Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dari karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana konsep EFICIAN sebagai inovasi pengawet bahan makan
ramah lingkungan?
2. Bagaimana implementasi EFICIAN sebagai food safety kemasan dan
pelindung agar makanan aman dikonsumsi?
3. Bagaimana implikasi penggunaan EFICIAN sebagai inovasi pengawet
bahan makan ramah lingkungan?
Tujuan
1. Mengetahui konsep konsep EFICIAN sebagai inovasi pengawet bahan makan
ramah lingkungan?
2. Menjelaskan implementasi EFICIAN sebagai food safety kemasan dan
pelindung agar makanan aman dikonsumsi?
3. Menjelaskan implikasi penggunaan EFICIAN sebagai inovasi pengawet bahan
makan ramah lingkungan?
Manfaat
1. Penelitian ini dapat memberikan perkembangan pada penelitian di bidang
edible film
2. Penelitian ini dapat menghasilkan plastik yang dapat digunakan sebagai
pembungkus makanan yang ramah lingkungan
3. Pemanfaatan limbah kulit durian dan air leri sebagai material pengemas
4. Menghasilkan formulasi edible film dari perbandingan limbah kulit durian dan
air leri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengawet
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan adalah penulisan deskriptif kualitatif
karena bermaksud menafsirkan dan membuat gambaran mengenai konsep
EFICIAN (Edible Film Berbahan Air Cucian Beras dan Kulit Durian) sebagai
Inovasi Pengawet Bahan Makan Ramah Lingkungan. Selan itu, data yang
diperoleh bukan berupa data statistik atau data angka, melainkan data bersifat
kualitatif yang dideskripsikan melalui hasil studi literatur dan pengembangan
konsep yang sesuai untuk memberikan alternatif solusi dalam menyelesaikan
permasalahan.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif
sebagai berikut (Ali, 1982):
1. Memilih masalah mengenai metode pembuatan edible film berbahan
air cician beras dan kulit durian
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah mengenai
penggunaan Efician, implementasi dan implikasinya terhadap
kehidupan sehari-hari.
3. Menetapkan teknik pengumpulan pustaka yang akan digunakan.
4. Mengadakan analisis pustaka
5. Menarik kesimpulan dan metode
4.1 Konsep EFICIAN (Edible Film Berbahan Air Cucian Beras dan Kulit
Durian) Sebagai Inovasi Pengawet Bahan Makan Ramah Lingkungan
Beras menempati urutan pertama dalam konsumsi pangan sehari-hari
bagi sebagian besar penduduk Indonesia, maka bangsa Indonesia sangat
potensial untuk dapat memanfaatkan beras, terutama limbahnya yang
berupa air cucian beras yang jumlahnya sangat melimpah, mudah didapat
serta masih mengandung zat yang bermanfaat bagi manusia dan limbah ini
belum banyak dimanfaatkan (Oktavia, 2013). Tingkat konsumsi beras sangat
tinggi di dunia mencapai 130 kilogram per kapita per tahun atau lebih dari 2
kali lipat konsumsi rata-rata dunia yang hanya 60 kilogram per kapita per
tahun. Biasanya, air limbah cucian beras yang dihasilkan ketika
membersihkan beras dibuang begitu saja. Air cucian beras sebenarnya tidak
membahayakan untuk kesehatan, akan tetapi dapat mencemari air bersih. Saat
ini, limbah air cucian beras belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, air
cucian beras mengandung karbohidrat cukup tinggi berasal dari kulit
ari beras yang terkelupas (Rohaeti et al., 2016)
Tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu jenis
buah-buahan yang produksinya melimpah. Bagian buah durian yang dapat
dimakan (presentase bobot daging buah) tergolong rendah (20,52%). Sisanya
79,48% merupakan bagian yang tidak termanfaatkan untuk dikonsumsi,
seperti kulit dan biji durian (Anggraeni & Anam, 2016). Hasil penelitian
dalam Permatasari membuktikan bahwa ekstrak kulit buah durian (Durio
zibethinus Murray) bersifat antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram
negative. Sifat antibakteri dari kulit buah durian (Durio zibethinus Murray)
ini diperoleh dari flavonoid, saponin dan gel polisakarida yang terkandung di
dalamnya.
Edible Film menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan plastic
pengemas yang bersifat sintetik. Edible Film ini memiliki manfaat yang besar
salah satunya meningkatkan nilai fungsional produk yang dikemas karena
terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dan
tidak berbahaya bagi kesehatan. Edible Film juga dapat dipadukan dengan
berbagai bahan alami yang bersifat antioksidan alami, sehingga menghambat
pertumbuhan mikroba pada produk yang dikemas (Wahyuni, 2018).
Edible film yang bersifat antimikroba berpotensi dapat mencegah
kontaminasi patogen pada berbagai bahan pangan yang memiliki jaringan
(daging, buah-buahan, sayuran). Kombinasi antimikroba dengan
pengemas film untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba pada makanan
dapat memperpanjang masa simpan dan memperbaiki mutu pangan (Winarti,
2013)
Keuntungan penambahan bahan aktif antimikroba ke dalam edible
coating adalah meningkatkan daya simpan. Selain itu, sifat penghalang yang
berasal dari lapisan film yang diperkuat dengan komponen aktif antimikroba
dapat menghambat bakteri pembusuk dan mengurangi risiko kesehatan.
Penggunaan bahan antimikroba dari bahan alami juga lebih aman dibanding
bahan antimikroba sintetis (Winarti, 2013).
Bahan utama dalam pembuatan edible film yaitu pati. Pada air cucian
beras mengandung karbohidrat jenis pati sebanyak 76% pada beras pecah
kulit, sehingga berpotensi sebagai bahan pembuat edible film (Layudha,
2017).
4.2 Implementasi EFICIAN (Edible Film Berbahan Air Cucian Beras dan
Kulit Durian) Sebagai Inovasi Pengawet Bahan Makan Ramah
Lingkungan
4.2.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan EFICIAN
Alat yang digunakan yaitu gelas ukur, beaker glass, pipet,
kompor listrik, magnetic stirrer, kertas pH, nampan, alumunium foil,
oven, Seperangkat alat ekstraksi dan fraksinasi, seperangkat alat
evaporator, blender, termometer.
Bahan yang digunakan yaitu air cucian beras, kulit durian, asam
asetat teknis, gula, urea, gliserol, Acetobacter xylinum, aquadest.
4.2.2 Metode Pembuatan
Preparasi Limbah Kulit Durian
Bahan baku kulit durian segar dipilih lalu dibersihkan. Setelah itu
dikeringkan dengan suhu 100°C selama 48 jam. Selanjutnya, kulit
durian yang telah kering, dihaluskan dengan blender, sehingga
diperoleh tekstur yang halus. Bubuk atau tepung kulit durian digunakan
dalam proses ekstraksi (Juariah dan Wahyuni, 2016).
Ekstraksi Kulit Durian
Menyiapkan 50 gram serbuk kasar dari bahan tanaman yang akan
diekstraksi secara terpisah dalam 400 ml air menggunakan sox extractor
biarkan selama 6 jam/sampel. Suhu dipertahankan sampai mendidih
titik air yaitu 100°C (Acharya et al., 2018). Ekstrak dipisahkan dari
pelarut dan dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator pada
suhu antara 60-70oC hingga ekstrak agak pekat. Kemudian dilanjutkan
dengan pemekatan dalam water bath hingga ekstrak pekat (Daud et al.,
2011).
Pembuatan Edible Film
Pembuatan edible film diawali dengan membuat selulosa bakteri
yang disebut sebagai nata, merupakan hasil fermentasi air cucian beras
menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Berikut merupakan
langkah-langkah pembuatan EFICIAN:
a) Pembuatan cairan bibit sebagai berikut: air cucian beras 650 ml
disaring lalu ditambah gula pasir 30 g, didihkan dan dinginkan.
Larutan ditambah asam cuka 14 ml, dikocok sampai homogen lalu
masukkan dalam botol yang sudah disterilkan. Selanjutnya ambil
lapisan tipis biakan murni A. xylinum dari tabung reaksi dan
masukkan dalam botol yang sudah berisi larutan tersebut di atas,
kemudian tutup kertas steril, diamkan selama 2 - 3 hari sampai
terbentuk lapisan tipis sekitar 1 - 2 mm.
b) Air cucian beras dididihkan dengan ditambahkan gula 25gr. Air
cucian beras dihasilkan dari beras 1 kg yang dicuci dengan 1,5 L
air. Lalu dinginkan.
c) Tambahkan asam asetat dan urea 2,5% (m/v) dan juga cairan bibit.
Penambahan asam asetat bertujuan untuk meningkatkan keasaman
medium air cucian beras, yaitu agar ber-pH 4. Tingkat keasaman
optimum untuk pembentukan nata adalah 4-5,5. Sedangkan
penambahan urea adalah untuk nutrisi bakteri Acetobacter xylinum.
d) Air cucian beras yang sudah ditambahkan bahan-bahan tersebut
dituangkan dalam wadah nampam sebanyak 200 mL kemudian
ditambahkan gliserol 2% (m/v)
e) Ditambahkan ekstrak kulit durian sebagai pengawet alami
f) Tutup wadah dengan kain saring/kertas. Masa pembentukan nata
selama sepuluh hari.
g) lembaran nata diangkat dan direndam dalam air bersih selama 3
hari dan air rendaman setiap hari diganti.
h) Dicuci pada air mengalir, selanjutnya dipanaskan dalam air supaya
keasamannya lebih cepat berkurang. Kemudian dimurnikan dengan
cara didihkan dalam larutan NaOH 1% untuk menghilangkan
komponen non selulosa, lalu dicuci lagi dengan air sampai pH
netral. Bio-selulosa dalam bentuk gel dipotong kecil ditambah air
kemudian diblender sampai terbentuk pasta. Bioselulosa dalam
bentuk slurry menjadi bahan dasar pembuatan edible film.
Selanjutnya slurry bioselulosa ditambah air, aditif CMC (Carboxy-
Methyl-Cellulose) 0 - 1,5% dan pemlastis (gliserol) 0 - 1,5%.
Proses pencampuran adalah sebagai berikut: CMC di-larutkan
dalam akuades sedikit demi sedikit sambil diaduk di atas pemanas
pada suhu 800C, kemudian ditambahkan gliserol dan diaduk sampai
homogen. Selanjutnya ditambahkan slurry yang telah didiamkan
24 jam sambil diaduk di atas pemanas sampai homogen, lalu
degassing (pembuangan udara) selama 5 menit. Tambahkan
kembali akuades hingga total volume menjadi 600 ml, aduk sampai
homogen lalu pembuangan udara selama 5 menit (Layudha, 2017
dan Litbang Pertanian).
Aplikasi EFICIAN pada Bahan Makanan
a) Bahan makanan dicuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan.
b) Bakan makanan dicelupkan dalam larutan edible film dengan suhu
pencelupan diatas 680C (suhu gelatinasi pati beras 680C -780C)
dengan waktu pencelupan 60-90 detik.
c) Bahan makanan ditiriskan dan dikeringan kurang lebih 45 menit
dan disimpan dalam suhu ruang kurang lebih 250C (Rukhana,
2017)
4.3 Implikasi EFICIAN (Edible Film Berbahan Air Cucian Beras dan Kulit
Durian) Sebagai Inovasi Pengawet Bahan Makan Ramah Lingkungan
Implikasi dari EFICIAN ini adalah:
a) Adanya produk pengawet makanan yang ramah lingkungan.
b) Diperoleh edible yang lebih murah karena menggunakan bahan yang
berasal dari limbah dan mudah diperoleh.
c) Dapat dijadikan sebagai produk unggulan Indonesia di bidang
pengelolaan makanan
4.4. Analisis SWOT
Strength
1. Komoditas kulit durian dan air cucian beras mudah didapatkan
2. Mengurangi limbah kulit durian dan air cucian beras
3. Edible film dibuat dari bahan ekonomis
4. Edible film tergolong dalam produk ramah lingkungan
5. Tidak berbahaya bagi kesehatan
Weaknesses
1. Pohon durian berbuah secara musiman
2. Proses pembuatan edible film memakan waktu yang cukup lama
Opportunity
1. Edible film belum familiar dikenal dan digunakan oleh masyarakat
2. Belum pernah ada edible film yang memanfaatkan bahan air leri
dan limbah kulit durian
3. Banyak makanan yang diawetkan dan masih menggunakan
pengawet yang berbahaya, namun edible film
Threatmen
1. Ketika tidak musim panen durian maka produksi menurun
2. Konsumen banyak yang memilih menggunakan pengawet kimia.
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA