CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan
teknologi pengolahan hasil pertanian, antara lain: perkembangan
bioteknologi, otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil
pertanian, Internet of Things (IoT), proses-proses penanganan pasca panen,
proses pengolahan hasil dan pengujian laboratorium; isu-isu pemanasan
global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal,
pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar
2
PERTEMUAN 5
Proses-Proses Penanganan Pasca Panen
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pasca panen bahan hasil pertanian
2. Peserta didik mampu menentukan waktu panen pada komoditas hasil pertanian.
3. Peserta didik mengetahui cara melakukan panen pada komoditas hasil pertanian
4. Peserta didik mengetahui cara penanganan pasca panen yang tepat pada
komoditas hasil pertanian
Sarana pembelajaran :
Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya
Prasarana pembelajaran :
Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.
3
MATERI
Panen merupakan pekerjaan akhir dari kegiatan budidaya, tapi merupakan awal dari
pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan
pemasaran. Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur
tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang-pendeknya jalur tataniaga
tersebut menentukan tindakan panen dan pasca panen yang bagaimana yang
sebaiknya dilakukan.
Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau
perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas
berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut pasca
produksi (Postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu
pasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen
(postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing)
merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai
komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya.
Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan,
kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan
(secondary processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi
lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah
perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Kedalamnya termasuk
pengolahan pangan dan pengolahan industri.
4
Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala
luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa
pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll. –
Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian
(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama
disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi
baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa
pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying),
pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan
mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,
seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput,
polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan,
penyimpanan dingin, pelilinan, dll.
Untuk menentukan waktu panen mana atau kombinasi cara mana yang sesuai
untuk menentukan kematangan suatu komoditas, harus mengetahui proses
pertumbuhan dan kematangan dari bagian tanaman yang akan dipanen.
5
Selain menentukan kematangan yang tepat, saat akan melakukan panen juga harus
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai
Penanganan pasca panen yang baik akan menekan kehilangan (losses), baik dalam
kualitas maupun kuantitas, yaitu mulai dari penurunan kualitas sampai komoditas
tersebut tidak layak pasar (not marketable) atau tidak layak dikonsumsi. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada pasca panen hasil tanaman tidak dapat dihentikan, tetapi
hanya dapat diperlambat. Keberhasilan penanganan pasca panen sangat ditentukan
dari tidakan awalnya, yaitu panen dan penanganan pasca panen yang baik harus
dimulai sedini mungkin, yaitu segera setelah panen.
6
5. Menentukan cara dan peralatan panen
a. Cara panen
Cara panen merupakan salah atu faktor dari tinggi rendahnya mutu komoditas
yang dipanen. Untuk mendapatkan mutu komoditas yang baik, cara pemanenan
harus dapat mencegah terjadinya kerusakan atau luka. Cara panen komoditas
pertanian bisa berbeda antara komoditas pertanian yang satu dengan yang lain,
tergantung pada karakteristik komoditas tersebut. Pemanenan komoditas
pertanian dapat dilakukan dengan memotong, memetik, mencabut dan lainlain.
b. Alat panen
Untuk mendapatkan hasil panen yang bermutu baik selain cara panen juga
harus diperhatikan alat bantu yang digunakan dalam memanen komoditas
pertanian. Pemanenan komoditas pertanian bisa dilakukan manusia dengan
tangan atau menggunakan peralatan baik yang sederhana seperti gunting, pisau,
galah atau bisa juga dilakukan dengan mesin.
7
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak
8
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan
permasalahan dan langkah-langkah
pemecahan serta meminta peserta didik
dalam kelompok untuk bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah
2. Peserta didik dalam kelompok atau
individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi informasi, dan klarifikasi
informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan Mengumpulkan informasi
informasi dan Peserta didik masing-masing kelompok atau
data individual juga membahas dan berdiskusi
tentang permasalahan berdasarkan petunjuk
LK untuk :
Kelompok 1, dan 2 : membahas tentang
penanganan pasca panen komoditas
hasil pertanian
Kelompok 3 dan 4 membahas tentang
waktu panen komoditas hasil pertanian
Kelompok 5 dan 6 membahas tentang
cara panen komoditas hasil pertanian
Berbagi Mengasosiasi
Informasi dan 1. Guru memberikan bantuan kepada peserta
Berdiskusi didik dalam kelompok atau individual untuk
untuk
Menemukan masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
Solusi peserta didik.
Penyelesaian 2. Guru mengarahkan peserta didik dalam
Masalah kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat
dan teliti.
9
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Presentasi Mengkomunikasikan
Hasil 1. Guru menginformasikan kepada peserta
Penyelesaian didik bahwa waktu yang ditentukan untuk
Masalah menyelesaikan diskusi telah selesai.
2. Guru menginstruksikan kepada peserta didik
untuk mempresentasikan hasil temuan
bersama kelompoknya
3. Beberapa perwakilan kelompok atau secara
individual menyajikan secara tertulis dan
lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah
dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat
kelompok mulai dari apa yang telah
dipahami berkaitan dengan permasahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil
diskusi dan pengamatan.
4. Peserta didik yang lain dan guru
memberikan tanggapan dan menganalisis
hasil presentasi kelompok untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi
Refleksi 1. Peserta didik melakukan refleksi, membuat
resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, dan dibantu guru dari materi yang
yang telah dipelajari terkait penanganan
pasca panen
2. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi
semua peserta didik.
Penutup 1. Guru menggunakan metode tanya jawab, 10 menit
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah
di pelajari, guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang telah
dipelajari baik melalui buku buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa bersama.
10
ASSESMEN
Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
Asesmen Tertulis
REFLEKSI GURU
11
REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
12
PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Bentuk
No Nama Nilai Awal Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst
Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65
– 74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55
PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst
13
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LK1
Penanganan Pasca Panen Komoditas Hasil Pertanian
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mengetahui cara penanganan pasca panen komoditas hasil pertanian
Informasi Pendukung
Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik
dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai komoditas
antara lain:
Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala
luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa
pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll.
Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian
(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama
disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi
baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa
pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying),
pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
14
Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan
mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,
seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput,
polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan,
penyimpanan dingin, pelilinan, dll.
Petunjuk Pengerjaan
15
Mari Berdiskusi
c. Hasil hortikultura
Contoh Tujuan Perlakuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
16
2. Buatlah kesimpulan berdasarkan diskusi hari ini!
.………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
17
LK2
Menentukan Waktu Panen Berbagai Komoditas Hasil
Pertanian
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menentukan waktu panen berbagai komoditas hasil pertanian.
Informasi Pendukung
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, hak-hal yang perlu diperhatikan pada
pemanenan, yaitu :
1. Menentukan waktu panen yang tepat. Yaitu menentukan “kematangan” yang tepat
dan saat panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara, yaitu :
Cara visual/penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,
ukuran, perubahan bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain
Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah dipetik
dan lain-lain.
Cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah
dari mulai bunga mekar.
Cara kimia, yaitu dengan melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar
asam, aroma dan lain-lain.
2. Melakukan penanganan panen yang baik Prinsip penanganan panen yang baik
adalah menekan kerusakan yang dapat terjadi. Dalam suatu usaha pertanian
(bisnis) cara-cara panen yang dipilih perlu diperhitungankan, disesuaikan dengan
kecepatan atau waktu yang diperlukan (sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang
rendah. Untuk menentukan waktu panen mana atau kombinasi cara mana yang
18
sesuai untuk menentukan kematangan suatu komoditas, kita harus mengetahui
proses pertumbuhan dan kematangan dari bagian tanaman yang akan dipanen.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
1. Cara menentukan waktu panen yaitu dengan cara menentukan “kematangan” yang
tepat. Berikut ini disajikan beberapa komoditas hasil pertanian, diskusikan bersama
kelompokmu bagaimana cara menentukan tingkat kematangannya dengan cara melihat
dari empat cara tersebut!
Cara
Komoditas Cara Visual Cara Fisik Cara Kimia
Komputasi
19
Cara
Komoditas Cara Visual Cara Fisik Cara Kimia
Komputasi
2. Cara menentukan waktu panen bias juga dengan cara mengetahui pertumbuhan
dan kematangan. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana ciri pertumbuhan
dan kematangan dari beberapa komoditas berikut!
Komoditas Pertumbuhan Kematangan
.………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
20
LK3
Menentukan Cara Panen Berbagai Komoditas Hasil
Pertanian
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menentukan cara panen berbagai komoditas hasil pertanian
Informasi Pendukung
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan memanen bahan hasil pertanian
adalah:
Lakukan persiapan panen dengan baik . Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, tempat
penampungan hasil dan wadah-wadah panen, serta pemanen yang terampil dan
tidak ceroboh.
Pada pemanenan, hindari kerusakan mekanis dengan melakukan panen secara
hati-hati. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu
yang sesuai
Memperhatikan bagian tanaman yang dipanen.
Gunakan tempat/wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil
panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panen
terlalu tinggi.
Hindari tindakan kasar pada pewadahan dan usahakan tidak terlalu banyak
melakukan pemindahan wadah.
21
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
1. Lengkapilah tabel dibawah ini sesuai dengan kriteria cara panen yang tepat!
a. Pemanenan buah-buahan
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen
b. Pemanenan sayuran
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen
22
c. Pemanenan umbi
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen
d. Pemanenan serealia
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen
23
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
…
24
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
pertanyaan maupun
sanggahan dari siswa
lain saat kegiatan diskusi
kelompok.
25
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1
ASSESMEN TERTULIS
Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan
26
No soal Jawaban Skor Keterangan
berupa biji-bijian (cereal/grains) pada komoditas tanaman
dapat berupa : pangan yang berupa biji-
pemipilan/perontokan bijian (cereal/grains)
pengupasan dengan benar
pembersihan 3 Memberikan 6 contoh
pengeringan (curing / penangana pasca panen
drying) pada komoditas tanaman
pengemasan, pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
2 Memberikan 4 contoh
penangana pasca panen
pada komoditas tanaman
pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
1 Memberikan 2 contoh
penangana pasca panen
pada komoditas tanaman
pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
0 Tidak dapat memberikan
contoh penangana pasca
panen pada komoditas
tanaman pangan yang
berupa biji-bijian
(cereal/grains) dengan
benar
27
No soal Jawaban Skor Keterangan
3. Cara visual / penampakan : 4 Memberikan 4 contoh
misal dengan melihat warna cara menentukan
kulit, bentuk buah, ukuran, “kematangan” yang tepat
perubahan bagian tanaman dan saat panen yang sesuai
seperti daun mengering dan pada komoditas hasil
lain-lain pertanian dengan benar
Cara fisik : misal dengan 3 Memberikan 3 contoh
perabaan, buah lunak, umbi cara menentukan
keras, buah mudah dipetik dan “kematangan” yang tepat
lain-lain. dan saat panen yang sesuai
Cara komputasi, yaitu 2 pada komoditas hasil
menghitung umur tanaman pertanian dengan benar
sejak tanam atau umur buah Memberikan 2 contoh
dari mulai bunga mekar. cara menentukan
Cara kimia, yaitu dengan “kematangan” yang tepat
melakukan pengukuran/analisis 1 dan saat panen yang sesuai
kandungan zat atau senyawa pada komoditas hasil
yang ada dalam komoditas, pertanian dengan benar
seperti: kadar gula, kadar Memberikan 1 contoh
tepung, kadar asam, aroma dan cara menentukan
lain-lain “kematangan” yang tepat
0 dan saat panen yang sesuai
pada komoditas hasil
pertanian dengan benar
Tidak dapat memberikan
Memberikan contoh
cara menentukan
“kematangan” yang tepat
dan saat panen yang sesuai
pada komoditas hasil
pertanian dengan benar
28
DAFTAR PUSTAKA
Mutiarawati, Tino. (2007). Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Bahan Workshop.
Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran
GLOSARIUM
29
PERTEMUAN 6
Proses pengolahan dan Pengujian Laboratorium
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pengolahan
2. Peserta didik mampu menjelaskan tahap-tahap proses pengolahan
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian laboratorium
4. Peserta didik mengetahui jenis-jenis pengujian kimia
5. Peserta didik mampu memahami uji organoleptik
6. Peserta didik mampu menjelaskan persiapan uji organoleptik
Sarana pembelajaran :
Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya
Prasarana pembelajaran :
Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.
30
MATERI
Proses Awal
Adalah penanganan terhadap bahan mentah, khususnya proses pemisahan,
pada umumnya meliputi tahap-tahap/operasi:
Pembersihan, yaitu pemisahan kontaminan dari bahan baku.
Pemilihan (sortasi) sortasi Pemisahan bahan baku berdasarkan perbedaan
sifat fisiknya seperti ukuran, bentuk dan warna
Pengkelasan mutu (grading): Pemisahan bahan baku berdasarkan kualitasnya
Penyimpanan bahan baku
31
Pemilihan atau sortasi berperan penting dalam proses pengendalian efektivitas
dari berbagai proses pengolahan pangan. Bahan pangan yang telah disortir
mempunyai beberapa ketentuan (syarat) yang diinginkan seperti:
Bahan pangan tersebut telah disesuaikan dengan sistem operasi mekanis,
seperti operasi pengelupasan kulit bahan (peeling), pemucatan
(bleaching), membuang bagian tengah yang keras (caring) dan operasi
penghilangan biji (pitting).
Bahan pangan hasil sortir sangat penting, terutama dalam proses di mana
keseragaman pindah panas merupakan hal yang kritis misalnya dalam
proses pasteurisasi atau sterilisasi dan dalam proses dehidrasi dan
pembekuan.
Bahan pangan hasil sortasi merupakan pengontrol yang baik terhadap
berat dari bahan pangan yang dimasukkan dalam kontainer standar, untuk
kemudian dilakukan proses penjualan. Dalam penggunaannya oleh konsumen,
produk hasil sortasi lebih menarik. Hal ini terjadi karena keseragaman
ukuran produk hasil sortir lebih menguntungkan, karena proses
pengemasan bahan menjadi lebih mudah dan cepat.
3. Proses Pengkelasan Mutu (Grading)
Tingkat kualitas mempunyai arti yang berbeda untuk komoditi yang berbeda
maupun untuk budaya/adat yang berbeda. Sebagai contoh permintaan
kualitas tepung yang berbeda, tergantung pada pemakaian yang bersifat
domestik atau industri seperti pada produk roti, biskuit ataupun kue. Sering kali
standar kualitas terdapat secara legal (misalnya untuk mentega, susu dan
keju), sementara itu untuk bahan pangan lain standar kualitas dikemukakan
dalam kode-kode praktis atau berdasarkan spesifikasi (persyaratan
konsumen). Untuk pengkelasan mutu (grading) berlaku juga faktor-faktor
seperti yang telah dibahas dalam pemilihan (sortasi) yaitu berdasarkan
perbedaan ukuran, bentuk, dan warna. Untuk menentukan kualitas, penelitian
terhadap suatu faktor saja tidak akan mencukupi dan sangat jarang dilakukan.
Itulah sebabnya diadakan perbedaan antara pemisahan dengan basis sifat
tunggal yang kemudian disebut sortingdan pemisahan berdasarkan bermacam-
macam sifat yang kemudian disebut grading.
4. Penyimpanan Bahan Dasar
Bahan dasar sebelum diolah perlu disimpan dengan baik, agar kualitasnya
tidak berkurang.
32
Proses Konversi
Proses konversi yaitu mengubah bentuk bahan yang satu menjadi bentuk bahan yang
antara lain dengan cara-cara:
1. Penghancuran/Pengecilan Ukuran
Bahan mentah dengan ukuran yang besar dipotong-potong sehingga berukuran
lebih kecil agar lebih mudah digiling/dipres. Contoh lain misalnya untuk
pembuatan jus tomat, sebelum diblender tomat dipotong-potong agar bentuknya
lebih kecil dan lebih tipis sehingga lebih mudah untuk diblender. Pengecilan
ukuran dapat dibedakan menjadi pengecilan yang ekstream (penggilingan) dan
pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran besar, pengecilan ukuran dapat
dilakukan secara basah maupun kering. Keuntungan-keuntungan pada
penggilingan basah antara lain bahan menjadi sangat lembut, berlangsung pada
suhu yang tidak terlalu tinggi dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi/ledakan.
2. Pembesaran Ukuran
Misalnya pada pembuatan kue anak-anak seperti chiki, dengan cara ekstrusi,
bentuk akan menjadi lebih besar.
3. Pemisahan
Pemisahan secara mekanis dapat dilakukan dengan penyaringan ataupun
sedimentasi. Sedangkan pemisahan secara fisik dapat dilakukan dengan cara
penguapan (evaporasi), kristalisasi dan destilasi.
4. Pencampuran
Proses pencampuran dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk yang seragam
dari beberapa konstituen, baik cair-padat, padat-padat dan kadang-kadang cair-gas.
33
5. Homogenisasi dan Emulsifikasi
Homogenisasi adalah operasi ganda penurunan ukuran partikel dari fase
terdispersi dan sekaligus mendistribusikannya secara seragam ke dalam fase
kontinyu. Supaya susu tetap stabil/tidak terpecah maka globula lemak yang
berukuran tidak sama harus dipecah, sehingga diameter globula lemak menjadi
lebih kecil dan seragam ukurannya, sehingga menjadi stabil. Cara pemecahan
globula lemak tersebut dengan alat homogenizer, lemak tersebut dilakukan
pada lubang sangat kecil dengan tekanan tinggi sehingga ukuran partikel
globula lemak menjadi lebih kecil dan seragam.
Emulsifikasi adalah proses pembentukan suatu campuran yang berasal dari
2 (dua) fase yang berbeda. Umumnya ditambah komponen lain yang
berupa emulsifier untuk mempertahankan stabilitas emulsi. Ada 2 (dua) jenis
emulsi bahan pangan yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak
dalam air. Emulsifier bekerja dengan jalan menurunkan tegangan
permukaan antara 2 (dua) fase, dan dengan demikian mendispersikan
aglomerat yang kemungkinan terbentuk hingga menimbulkan efek
homogenisasi yang lebih baik.
Proses Pengawetan
Proses yang terpenting pada pengolahan hasil pertanian yaitu pengawetan. Meskipun
suatu bahan mentah hasil pertanian telah diolah menjadi bentuk baru, tetapi apabila
tidak disertai dengan adanya proses pengawetan, maka produk tersebut akan cepat
rusak bahkan dapat menjadi busuk. Adapun perlakuan-perlakuan yang penting untuk
mengawetkan bahan pangan antara lain dengan pemanasan, pendinginan,
pengeringan, pengasapan, radiasi atau dengan penambahan senyawa kimia, asam, gula,
maupun garam.
Proses Penyimpanan
Syarat penyimpanan yang baik adalah sebaiknya di dalam ruang yang kering, sirkulasi
udara lancar dan terang.
34
Gambar 3. Contoh proses pengolahan
Sumber : https://www.knic.co.id/id/tips-mengoptimalkan-proses-produksi-makanan
Dengan teknik pengolahan yang benar di harapkan dapat menekan kerusakan hasil
pertanian, petani dapat memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar serta dapat
menghasilkan produk-produk pertanian dari komuditas lokal.
35
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan hasil pertanian
a. Mutu
Dalam proses pengolahan harus diperhatikan kebersihan, bahan baku yang bagus
tidak terkontaminasi, dan yang tidak kalah penting produk yang dibuat harus sesui
dengan selera dan keinginan konsumen.
b. Kontinuitas Produksi (jumlah dan Waktu)
c. Harga
Disesuaikan dengan lingkungan dan daya beli konsumen
2. Pengujian Laboratorium
2.1 Pengertian dan Fungsi Laboratorium
Apa si
Laboratorium Itu???
36
Laboratorium berfungsi untuk melakukan metode pembelajaran baik itu metode
percobaan maupun pengamatan
Selain membahas pengertian dan fungsi, Anda juga bisa mengerti jenis-jenis laboratorium
berdasarkan kegunaannya. Terbagi dalam lima poin, berikut jenis laboratorium:
a. Laboratorium Pendidikan
Merupakan laboratorium yang berada di lembaga pendidikan, seperti SD, SMP, SMA,
SMK, hingga perguruan tinggi dengan maksud menjadi bagian pembelajaran.
b. Laboratorium Penelitian
Laboratorium ini dalam bentuk laboratorium fisika, kimia, serta mikrobiologi dengan
maksud menjadi tempat penelitian dan pengembangan ilmu.
c. Laboratorium Pengendalian Proses
Laboratorium ini berguna sebagai tempat melakukan Quality Control dengan sebutan
laboratorium komputasi.
d. Laboratorium Pengembangan Produk
Merupakan laboratorium untuk melakukan pengembangan produk dengan memiliki
sebutan laboratorium kultur jaringan atau laboratorium analisa pangan dan pakan.
e. Laboratorium Pelayanan Jasa
Merupakan laboratorium yang berada di rumah sakit, apotek, hingga klinik dengan
maksud memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas.
Analisis kimia adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Berdasarkan tujuan
analisnya, analisis kimia dikelompokan menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif
(analisis jenis) dan analisis kimia kuantitatif (analisis jumlah).
a) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau
senyawa kimia, baik organik maupun inorganik. Analisis kualitatif atau disebut
juga analisis jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau
komponen-komponen bahan yang dianalisis. Dalam melakukan analisis kita
mempergunanakan sifatsifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-
sifat kimianya. Caranya ialah kita tentukan sifat-sifat fisis sampel tersebut. Contoh
dari analisis kualitatif adalah analisis pendahulu. Untuk sampel padat analisis
pendahuluan meliputi warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasan dalam tabung
uji dan uji nyala. Sedangkan untuk sampel cair meliputi warna, bau, kelarutan
serta keasaman. Contoh analisis kualitaitf lain adalah pemisahan kation dan
anion dalam suatu sampel.
37
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Analisis
kualitatif disebut juga analisis jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis. Analisis kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
Pertama, analisis bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat
fisis dan keasaman.
Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan
analisis anion.
b) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan atau contoh. Beberapa laboratorium mengunakan
istilah analisis kuantitatif sebagai analisis penetapan kadar (PK).
Teknik yang digunakan dalam analisis kuantitatif didasarkan pada: penampilan
kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok / pengukuran banyaknya pereaksi
yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau pemastian banyaknya
reaksi, pengukuran sifat-sifat kelistrikan, pengukuran sifat optik tertentu, dan
kombinasi pengukuran optik atau listrik dan reaksi kimia kuantitatif.
Contoh metode analisis kimia kuantitatif adalah gravimetri dan titrimetri. Pada
analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan terlebih dahulu diubah menjadi
suatu endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang. Pada
analisis titrimetri, zat yang akan ditetapkan kadarnya dibiarkan bereaksi dengan
suatu pereaksi yang ditambahkan sebagai larutan standar, kemudian volume
larutan standar yang diperlukan agar reaksi sempurna diukur. Contoh analisis
kimia kuantitatif gravimetri adalah penentuan kadar kapur dalam air.
38
Bau (“odour”) dengan berbagai sifat seperti harum, amis, apek, busuk, dan
sebagainya.
Warna merupakan hasil pengamatan dengan penglihatan yang dapat membedakan
antara satu warna dengan warna lainnya, cerah, buram, bening, dan sebagainya.
Suara merupakan hasil pengamatan dengan indera pendengaran yang akan
membedakan antara kerenyahan (dengan cara mematahkan sampel), melempem,
dan sebagainya
39
Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik.
Untuk menjadi terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis
ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik.
Keputusan diambil setelah data dianalisis secara bersama
Panel Agak Terlatih
Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya dilatih untuk
mengetahui sifat-sifat tertentu.. panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan
terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat
menyimpang boleh tidak digunakan dalam keputusannya
Panel Tidak Terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan
jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya
diperbolehkan menilai alat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan,
tetapi tidak boleh digunakan dalam . untuk itu panel tidak terlatih biasanya dari
orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita.
Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat
ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun.
Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya. Cara
penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan pemberitahuan atau
dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya terhadap
produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy yang
sedang sedih, biasa atau tertawa.
Keahlian seorang panelis biasanya diperoleh melalui pengalaman dan latihan yang
lama. Dengan keahlian yang diperoleh itu merupakan bawaan sejak lahir, tetapi untuk
mendapatkannya perlu latihan yang tekun dan terus-menerus.
B. Seleksi Panelis
Untuk mendapatkan panelis yang diinginkan, khususnya jenis panel terlatih perlu
dilakukan tahap-tahap seleksi. Syarat umum untuk menjadi panelis adalah mempunyai
perhatian dan minat terhadap pekerjaan ini, selain itu panelis harus dapat
menyadiakan waktu khusus untuk penilaian serta mempunyai kepekaan yang
dibutuhkan
Pemilihan anggota panel perlu dilakukan untuk suatu grup panelis yang baru atau
unutk mempertahankan anggota dalam grup tersebut. Tahap-tahap seleksi adalah
sebagai berikut :
Wawancara
40
Wawancara dapat dilaksanakan dengan tanya jawab atau kuesioner yang
bertujuan untuk mengetahui latar belakang calon termasuk kondisi kesehatannya.
Tahap Penyaringan
Tahap ini perlu dilakukan untuk mengetahui keseriusan, keterbukaan, kejujuran,
dan rasa percaya diri. Selain itu dapat dinilai pula tingkat kesantaian, kepekaan
umum dan khusus serta pengetahuan umum calon panelis.
Tahap Pemilihan
Pada tahap ini dilakukan beberapa uji sensorik untuk mengetahui kemampuan
seseorang. Dengan uji-uji ini diharapkan dapat terjaring informasi mengenai
kepekaan dan pengetahuan mengenai komoditi bahan yang diujikan. Metoda yang
digunakan dalam pemilihan panelis ini dapat berdasarkan intuisi dan rasional,
namun umumnya dilakukan uji keterandalan panelis melalui analisis sekuensial
dengan uji pesangan, duo-trio dan uji segitiga atau dengan uji rangsanganyang
akan diterangkan lebih lanjut
Tahap Latihan
Latihan bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut sifat-sifat sensorik suatu
komoditi dan meningkatkan kepekaan serta konsistensi penilaian. Sebelum tahap
latihan dimulai, panelis perlu diberikan instruksi yang jelas mengenai uji yang
akan dilakukan dan larangan yang disyaratkan seperti larangan untuk merokok,
minum minuman keras, menggunakan parfum dan lainnya. Lama dari intensitas
latihan sangat tergantung pada jenis analisis dan jenis komoditi yang diuji.
Uji Kemampuan
Setelah mendapat latihan yang cukup baik, panelis diuji kemampuannya terhadap
baku atau standar tertentu dan dilakukan berulang-berulang sehingga kepekaan
dan konsistensinya bertambah baik. Setelah melewati kelima tahap tersebut di
atas maka panelis siap menjadi anggota panelis terlatih
C. Laboratorium Pengujian
Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian
persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi (gambar 4).
Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji
organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip mempunyai
persyaratan yang lebih banyak, yaitu ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga
dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk (20-25oC)
dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral,
karena cahaya dapat mempengaruhi warna komoditi yang diuji. Ruang isolasi dapat
dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara. Fasilitas pengujian ini
sebaiknya dilengkapi dengan washtafel. Sedangkan ruang tunggu harus cukup nyaman
agar anggota panel cukup sabar untuk menunggu gilirannya. Apabila akan dilakukan
uji organoleptik maka panelis harus mendapat penjelasan umum atau khusus yang
dilakukan secara lisan atau tertulis dan memperoleh format pernyataan yang berisi
41
instruksi dan respon yang harus diisinya. Selanjutnya panelis dipersilakan menempati
ruang pencicip untuk kemudian disajikan contoh yang akan diuji.
D. Persiapan Contoh
Dalam evaluasi sensori, cara penyediaan contoh sangat perlu mendapat perhatian.
Contoh dalam uji harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam
penampilannya. Bila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan
contoh tersebut meskipun itu tidak termasuk kriteria yang akan diuji. Penyajian contoh
harus memperhatikan estetika dan beberapa hal lainnya seperti berikut:
Suhu
Contoh harus disajikan pada suhu yang seragam, suhu dimana contoh tersbuut
biasa dikonsumsi. Misalkan dalam penyajian contoh sup, maka contoh tersebut
harus disajikan dalam keadaan hangat (40-50oC). Penyajian contoh dengan suhu
yang ekstrim, yaitu kondisi dimana suhu contoh terlalu tinggi atau terlalu rendah
akan menyebabkan kepekaan pencicipan berkurang. Selain itu suhu yang terlalu
tinggi atau rendah akan mempengaruhi terhadap pengukuran aroma dan flavor.
Ukuran
Contoh untuk uji organoleptik juga harus disajikan dengan ukuran seragam.
Untuk contoh padatan dapat disajikan dalam bentuk kubus, segiempat atau
menurut bentuk asli contoh. Selain itu contoh harus disajikan dalam ukuran yang
biasa dikonsumsi, misalnya penyajian 5-15 gram contoh untuk sekali cicip.
42
Contoh keju cukup disajikan dalam bentuk kubus seberat kurang lebih 1 gram.
Untuk contoh air dapat disajikan contoh berukuran 5-15 ml dan tergantung pada
jenis contohnya. Apabila akan diambil contoh dari kemasan tertentu, misalkan
produk minuman kaleng, perlu dilakukan pencampuran dan pengadukan contoh
dari beberapa kaleng
Kode
Penamaan contoh harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panelis tidak dapat
menebak isi contoh tersebut berdasarkan penamaannya. Untuk pemberian nama
biasanya digunakan 3 angka arab atau 3 huruf secara acak. Pemberian nama
secara berurutan biasanya menimbulkan bias, karena panelis terbawa untuk
meberikan penilaian terbaik untuk contoh yang bernama/berkode awal ( misal 1
dan A) dan memberikan nilai terendah untuk contoh yang berkode akhir (misal 3
atau C) pada suatu pemberian nama/kode sampai 1,2,3 atau A,B,C
Jumlah contoh
Pemberian contoh dalam setiap pengujian sangat tergantung pada jenis uji yang
dilakukan. dalam uji pembedaan akan disajikan jumlah contoh yang lebih sedikit
dari uji penerimaan. selain itu kesulitan factor yang akan diuji juga
mempengaruhi jumlah contoh yang akan disajikan.
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan
masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa
peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa dan memeriksa
kehadiran peserta didik
3. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang
akan dilaksanakan oleh guru.
4. Guru mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
Kegiatan inti Stimulus Mengamati/Membaca 240 menit
43
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru menanyangkan video mengenai
pengolahan
https://www.youtube.com/watch?v=E
7QgfW448ho&t=113s
Dan pengujian organoleptik
https://www.youtube.com/watch?v=x
nvdKFwXrx0
2. Peserta didik mengamati video yang
diberikan oleh guru
Identifikasi Menanya
Masalah 1. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan masalah dari video yang
ditanyangkan oleh guru
2. Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai materi video ataupun materi
lain yang diberikan oleh guru
Mengumpulkan Mengumpulkan informasi
data 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok dengan komposisi yang
heterogen :
Kelompok 1 membahas proses
pengolahan di industri kecil
Kelompok 2 membahas proses
pengolahan di industri menengah
Kelompok 3 membahas proses
pengolahan di industri besar
Kelompok 4 membahas tentang
pengertian, jenis-jenis laboratorium
dan perbedaan analisis kimia
Kelompok 5 membahas pengertian
uji organoleptic dan jenis-jenis
panelis
Kelompok 6 membahas tentang
denah laboratorium dan hal-hal yang
diperhatikan dalam uji organoleptik
3. Guru membagikan LKPD
Mengolah data Mengasosiasi
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik
44
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
menyimpulkan pembelajaran hari ini
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak 10 menit
lanjut
1. Guru menggunakan metode tanya
jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi
pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan
guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Guru memberikan tes untuk mengukur
kemampuan peserta didik
4. Guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang
telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di
internet.
5. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.
ASSESMEN
45
REFLEKSI GURU
46
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9
PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Bentuk
No Nama Nilai Awal Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst
Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
d. Pemberian tugas secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 – 74)
e. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
f. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55
PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst
47
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LK1
Proses Pengolahan di Industri kecil
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal
48
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen. Proses pengolahan ini dimulai
dari industri kecil (rumah tangga), yaitu industri yang menggunakan peralatan
sederhana dan modal yang tidak terlalu besar.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
2 Nama pemilik
49
6 Proses pengolahan
8 Penyimpanan
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
50
LK2
Proses Pengolahan di Industri Menengah
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
51
Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
2 Nama pemilik
5
Perlakuan awal bahan baku
52
7 Pengemasan dan pelabelan
8 Penyimpanan
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
53
LK3
Proses Pengolahan di Industri Besar
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal
54
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen. Proses pengolahan ini industri
besar sudah menggunakan peralatan moderen dan modal yang yang digunakan juga
besar.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
2 Nama pemilik
55
5 Perlakuan awal bahan baku
6 Proses pengolahan
8 Penyimpanan
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
56
LK 4
Pengertian Laboratorium, Jenis Laboratorium
dan Pengujian Kimia
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
57
Analisis kimia adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Berdasarkan tujuan
analisnya, analisis kimia dikelompokan menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif
(analisis jenis) dan analisis kimia kuantitatif (analisis jumlah)
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
1. Pengertian laboratorium
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.............………..................................................................................................................................
................
.......................................................................................................................................................
2. Lengkapilah
... table jenis-jenis laboratorium berikut ini!
No Jenis Laboratorium Keterangan Contoh
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......
1
.......................................................................................................................................................
2
.......................................................................................................................................................
.............
.....................................................................................................................................................
3
4
.......................................................................................................................................................
.........
5
.......................................................................................................................................................
.........
.......................................................................................................................................................
.........
58
3. Lengkapilah table perbedaan antara pengujian kualitatif dan kuantitatif
Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif
Pengertian Perbedaan Pengertian Perbedaan
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
………................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.....
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...........
.....................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........
........................................................................................................................................................
........
........................................................................................................................................................
........
59
LK 5
Pengertian Uji Organoleptik dan Perbedaan Panelis
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Panelis
Dalam penilaian suatu mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel
bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini terdiri dari orang atau kelompok yang
bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang
60
menjadi anggota panel disebut panelis. Dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh
macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak
terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Keahlian seorang panelis biasanya
diperoleh melalui pengalaman dan latihan yang lama. Dengan keahlian yang diperoleh
itu merupakan bawaan sejak lahir, tetapi untuk mendapatkannya perlu latihan yang
tekun dan terus-menerus.
.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
……….................................................................................................................................................
.
2. Lengkapilah table keterlibatan panca indra dalam uji organoleptik!
.........................................................................................................................................................
. No Aspek Contoh
1 Rasa (taste)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2 Tekstur (konsistensi)
...
3 Bau (Odour)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4 Suara
.........
.....................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.......
.........................................................................................................................................................
.......
61
.........................................................................................................................................................
.......
3. Lengkapilah table perbedaan ketujuh panel yang didasarkan pada keahlian
dalam melakukan penilaian organoleptik!
No Jenis Panel Keterangan
1 Panel perseorangan
2 Panel terbatas
3 Panel terlatih
6 Panel konsumen
7 Panel anak-anak
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
9.
………..................................................................................................................................................
10.
11.
..........................................................................................................................................................
12.
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
.............................................................................................................................................................
...
62
LK6
Laboratorium Uji Organoleptik
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian
persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi (gambar 4).
Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji
organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip mempunyai
persyaratan yang lebih banyak, yaitu ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga
dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk (20-25oC)
dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral,
karena cahaya dapat mempengaruhi warna komoditi yang diuji. Ruang isolasi dapat
dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara.
Dalam evaluasi sensori, cara penyediaan contoh sangat perlu mendapat perhatian.
Contoh dalam uji harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam
penampilannya. Bila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan
contoh tersebut meskipun itu tidak termasuk kriteria yang akan diuji
Petunjuk Pengerjaan
63
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok
2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar
Mari Berdiskusi
1. Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari
bagian persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi,
buatlah gambar denah beserta keterangannya!
64
2. Lengkapilah table hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian contoh
berikut ini!
2 Ukuran
3 Kode
4 Jumlah contoh
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…..................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........
.....................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.......
.........................................................................................................................................................
.......
.........................................................................................................................................................
.......
65
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
…
66
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
Kerjasama dalam kegiatan Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3 : jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2 : jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil Skor 3 : jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2 : jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
67
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1
ASSESMEN TERTULIS
Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan
68
Kunci jawaban dan rubrik penilaian
No soal Jawaban Skor Keterangan
1. Pembersihan, yaitu pemisahan 4 Menyebutkan 4 tahap-tahap
kontaminan dari bahan baku. penanganan terhadap
Pemilihan (sortasi) sortasi bahan mentah dengan
benar
Pemisahan bahan baku 3 Menyebutkan 3 tahap-tahap
berdasarkan perbedaan sifat penanganan terhadap
fisiknya seperti ukuran, bentuk bahan mentah dengan
dan warna benar
Pengkelasan mutu (grading): 2 Menyebutkan 2 tahap-tahap
penanganan terhadap
Pemisahan bahan baku bahan mentah dengan
berdasarkan kualitasnya benar
Penyimpanan bahan baku 1 Menyebutkan 1 tahap
penanganan terhadap
bahan mentah dengan
benar
0 Tidak dapat menyebutkan
tahap-tahap penanganan
terhadap bahan mentah
dengan benar
2. emulsi air dalam minyak 2 Menyebutkan 2 jenis emulsi
emulsi minyak dalam air. dengan benar
1 Menyebutkan 1 jenis emulsi
dengan benar
0 Tidak dapat menyebutkan
jenis-jenis emulsi dengan
benar
3. Fungsi laboratorium adalah 3 Menyebutkan 3 fungsi
sebagai berikut: laboratorium dengan benar
1. Laboratorium sebagai 2 Menyebutkan 2 fungsi
prasarana pendidikan atau
media dalam proses laboratorium dengan benar
pembelajaran. 1 Menyebutkan 1 fungsi
2. Laboratorium sebagai laboratorium dengan benar
sumber pembelajaran 0 Tidak dapat menyebutkan
3. Laboratorium sebagai fungsi laboratorium dengan
metode pembelajaran
benar
4 Uji organoleptik merupakan 1 Menyebutkan pengertian
pengujian secara subjektif, yaitu uji organoleptic dengan
suatu pengujian penerimaan selera 0 benar
makanan (“acceptance”) yang Tidak menyebutkan
pengertian uji organoleptik
No soal Jawaban Skor Keterangan
69
didasarkan atas uji kegemaran dengan benar
(“perference”) dan analisis
pembedaan (“difference analysis”)
70
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, K., Widiastuti , H., & Suliyanto, H. T. (2019). Dasar Pengendalian Mutu Bahan
Hasil Pertanian dan Perikanan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
71
GLOSARIUM
72
PERTEMUAN 7
Isu-Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pemanasan global
2. Peserta didik mampu menguraikan dengan kalimat sendiri penyebab terjadinya
pemanasan global
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian perubahan iklim
4. Peserta didik mampu menjelaskan dampak perubahan iklim dibidang pertanian
5. Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh fenomena perubahan iklim
yang terjadi di Indonesia
Sarana pembelajaran :
Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya
Prasarana pembelajaran :
Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.
73
KARAKTER PESERTA DIDIK
MATERI
Pemanasan global atau global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun
terakhir. Jadi, fix bumi kita sudah makin memanas.
Sebenarnya efek rumah kaca sangat diperlukan oleh bumi ini, dengan syarat
keadaanya normal dan stabil. karena dengan adanya efek rumah kaca suhu di
permukaan bumi menjadi lebih stabil. Dan dengan adanya fenomena ini menjadikan
suhu siang dan malam di bumi tidak jauh berbeda. Tetapi efek rumah kaca yang terjadi
sekarang ini tidak lagi tergolong sabagai hal yang normal. Karena lama-kelamaan suhu
di permukaan bumi kita ini menjadi sangat panas. Karena banyak panas matahari yang
74
tertampung di bawah atmosfer bumi, yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa.
Dan suhu bumi yang meningkat inilah yang menjadi salah satu faktor yang dapat
membahayakan kehidupan manusia. Hal itu dipicu karena banyaknya penggunaan
kendaraan bermotor, gas emisi dari pabrik dan hutan yang sudah mulai punah.
Ancaman itu akan datang setiap hari, selama kita memperbaiki kehidupan di muka
bumi ini.
75
kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan
akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah
pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus
yang berkelanjutan. Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi
terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.
Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir. Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa
variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan,
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun
1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan
tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena
variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950. Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa
kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan
dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi
terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000,
dan sekitar 25- 35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan
bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan
terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka
juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat
juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari
sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari
Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan
adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini.
Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat
“keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi
terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich
menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi
Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi
dalam sinar kosmis.
76
Gejala yang sangat jelas dari pemanasan global adalah berubahnya iklim,
contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan
yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Salah satu contoh di Indonesia,
misalnya kejadian banjir besar pada bulan Februari 2007 lalu yang merendam lebih
dari separuh DKI Jakarta. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir ini,
pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat
Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada sebagai contoh, mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain
pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin,
yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan
masa tanam. Seperti kita ketahui para petani memakai cuaca sebagai patokan
penanaman mereka, jadi jika salah prediksi cuaca para petani bisa tidak panen atau
hasil panennya tidak bagus sehingga akan mengalami kerugian.
77
Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
Kesehatan manusia
Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Anopheles misalnya adalah jenis nyamuk vektor utama penyakit malaria
yang selama ini dianggap hanya mampu berkembang biak pada daerahdaerah
tropis saja dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius dan pada ketinggian
kurang dari 1000 m. Namun laporan terakhir menunjukkan nyamuk ini telah
ditemukan juga di daerah-daerah subtropis dan pada ketinggian yang sebelumnya
tidak ditemukan anopheles seperti di Afrika Tengah dan Ethiopia. Saat ini 45%
penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk
pembawa parasit. Persentase ini akan meningkat menjadi 60% jika temperature
meningkat. Perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan yang
ekstrem mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor yang
tertularkan penyakit pun bertambah. Penyakit-penyakit tropis lainnya yang dapat
menyebar melalui nyamuk ini yatu seperti Malaria, Demam Berdarah Dengue
(DBD), demam kuning, dan cikungunya.
perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada
iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.
Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim
berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem
wilayah pesisir.
78
masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah
penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.
79
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
80
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Peserta didik mengumpulkan data
berdasarkan langkah-langkah yang tertera
pada LKPD
Mengolah data Mengasosiasikan
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik
menyimpulkan pembelajaran hari ini
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 10
1. Guru menggunakan metode tanya jawab, menit
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang
telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku
buku di perpustakaan atau mencari di
internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.
ASSESMEN
81
REFLEKSI GURU
82
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9
PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
No Nama Nilai Awal Bentuk Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst
Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 –
74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55
PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst
83
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LK1
Isu-Isu Pemanasan Global
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dan penyebab terjadinya isu pemanasan
global.
Informasi
Pendukung
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi. Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. sekedar info , Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun
terakhir. Jadi, fix bumi kita sudah makin memanas.
84
Efek umpan balik Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi
pengaruh pada pemanasan global. Pemanasan yang terus terjadi itu menambah
jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya tercapai kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar dari
efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya.
Variasi matahari, Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah
perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari
dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-
fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari
disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan
saat ini.
85
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
2. Dampak pemanasan global sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan
..................................................................................................................................................
lingkungan dibumi. Isilah tabel berikut sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini!
.............................................
...................................................................................................................................................
86
..................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.............
No Dampaknya Cara Mengatasinya
1
2
3
4
5
6
7
8
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
87
LK2
Perubahan Iklim
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi
Pendukung
Pengertian perubahan iklim menurut Wikipedia adalah perubahan yang terjadi secara
signifikan mengenai pola cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam
rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Banyak faktor yang
mempengaruhi terjadi perubahan iklim seperti proses biologis, radiasi sinar matahari,
tekanan tektonik, erupsi gunung berapi, dan masih banyak lagi.
Perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada
iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.
Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim
berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem
wilayah pesisir.
88
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................................................
2. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana dampak terjadinya perubahan
...................................................................................................................
iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap ketersediaan bahan pangan!
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................
..............
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................89
..............
..................................................................................................................................................
..............
3. Buatlah kesimpulan berdasarkan perubahan iklim pada soal no 1 dan 2 tersebut!
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
90
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
…
91
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Kerjasama dalam kegiatan Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3: jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2: jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil
Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2: jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
92
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1
ASSESMEN TERTULIS
Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan
Pemanasan 1. Efek rumah kaca adalah istilah untuk kenaikan kadar Benar = 2
global dan menggambarkan pemanasan alami karbondioksida Salah = 0
perubahan yang terjadi akibat pemantulan gas
iklim tertentu yang kemudian terperangkap
di atmosfer. Efek rumah kaca dapat
menjadi masalah lingkungan secara
global jika terjadi ….
A. kenaikan kadar karbondioksida
B. kenaikan kelembaban udara
C. radiasi sinar ultraviolet
D. penurunan suhu lingkungan
E. Kenaikan oksigen
93
Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan
94
Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
95
PERTEMUAN 8
Ketersediaan Pangan Global, Regional dan Local
Pangan Berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi
dan pasar
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan ketersediaan pangan Global, regional dan local
2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pangan berkelanjutan
3. Peserta didik mampu menguraikan prinsip system pangan berkelnjutan
4. Peserta didik mampu menjelaskan daur hidup pangan berkelanjutan
5. Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh aplikasi pangan berkelanjutan
6. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian supply chain management
7. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tujuan supply chain management
8. Peserta didik mampu menguraikan fungsi supply chain management
Sarana pembelajaran :
Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya
Prasarana pembelajaran :
Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.
96
KARAKTER PESERTA DIDIK
MATERI
Ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam
negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak
dapat memenuhi kebutuhan.
Mencermati garfik data produksi dan pemanfaatan bahan pangan seralia dari Badan
Pangan dan Pertanian Dunia (Food Agriculture Organization/FAO), terdapat
kecenderungan antara jumlah produksi dan pemanfaatan yang hampir sama, yang
artinya kondisinya cukup ketat dan tidak mudah untuk mempertahankan bahwa
suplay pangan dunia selalu mencukupi kebutuhan akan pangan.
Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, pemerintah selalu berupaya untuk
meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan
97
produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi
Indonesia karena jumlah penduduknya semakin besar dengan sebaran populasi yang
luas dan cakupan geografis yang tersebar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi
dan tersebar, yang memenuhi kecukupan konsumsi maupun stok nasional yang
cukup sesuai persyaratan operasional logistik yang luas dan tersebar. Indonesia
harus menjaga ketahanan pangannya.
Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/(2021)
Data FAO untuk beras dapat dilihat pada Tabel 1, produksi tahun 2017/2018 499,9
juta ton, suplay 673.6 juta ton dan penggunaan sebesar 498,0 Juta ton dan stok yang
ada 176,8 juta ton. Nilai stok 35 % dari penggunaan. Kondisi tersebut ada kenaikan
pada produksi pada tahun 2020/2021 menjadi 514,0 juta ton dan stok pada nilai
183,9 juta ton. Jika dicermati pada infografik di atas, kenaikan produksi selama 5
tahun dari 2017 sampai 2021 hanya sekitar 3 % saja. Informasi untuk komoditas
sereal, dan gandum disajikan pada Tabel 2 berikut.
Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/(2021)
Total produksi padi di Indonesia pada 2019 sekitar 54,60 juta ton GKG (Gabah Kering
Giling) , atau mengalami penurunan sebanyak 4,60 juta ton (7,76 persen)
dibandingkan tahun 2018. Jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi
terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada bulan Februari, yaitu
sekitar 2,11 juta ton. Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu
98
sebesar 9,17 juta ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu
sebesar 1,70 juta ton. Sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi
tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 9,68 juta ton, sementara
produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 1,89 juta ton. Dari
54,60 jutra ton GKG, jika dikonversikan padi menjadi 31,31 juta ton Beras dan
produksi beras tahun 2018 sebesar 33,94 juta ton. Secara Lengkap dapat dilihat pada
Gambar 9.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan.
Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi
terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan”.
Ada pun definisi lain dari sistem pertanian berkelanjutan adalah sebagai alternatif-
alternatif untuk mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang dapat
menguntungkan secara ekonomi dan aman secara lingkungan. Sistem pertanian
Berkelanjutan juga dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam mengelola
sumberdaya untuk kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia,
sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan serta konservasi
sumberdaya alam. Pertanian berwawasan lingkungan selalu memperhatikan nasabah
tanah, air, manusia, hewan/ternak, makanan, pendapatan dan kesehatan.
3.2 Prinsip Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia
Delapan Prinsip Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia
Sistem dan praktik pangan berkelanjutan di Indonesia harus didasarkan pada
prinsip-prinsip yang progresif namun mengakar kuat pada kearifan Nusantara.
Prinsip tesebut akan mampu memberikan landasan yang kokoh (robust) sekaligus
sesuai (suitable) dengan kebutuhan bangsa Indonesia, serta bersifat lestari.
Setidaknya terdapat delapan prinsip yang perlu dianut untuk membentuk sebuah
sistem pangan berkelanjutan di Indonesia
100
Gambar 7. Prinsip system pangan berkelanjutan
Sumber : https://panganbijak.org/wp-content/uploads/2020/10/Makalah-Strategi-
SPBI-IND-0510-min.pdf
Sistem pangan berkelanjutan perlu didasarkan pada pendekatan daur hidup (life
cycle approach). Konsep dari buaian ke buaian (from cradle to cradle) harus
diterapkan secara konsisten. Sistem pangan harus bersifat tertutup (closed loop),
sehingga akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi sumber daya yang terbuang
pada setiap tahapan daur hidupnya (life cycle stages).
101
Gambar 8. Daur hidup pangan berkelanjutan
Sumber : https://panganbijak.org/wp-content/uploads/2020/10/Makalah-Strategi-
SPBI- IND-0510-min.pdf
Tahapan daur hidup pangan yang pertama adalah plasma nutfah, lahan, dan laut.
Keduanya merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam daur hidup
pangan di Indonesia. Berbagai jenis pangan pokok yang beragam dapat dioptimalkan
untuk memenuhi kemandirian pangan bangsa. Pada dasarnya, di Indonesia terdapat
dua jenis lahan penting bagi pangan, yaitu lahan budidaya dan hutan. Untuk lahan
budidaya, isu utamanya adalah ketersediaan lahan pangan berkelanjutan. Lahan
pangan berkelanjutan harus menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.
Disisi lain, sebagai negara kelautan, Indonesia sangat bergantung pada laut sebagai
salah satu sumber pangan dan komoditas utama. Analog dengan lahan, diperlukan
akses yang inklusif agar masyarakat dapat mengambil pangan dari laut secara bijak.
Konservasi laut sebagai sumber pangan adalah hal yang mendesak dan krusial untuk
dilakukan, saat ini dan di masa depan.
Budidaya atau usaha pangan dilakukan oleh puluhan juta masyarakat Indonesia.
Tahapan ini berperan penting dalam menyediakan pangan segar dan bahan baku
pangan jadi (olahan). Karenanya peran masyarakat ini perlu didukung dengan
insentif yang memadai. Selain itu, peran sektor swasta sangatlah besar. Peran ini
harus diberdayakan untuk memberikan nilai tambah pangan yang optimal.
Pada tahapan ini, pola konsumsi pangan sangat berpengaruh terhadap status gizi
individu masyarakat. Konsumsi yang bertanggung jawab (responsible consumption)
harus menjadi pilihan. Pasca konsumsi melibatkan timbulan makanan sisa (food
waste) pada tahap konsumsi. Sebenarnya sumber daya pangan juga dapat hilang
pada setiap tahapan daur hidup pangan sebelum konsumsi, dalam bentuk kehilangan
102
pangan (food loss). Menurunkan kedua jenis kehilangan ini akan mampu menambah
ketersediaan pangan secara signifikan
103
4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting
dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah
dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan
penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.
Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
a) Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian
atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
b) Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
c) Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
d) Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah
peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada
peternakan intensif.
104
a) Pengomposan
b) Penggunaan kascing
c) Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
d) Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
105
Fungsi dari manajemen rantai pasok yang pertama adalah untuk mengubah
barang baku (mentah) menjadi barang jadi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dari konsumen. Fungsi ini sangat berkaitan dengan biaya pembelian
barang baku, biaya penyimpanan, transportasi, dan lain sebagainya. Manajemen
rantai pasok juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan mediasi pasar, dimana
dapat menghubungkan perusahaan dengan distributor produk tersebut. Dan
fungsi yang terakhir yaitu, mampu untuk memastikan dan mengelola
pembiayaan terkait dengan survey pasar, perencanaan produk, hingga biaya lain
diluar pembayaran fisik
106
Langkah berikutnya akan masuk ke proses produksi. Semua bahan baku
kemudian akan diolah menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen.
Tidak hanya melibatkan sumber daya manusia saja, proses ini juga
melibatkan mesin. Pengawasan sangat penting dalam proses ini supaya hasil
produknya tetap berkualitas karena dipengaruhi oleh mesin hingga tenaga
kerja.
d. Pengelolaan Penyimpanan
Setelah produk jadi tentunya tidak bisa langsung dikirim atau diterima oleh
pelanggan. Anda memerlukan gudang atau tempat penyimpanan. Proses
penyimpanan juga harus jelas. Harus ada pencatatan mulai dari
memasukkan barang, pengambilan hingga mungkin terjadi pengembalian
barang. Semua barang yang masuk dan keluar perlu memiliki catatan yang
jelas. Supply chain management juga harus melakukan stock opname secara
berkala. Dengan demikian tidak ada nada perbedaan antara jumlah barang
dengan pencatatan. Biasanya pencatatan gudang ini akan memakai bantuan
teknologi berupa warehouse management software.
e. Proses Pengiriman
Proses akhir dari produksi barang tentunya adalah proses pengiriman ke
pelanggan. Kurir dan transportasi menjadi dua hal penting dalam proses ini.
Anda perlu melakukan pencatatan dan pelacakan sehingga proses
pengiriman berjalan dengan lancar. Perusahaan perlu memastikan bahwa
barang tersebut benar-benar sudah diterima oleh pelanggan dengan baik
107
pembelajaran, metode penilaian yang
akan dilaksanakan oleh guru.
5. Guru mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
Kegiatan inti Stimulus Mengamati/membaca 240
1. Guru menanyangkan video mengenai menit
dilema petani Indonesia dan masa depan
pangan bangsa. Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=0kK
AadeDL6E
Identifikasi Menanya
Masalah 1. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan masalah dari video yang
ditanyangkan oleh guru
2. Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai materi video ataupun materi
lain yang diberikan oleh guru
Mengumpulkan Mengumpulkan informasi
data 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok dengan komposisi yang
heterogen:
Kelompok 1 dan 2 membahas
persediaan pangan global, regional
dan lokal
Kelompok 3 dan 4 membahas pangan
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
berkelanjutan
Kelompok 5 dan6 membahas sistem
kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar
2. Guru membagikan LKPD
3. Peserta didik mengumpulkan data
berdasarkan langkah-langkah yang
tertera pada LKPD
Mengolah data Mengasosiasikan
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik
menyimpulkan pembelajaran hari ini
108
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 10 menit
1. Guru menggunakan metode tanya jawab,
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Guru mengevalusi pembelajaran hari ini
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya
4. Guru memberikan tes untuk mengukur
pemahaman peserta didik.
5. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.
ASSESMEN
Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
Asesmen Tertulis
REFLEKSI GURU
109
REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9
110
PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
No Nama Nilai Awal Bentuk Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst
Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 – 74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55
PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst
111
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LK1
Ketersediaan Pangan Global, Regional dan Lokal
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami ketersediaan pangan global, regional dan lokal
Informasi Pendukung
Peningkatan populasi dan peningkatan pendapatan serta gaya hidup masyarakat dunia
mendorong kenaikan demand pangan yang cukup signifikan. Sementara di sisi lain
kenaikan supply pangan tidak mampu memenuhi kebutuhan, karena itu, isu ketahanan
pangan semakin penting. Pada tahun 1970-an ada suatu tendensi memahami isu
ketahanan pangan hanya dari perspektif ekonomi, umumnya dari aspek supplay.
Tantangan yang dihadapi semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan pangan, dan
konsumsi pangan yang berimbang. Kebijakan konvensional dari pemerintah tidak
cukup untuk merespons tantangan yang dihadapi berkaitan dengan ketahanan pangan.
Di antara tantangan tersebut adalah masalah ekonomi, kekurangan air dan energi,
degradasi lahan, resiko iklim, serta berbagai permasalahan sosial politik.
Mengatasi persoalan krisis pangan diperlukan pemerintahan yang ‘kuat’ dan peduli
untuk mendorong sistem kebijakan dan produksi pangan yang terkait dengan:
ekonomi, pertanian, ilmu dan teknologi. Karena itu, masalah ketahanan pangan tidak
bisa diselesaikan hanya dari perspektif lokal dan nasional, tetapi harus dalam
112
perspektif global. Dengan kata lain, pemeintahan yang ‘kuat’ yang dapat diharapkan
untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan adalah pemerintahan yang terbaik
dalam merespons tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Terciptanya
pemerintahan yang ‘kuat’ terhadap sistem pertanian dan pangan di tingkat global,
negara dan lokal adalah strategi kunci untuk mencapai agenda MGDs untuk
mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi.
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
113
LK2
Pangan Berkelanjutan
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Sustainable Food (Pangan Berkelanjutan) adalah salah satu area program tematik
Hivos yang bertujuan untuk menyediakan akses pangan yang memadai, terjangkau,
dan sehat bagi semua orang, termasuk bagi konsumen berpenghasilan rendah, serta
dapat menciptakan peluang ekonomi yang substansial dan memberikan dampak positif
.
Sistem pangan berkelanjutan perlu didasarkan pada pendekatan daur hidup (life cycle
approach). Konsep dari buaian ke buaian (from cradle to cradle) harus diterapkan
secara konsisten. Sistem pangan harus bersifat tertutup (closed loop), sehingga akan
meningkatkan efisiensi dan mengurangi sumber daya yang terbuang pada setiap
tahapan daur hidupnya (life cycle stages).
114
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................
2. ..................................................................................................................................................
Beberapa kegiatan diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi
dalam meningkatkan keuntungan produktivitas .............. pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup
..................................................................................................................................................
..............
115
..................................................................................................................................................
..............
masyarakat pedesaan. Lengkapilah tabel berikut dengan cara memberikan solusi
bagi keberlangsungan pangan berkelanjutan!
No Bidang Solusi
3 Konservasi Lahan
5 Tanaman Pelindung
116
LK3
Sistem Kelembagaan pada Rantai Produksi
dan pasar
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Manajemen rantai pasokan ini sebenarnya adalah sebuah proses yang terpadu dan
jelas. Fungsinya untuk membantu memberikan informasi kepada manajemen
mengenai pengadaan barang. Tak hanya itu saja, sistem ini juga memuat informasi
mengenai hubungan dengan pihak luar seperti vendor atau supplier. Tujuannya tentu
untuk menjaga persediaan produk yang memang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan
demikian semua bisnis bisa berjalan dengan maksimal. Sistem manajemen ini juga
menyangkut ke semua aspek. Misalnya dari pengiriman pesanan, pengadaan bahan
baku, penyebaran informasi hingga pengembangan produk terbaru.
117
Petunjuk Pengerjaan
Mari Berdiskusi
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lengkapilah tabel berikut ini mengenai supply chain management
(manajemen rantai pasokan) berikut!
118
No Tujuan Fungsi
1
Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
…
119
saat kegiatan diskusi
kelompok
Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi
pertanyaan maupun.
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Kerjasama dalam kegiatan Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3: jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2: jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2: jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
120
diskusi.
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1
ASSESMEN TERTULIS
Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan
121
fungsi dari 3. Sebutkan fungsi dari manajemen rantai pasok!
manajemen
rantai pasok
122
No soal Jawaban Skor Keterangan
Pengendalian manajemen rantai pasok
secara lengkap dan benar
0 Tidak menjawab fungsi dari
manajemen rantai pasok
secara kurang lengkap dan
benar
4 Manfaat dari manajemen rantai 2 Menjawab 3 manfaat dari
pasok : manajemen rantai pasok
Meningkatkan keuntungan secara lengkap dan benar
Pelanggan menjadi puas 1 Menjawab 1 manfaat dari
Dapat menurunkan biaya manajemen rantai pasok
secara lengkap dan benar
0 Tidak menjawab manfaat
dari manajemen rantai
pasok secara kurang
lengkap dan benar
123
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, A., M., dan Qurniawan, B. 2021. Perkembangan Impor Beras di Indonesia.
Jurnal Agrimals, Volume 1, Nomor 1, Mei 2021. Program Studi Agribisnis,
Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Lampung.
Yusuf. 2020. Pengertian Supply Chain Management (SCM / Rantai Pasokan), Cara Kerja
Dan Manfaatnya. https://belajarekonomi.com/pengertian-manajemen-supply-
chain-rantai-pasokan/. Diakses tanggal 16 September 2021.
124
GLOSARIUM
125