 dan CO2) serta zat terlarut dengan
menimbulkan gerakan membran semi permeabel disekitar buah, sehingga
menghambat laju respirasi, kehilangan air dan proses oksidasi (Nawab, dkk
(2017).
Minyak atsiri serai dapur merupakan salah satu minyak atsiri yang
mengandung antimikroba. Serai dapur (Cymbopogon citratus) merupakan salah
satu dari tanaman-tanaman di daerah tropis (Sekar dkk,2021). Penambahan
antimikroba perlu dilakukan untuk melindungi produk yang dilapisi coating agar
terhindar dari serangan mikroba sehingga dapat memperpanjang masa simpan
produk (Widianingrum dkk,2015).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka kebaruan dari penelitian ini
adalah penelitian yang mencakup temuan terbaru dan pemikiran terbaru yang
belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Penelitian ini lebih relevan dengan
situasi atau konteks terkini, sehingga hasilnya lebih dapat diaplikasikan dalam
konteks yang berbeda.
Tujuan riset ini adalah untuk memperpanjang umur simpan apel dengan
memanfaatkan limbah kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) sebagai edible coating
dengan penambahan ekstrak serai
Manfaat riset ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dan produsen tentang cara memperpanjang umur simpan apel dengan
memanfaatkan limbah kulit pisang kepok (Musaceaea sp.) sebagai edible coating
dengan penambahan ekstrak serai
Temuan yang ditargetkan dari riset ini adalah dapat membuat edible
coating dari limbah kulit pisang kepok dengan penambahan ekstrak serai pada
buah apel
Kontribusi riset ini terhadap ilmu pengetahuan adalah riset ini membantu
dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh produsen untuk memperpanjang
umur simpan apel menggunakan edible coating sebelum di distribusikan kepada
konsumen
3

Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah Laporan kemajuan, laporan
akhir, artikel ilmiah berupa original artikel riset dengan judul "Pemanfaatan
limbah kulit pisang sebagai edible coating pada apel dengan penambahan ekstrak
serai" dan akun media sosial Youtube
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)
Pisang kepok termasuk ke dalam famili Musaceae yang berasal dari India
Selatan. Klasifikasi taksonomi pisang kepok adalah sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa Paradisiaca L (Sistem et al., 2013).
Kulit pisang merupakan 40% dari total berat buah pisang. Kulit pisang
tersebut dimanfaatkan kembali menjadi pakan ternak, diekstrak untuk
menghasilkan senyawa-senyawa tertentu yang bermanfaat, pupuk, atau dibuang
menjadi tumpukan limbah padat. Berdasarkan kandungannya kulit pisang kepok
mengandung mineral yang dimilikinya mengakibatkan kulit pisang mulai
dimanfaatkan sebagai pupuk karena mengandung unsur hara makro yang
diperlukan oleh tanaman. Selain itu mengandung sulfur, glukosa, dan fruktosa
serta dapat digunakan sebagai sumber karbon yang baik, juga banyak
mengandung zat gizi seperti karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan termasuk
pektin (Sigiro et al., 2022).
2.2. Pektin
Pektin adalah golongan substansi yang terdapat dalam sari buah yang
membentuk larutan koloidal dalam air dan berasal dari protopektin. Keberadaan
pektin dalam bahan pangan berperan terutama dalam tekstur dan konsistensi buah-
buahan serta sayuran terutama dalam sifatnya yang dapat membentuk gel atau
thickening agent. Oleh karna itu senyawa pektin telah banyak dimanfaatkan dalam
berbagai industri makanan, minuman, farmasi, dan pelapis buah (Andriasty et al.,
4

2015). Senyawa ini berbentuk polimer asam D-galakturonat yang dihubungkan


oleh ikatan glikosidik α-1,4. Pektin banyak terdapat pada buah-buahan, termasuk
pada biji, dan kulit buah-buahan. Salah satu manfaat pektin adalah sebagai bahan
pembuat edible coating. Penggunaan pektin komersil memiliki biaya yang cukup
mahal oleh sebab itu digunakan pektin alami dari buah-buahan yang kaya akan
pektin (Anggarini et al., 2016).
2.3. Edible coating
Edible coating merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat
dikonsumsi, yang diaplikasikan pada produk pangan secara langsung (permukaan
produk) yang memiliki fungsi sebagai penahan (barrier) dari perpindahan massa
seperti: uap air, O2, dan CO2. Edible coating adalah suatu metode pemberian
lapisan tipis pada permukaan buah untuk menghambat keluarnya gas, uap air dan
menghindari kontak dengan oksigen, sehingga proses pemasakan dan pencoklatan
buah dapat diperlambat. Lapisan yang ditambahkan di permukaan buah ini tidak
berbahaya bila ikut dikonsumsi bersama buah (Anggarini et al., 2016). Edible
coating dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan mencelupkan produk
ke dalam larutan yang mengandung bahan-bahan film, sehingga bahan film dapat
langsung mendeposit pada permukaan makanan, atau dengan membuat lembaran
film dari larutan atau melalui thermo formation untuk menutupi permukaan
makanan (Rangkuti, 2021).

BAB 3. METODE RISET


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset.
Riset ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas
Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, dimulai bulan maret
sampai dengan Mei 2023.
Bahan Pada riset ini, bahan yang digunakan Bahan yang digunakan
adalah kulit buah pisang kepok diperoleh dari penjual pisang keju di jalan tirto
utomo, Malang, Apel yang diperoleh dari Petik Apel Kebun 8 Bumiaji, Kota Batu,
HCl, NaHSO3, Alkohol 96%, Alkohol 70%, Aquadest, tepung tapioka (Rose
Brand) yang peroleh dari pasar swalayan, Malang. Minyak atsiri serai, sorbitol.
3.2 Peralatan
5

Alat yang dipakai adalah Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
baskom, pisau,talenan, sarung tangan plastik, kain saring sintetik, blender,
nampan, aluminium foil, labu takar, erlenmeyer, beaker glass, pipet volume, pH
meter, corong pemisah, termometer, water bath, cabinet dryer, Adventurer Ohaus
Corp. Pine brook, NJ USA 8-14,5V (timbangan analitik), analitik, pipet volume,
pro-pipet, plat plastik, dan stopwatch.
3.3 Variabel Riset
Rancangan riset
Riset ini menggunakan riset percobaan laboratorium dengan rancangan
acak kelompok (RAK) faktorial dengan 1 faktor pada pembuatan edible film.
Faktor adalah konsentrasi pektin 1%, 2%, dan 3% (b/v), tapioka 2% (b/v) dan
sorbitol 1% (v/v). Masing-masing perlakuan dilakukan 4 kali pengulangan
Variabel Riset Pada riset ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun variabel dalam riset ini adalah :
1.Variabel Bebas
Pembuatan edible film berbasis pektin kulit pisang dilakukan dengan
mempersiapkan komposisi pektin 1%, 2%, dan 3% (b/v), tapioka 2% (b/v) dan
sorbitol 1% (v/v).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktifitas mikroba dan derajat
keasaman dari apel yang diberi edible coating

3.4 Tahapan Riset


A. Pengumpulan bahan dan alat
Penelitian diawali dengan penyiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam penelitian. Sampel kulit buah pisang kepok diambil dari penjual pisang
keju di jalan tirto utomo, Kota Malang. Alat dan bahan lainnya disimpan pada
Laboratorium Teknologi Pangan pada tempat yang telah disesuaikan.
B. Ekstraksi dan Karakterisasi Kimia Pektin Kulit Pisang Kepok (Laga S,
2021)
Bahan baku kulit pisang ditimbang 500 gram, dicuci dengan
menggunakan air mengalir, lalu dilakukan pengirisan dengan menggunakan pisau
menjadi potongan-potongan kecil dengan ukuran 1 x 1 cm. Setelah pengirisan
6

dilakukan perendaman dalam larutan NaHSO3 0,2% selama 15 menit. Ekstraksi


pektin yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara kulit pisang segar
diblender kemudian ditambahkan larutan pengekstrak HCl 1% yang diatur hingga
bubur kulit pisang mencapai pH 1,5. Kulit pisang pada penelitian ini diekstraksi
dengan HCl yang ditambahkan pada saat setelah penghancuran. Suhu ekstraksi
yang digunakan 85oC selama 120 menit, kemudian disaring dengan kain saring
yang halus untuk mendapatkan larutan filtrat pektin kulit pisang. Setelah itu,
larutan filtrat ekstrak pektin kulit pisang disentrifugasi dengan 1000 rpm selama
10 menit untukmemisahkan larutan dan endapan. Larutan filtrat pektin kulit
pisang ditambahkan alkohol 96% sebanyak dua kali volume cairan. Kemudian
dilakukan pengendapan selama 14-16 jam. Pektin yang telah diendapkan disaring
dan dimurnikan dengan pencucian alkohol 70% sebanyak 3 kali. Setelah tahap
pencucian selesai, pektin dikeringkan dengan menggunakan alat pengering
cabinet dryer pada suhu 40 C selama 3 jam. Kemudian dilakukan karakterisasi
pektin kulit pisang raja yang meliputirendemen, kadar air, kadar abu, berat
ekuivalen, kadar metoksil,kadar galakturonat, dan derajat esterifikasi.
C. Formulasi dan Karakterisasi Edible Coating Pektin Kulit Pisang Kepok
(Laga S, 2021)
Pembuatan edible film berbasis pektin kulit pisang dilakukan dengan
mempersiapkan komposisi pektin 1%, 2%, dan 3% (b/v), tapioka 2% (b/v) dan
sorbitol 1% (v/v). Adapun penambahan tapioka bertujuan untuk memperbaiki sifat
mekanik yang hampir sama dengan plastik dan memiliki penampakkan yang
transparan dan mengingat kelebihan sifat fisik masing-masing edible film tersebut
yaitu edible film dari pektin mempunyai permukaan yang halus dan tidak lengket.
Mula-mula tapioka dimasukkan ke dalam gelas beaker 250 ml yang berisi 100 ml
aquades, kemudian dipanaskan di atas hotplate pada suhu 700 C dan
dipertahankan ± 25 menit, sambil diaduk dengan magnetic stirrer. Kemudian
ditambahkan plasticizer sorbitol sebanyak 1% (v/v) atau 1 ml dengan suhu 50 o C
yang dipertahankan hingga 15 menit. Setelah itu pektin dimasukkan dan diaduk
rata dengan magnetic stirrer sambil dipanaskan pada suhu 50o C selama 15 menit.
Sebelum dituang, larutan diaduk sebentar untuk menghilangkan gelembung udara
dalam larutan (degassing) selama 10 menit. Larutan dituang ke dalam plat plastik
7

(23 x 15 x 2 cm), kemudian dibiarkan dingin pada suhu ruang ± 15 menit agar saat
dimasukkan ke dalam cabinet dryer posisi larutan tidak berubah. Larutan edible
film dikeringkan dalam cabinet dryer pada suhu 50o C selama 10-12 jam, sehingga
dihasilkan lembaran edible film pektin kulit pisang (berdasarkan hasil trial,
lembaran edible film sudah mengelupas). Lembaran edible film pektin dibiarkan
dingin ± 5 menit, kemudian dipisahkan dari plat plastik. Disimpan dalam kotak
plastik yang berisi silika gel dan tertutup rapat. Tiap lembar edible film dipisahkan
dengan tissue untuk menjaga kelembaban di dalam kotak plastik. Sebelum
dianalisis karakteristik edible film dari pektin, lembaran edible film disimpan pada
suhu ruang (28 ±2oC) dengan RH 50% (diukur dengan higrometer) selama 24 jam.
Lembaran edible film yang sudah kering dilakukan analisa uji karakterisasi
meliputi sifat fisik dan sifat mekanik. Dari beberapa konsentrasi pektin yang
diujikan untuk membuat edible film, kemudian dipilih yang terbaik dari analisa uji
karakterisasi tersebut (terpilih 1) untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
D. Pembuatan Minyak Atsiri Sereh (Eddy, 2020)
diambil sejumlah daun sereh wangi lalu didiamkan selama 3 hari 3 malam.
Setelah itu daunnya dikecilkan ukurannya, lalu diambil sebanyak 100 gr daun
sereh wangi dan direndam dalam etanol 90% sebanyak 400 ml selama 3 hari 3
malam,. Cairan etanol-sereh dimasukkan ke dalam labu leher tiga yang telah
berisi magnetic stirred dan diesktraksi selama (3, 3,5, 4, 4,5 dan 5 jam) dengan
suhu 80°C. Hasil ekstraksi disaring dan filtratnya kemudian didistilasi selama 2
jam kurang lebih pada suhu 80 °C. Ditambahkan 10, 15, 20, 25, dan 30 (gram)
larutan Natrium Bisufit lalu di aduk hingga homogen kurang lebih 2 menit.
Larutan yang telah diaduk tadi didiamkan sampai terbentuk 2 lapisan, yaitu
lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan bawah berupa sisa endapan dari Natrium
Bisulfit dan lapisan atas berupa minyak Atsiri.
E. Formulasi dan Karakterisasi Edible Coating Pektin Kulit Pisang Kepok
dan Minyak Atsiri Sereh. (Laga S, 2021)
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan edible film pektin
komposit yaitu tapioka di masukkan ke dalam gelas beaker 250 ml yang berisi
100 ml aquades, kemudian dipanaskan pada atsiri sereh, sehingga dihasilkan
8

edible coating yang baik.Pada tahap percobaan ini, apel segar dicelupkan kedalam
formula larutan coating pada suhu 20oC.
F. Aplikasi Formula Edible coating Terbaik pada Buah Apel
(Anggarini,2016)
Aplikasi Edible Coating dapat dilakukan dengan metode perlakuan sebagai
berikut:
Buah apel dicuci dan disortasi. Tangkai buah apel diikat dengan tali. Buah
apel yang telah diikat tangkainya dicelupkan pada larutan edible coating yang
bersuhu ±50°C selama ±1 menit. Buah apel diangkat, ditiriskan dan dikeringkan
dengan cara digantung pada suhu ruang ±25°C selama ±30 detik dengan bantuan
kipas angin. Buah apel disimpan pada suhu ruang ±25°C selama 10 hari.
G. Penambahan minyak atsiri pada Edible coating Pektin Kulit Pisang
Kepok (Widaningrum, 2015)
Penambahan minyak atsiri pada edible coating berbasis pektin kulit pisang
dilakukan dengan mempersiapkan minyak atsiri 0,1%,0,3%, dan 0,5% ke dalam
formula film di atas yang harapannya dapat memperbaiki sifat karakterstik edible
film yang baik. Setelah itu dilakukan pengurangan udara dalam larutan
(degassing) dengan cara larutan didiamkan dalam suhu ruang dan dilakukan
pengadukkan (batang pengaduk) secara perlahan-lahan selama 10 menit, lalu
larutan coating dituang ke dalam cetakan film berupa cetakan plastik (24 x 16 x 2
cm), kemudian dimasukkan ke dalam cabinet dryer selama 10-12 jam pada suhu
50°C. Setelah dingin dan lembaran edible coating yang sudah kering dilakukan
analisa uji karakterisasi meliputi sifat fisik dan sifat mekanik serta aplikasi pada
buah apel.
H. Uji TPC (Kartika, 2015)
Apel segar dilakukan pengujian TPC dengan perlakuan apel tanpa coating
dan apel dengan coating pektin (konsentrasi 3%) lalu masing masing sampel
disimpan pada suhu ruang selama 0,1,2, dan 3 hari. Kemudian di uji secara
mikrobiologis menggunakan Total Plate Count (TPC).
I. Uji Derajat Keasaman (Abidin, 2020)
Uji keasaman dilakukan dengan cara menghaluskan apel yang sudah diberi
edible coating dengan blender selama 5 menit tanpa tambahan cairan, setelah
9

halus apel yang sudah di blender disaring dan diambil filtratnya, lalu filtrat
dilakukan uji derajat keasaman menggunakan pH meter.
3.5 Prosedur Riset, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Tabel 3.3 Prosedur, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Prosedur Tahapan Indikator Capaian
Pengumpulan alat dan Penggunaan bahan Alat dan bahan yang
bahan dan alat terbaik digunakan mampu
pada penelitian menghasilkan edible
coating
Ekstraksi dan karakterisasi Mengesktrak Mampu mengekstrak
Kimia Pektin Kulit Pisang kandungan pektin kandungan pektin pada buah
Kepok pisang
Formulasi dan Edible coating Formulasi dan karakterisasi
Karakterisasi Edible dapat terbentuk edible coating mampu
coating Pektin Kulit Pisang menghasilkan edible
Kepok coating
Formulasi dan Mampu Edible coating mampu
Karakterisasi Edible menghasilkan dihasilkan
Coating Pektin Kulit edible film terbaik
Pisang Kepok dan Minyak
Atsiri Sereh.
Aplikasi Edible Coating Edible coating Edible coating mampu
Pektin Kulit Pisang kepok dengan menghambat perubahan
dan Minyak Atsiri serai kemampuan terbaik yang terjadi pada apel
pada Apel Selama
Penyimpanan Disuhu
Ruang
Pembuatan Minyak Atsiri Minyak Atsiri Menghasilkan minyak atsiri
Sereh dengan konsentrasi yang berkonsentrasi tinggi
larutan terbaik
Penambahan minyak atsiri Edible coating Edible coating mampu
pada pembuatan edible dengan menghambat perubahan
10

coating kemampuan yang terjadi pada buah apel


mempertahankan
apel terbaik
Uji TPC Apel dengan Menghasilkan apel dengan
aktifitas mikroba aktifitas mikroba terendah
terbaik
Uji Derajat Keasaman Apel dengan Menghasilkan apel yang
derajat keasaman peningkatan pHnya
terbaik terendah

3.6 Analisis Data


Analisis data pada riset empirik dengan cara eksperimen di laboratorium.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengujian aktifitas mikroba dan derajat
keasaman. Analisa data dilakukan dengan analisa statistik menggunakan uji one
way anova (ANOVA) dari 12 sampel perlakuan. Apabila perlakuan memberi
pengaruh pada parameter pengamatan, maka akan dilanjutkan menggunakan uji 8
lanjut DMRT α = 5%. Analisis data menggunakan software SPSS 20 dan
Microsoft excel
3.7 Cara Penafsiran
Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka perbandingan komposisi pektin
kulit buah pisang berpengaruh nyata terhadap tingkat kualitas edible coating yang
dihasilkan. Edible coating terbaik ditentukan dengan melihat hasil analisa DMRT
(uji lanjut). Perlakuan dengan notasi sama menunjukkan bahwa perlakuan
perbandingan pektin kulit buah pisang berbeda tidak berbeda nyata.
3.8 Penyimpulan Hasil Riset
cara menyimpulkan hasil riset adalah dengan menarik kesimpulan nilai
dari aktivitas mikroba. Cara menyimpulkan hasil penelitian adalah dengan
meninjau tabel hasil analisis sidik ragam (ANOVA) bertaraf nyata (α = 5%) dan
pembahasan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa flower leather dengan
perbandingan komposisi anggrek dan karagenan atau gum arab terbaik.
11

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa 1.600.000
2 Sewa dan jasa Perguruan Tinggi 500.000
3 Transportasi lokal Belmawa 3.200.000
4 Lain-lain Belmawa 2.200.000
Jumlah

Belmawa 7.000.000
Perguruan Tinggi 500.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah 7.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan Person Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
survey tempat √ Abel Alqurni Maulana
1 produksi pisang Hisan Fithransah
keju
membeli alat dan √ Silvia Firdausi
2
bahan Syahid Abdillah Ahmad
melakukan √ Syahid Abdillah Ahmad
3 pembuatan edible Abel Alqurni Maulana
coating
melakukan √ Hisan Fithransah
4 pembuatan Silvia Firdausi Nuzula
minyak atsiri
5 melakukan uji √ Abel Alqurni Maulana
derajat keasaman Silvia Firdausi Nuzula
12

dan uji TPC


finalisasi hasil √ Hisan Fithransah
edible coating Syahid Abdillah Ahmad
6 yang telah diuji
terhadap buah
apel

4.3. Jadwal unggah dan pengiklanan di media sosial


Hari, Tanggal Waktu Konten diiklankan

Selasa, 25 April 2023 12.00 WIB Pengenalan Program (isi


dengan agenda penelitian
yang relavan)

Kamis, 25 Mei 2023 12.00 WIB Konten 1 (isi dengan


agenda penelitian yang
relavan)

Minggu, 25 Juni 2023 12.00 WIB Konten 2

Selasa, 25 Juli 2023 12.00 WIB Konten 3

Jumat, 25 Agustus 2023 12.00 WIB Hasil Program PKM

... ... ...

... ... ...


13

Daftar Pustaka

Andriasty, V., Praseptiangga, D., & Utami, R. 2015. Pembuatan Edible Film Dari
Pektik Kulit Pisang Raja Bulu (Musa Sapientum Var Paradica Baker)
Dengan Penambahan Minyak Atsiri Jahe Emprit (Zingebir Officinalle Var.
Amarum) Dan Aplikasinya Pada Tomat Cherry (Lycopersiconesculentum
Var. Cerasiforme). Jurnal Teknosains Pangan, 4(4), 1–7.
Anggarini, D., Hidayat, N., & Mulyadi, A. F. 2016. Pemanfaatan Pati Ganyong
Sebagai Bahan Baku Edible Coating Dan Aplikasinya Pada Penyimpanan
Buah Apel Anna (Malus Sylvestris) (Kajian Konsentrasi Pati Ganyong Dan
Gliserol). Jurnal Industria, 5(1), 1–8.
Http://Industria.Ub.Ac.Id/Index.Php/Industri/Article/View/184
A. R. Cempaka, S. Santoso and L.K.Tanuwijaya, "Pengaruh Metode Pengolahan
(Juicing And Blending) Terhadap Kandungan Quercetin Berbagai Varietas
Apel Lokal dan Impor," Journal of Human Nutrition, vol. 1, pp. 14-22, 2014.
Didiek, K.2019. KARAKTERISASI BEBERAPA VARIETAS BUAH APEL
(Malus sylvestris, Mill) DI KP TELEKUNG, BALITJESTRO JAWA
TIMUR [MAKALAH].P0rosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non
Peneliti.
Moersidi, S.N.M. 2015. Daya Hambat Minimal Ekstrak Kulit Apel Manalagi
Terhadap Pertumbuhan Candida albicans [SKRIPSI]. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Irianto, H. E., Marpaung, D. B., Ggiyatmi, Fransiska, D., & Basriman, I. 2021.
Anti-Bacterial Activity Of Alginate Based Edible Coating Solution Added
With Lemongrass Essential Oil Against Some Pathogenic Bacteria. Iop
Conference Series: Earth And Environmental Science, 934(1).
Https://Doi.Org/10.1088/1755-1315/934/1/012023
Laga, S., Sutanto, S., Fatmawati, F., Halik, Abd., & Sheyoputri, A. C. A. 2021.
Penggunaan Edible Coating Dalam Pengawaten Buah Kelengkeng
Dimocarpus Longan Lour. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(2), 374–382.
Https://Doi.Org/10.35965/Eco.V21i2.1126
Mulyadi, A. F. (2014). Aplikasi Edible Coating Untuk Menurunkan Tingkat
Kerusakan Jeruk Manissinensis) (Kajian Karagenan Dan Prosiding
14

Seminar Nasional.Malang.Rangkuti, M. F. 2021. Aplikasi Pektin Kulit


Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Dan Ekstrak Daun Sirih Merah
(Piper Ornatum) Sebagai Edible Coating Buah Belimbing Manis. 1–105.
Nawab, A. A. (2017). Mango Kernel Starch As A Novel Edible Coating For
Enhancing Shelf- Life Of Tomato (Solanum Lycopersicum) Fruit. .
International Journal Of Biological Macromolecules. , 103. 581.
Rofikah.2013.Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn)
Untuk Pembuatan Edible Film.Skripsi.Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Rohim, M., Destiarti, L., Anita Zaharah, T., & Hadari Nawawi, J. H. 2015. Uji
Organoleptis Produk Tahu Tersalut Kitosan (Tahu-Edible Coating
Kitosan). 4(3), 54–58.
Sekar, M.R.,Lia, U. K., Ardhea, M. S. 2021. Aplikasi Edible Coating Berbasis
Natrium Alginat Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon Citratus) Pada
Fillet Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Guna Menghambat Kerusakan
Mikrobiologis Dan Oksidatif Pada Penyimpanan Dingin.Jitipari Vol 6 No.
1, Februari 2021: 1 – 16.
Sigiro, O. N., Elysapitri, E., & Habibah, N. 2022. Edible Coating From Banana
Peel Waste To Extend Tomato Shelf Life. Agritekno: Jurnal Teknologi
Pertanian, 11(2), 54–60.
Https://Doi.Org/10.30598/Jagritekno.2022.11.2.54sistem, S. M., Pi, R., Pi,
R., Pi, R., & Pi, R. 2013. Bab 2. Tinjauan Pustaka Pisang Kepok. 6–25.
Widaningrum., Miskiyah., Christina. W. 2015. Edible Coating Berbasis Pati Sagu
Dengan Penambahan Antimikroba Minyak Sereh Pada Paprika: Preferensi
Konsumen Dan Mutu Vitamin C.Agritech, Vol. 35, No. 1, Februari 2015.
Wiratara, P.R.W.2019. Edible coating pati jagung dengan penambahan ekstrak
jeruk nipis untuk anti pencoklatan pada buah potong apel malang cherry.
Dalam: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Hal.1-
15

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Syahid Abdillah Ahmad
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 2020102203 11174
5. Tempat dan Tanggal Lahir Empaci, 13 Oktober 2001
6. Alamat Email syahidabdillahahmad@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082227386399
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
PESMABA peserta 6 Oktober 2020,
1.
Daring
P2KK peserta 22 Juni 2020,
2.
Daring
Relawan Satgas Covid relawan 1-30 Juni
3.
2021,UMM
FTC (Food Technolgy Panitia acara 21-28 Juni 2021,
4.
Competition) Online
Series of pepsi Panitia humas 12-13 Desember,
5.
UMM
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
16

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 28-Februari-2023
Ketua

Syahid Abdillah Ahmad


17

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Silvia Firdausi Nuzula
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 202110220311051
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kuningan, 23 Oktober 2003
6. Alamat E-mail Silviafirdausi2303@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085337332546
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 28-Februari-2023
Anggota 1

Silvia Firdausi Nuzula


18

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hisan Fithransah
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknologi pangan
4. NIM 202110220311061
5. Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 20 Desember 2002
6. Alamat E-mail hisanfithransh7@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 087875134106
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 28-Februari-2023
Anggota 2

Hisan Fithransah
19

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Abel Alqurni Maulana
2. Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3. Program Studi Teknologi Pangan
4. NIM 202110220311063
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 1 Mei 2003
6. Alamat E-mail Aalqurni0@gamil.com
7. Nomor Telepon/HP 081944993652
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 28-Februari-2023
Anggota 3

Abel Alqurni Maulana


20

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. 1Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Warkoyo, MP., IPM
2. 2Jenis Kelamin Laki-laki
3. 3Program Studi Teknologi Pangan
4. 4NIP/NIDN 196403031992031015 / 0003036402
5. 5Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 3 Maret 1964
6. 6Alamat E-mail warkoyoumm@gmail.com
7. 7Nomor Telepon/HP 085258026211
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Mekanisasi FTP - UGM 1991
Pertanian
2 Magister (S2) Mekanisasi FTP - UGM 1997
Pertanian
3 Doktor (S3) Ilmu Teknik FTP - UGM 2015
Pertanian
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Matematika (1 & 2) Wajib 4
2 Kalkulus Wajib 3
3 Satuan Operasi Wajib 2
4 Pengeringan dan Wajib 2
Pendinginan
5 Riset Operasional Wajib 2
6 Perencanaan Unit Wajib 2
Pengolahan
7 Pengemasan dan Wajib 2
Penyimpanan
8 Teknologi Pengolahan Hasil Wajib 2
21

Pertanian
9 Teknologi Pengolahan Pilihan 2
Daging dan Ikan
10 Teknologi Hasil Perkebunan Pilihan 2
1 Matematika (1 & 2) Wajib 4
Riset
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Peningkatan Kualitas Dan DPP UMM 2022
Fungsi Edible Film Aktif
Berbasis Gel Okra Dengan
Pati Dan Filtrat Bahan Alami
Lokal Sebagai Sumber
Antioksidan
2 Peningkatan Kualitas Edible DPP UMM 2021
Film Aktif Berbasis Gel
Aloe vera dengan
Penambahan Gliserol dan
Ekstrak Bahan Alami
3 Karakteristik Edible Film DPP UMM 2020
Aktif Berbasis Gel Aloe
Verra Dan Pati
Xanthosoma sagittifolium
4 Eksplorasi Food Additives Kemenristekdikti 2018-2020
Alami Yang Aman Berbasis
Potensi Lokal
Melaluienrichment Pada
Edible Coating/Edible Film
Untuk Meningkatkan
Kualitasproduk Pangan
Olahan
5 Pengembangan Produk Kemenristekdikti 2017/2018
Dietary Fiber Berbasis
Rumput Laut sebagai
22

Pangan Fungsional dengan


Suplementasi Bahan
Pengawet Alami Edible
Chitosan untuk Ketersediaan
Pangan Halal, Aman dan
Sehat
6 Pemberdayaan ekonomi Kemenristekdikti 2016/2017
usaha mikro-kecil-
menengah (UMKM)
berbasis rumput laut dengan
nutrifikasi kitosan pada
edible coating dan
packaging dalam rangka
diversifikasi produk olahan
7 Identifikasi dan Kemenristekdikti 2014/2015
Karakterisasi Pigmen Hasil
Eksplorasi Kekayaan Hayati
Lokal sebagai Pengganti
Pewarna Berbahaya
Rodhamin B Guna
Menunjang Ketersediaan
Pangan Sehat dan Aman
8 Memperpanjang Umur Kemenristekdikti 2013
Simpan Filet Ikan dengan
Pelapis “Berbasis Pati Umbi
Kimpul” yang Diincorporasi
Ekstrak Kulit Telur
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penyuluhan Tahapan Mekanisasi UMM 2022
pada Teknologi Fermentasi dan
Pengolahan Biji Kakao di Desa
23

Sumbermanjing Wetan, Malang


Selatan
2 Pengaplikasian Kemasan Ramah UMM 2019
Lingkungan Edible Film untuk Siswa
Jurusan Peternakan SMK Muh 01
Sebagai Upaya Pemantapan Mata
Pelajaran Teknologi Pengolahan Hasil
dan Kewirausahaan
3 Sosialisasi dan pendampingan SSOP UMM 2018
dan GMP di unit produksi minuman
kunyit asam SMK Muhammadiyah 2
Malang
4 IbM Pendampingan Sertifikasi Halal Kemenristekdikti 2015
UMKM di Malang.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 28-Februari-2023
Dosen Pendamping

Dr. Ir. Warkoyo, MP., IPM


24

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama Ketua Tim : Syahid Abdillah Ahmad
Nomor Induk Mahasiswa : 202010220311174
Program Studi : Teknologi Pangan
Nama Dosen Pendamping : Prof.Dr.Ir. Noor Harini, MS.
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul Potensi
Tepung Biji Nangka Dan Tepung Kacang Tunggak Sebagai Biskuit Untuk
Mencegah Stunting yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. 

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Malang, 28 Februari 2023


Yang menyatakan,

Syahid Abdillah Ahmad


NIM. 202010220311174

Anda mungkin juga menyukai