Anda di halaman 1dari 5

Nama kelompok:

Feby Kristiansi / 4301417060 Siti Umaroh / 4301417023


Lutfiah Nur hidayati / 4301417037 Naila Octa / 4301417019
Shinta Karniawati / 4301417017 Intan Fauziah / 4301417020

REVIEW JURNAL/ ARTIKEL


Judul Jurnal Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Belajar Terhadap
Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 2 Bantaeng
Identitas Penulis Faridha Ahriani.
E-mail faridhaahriani@ymail.com
Jenis Jurnal Jurnal Chemica Vol. 14 Nomor 1 Juni 2013, 1 – 9
Tujuan Mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan gaya
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada materi pokok
ikatan kimia
Metode Penelitian dilakukan dengan cara dari 4 kelas diambil 2 kelas berdasarkan
hasil belajar peserta didik, sebaran gaya belajar peserta didik dan jumlah
peserta didik dalam kelas lalu diacak. Hasil belajar yang dianalisis adalah
nilai rapor mata pelajaran kimia semester 1. Kelas yang terpilih adalah X
A dan X B lalu diacak. Kelas X B menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan kelas X A menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain
faktorial. Desain faktorial yang digunakan dikategorikan sebagai desain
faktorial 2 x 3. Desain faktorial 2 x 3 yang digunakan, seperti Tabel 1.

Model Gaya Belajar


Belajar Visual (B1) Audi (B2) Kines (B3)
Kooperatif tipe A1B1 A1B2 A1B3
STAD
Kooperatif tipe A2B1 A2B2 A2B3
TGT
Tabel 1. Desain Faktorial 2 x 3
Variabel bebas pada penelitian ini meliputi variabel bebas manipulatif dan
atributif. Model pembelajaran (A) termasuk dalam variabel bebas
manipulatif yang terdiri dari model pembelajaran kooperatif STAD (A1)
dan TGT (A2), sedangkan gaya belajar (B) merupakan variabel bebas
atributif yang terdiri dari 3 bagian yakni visual (B1), auditorial (B2), dan
kinestetik (B3). Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar
siswa kelas X. Seluruh data dianalisis menggunakan 2 teknik statistik
yakni deskriptif dan inferensial. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan
uji nilai pretest terkoreksi untuk melihat kemampuan awal siswa pada
materi ikatan kimia. Hipotesis statistik kemudian diuji dengan program
SPSS 17 menggunakan analisis two way inova atau GLM Univariate dan
dilanjutkan dengan uji Tukey HSD.
Pembahasan Perbedaan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik pada Kelas
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe STAD dan Tipe TGT
Kesamaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT
adalah keduanya mengarah pada keterlibatan peserta didik secara aktif
untuk meningkatkan prestasi belajar dan hubungan sosial melalui
kelompok belajar tetapi berbeda dalam hal pelaksanaanya. Model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan hasil belajar kimia yang
lebih tinggi dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD, khususnya
pada materi pokok ikatan kimia. Hal ini karena tipe TGT peserta didik
bekerja sama dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya,
perilaku menggangu terhadap peserta didik lain menjadi lebih kecil,
motivasi belajar bertambahn, meningkatkan kepekaan dan toleransi. Pada
tipe STAD peserta didik merasa kesulitan selama berdiskusi dan
menyampaikan pendapatnya ke anggota kelompok lainnya karena yang
aktif akan mendominasi sehingga ada peserta didik yang pasif. Nilai rata-
rata tingkat ketuntasan indikator kelas, nilai rata-rata sikap, keaktifan dan
kerjasama tipe TGT lebih tinggi daripada STAD, karena pada TGT
terdapat game dan turnamen sehingga peserta didik bereaksi lebih baik.
Perbedaan hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang Memiliki Gaya
Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Dengan begitu gaya
belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah
informasi sehingga akan mempengaruhi prestasi yang dicapai. Nilai rata-
rata sikap, keaktifan dan kerjasama peserta didik yang memiliki gaya
belajar kinestetik lebih tinggi jika dibandingkan dengan peserta didik yang
memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. Hal ini menandakan bahwa
peserta didik yang gaya belajarnya kinestetik memiliki motivasi yang
tinggi untuk belajar, karena individu yang memiliki motivasi yang tinggi
terhadap suatu aktivitas, akan memberikan perhatian yang lebih tinggi dan
lebih aktif dibandingkan dengan individu yang memiliki motivasi yang
rendah (Sanjaya, 2008:269).

Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan Gaya


Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai dengan gaya belajar
visual. Pembelajaran dengan menggunakan LKS yang memiliki ilustrasi,
gambar, dan kombinasi warna mempermudah proses belajar peserta didik
dengan gaya belajar visual. Sedangkan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT sesuai dengan gaya belajar kinestetik. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian dimana kelas yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT, hasil belajar lebih baik dibandigkan auditorial dan
visual. Ditinjau dari materi ikatan kimia, sesuai dengan peserta didik
dengan gaya belajar visual dan kinestetik, dibandingkan dengan auditorial.
Hasil pengujian hipotesis II menunjukkan bahwa sikap keaktifan,
ketrampilan berpendapat, serta kerjasama peserta didik yang memiliki
gaya belajar visual, auditorial, dam kinestetik berbeda. Dimana yang
memiliki gaya belajar visual lebih tinggi. Sedangkan kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terlihat sikap,
keaktifan, dan kerjasama yang memilikigaya belajar kinestetika lebih
tinggi dibandingkan visual dan auditorial.
Simpulan Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT
terhadap hasil belajar kimia peserta didik di kelas X SMK Negeri 2
Bantaeng pada materi pokok ikatan kimia.

Ada pengaruh gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik terhadap hasil
belajar kimia peserta didik di kelas X SMK Negeri 2 Bantaeng pada materi
pokok ikatan kimia.

Model pembelajaran kooperatif berinteraksi dengan gaya belajar dalam


mempengaruhi hasil belajar kimia peserta didik pada materi pokok ikatan
kimia di kelas X SMK Negeri 2 Bantaeng.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai dengan gaya belajar


visual sedangkan model model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai
dengan gaya belajar kinestetik.
Kelebihan dan Kelebihan model pembelajaran tipe kooperatif:
Kekurangan 1. Meningkatkan prestasi siswa.
2. Memperdalam pemahaman siswa.
3. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
4. Terjalinya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan
guru.

Kekurangan model pembelajaran tipe kooperatif:


1. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit untuk
mencapai target kurikulum.
2. Membutuhkan waktu yang lama bagi guru sehingga kebanyakan guru
tidak mau menggunakan strategi pemebelajaran kooperatif.
3. Membutuhkan keterampilan khusus guru sehingga tidak semua guru
dapat melakukan atau menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.

Anda mungkin juga menyukai