Oleh
Mega Rachmawati T
(161710301025)
Bahan sebelum diproses umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang terlalu
besar untuk proses penanganan selanjutnya,maka bahan tersebur tersebut perlu
diperkecil melalui proses pengecilan ukuran. Tujuan dari pengecilan ukuran
adalah memperluas permukaan bahan hasil pertanian agar proses penanganan
selanjutnya dapat berlangsung secara efektif.
Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi dua, tergantung pada bahan yang
diguhnakan padat atau cair. Apabila bahan padat, proses pengecilan disebut
penghacuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair tersebut emuisifikasi atau
otomisasi. Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat
dengan kerja mekanis, yaitu proses penghancuran yang paling luas di dalam
industri pangan adalah dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung,
penggilingan gula dan penggilingan bahan pengan lainnya seperti sayuran.
1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa mampu memahami konsep
pengecilan ukuran dan faktor – faktor yang mempengaruhinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tape
Singkong yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu adalah
pohonan tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya
dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai
sayuran. Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan
mentah. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi akar yang masih segar (PTP, 2008).
Ubi kayu (Manihot utilissima) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak
atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari
bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan
yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1 – 4 meter. Daun ubi kayu
memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan dan
tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 tangkai daun tersebut berwarna kuning,
hijau atau merah.
3.1.1 Alat
1. pisau
2. talenan
3. Loyang plastik
4. Parutan kelapa
5. Sarangan santan
6. Gelas ukur
7. Gelas kimia
8. Penggaris
9. Timbangan
3.1.2 Bahan
1. Singkong
singkong
Pengecilan ukuran
pencucian
Pengukusan 30menit
Pemberian ragi
Tape singkong
3.2.2 Fungsi Perlakuan
Pada praktikum ini menggunakan singkong sebagai bahan dasar membuat
tape dengan menggunakan ragi tape. Pada tahap pertama singkong yang sudah
disiapkan dikupas dari kulit luar untuk menghilangkan dari kulitnya yang tidak
terpakai, setelah dikupas dilakukan pengerikan pada bagian luar singkong agar
ketika nanti difermentasi hasil tape tidak berserat, lalu diperkecil ukurannya agar
lebih mudah dalam pemberian ragi, sehingga lebih mudah merata dan
mempercepat dala proses pengukusan. Setelah itu dilakukan pencucian dengan air
mengalir dengan tujuan untuk menghilangkan sisa tanah dan lendir yang masih
tersisa pada daging singkong. Setelah dicuci singkong dikukus selama 30 menit
untuk mematangkan singkong. Kemudian setelah setengah matang singkong
diangkat dan didiamkan sampai singkong dingin hal ini bertujuan untuk
mengoptimumkan suhu sehingga khamir dapat tumbuh dengan baik. Setelah
dingin singkong ditaburi ragi sampai merata dan disimpan dalam waktu 1 sampai
2 hari. Hal ini bertujuan untuk memfermentasi singkong sehingga khamir tumbuh
dan singkong menjadi tape.
DAFTAR PUSTAKA
Ganjar, I., 2003. Tape from cassava and cereals. The First International
Symposium and Workshop on Sight into the World of Indigenous.
PTPN III. 2003. Vademicum Budidaya Kelapa Sawit. PT. Perkebunan Nusantara
III. Medan.