1. Apa yang dimaksud dengan panen dan penanganan pasca panen?
Panen merupakan kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani dari lahan budidaya Sedangkan penanganan pasca panen dapat diartikan sebagai upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi hasil panen. Penanganan pasca panen merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi. Untuk mengatasi ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil. Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat. Perlakuan utama dalam pasca panen bertujuan menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas. 2. Mengapa teknik penanganan pasca panen itu penting dilakukan terutama pada komoditas hortikultura? Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa : pembersihan, pencucian , pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin, pelilinan, dll.
3. Apa masalah yang dihadapi dalam penanganan pasca panen?
salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu 4. Mengapa di indonesia teknologi pasca panen dalam penanganan produk hortikultura belum dapat diterapkan dengan baik, meskipun seara teknis teknologi tersebut mudah untuk di terapkan oleh para pelaku agribisnis hortikultura? Karena penanganan pasca panen di indonesia masih menggunakan tehnik konvensional karena masih kurangnya ilmu pengetahuan tentang teknologi pertanian dan tenaga ahli dalam bidang teknologi pasca panen 5. Apakah yang dimasud dengan respirasi lanjut pada hasil pertanian? Jelaskan perbedaan antara klimaterik dengan non klimaterik beserta contohnya Respirasi lanjut yaitu respirasi yang terjadi setelah tanaman atau hasil panen tersebut di panen yang bisa menyebabkan kematangan atau ke busukan jika tida diberi perlakuan. Klimaterik yaitu buah yang stelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi kebusukan Non klimaterik adalah buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi langsung ke arah pembusukan. Contoh semangka, jeruk, dan nanas. 6. Apaah yang dimaksud transpirasi ? jelaskan paktor fator yang mungkin mempengaruhi transpirasi ranspirasi adalah proses kehilangan air dalam bentuk gas dari jaringan hidup. Kehilangan air dalam jumlah sedikit masih dapat ditolerir. Faktor Yang Mempengaruhi Respirasi Tumbuhan 1. Faktor Internal : Faktor Protoplasmik. Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia. 2. Faktor Eksternal : Temperatur. Cahaya. Konsentrasi oksigen di udara. Konsentrasi karbon dioksida. Tersedianya air. Luka pada organ tumbuhan. Senyawa kimia. Perlakuan mekanik