BIOKIMIA
Disusun Oleh :
TIM KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN KIMIA ORGANIK.
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Tim Dosen Biokimia berhasil menyelesaikan Petunjuk
Praktikum Biokimia ini.
Petunjuk praktikum ini merupakan hasil revisi terakhir dari petunjuk
praktikum biokimia yang sebelumnya telah diterbitkan oleh Tim Dosen Biokimia
KBK Bioorganik. Perbaikan di beberapa bagian merupakan hasil evaluasi
terhadap pelaksanaan praktikum biokimia yang telah dilaksanakan pada semester
sebelumnya. Perbaikan dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu dan relevansi
bagi mahasiswa peserta praktikum agar memiliki dasar kompetensi untuk
menyusun penelitian bidang biokimia.
Dalam petunjuk ini telah disertakan aturan-aturan praktikum, format
laporan praktikum, dasar teoretis dari praktikum, cara kerja dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan dan dilaporkan bersama-sama dalam laporan praktikum. Tim
penyusun berusaha agar setiap edisi baru ada perbaikan dalam materi yang sesuai
dengan perkembangan penelitian terkini sehingga memberikan manfaat yang
maksimal bagi mahasiswa peserta praktikum.
Akhirnya Tim penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan petunjuk
praktikum ini. Kritik dan saran dari pembaca khususnya mahasiswa sangat
diharapkan demi kemajuan bersama.
Semarang, 2019
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Pendahuluan .......................................................................................................... 4
Percobaan 1. Vitamin ............................................................................................ 7
Percobaan 2. Darah ............................................................................................... 12
Percobaan 3. Urine ................................................................................................ 18
Percobaan 4. Enzim............................................................................................... 23
Percobaan 5. Penentuan Kadar Protein Secara Spektrofotometri ........................ 29
Percobaan 6. Penentuan Kadar Glukosa Dalam Urine secara Titrimetri .............. 32
Percobaan 7. Identifikasi Hormon Chorion Gunadotropin Dalam Urine ............. 36
Percobaan 8. Pemeriksaan Golongan Darah ......................................................... 38
Percobaan 9. Tugas CEP ....................................................................................... 40
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 41
3
PENDAHULUAN
STRATEGI PERKULIAHAN
a. Tes pendahuluan (Pre-test)
b. Melaksanakan praktikum
c. Mahasiswa mengumpulkan laporan sementara setelah selesai praktikum yang
disahkan oleh dosen atau asisten yang bertanggung jawab pada saat itu.
d. Mengumpulkan laporan hasil praktikum pada minggu berikutnya.
e. Presentasi praktikum akhir semester yang jadwalnya akan ditentukan kemudian
oleh pengampu.
4
LAPORAN PRAKTIKUM
Agar setiap praktikan membuat laporan akhir yang seragam, maka dibuat
format laporan praktikum sebagai berikut :
Nama :
NIM :
Jurusan/Prodi :
Kelompok :
Tanggal Praktikum :
Nama Praktikum :
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Jelaskan tujuan saudara melakukan praktikum.
B. DASAR TEORETIS
Uraikan secara singkat teori yang melandasi praktikum yang saudara lakukan
dengan menyebutkan sumber pustakanya.
D. CARA KERJA
Sajikan cara kerja dalam bentuk diagram blok atau tabel kerja.
E. DATA PENGAMATAN
Catat hasil pengamatan dengan mengisi lembar pengamatan atau buku kerja yang
telah saudara siapkan. Data yang dicatat adalah semua data yang dapat diamati
selama proses praktikum termasuk data qualitatif dan quantitatif.
5
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bahaslah hasil percobaan yang saudara lakukan dengan mengacu teori
yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka atau dasar teoretis. Beberapa hal yang
perlu dibahas adalah: penjelasan tentang jalannya percobaan, fungsi penambahan
zat, kesesuaian teori dengan praktek, persamaan reaksi, rendemen, kemurnian
hasil yang ditunjukkan oleh sifat fisika dan kimia. Pembahasan lain yang relevan
dengan tujuan percobaan yang sedang dilakukan.
F. DAFTAR PUSTAKA
Uraikan nama jurnal/buku yang diacu untuk membuat laporan praktikum.
Tulis nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, edisi, volume, halaman
Tulis nama pengarang, tahun penerbitan. Judul Buku, Jilid, edisi, , kota penerbit:
penerbit
Jumlah pustaka yang diacu minimal 5 buah.
_______________ ______________
NIP. NIM.
6
1. VITAMIN
I. TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6 dan C secara kualitatif
dengan reaksi warna.
2. Menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam
makanan.
7
4. Kaki tiga
5. Kasa
6. Pembakar Spiritus
Bahan :
1. Minyak Ikan
2. Kapsul Nature E
3. Reagen Carr-Price
4. Alkohol 95%
5. Asam Nitrat 1 N
6. H2O2
7. NaOH 1N
8. Tablet Vitamin B1
9. Isobutanol
10. Kalium Fericyanida
11. Tablet Vitamin B Kompleks
12. aquades
13. Vitamin C
14. Reagen Fehling A
15. Reagen Fehling B
8
B. Uji Vitamin D
1. Siapkan sampel minyak ikan dan reagen Carr-Price yang terdiri dari 10 ml CHCl3
dan 5 gram SbCl3.
2. Masukkan 1 ml sampel minyak ikan kedalam tabung reaksi yang bersih dan
kering.
3. Tambahkan 5 tetes larutan H2O2 kemudian panaskan sampai tidak timbul
gelembung lagi tapi belum mendidih.
4. Dinginkan dengan air kran yang mengalir.
5. Setelah dingin tambahkan 1 ml pereaksi Carr-Price.
6. Amati perubahan warna yang terjadi.
C. Uji Vitamin E
1. Siapkan sampel Nature E atau sampel vitamin E yang disediakan.
2. Gunting kapsul atau sampel vitamin E, masukkan isinya kedalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 0,5 ml alkohol 95% kemudian kocok baik-baik.
4. Tambahkan 1 ml asam nitrat, amati perubahan warna yang terjadi.
D. Uji Vitamin B1
1. Masukkan tablet Vitamin B1 kedalam tabung reaksi yang bersih, tambahkan 5 ml
aquades kemudian kocok hingga larut.
2. Ambil 1 ml larutan tersebut masukkan kedalam tabung reaksi yang lain,
tambahkan beberapa tetes NaOH 1 N sampai basa (pH=10).
3. Kocok dengan seksama, kemudian tambahkan larutan Kalium fericyanida kocok
kembali.
4. Amati perubahan warna yang terjadi, untuk mempertegas warna tambahkan
isobutanol.
5. Periksa warna yang terjadi pada lapisan isobutanol.
9
E. Uji Vitamin B2
1. Larutkan tablet vitamin B kompleks dalam 2 ml aquades.
2. Ambil larutannya kemudian tambahkan 1 mLalkohol 95% sampai hampir ½
tabung. (+, jika terjadi warna kuning )
3. Pada tabung reaksi yang lain, ambil 1 mL larutan vitamin B kompleks kemudian
tambahkan 1 mL larutan AgNO3 2M. (+, jika terjadi warna merah kersen )
4. Kocok baik-baik dan amati perubahan warna yang terjadi serta amati
fluoresensinya.
F. Uji Vitamin B6
1. Larutkan tablet vitamin B kompleks kedalam 2 ml aquades.
2. Ambil larutan tablet Vitamin B kompleks, masukkan kedalam tabung reaksi yang
bersih.
3. Tambahkan beberapa tetes larutan FeCl3.
4. Amati perubahan warna yang terjadi, periksa fluoresensi dari larutannya.
G. Uji Vitamin C
1. Larutkan sampel vitamin C kedalam aquades.
2. Ambil 1 ml larutan vitamin C, tambahkan 3 ml reagen Fehling (campuran reagen
Fehling A dan reagen Fehling B) sama banyak.
3. Kocok kemudian panaskan dalam penangas air.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
10
6. Terdapat dalam bahan makanan apa dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan
vitamin B1?
7. Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B1 !
8. Terdapat dimana dan apa yang terjadi bila tubuh kekurangan vitamin B6?
9. Tuliskan struktur dan nama lain dari vitamin B6 !
10. Apa fungsi vitamin B6 dalam anabolisme protein?
11. Tuliskan struktur dan nama lain dari Vitamin C ?
12. Tuliskan reaksi oksidasi dari vitamin C (Reaksi dengan reagen Fehling) !
13. Mengapa vitamin C dipakai sebagai antioksidan ?
14. Mengapa reagen fehling harus dipisahkan dalam bentuk Fehling A dan fehling B
11
2. DARAH
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami komponen utama yang terdapat dalam darah.
2. Terampil membuat plasma darah dan serum darah.
3. Terampil melakukan uji terhadap plasma darah, Uji Fe dalam hemoglobin, Uji
albumin dan globulin dalam serum darah dan uji zat-zat non protein dalam serum
darah.
DARAH
12
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. pemanas spiritus
4. kaki tiga
5. kasa
6. Kuvet centrifuge
7. Centrifuge
8. Tabung Reaksi
9. kertas saring
10. Cawan porselin
11. Pengaduk gelas
Bahan :
1. Darah
2. Asam Asetat Glasial
3. NaCl encer (NaCl 0,9%)
4. Zn(OH)2 5%
5. CaCl2 20%
6. HCl encer
7. Kalium ferosianida
8. kalium rodanida encer
9. asam nitrat pekat.
10. Amonium sulfat jenuh
11. amonium sulfat padatan.
12. Gliserol
13. natrium karbonat padat
14. CH3COOH 2%
15. HNO3 encer
13
16. AgNO3 encer
17. CuSO4 encer
18. BaCl2 encer
19. NH4 oksalat encer 10%
20. indikator klor phenol merah
14
2. Uji Fe dalam Hemoglobin
a) Ambil 10 tetes darah, letakkan pada cawan porselin.
b) Panaskan dengan hati-hati, kemudian dipanaskan hingga terbakar semua.
c) Siapkan tabung reaksi berisi campuran asam klorida encer dan sedikit asam nitrat
pekat.
d) Tuangkan campuran tersebut kedalam cawan porselin, panaskan sambil diaduk
dengan gelas pengaduk hingga semua abu terlarut.
e) Ambil cairan yangbersih, masukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang bersih.
f) Uji tabung reaksi 1 dengan larutan kalium ferosianida.
g) Uji tabung reaksi 2 dengan larutan kalium rodanida.
h) Amati yang terjadi dan catat hasilnya.
15
c) Saring dan pindahkan endapan yang diperoleh kedalam tabung reaksi kemudian
larutkan dengan aquades.
d) Amati apakah endapan larut atau tidak.
16
2.4. Uji SO42- (ion sulfat)
a) Ambil 1 ml filtrat pada langkah (f) masukkan kedalam tabung reaksi
tambahkan beberapa tetes larutan barium klorida encer, amati dan catat apa
yang terjadi.
17
3. URINE
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mamahami komponen-komponen yang terdapat pada urine.
2. Terampil melaksanakan eksperimen pengujian urine
Bahan :
1. Sampel air seni
2. Natrium karbonat 2%
3. Indikator PP
4. Aquades
18
5. Larutan asam cuka encer
6. Serbuk kedelai
7. Asam Pikrat Jenuh
8. Larutan NaOH 10%
9. Reagen benedict (dibuat dari larutan kupri sulfat dan natrium sitrat yang dibuat
alkalis dalam larutan Na2CO3 anhidrat).
10. Asam nitrat pekat.
11. Larutan perak nitrat encer
12. Amonium hidroksida pekat
13. Asam cuka 2%
14. Kalium oksalat
15. Ammonium molibdat
16. Larutan kalium oksalat
17. HCl encer
18. Barium klorida
19. Ammonium sulfat padat
20. Larutan natrium nitroprusid 5%
21. NaOH encer
19
Uji Garam-garam Amonium
1. Masukkan 2 ml air seni kedalam tabung reaksi yang bersih
2. Tambahkan 1 tetes indikator PP dan larutan 2% natrium karbonat sampai warna
campuran menjadi merah.
3. Panaskan dengan api hingga mendidih.
4. Tempelkan ujung batang kaca pengaduk yang telah dibasahi larutan indikator PP
atau tabung reaksi ditutup kertas saring yang dibasahi indikator PP.
5. Amati dan catat apa yang terjadi.
Uji Kreatinin
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih.
2. Kedalam salah satu tabung reaksi, masukkan 1 ml asam pikrat jenuh dan 0,5 ml
larutan NaOH 10% kocok hingga merata.
3. Bagi campuran yang diperoleh menjadi 2 bagian kedalam 2 buah tabung reaksi.
4. Salah satu tabung reaksi tambahkan 3 ml air seni dan 3 ml aquades ke tabung
reaksi yang lain.
5. Amati dan catat apa yang terjadi.
Uji Klorida
1. Masukkan 1 ml air seni kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat, kemudian tambahkan beberapa tetes
larutan perak nitrat encer.
3. Amati dan catat apa yang terjadi.
20
Uji Fosfat
1. Masukkan 5 ml air seni kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml larutan amonium hidroksida agak pekat dan panaskan.
3. Saring endapan yang terjadi dan cucilah dengan air.
4. Selanjutnya endapan dilarutkan ke dalam asam cuka 2% panas dalam sebuah
tabung reaksi.
5. Tambahkan 1 tetes asam nitrat pekat dan beberapa tetes larutan amonium
molibdat.
6. Panaskan beberapa saat, amati dan catat apa yang terjadi.
Uji Kalsium
1. Masukkan 2 ml air seni ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml larutan amonium hidroksida agak pekat dan panaskan.
3. Saring endapan yang terjadi dan cucilah dengan air.
4. Selanjutnya endapan dilarutkan ke dalam asam cuka 2% panas dalam sebuah
tabung reaksi.
5. Tambahkan beberapa tetes larutan kalium oksalat
6. Amati dan catat apa yang terjadi.
Uji Sulfat
1. Masukkan 1 ml air seni kedalam tabung reaksi yang bersih.
2. Asamkan dengan beberapa tetes larutan asam klorida encer.
3. Tambahkan 1 ml larutan barium klorida encer.
4. Amati dan catat apa yang terjadi.
21
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
22
4. ENZIM
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami fungsi enzim didalam tubuh manusia.
2. Mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang dapat
diamati.
3. Terampil melaksanakan eksperimen pengujian aktivitas enzim.
23
Berdasarkan reaksinya enzim digolongkan menjadi 6 kelas yaitu (1)
oksida-reduktase, (2) Isomerase, (3) Ligase, (4) Liase, (5) Hidrolase dan (6)
transferase. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang
bekerjasama satusama lain secara kompak dan teratur. Produk enzim yang satu
dapat menjadi substrat enzim yang lain/berikutnya. Aktivitas katalitik enzim
dipengaruhi oleh pH, suhu, kadar substrat, kadar enzim dan inhibitor
(penghambat).
Mekanisme enzim dalam suatu reaksi ialah melalui pembentukan
kompleks enzim substrat (ES), oleh karena itu hambatan atau inhibisi pada suatu
reaksi yang menggunakan enzim sebagai suatu katalis dapat terjadi apabila
penggabungan substrat pada bagian aktif enzim mengalami hambatan. Molekul
atau ion yang dapat menghambat reaksi tersebut disebut inhibitor. Hambatan yang
dilakukan oleh inhibitor dapat berupa :
1. Hambatan tidak reversibel, pada umumnya disebabkan oleh terjadinya proses
destruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau modifikasi sebuah gugus
fungsi atau lebih.
2. Hambatan reversibel
a. Hambatan bersaing, yaitu hambatan yang disebabkan karena adanya molekul yang
mirip dengan substrat yang dapat pula membentuk kompleks yaitu kompleks
enzim inhibitor (EI).
b. Hambatan tidak bersaing (non competitive inhibition), yaitu hambatan yang tidak
dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor. Contoh inhibitor
tidak bersaing ialah logam berat (Cu++, Hg++, Ag+).
24
6. Pembakar spiritus
7. Kaki tiga
8. Kasa
9. Beker glass
Bahan :
1. Sampel air ludah
2. Larutan amilum
3. Larutan I2 dalam KI (larutan lugol)
4. Indikator universal
5. Getah/cairan lambung binatang
6. Aquades
7. Reagen benedict
8. Ragi roti
9. Pasir bersih
10. Toluena
11. Larutan natrium karbonat
12. Larutan buffer pH = 4
13. Sukrosa
14. Filtrat kedelai
15. Indikator PP
16. Larutan HgCl2
17. Larutan urea 1%
25
5. Tambahkan 2 ml air ludah pada tabung 1, sedangkan pada tabung 2 tambahkan 2
ml aquades.
6. Kocok kuat-kuat masing-masing tabung reaksi.
7. Tambahkan kedalam kedua tabung reaksi 1-2 tetes larutan lugol, amati dan catat
perubahan yang terjadi.
C. Uji Sukrase
1. Buatlah preparat enzim dengan menimbang 1 gram ragi roti, masukkan kedalam
mortir porselin.
2. Tambahkan 5 gram pasir bersih dan kering.
3. Tambahkan 10 ml toluena, kemudian gerus campuran tersebut sampai ragi roti
hancur dan terbentuk campuran homogen.
4. Tambahkan 30 ml aquades sedikit demi sedikit sehingga terbentuk suspensi yang
homogen.
5. Pisahkan cairan dari padatannya dengan cara dipusingkan.
6. Ambil supernatannya dengan pipet.
7. Supernatan yang diperoleh diperlakukan sesuai tabel berikut :
Buffer
No. Supernatan Sukrosa Amilum Aqua Na2CO3 Benedict Pengamatan
acetat
1. 3 cc 1 cc - - 3 cc 5 tetes 5 cc
2. 3 cc 1 cc 3 cc - - 5 tetes 5 cc
3. 3 cc 1 cc - 3 cc - 5 tetes 5 cc
3 cc
4. 1 cc 3 cc - - 5 tetes 5 cc
didihkan
3 cc
5. 1 cc - 3 cc - 5 tetes 5 cc
didihkan
Setelah penambahan larutan Benedict selanjutnya dipanaskan dalam
penangas air selama 10 menit.
26
D. Uji Aktivitas Urease dalam Kedelai
Ureum dapat diuraikan oleh enzim urease menjadi CO2 dan NH3. Karena
adanya NH3 maka dapat memerahkan indikator pp. Kerja enzim dapat dirusak atau
dihambat bila dipanaskan atau bila diberi Hg. Pereaksi yang digunakan untuk uji
urease adalah larutan urea 1%, filtrat kedelai, indikator pp dan larutan HgCl2.
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian isi dengan bahan-bahan
seperti tabel berikut:
Penambahan
Tabung Sampel PP
Ureum 5%
I 1 cc Filtrat kedelai 5 cc 1 tetes
II 1 cc Filtrat kedelai + 5 tetes HgCl2 5 cc 1 tetes
III 1 cc Filtrat kedelai yang sudah 5 cc 1 tetes
dididihkan
2. Masukkan ketiga tabung reaksi dalam penangas air pada suhu 40oC, selama 5
menit. Amati perubahan warna yang terjadi!
27
11. Pada uji aktivitas urease, tabung manakah yang terjadi perubahan warna, jelaskan
mengapa demikian?
12. Apakah fungsi penggunaan HgCl2 pada tabung II dan sebutkan logam berat yang
lain.
13. Berdasarkan reaksinya urease termasuk enzim apa?
14. Mengapa dengan logam berat, enzim tidak dapat bekerja?
28
5. PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami penggunaan spektrofotometri sebagai alat untuk menganalisis kadar
protein
2. Menjelaskan prinsip dasar penggunaan spektrofotometri dalam analisis kadar
protein
3. Terampil menggunakan spektrofotometri untuk menentukan kadar protein.
Bahan :
1. Sampel protein
2. CuSO4.5 H2O
3. Natrium kalium tartrat
29
4. Aquades
5. NaOH 10%
6. Serum albumin murni
7. Kasein
8. NaOH 3%
30
6. Buatlah kurva kalibrasi berdasarkan data pembacaan spektronik 20 pada larutan
standar protein.
31
6. PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM URINE SECARA
TITRIMETRI
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami prosedur dan prinsip dasar analisis kadar glukosa dalam urine.
2. Terampil melakukan analisis kadar glukosa dalamurine menggunakan metode
titrimetri.
32
Bahan :
1. Glukosa 0,5 %
2. Campuran urin glukosa 0,5% dengan perbandingan urine : glukosa (2:1;3 :2; dan
4:3)
3. Larutan CuSO4(35 gram CuSO4 + 5 ml H2SO4 pekat per liter)
4. Kalium ferro sianida 5%
5. Larutan signette (150 gr K.Na tartrat + 90 gr NaOH per liter) sebagai pembuat
katalis
33
Contoh Perhitungan
Misal : Hasil Titrasi 0,5 % = 8,93 ml.
Hasil titrasi campuran urine glukosa 0,5% = 11,75 ml dan
Hasil titrasi penimbangan glukosa = 0,4989 gram.
Cara I .
Berat glukosa 0,4989 = 0,4989 gram/100 ml x 8,93 = 0,04455 gram.
Berat glukosa dalam campuran urine glukosa (2 : 1):
Volume glukosa 0,5 % = 1/3 x 11,75 ml
Berat glukosa 0,5 % saja = 1/3 x 11,75 ml x (0,4989 gram/100 ml)
= 0,01954 gram
Volume urine saja = 11,75 ml – (1/3 x 11,75 ml)
= 2/3 x 11,75 ml
= 7,833 ml
Jadi kadar glukosa dalam urine sebagai penitir =
= ((Berat glukosa–berat glukosa dlm camp) x 100 %)/vol. urine saja
= ((0,04455 – 0,01954) x 100 %) / 7,837
= 0,3193 %
Cara II :
Kadar glukosa dalam campuran urine glukosa = kadar glukosa dalam glukosa =
0,4989 g
V1 x N1 = V2 x N2
11,75 x N1 = 0,4989 x 8,93
N1 = 0,3792 %
Perbandingan urine : glukosa 0,4989 = 2 : 1.
Kadar glukosa dalam urine glukosa
= kadar glukosa dalam urine + kadar glukosa dalam 0,4989 %
0,3792 % = 2/3 X + (1/3 x 0,4989 %)
0,3792 = (2X + 0,4989) : 3
3 x 0,3792 = 2X + 0,4989
2X = 1,1376 – 0,4989
X = 0,3194 %
34
Catatan :
1. Penitiran urine murni berfungsi sebagai pengontrol.
2. Penekanan pengubahan soal 1 terletak pada variasi pencampuran urine dan
glukosa (perbandingan antara urine : glukosa) misalnya 4:3; 3:2; 3:1 dst
35
7. IDENTIFIKASI HORMON CHORION GUNODOTROPIN DALAM
URINE
I. TUJUAN
Setelah mengikuti eksperimen ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami fungsi hormon Chorion Gunadotropin dalam urine.
2. Terampil melakukan identifikasi hormon Chorion Gunadotropin dalam urine.
36
IV. CARA KERJA
1. Tampung urine segar, yaitu urine pertama kali dipagi hari setelah bangun tidur
dalam wadah yang bersih.
2. Celupkan strip HCG Tester ke dalam urine sesuai dengan tanda panah batas garis
maksimal selama 3 6 detik.
3. Angkat strip HCG Tester tersebut, tunggu 1 5 menit.
4. Hasil dibaca : bila muncul dua garis merah muda, maka hasilnya positif. Bila
muncul satu garis merah muda, hasilnya negatif.
Kontrol band
Tes band
Batas air seni Positif hamil Negatif
Tidak hamil
37
8. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Prinsip pemeriksaan golongan darah ini adalah proses alglutinasi
(penggumpalan). Syarat aglutinasi adalah apabila ada percampuran antara
aglutinogen dan aglutinin yang sesuai, misalnya aglutinogen A dengan aglutinin
Alpha atau adanya titer/kadar aglutinin yang cukup tinggi terhadap aglutinogen
yang akan digumpalkan. Atas dasar ini dapat dilakukan tranfusi darah dengan
menghindari terjadinya aglutinasi atau penggumpalan darah.
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan B serta aglutinin alpha
dan beta. Dengan pegertian tersebut maka ada 4 macam golongan darah, yaitu
golongan darah A, B, AB dan O. Pembagian tersebut dikatakan pembagian darah
menurut sistem ABO (Tabel 2).
Tabel 2 Golongan darah. Aglutinin dan Aglutinogen
No Golongan Aglutinogen Aglutinin( di plasma)
darah (di eritrosit)
1 A A Beta ()
2 B B Alpha ()
3 AB A dan B -
4 O - Alpha dan beta
38
Tabel Kriteria Penggumpalan darah
39
9. TUGAS CEP (Chemoentrepreneurship)
TUJUAN
Setelah melakukan tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membuat proposal PKM dengan tema pemanfaatan bahan alam
2. Menemukan sebuah prosedur membuat produk CEP berbasis bahan alam.
3. Menjelaskan melalui presentasi atau demonstrasi prosedur pembuatan
yang telah ditemukan secara teknis laboratorium.
Catatan :
Kegiatan 9 adalah kegiatan pengayaan yang akan dikoordinasikan lebih
lanjut oleh dosen pengampu praktikum.
Mahasiswa berkewajiban mencari sumber pembelajaran sesuai dengan
tema yang telah ditetapkan.
Teknis pelaksanaan kegiatan dapat berupa praktikum masal, demonstrasi
atau presentasi yang akan ditentukan kemudian oleh dosen pengampu.
40
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B. D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts dan J.D. Watson. 1994. Biologi
Molekuler Sel. Edisi kedua, Mengenal Sel. Diterjemahkan oleh Alex Tri
Kantjono W. Gramedia Pustaka Utama. 346
Harper, H.A., Rodwell, V.W., Mayes, P.A., 1979. Biokimia. Diterjemahkan oleh
Mullawan, M. Penerbit Buku Kedokteran E. G. C. Jakarta.
Kirby, Lorne., 1990. DNA Fingerpriting, An Introduction. Stockton Press. 365 pp.
Stansfield, W.D., 1983. Theory and Problem of Genetic. Schaum’s Outline Series.
McGraw-Hill Book Company. 281 pp.
41