Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRODUK BIOTEKNOLOGI SEDERHANA

( PEMBUATAN KRIPIK TEMPE BALADO )

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Kealamihan Dasar yang diampuh oleh :

Fitri Puji Astria, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Deya Harpina ( E1E020040 )


2. Fanida Wardani ( E1E020052 )
3. Hadietiya Dheanova ( E1E020064 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat
dankarunia-Nya sehingga kami dapatmenyelesaikan tugas laporan tentang “produk
bioteknologi sederhana (pembeuatan tempe)” ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
pula kita haturkan sholawat sertasalam kepada junjungan besar Nabi Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang yakni addinul islam.

Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
matakuliah Ilmu Kealamiahan Dasar yang telah memberikan pengarahan kepada
kamidalam mengerjakan laporan ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh
anggota kelompok kami yang telah berusaha semaksimal mungkin dalam
mengerjakan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan yang telah kami buat ini masih jauh
darikata sempurna baik dari segi penyusunannya, Bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan, agar kami
bisamembuat laporan yang lebih baik lagi di masa mendatang. Akhir kata,
semogalaporan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan pembacanya dan
bermanfaat untuk kedepannya.

Mataram, 27 November 2022

Penyusun

i
DAFTARISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BABI PENDAHULUAN .................................................................................. iii

1.1. LatarBelakangMasalah .......................................................................... 3

1.2. RumusanMasalah .................................................................................. 3

1.3. Tujuan .................................................................................................. 3

BABII LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

2.1. Tempe. .................................................................................................. 4

2.2. Pembungkus Tempe .............................................................................. 4

2.3. Tujuan Pemberian Lubang Pada Kemasan Plastik . ............................... 5

BABIII METODE ............................................................................................ 6

3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 6

3.2 Langkah-Langkah Pembuatan Tempe ..................................................... 6

3.3 Manfaat Produk Tempe ........................................................................... 6

BAB VI HASIL DAN PEMBEHASAN ........................................................... 9

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bioteknologi tradisional atau sederhana merupakan bioteknologi yang


memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetik alami seperti
mutasi dan rekombinasi genetik. Salah satu contoh produk bioteknologi
konvensional yang banyak diterapkan oleh masyarakat kita adalah pada aspek
pangan yakni pembuatan tempe yang berbahan dasar kedelai. Tempe
mempunyai nilai gizi yang baik. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan
dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora
mikroorganisme, dalam hal ini kapang
Berdasarkan uraian di atas, maka pada laporan ini kami akan mencoba
untuk membuta produk bioteknologi sedeehana atau tradisional, yakni membuat
tempe

1.2. RumusanMasalah
1. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat tempe ?

2. Apa saja langkah-langkah dalam membuat tempe ?

3. Manfaat apa saya yang terkandung dalam produk tempe ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui alat dan bahan apa apa saya yang diperlukan dalam

membuat tempe.

2. Untuk mengethui langkah – langkah dalam membuat tempe.

3. Untuk mengetahui manfaat yang terdapat dalam produk tempe.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tempe

Tempe merupakan salah satu makanan teradisional yang ada di indonesia


yang tergolong kedalam produk bioteknologi konvensional. dimana dalam
pembeuatan tempek tak lepas dari bantuan mikroorganisme Rhizopus sp Atau
biasanya kita kenal dengan ragi tempe. Ragi tempe ragi tempe merupakan kumpulan
spora kepang dan jamur yang digunakn sebagai bahan untuk pembibitan atau
pembuatan tempe.Ragi tempe ini biasanya menggunakan beberapa campuran jenis
jamur seperti Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, atau
Rhizopus arrhizus, sehingga dapat membentuk padatan kompak berwarna putih pada
tempe.Jamur yang sering digunakan untuk pembuatan tempe, biasanya menggunakan
jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae.

Jamur tempe (Rhizopus sp.) merupakan spesies yang tergolong ke dalam jenis
Zygomycota. Fungi jenis ini memiliki ciri hifa yang membentuk rhizoid pada
substratnya. Koloni Rhizopus sp. juga memiliki ciri warna putih dan akanberwarna
abu-abu kecokelatan seiring bertambahnya usia biakan dengan ketinggian hifa
mencapai ± 10 mm.

Jamur tempe (Rhizopus sp.) dapat menghasilkan beberapa enzim yang


bermanfaat saat proses fermentasi berlangsung, seperti enzim protease, amilase, dan
lipase. Enzim-enzim inilah yang akan mengubah senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana pada bahan baku yang difermentasikan sehingga memudahkan
untuk dicerna oleh tubuh manusia. Proses fermentasi yang dilakukan jamur tempe
juga mengakibatkan munculnya warna putih dan tekstur kompak pada bahan baku
tempe. Kondisi ini diakibatkan karena adanya miselia jamur yang tumbuh dan saling
terhubung pada bahan baku yang digunakan untuk membuat tempe.

2.2 Pembukus Tempe

Penggunaan pembungkus saat fermentasi berlangsung akan mempengaruhi


tempe yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan adanya faktor korelasi lingkungan
dengan pembungkus tempe yang digunakan ataupun adanya suatu reaksi yang

4
mungkin terjadi antara bahan baku tempe dengan komponen pembungkusnya pada
saat fermentasi berlangsung.Terdapat 2 jenis pembungkus tempe yang digunakan
oleh masyarakat yaitu pembungkus tempe tradisional dan pembungkus tempe
modern. Pembungkus tempe tradisional seperti daun jati dan daun pisang. Sedangkan
pembungkus tempe modern yaitu plastik.

Penggunaan pembungkus plastik untuk membungkus tempe, maka harus


dilubangi terlebih dahulu karena sifat plastik yang kedap udara. Melalui lubang ini
bahan baku tempe yang dibungkus dengan plastik mendapat aerasi secara
terusmenerus. Sedangkan penggunaan pembungkus daun tidak perlu dilubangi
karena pada daun sudah terdapat celah-celah yang bermanfaat menjaga kelembapan
dan aerasi secara terus-menerus.

Produk tempe yang menggunakan pembungkus daun biasanya memiliki


aroma khas akibat adanya kandungan polifenol pada daun pembungkus. Sedangkan
tempe yang menggunakan pembungkus plastik tidak terdapat bau khas karena tidak
adanya kandungan polifenol pada plastik. Selain itu, tempe yang dibungkus
menggunakan daun akan jauh lebih lama masa simpannya karena kondisi yang tetap
hangat dan lembab, namun tidak terjadi kondensasi uap air selama fermentasi
berlangsung.

2.3 Tujuan Pemebrian Lubang Pada Kemasan Pelastik


Kemasan plastik merupakan kemasan modern dan kemasan ini lebih sering
dipilih dan digunakan oleh produsen makanan termasuk tempe, namun karena
sifat yang kedap udara maka permukaan plastik harus dilubangi agar supaya aerasi
data terjadi (Sayuti, 2015). Pemberian lubang pada kemasan untuk kebutuhan
aerasi salah satu syarat untuk memiliki permebilitas yang tinggi terhadap gas,
tembus pandang dan didesain dengan baik sehingga transpirasi dari produk dapat
diatur dengan mengkerutnya dapat ditekan. Pemberian lubang pada kemasan
bertujuan untuk permeasi oksigen.

5
BAB III
METODE

3.1 Alat dan Bahan


1. Kedelai
2. Ragi tempe
3. Tepung beras
4. Bumbu Balado
5. panci
6. Pelastik
7. Jarum pentul

3.2 Langkah-Langkah pembuatan Tempe


1. Cuci kedelai sampai bersih
2. Rendam kedelai selama 5 jam
3. Rebus kedelai kurang lebih selama 25 menit
4. Setelah direbus, selanjutnya baiarkan sampai dingin
5. Setelah kedelai sudah dingin selanjutnya pisahkan kulit arinya dengan cara
di remas-remas
6. Cuci kembali kedelai yang sudah dipisahkan kulitnya arinya tadi, sampai
bersih lalu tiriskan
7. Rebus kembali selama 5 sampai 10 menit yang bertujuan untuk
mensterilkan kedelai, setelah itu tiriskan
8. Dinginkan dan pastikan kedelai sudah kering
9. Campurkan ragi dan tepung beras lalu taburkan secara merata
10. Masukan kedelai yang sudah dicampur dengan ragi dan tepung beras tadi
kedalam pelastik
11. Tusuk-Tusuk plastik sampai merata dengan jarum pentul
12. simpan ditempat yang tidak terjangkau matahari, tutup dengan kain bersih

3.3 Manfaat Produk Tempe


1. Baik untuk pencernaan
Melansir Health Line, tempe kaya akan prebiotik. Prebiotik adalah

6
jenis serat yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam
sistem pencernaan kita.Studi telah menemukan bahwa prebiotik bisa
meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar.Ini
termasuk butirat yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang
melapisi usus besar.Beberapa penelitian juga telah menghubungkan asupan
prebiotik dengan peningkatan frekuensi tinja, mengurangi peradangan, hingga
meningkatkan memori.

2. Tinggi Akan Protein


Tempe termasuk makanan yang mengandung protein tinggi. Satu cup
(166 gram) tempe bisa menyediakan menyediakan 31 gram protein.
Sementara, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet kaya protein
dapat merangsang thermogenesis yang mengarah pada peningkatan
metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah
makan. Diet tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan
dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar Pada
gilirannya, konsumsi tempe dapat pula dimanfaatkan untuk membantu
penurunan berat badan.

3. Dapat Mengurangi Tingkat Kolestrol


Tempe secara tradisional dibuat dari kedelai, yang mengandung
senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon. Sementara, isoflavon
kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol. Sebuah ulasan
mengulik 11 studi dan menemukan bahwa isoflavon kedelai mampu
menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) secara signifikan.
Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida.
Di mana, 42 partisipan diminta untuk makan makanan yang mengandung
protein kedelai atau protein hewani selama periode enam minggu.
Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai ternyata dapat
menurunkan kolesterol jahat (LDL) sebesar 5,7 persen dan kolesterol total
sebesar 4,4 persen. Itu juga menurunkan trigliserida sebesar 13,3 persen.
Meskipun sebagian besar penelitian yang tersedia berfokus pada efek
isoflavon kedelai dan protein kedelai pada kolesterol darah, ada juga
penelitian yang secara khusus berfokus pada tempe. Sebuah penelitian

7
terhadap hewan pada 2013 meneliti efek tempe kedelai pada tikus dengan
kerusakan hati. Penelitian tersebut menemukan bahwa tempe memiliki efek
perlindungan pada hati dan mampu membalikkan kerusakan sel-sel hati.
Selain itu, tempe dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan
trigliserida.

4. Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang


Tempe adalah sumber kalsium yang baik, mineral yang bertanggung
jawab untuk menjaga tulang tetap kuat dan padat.Sementara, asupan kalsium
yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis, suatu kondisi yang
berhubungan dengan pengeroposan tulang dan tulang keropos. Meskipun
produk susu adalah sumber kalsium yang paling umum, penelitian
menunjukkan bahwa kalsium dalam tempe sama baiknya dengan kalsium
dalam susu, sehingga menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk
meningkatkan asupan kalsium.

5. Tempe Kaya Akan Nutrisi


Tempe memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Dilansir dari
WebMD, tempe tidak mengandung kolesterol, dan merupakan cara yang baik
untuk mendapatkan protein, vitamin B, serat, zat besi, kalsium, dan mineral
lainnya.

6. Mencegah Penyakit Jantung Koroner


Tempe kaya akan asam lemak tak jenuh. Kandungan ini bermanfaat
untuk membersihkan endapan kolesterol yang dapat menghambat pembuluh
darah di jantung. Inilah mengapa tempe dinilai dapat membantu mencegah
terjadinya penyakit jantung koroner.
Studi lain menggunakan data dari 6.000 rumah tangga di Jepang
menemukan bahwa asupan produk kedelai dikaitkan dengan penurunan risiko
kematian akibat penyakit jantung.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Indikator Yang Dinilai Tempe Tanpa Di Tusuk Tempe Yang Di Tusuk

Penampilan - Berwarna Cerah


Rasa - Gurih
Tekstur - Renyah
Keberhasilan Tidak Berhasil Berhasil

Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses
melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses
fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana
sehingga mudah dicerna. Hal yang perlu diperhatikan agar berhasil membuat tempe yaitu
suhu, kadar air, jumlah ragi yang digunakan, serta kebersihan alat dan bahan. Berbagai bahan
pembungkus untuk tempe dapat digunakan, diantaranya seperti daun pisang, waru, jati,
plastik, dan lain-lain, asalkan bahan pembungkus yang digunakan dapat memungkinkan
udara untuk masuk karena jamur tempe membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.
Untuk memastikan hal tersebut, bahan pembungkus tempe biasanya diberi lubang dengan
cara ditusuk. Oleh karena kelompok kami melakukan percobaan pada tempe yang
bungkusnya tidak ditusuk dan hasilnya benar tidak berhasil, maka dapat disimpulkan bahwa
pada proses pembuatan tempe, pembungkus yang digunakan harus diberi lubang agar jamur
tempe dapat mengalami pertumbuhan. Secara keamanan pangan dan kebersihannya, mungkin
tempe bungkus plastik dinilai lebih higienis karena bungkus plastik dianggap lebih praktis
dan membuat tempe lebih awet.

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan atau praktik pembuatan tempe kelompok kami, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, pada proses pembuatan tempe perlu diperhatikan
beberapa hal, diantaranya adalah : suhu, kadar air, jumlah ragi yang
digunakan, serta kebersihan alat dan bahan. Selain itu juga, keberhasilan
dalam pembuatan tempe dipengaruhi oleh pertumbuhan jamur tempe yang
memrlukan oksigen dalam proses pertumbuhannya, oleh karena itu bungkus
yang digunakan untuk membungkus tempe pada proses pembuatan tempe
harus dilubangi agar oksigen dapat masuk. Beberapa manfaat yang diperoleh
dari memakan tempe diantaranya adalah : Baik untuk pencernaan, tinggi
akan protein, dapat mengurangi tingkat kolesterol, dapat meningkatkan
kesehatan tulang, kaya akan nutrisi, dan dapat mencegah penyakit jantung
koroner.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kelinik Dokter. Segudang manfaat Tempe Bagi Kesehatan : Link akses


https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiSgv6V-
tD7AhWyXnwKHTHMCuQQFnoECAgQAw&url=https%3A%2F%2Fw
ww.klikdokter.com%2Fgaya-hidup%2Fdiet-nutrisi%2Fsegudang-
manfaat-tempe-bagi-
kesehatan&usg=AOvVaw29L9WYTNAtVeOci_OOOdK (pada 28
November 2022)

Kompas.6 manfaat Tempe untuk Kesehatan Yang sayang dilewatkan. Link akses
https://health.kompas.com/read/2021/06/06/150300768/6-manfaat-tempe-
untuk-kesehatan-yang-sayang-dilewatkan?page=all (pada 28 November
2022)

Eprints.umm. link akses :http://eprints.umm.ac.id/56794/2/BAB%20I.pdf (pada


28 November 2022)

Nisa .Dasar Teori Pembuatan Tempe. Link akses :


https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjfp6zWhtH7AhVe-
XMBHSOCAJUQFnoECBAQAQ&url=http%3A%2F%2Frepo.iain-
tulungagung.ac.id%2F20258%2F5%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw
1u3tKj-IFAdPTYGrj_4fWI (pada 28 November 2022)

11

Anda mungkin juga menyukai