NPM : E1G017047
Kelas : A
Matakuliah : Pengemasan
REVIEW JURNAL
Hasil Penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan umur simpan dan
mempertahankan mutu tempoyak adalah modifikasi
pengolahan tempoyak dengan pasteurisasi serta perbaikan
kemasan. Dari hasil penelitian pada jurnal ini, diketahui bahwa
setelah tempoyak difermentasi selama 84 jam maka
pasteurisasi harus dilakukan untuk memperlambat laju
fermentasi. Pada jam ke-84 adalah fase pertumbuhan konstan
yang merupakan waktu yang tepat untuk tempoyak
dipasteurisasi. Tempoyak pasteurisasi dalam kemasan PET
dengan teknik pengemasan MAP memiliki umur simpan lebih
panjang yaitu 84 hari dibandingkan dengan 14 hingga 56 hari
untuk tempoyak non pasteurisasi dalam kemasan PET dengan
teknik pengemasan non MAP. Penurunan mutu tempoyak
ditunjukkan dengan perubahan warna dari putih kekuningan
menjadi coklat dengan nilai pH awal dari 3,97 turun menjadi
3,73, kadar asam laktat dari 1,49% turun menjadi 0,99%, kadar
gula dari 16,57% turun menjadi 3,28%, kandungan alkohol
sebesar 0,32%, jumlah bakteri asam laktat dari 174,30x104
Cfu/g turun menjadi 8,60x102 Cfu/g, dan total jumlah bakteri
dari 177,00x104 Cfu/g menjadi182,30x123 Cfu/g.
JURNAL PEMBANDING
Sampurno. B.R 2006. Aplikasi Polimer Dalam Industri Kemasan.Indonesian Journal ofMaterials
Science. Edisi Khusus Oktober 2006, hal : 15 – 22
Landep wisnu.2015. Pengaruh Suhu Dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Perubahan Kadar Total Fenol
Pada Wedang Uwuh Ready To Drink Dan Kinetika Perubahan Kadar Total Fenol Selama Penyimpanan.
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. VIII, No. 2, Agustus 2015
IRA Mulyawanti, et al. 2017. Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi (Modified Atmosphere
Packaging/Map) Dan Vakum. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | Volume 14 No.1 Juni 2017 : 1
– 10
Abubakar,dkk.2006. Pengaruh Suhu dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama
Penyimpanan.Bogor. Balai Penelitian Ternak
Helmi harris, et al.2014. Penentuan Umur Simpan (Shelf Life) Pundang Seluang (Rasbora Sp) Yang
Dikemas Menggunakan Kemasan Vakum Dan Tanpa Vakum. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 9, No. 2,
2014 : 53-62