Anda di halaman 1dari 125

1

Judul : Modul Ajar Dasar-Dasar


Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian
Penulis : Sri Mulyani Widyanti, S.T.P., M.Si
Pengarah Materi : Ir. Lily Mariana Salman, M.Si
Jenjang : SMK
Kelas : X
Aloasi Waktu : 24 JP
Jumlah Pertemuan : 4 x pertemuan (@ 6 JP)

Kata Kunci : Teknologi, alam, iklim, dan


perubahan
Kode Perangkat : M.6.5_Mulyani2_A.6.5_Mulyani1
Jumlah Peserta : 35 orang dalam 1 rombel
Didik
Model : Problem Based Learning
Pembelajaran Discovery Learning
Moda : - tatap muka
- PJJ
(Blended Learning)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan
teknologi pengolahan hasil pertanian, antara lain: perkembangan
bioteknologi, otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil
pertanian, Internet of Things (IoT), proses-proses penanganan pasca panen,
proses pengolahan hasil dan pengujian laboratorium; isu-isu pemanasan
global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal,
pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar

2
PERTEMUAN 5
Proses-Proses Penanganan Pasca Panen

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pasca panen bahan hasil pertanian
2. Peserta didik mampu menentukan waktu panen pada komoditas hasil pertanian.
3. Peserta didik mengetahui cara melakukan panen pada komoditas hasil pertanian
4. Peserta didik mengetahui cara penanganan pasca panen yang tepat pada
komoditas hasil pertanian

SARANA DAN PRASARANA

Sarana pembelajaran :
 Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
 Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya

Prasarana pembelajaran :
 Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
 Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
 Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.

KARAKTER PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal (tanpa ketunaan dan kesulitan belajar atau


berpencapaian tinggi)

3
MATERI

1. Pengertian Panen dan Penanganan Pasca Panen

Apa itu proses pasca


panen

Panen merupakan pekerjaan akhir dari kegiatan budidaya, tapi merupakan awal dari
pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan
pemasaran. Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur
tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang-pendeknya jalur tataniaga
tersebut menentukan tindakan panen dan pasca panen yang bagaimana yang
sebaiknya dilakukan.

Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau
perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas
berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut pasca
produksi (Postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu
pasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen
(postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing)
merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai
komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya.
Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan,
kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan
(secondary processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi
lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah
perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Kedalamnya termasuk
pengolahan pangan dan pengolahan industri.

2. Penanganan Pasca Panen Komoditas Hasil Pertanian


Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik
dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai komoditas
antara lain:

4
 Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala
luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa
pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll. –
 Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian
(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama
disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi
baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa
pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying),
pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
 Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan
mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,
seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput,
polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan,
penyimpanan dingin, pelilinan, dll.

3. Menentukan Cara Panen


Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, 2 hal utama yang perlu diperhatikan pada
pemanenan, yaitu :
1. Menentukan waktu panen yang tepat.
Yaitu menentukan “kematangan” yang tepat dan saat panen yang sesuai, dapat
dilakukan berbagai cara, yaitu :
 Cara visual / penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,
ukuran, perubahan bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain
 Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah
dipetik dan lain-lain.
 Cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur
buah dari mulai bunga mekar.
 Cara kimia, yaitu dengan melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar
asam, aroma dan lain-lain.
2. Melakukan penanganan panen yang baik. Yaitu menekan kerusakan yang dapat
terjadi. Dalam suatu usaha pertanian (bisnis) cara-cara panen yang dipilih perlu
diperhitungankan, disesuaikan dengan kecepatan atau waktu yang diperlukan
(sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang rendah

Untuk menentukan waktu panen mana atau kombinasi cara mana yang sesuai
untuk menentukan kematangan suatu komoditas, harus mengetahui proses
pertumbuhan dan kematangan dari bagian tanaman yang akan dipanen.

5
Selain menentukan kematangan yang tepat, saat akan melakukan panen juga harus
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai

4. Melakukan Panen Yang Baik


Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penanganan panen :
a. Lakukan persiapan panen dengan baik. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, tempat
penampungan hasil dan wadah-wadah panen, serta pemanen yang terampil dan
tidak ceroboh.
b. Pada pemanenan, hindari kerusakan mekanis dengan melakukan panen secara
hati-hati. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu
yang sesuai. Misal tomat dan cabai dipetik dengan tangan, bawang merah dicabut
dan pada kentang, tanah di sekitar tanaman dibongkar dengan menggunakan
cangkul atau kored dan umbi di keluarkan dari dalam tanah. Hindari
kerusakan/luka pada umbi saat pembongkaran tanah.
c. Memperhatikan bagian tanaman yang dipanen.
d. Gunakan tempat/wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil
panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panen
terlalu tinggi.
e. Hindari tindakan kasar pada pewadahan dan usahakan tidak terlalu banyak
melakukan pemindahan wadah. Pada tomat, hindari memar atau lecet dari buah
karena terjatuh, terjadi gesekan atau tekanan antar buah atau antar buah dengan
wadah. Meletakan buah dengan hati-hati, tidak dengan cara dilempar-lempar.
f. Sedapat mungkin pada waktu panen pisahkan buah atau umbi yang baik dari buah
atau umbi yang luka, memar atau yang kena penyakit atau hama, agar kerusakan
tersebut tidak menulari buah atau umbi yang sehat.

Penanganan pasca panen yang baik akan menekan kehilangan (losses), baik dalam
kualitas maupun kuantitas, yaitu mulai dari penurunan kualitas sampai komoditas
tersebut tidak layak pasar (not marketable) atau tidak layak dikonsumsi. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada pasca panen hasil tanaman tidak dapat dihentikan, tetapi
hanya dapat diperlambat. Keberhasilan penanganan pasca panen sangat ditentukan
dari tidakan awalnya, yaitu panen dan penanganan pasca panen yang baik harus
dimulai sedini mungkin, yaitu segera setelah panen.

6
5. Menentukan cara dan peralatan panen
a. Cara panen
Cara panen merupakan salah atu faktor dari tinggi rendahnya mutu komoditas
yang dipanen. Untuk mendapatkan mutu komoditas yang baik, cara pemanenan
harus dapat mencegah terjadinya kerusakan atau luka. Cara panen komoditas
pertanian bisa berbeda antara komoditas pertanian yang satu dengan yang lain,
tergantung pada karakteristik komoditas tersebut. Pemanenan komoditas
pertanian dapat dilakukan dengan memotong, memetik, mencabut dan lainlain.
b. Alat panen
Untuk mendapatkan hasil panen yang bermutu baik selain cara panen juga
harus diperhatikan alat bantu yang digunakan dalam memanen komoditas
pertanian. Pemanenan komoditas pertanian bisa dilakukan manusia dengan
tangan atau menggunakan peralatan baik yang sederhana seperti gunting, pisau,
galah atau bisa juga dilakukan dengan mesin.

7
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Problem Based Learning

Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak

1. Guru mengucapkan salam dan menyapa


peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa, dan memeriksa kehadiran
peserta didik
3. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan oleh guru.
4. Guru mengaitkan materi penanganan pasca
panen dalam kehidupan nyata
Kegiatan inti Klasifikasi Mengamati/membaca 240 menit
masalah 1. Guru menyarankan peserta didik untuk
menyiapkan media, alat dan buku yang
dibutuhkan
2. Guru membagi peserta didik menjadi enam
kelompok yang maksimal terdiri 5 - 6 orang
menyesuaikan jumlah peserta didik.
 Kelompok 1, dan 2 : membahas tentang
penanganan pasca panen komoditas hasil
pertanian
 Kelompok 3 dan 4 membahas tentang
waktu panen komoditas hasil pertanian
 Kelompok 5 dan 6 membahas tentang
cara panen komoditas hasil pertanian
3. Peserta mengamati tayangan audiovisual
yang disajikan oleh guru pada tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=dmqfO
Vxek5o
Brainstorming 1. Peserta didik melakukan diskusi dalam

8
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan
permasalahan dan langkah-langkah
pemecahan serta meminta peserta didik
dalam kelompok untuk bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah
2. Peserta didik dalam kelompok atau
individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi informasi, dan klarifikasi
informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan Mengumpulkan informasi
informasi dan Peserta didik masing-masing kelompok atau
data individual juga membahas dan berdiskusi
tentang permasalahan berdasarkan petunjuk
LK untuk :
 Kelompok 1, dan 2 : membahas tentang
penanganan pasca panen komoditas
hasil pertanian
 Kelompok 3 dan 4 membahas tentang
waktu panen komoditas hasil pertanian
 Kelompok 5 dan 6 membahas tentang
cara panen komoditas hasil pertanian
Berbagi Mengasosiasi
Informasi dan 1. Guru memberikan bantuan kepada peserta
Berdiskusi didik dalam kelompok atau individual untuk
untuk
Menemukan masalah-masalah yang dianggap sulit oleh
Solusi peserta didik.
Penyelesaian 2. Guru mengarahkan peserta didik dalam
Masalah kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat
dan teliti.

9
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Presentasi Mengkomunikasikan
Hasil 1. Guru menginformasikan kepada peserta
Penyelesaian didik bahwa waktu yang ditentukan untuk
Masalah menyelesaikan diskusi telah selesai.
2. Guru menginstruksikan kepada peserta didik
untuk mempresentasikan hasil temuan
bersama kelompoknya
3. Beberapa perwakilan kelompok atau secara
individual menyajikan secara tertulis dan
lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah
dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat
kelompok mulai dari apa yang telah
dipahami berkaitan dengan permasahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil
diskusi dan pengamatan.
4. Peserta didik yang lain dan guru
memberikan tanggapan dan menganalisis
hasil presentasi kelompok untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi
Refleksi 1. Peserta didik melakukan refleksi, membuat
resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, dan dibantu guru dari materi yang
yang telah dipelajari terkait penanganan
pasca panen
2. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi
semua peserta didik.
Penutup 1. Guru menggunakan metode tanya jawab, 10 menit
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah
di pelajari, guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang telah
dipelajari baik melalui buku buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa bersama.

10
ASSESMEN
 Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
 Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
 Asesmen Tertulis

REFLEKSI GURU

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah ada kendala pada kegiatan


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata- rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

11
REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah kamu memahami pengertian pasca


panen?
2. Apakah kamu memahami tanda-tanda
panen komoditas hasil pertanain?
3. Apakah kamu memahami tentang cara
pemanenan yang tepat?
4. Apakah kamu memahami tentang
penanganan pasca panen komoditas hasil
pertanian?
5. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi
pembelajaran?
6. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
7. Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran?
8. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
yang lebih baik?

PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9

12
PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Bentuk
No Nama Nilai Awal Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst

Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65
– 74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55

PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst

13
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LK1
Penanganan Pasca Panen Komoditas Hasil Pertanian

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mengetahui cara penanganan pasca panen komoditas hasil pertanian

Informasi Pendukung

Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik
dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen berbeda untuk berbagai komoditas
antara lain:
 Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala
luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut pengolahan primer, bertujuan
menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya bisa berupa
pelayuan, penjemuran, pengupasan, pencucian, fermentasi dll.
 Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian
(cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama
disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi
baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya dapat berupa
pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying),
pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.

14
 Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan
mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan
mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,
seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput,
polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan,
penyimpanan dingin, pelilinan, dll.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

15
Mari Berdiskusi

1. Penanganan dan perlakuan pascapanen yang tepat selain dapat meminimalisir


kehilangan hasil setelah dipanen juga dapat mempertahankan. Lengkapilah tabel
dibawah ini berdasarkan cara penanganan yang tepat pada komoditas tersebut!
a. Komoditas perkebunan
Contoh Tujuan Perlakuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

b. Komoditas tanaman pangan


Tujuan Perlakuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

c. Hasil hortikultura
Contoh Tujuan Perlakuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

16
2. Buatlah kesimpulan berdasarkan diskusi hari ini!

.………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

17
LK2
Menentukan Waktu Panen Berbagai Komoditas Hasil
Pertanian

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menentukan waktu panen berbagai komoditas hasil pertanian.

Informasi Pendukung

Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, hak-hal yang perlu diperhatikan pada
pemanenan, yaitu :
1. Menentukan waktu panen yang tepat. Yaitu menentukan “kematangan” yang tepat
dan saat panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara, yaitu :
 Cara visual/penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,
ukuran, perubahan bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain
 Cara fisik : misal dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah dipetik
dan lain-lain.
 Cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buah
dari mulai bunga mekar.
 Cara kimia, yaitu dengan melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar
asam, aroma dan lain-lain.

2. Melakukan penanganan panen yang baik Prinsip penanganan panen yang baik
adalah menekan kerusakan yang dapat terjadi. Dalam suatu usaha pertanian
(bisnis) cara-cara panen yang dipilih perlu diperhitungankan, disesuaikan dengan
kecepatan atau waktu yang diperlukan (sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang
rendah. Untuk menentukan waktu panen mana atau kombinasi cara mana yang

18
sesuai untuk menentukan kematangan suatu komoditas, kita harus mengetahui
proses pertumbuhan dan kematangan dari bagian tanaman yang akan dipanen.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Cara menentukan waktu panen yaitu dengan cara menentukan “kematangan” yang
tepat. Berikut ini disajikan beberapa komoditas hasil pertanian, diskusikan bersama
kelompokmu bagaimana cara menentukan tingkat kematangannya dengan cara melihat
dari empat cara tersebut!
Cara
Komoditas Cara Visual Cara Fisik Cara Kimia
Komputasi

19
Cara
Komoditas Cara Visual Cara Fisik Cara Kimia
Komputasi

2. Cara menentukan waktu panen bias juga dengan cara mengetahui pertumbuhan
dan kematangan. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana ciri pertumbuhan
dan kematangan dari beberapa komoditas berikut!
Komoditas Pertumbuhan Kematangan

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan diskusi kelompokmu!

.………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

20
LK3
Menentukan Cara Panen Berbagai Komoditas Hasil
Pertanian

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menentukan cara panen berbagai komoditas hasil pertanian

Informasi Pendukung

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan memanen bahan hasil pertanian
adalah:
 Lakukan persiapan panen dengan baik . Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, tempat
penampungan hasil dan wadah-wadah panen, serta pemanen yang terampil dan
tidak ceroboh.
 Pada pemanenan, hindari kerusakan mekanis dengan melakukan panen secara
hati-hati. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu
yang sesuai
 Memperhatikan bagian tanaman yang dipanen.
 Gunakan tempat/wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil
panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panen
terlalu tinggi.
 Hindari tindakan kasar pada pewadahan dan usahakan tidak terlalu banyak
melakukan pemindahan wadah.

21
Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Baca LKPD dengan teliti dan Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
3. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
4. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Lengkapilah tabel dibawah ini sesuai dengan kriteria cara panen yang tepat!
a. Pemanenan buah-buahan
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen

b. Pemanenan sayuran
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen

22
c. Pemanenan umbi
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen

d. Pemanenan serealia
Komoditas Alat Panen Cara Panen Waktu Panen

2. Buatlah kesimpulan berdasarkan diskusi hari ini!

23
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

1) Instrumen Penilaian Sikap


Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa
dalam pembelajaran!
Lembar Penilaian Sikap

Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian


Aktif dalam kegiatan  Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok pengamatan bersama dilakukan semua
dengan rekan kelompok Skor 3: jika hanya 3
 Melakukan diskusi, indikator
pengamatan, dan yang dilakukan.
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator
kelompok yang dilakukan.
 Melakukan diskusi, Skor ≤ 1: jika hanya 1
pengamatan, dan indikator
mengajukan pertanyaan, yang dilakukan.
dan menyampaikan opini
saat kegiatan diskusi
kelompok.
 Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi

24
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
pertanyaan maupun
sanggahan dari siswa
lain saat kegiatan diskusi
kelompok.

Kerjasama dalam kegiatan  Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator


diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3 : jika hanya 3
kelompok. indikator
 Berinteraksi dengan 2 yang dilakukan.
orang anggota dalam Skor 2 : jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator
kelompok. yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan 3 Skor ≤ 1: jika hanya 1
orang anggota dalam indikator
kegiatan diskusi yang dilakukan.
kelompok.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam  Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil Skor 3 : jika hanya 3
diskusi. indikator
 Menggunakan bahasa yang dilakukan.
yang baik dan runtut Skor 2 : jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator
hasil diskusi. yang dilakukan.
 Menggunakan bahasa Skor ≤ 1: jika hanya 1
yang baik dan runtut indikator
dengan mimik dan yang dilakukan.
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
 Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.

Skor rata-rata = Total skor perolehan


Jumlah aspek yang dinilai

25
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1

ASSESMEN TERTULIS

Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan

Pengertian pasca 1. Sebutkan pengertian dari pasca panen!


panen

Penanganan 2. Sebutkan penanganan pasca panen pada komoditas


pasca panen tanaman pangan yang berupa biji-bijian (cereal/grains)!
pada komoditas
biji-bijian

contoh 3. Sebutkan cara menentukan “kematangan” yang tepat dan


perkembangan saat panen yang sesuai pada komoditas hasil pertanian!
teknologi
otomatisasi
dibidang
pertanian

Kunci jawaban dan rubrik penilaian


No soal Jawaban Skor Keterangan
1. Pasca panen adalah tindakan atau 2 Menjawab pengertian pasca
perlakuan yang diberikan pada panen secara lengkap dan
hasil pertanian setelah panen benar
sampai komoditas berada di 1 Menjawab pengertian pasca
tangan konsumen. panen secara kurang
lengkap dan benar
0 Tidak menjawab pengertian
pasca panen secara lengka
2. Penangana pasca panen pada 4 Memberikan 8 contoh
komoditas tanaman pangan yang penangana pasca panen

26
No soal Jawaban Skor Keterangan
berupa biji-bijian (cereal/grains) pada komoditas tanaman
dapat berupa : pangan yang berupa biji-
 pemipilan/perontokan bijian (cereal/grains)
 pengupasan dengan benar
 pembersihan 3 Memberikan 6 contoh
 pengeringan (curing / penangana pasca panen
drying) pada komoditas tanaman
 pengemasan, pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
2 Memberikan 4 contoh
penangana pasca panen
pada komoditas tanaman
pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
1 Memberikan 2 contoh
penangana pasca panen
pada komoditas tanaman
pangan yang berupa biji-
bijian (cereal/grains)
dengan benar
0 Tidak dapat memberikan
contoh penangana pasca
panen pada komoditas
tanaman pangan yang
berupa biji-bijian
(cereal/grains) dengan
benar

27
No soal Jawaban Skor Keterangan
3.  Cara visual / penampakan : 4 Memberikan 4 contoh
misal dengan melihat warna cara menentukan
kulit, bentuk buah, ukuran, “kematangan” yang tepat
perubahan bagian tanaman dan saat panen yang sesuai
seperti daun mengering dan pada komoditas hasil
lain-lain pertanian dengan benar
 Cara fisik : misal dengan 3 Memberikan 3 contoh
perabaan, buah lunak, umbi cara menentukan
keras, buah mudah dipetik dan “kematangan” yang tepat
lain-lain. dan saat panen yang sesuai
 Cara komputasi, yaitu 2 pada komoditas hasil
menghitung umur tanaman pertanian dengan benar
sejak tanam atau umur buah Memberikan 2 contoh
dari mulai bunga mekar. cara menentukan
 Cara kimia, yaitu dengan “kematangan” yang tepat
melakukan pengukuran/analisis 1 dan saat panen yang sesuai
kandungan zat atau senyawa pada komoditas hasil
yang ada dalam komoditas, pertanian dengan benar
seperti: kadar gula, kadar Memberikan 1 contoh
tepung, kadar asam, aroma dan cara menentukan
lain-lain “kematangan” yang tepat
0 dan saat panen yang sesuai
pada komoditas hasil
pertanian dengan benar
Tidak dapat memberikan
Memberikan contoh
cara menentukan
“kematangan” yang tepat
dan saat panen yang sesuai
pada komoditas hasil
pertanian dengan benar

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang

28
DAFTAR PUSTAKA

Dwiari, R, S, dkk. (2008). Teknologi Pangan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Keristian, K. (2019). https://www.pertanianku.com/7-manfaat-teknologi-pengolahan-


hasil-pertanian/. Diakses tanggal 12 September 2021.

Mutiarawati, Tino. (2007). Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Bahan Workshop.
Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran

Yurnalissa. (2019). Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian. Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

GLOSARIUM

Kelayuan : Suatu tahap normal yang selalu terjadi dalam siklus


kehidupan tanaman
Panen : Mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman,
pada tingkat kematangan yang tepat, dengan
kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin
Pasca panen : Sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang
diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai
komoditas berada di tangan konsumen
Pengolahan primer : Istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari
mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi
“segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya.
Proses pertumbuhan : Proses pertambahan ukuran (volume, massa, jumlah
sel atau protoplasma) pada suatu organisme
Kematangan : Keadaan morfologi dan fisiologi tertentu
pada buah yang memungkinkannya dapat
dikonsumsi atau siap untuk menjalankan fungsi
reproduksinya

29
PERTEMUAN 6
Proses pengolahan dan Pengujian Laboratorium

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pengolahan
2. Peserta didik mampu menjelaskan tahap-tahap proses pengolahan
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian laboratorium
4. Peserta didik mengetahui jenis-jenis pengujian kimia
5. Peserta didik mampu memahami uji organoleptik
6. Peserta didik mampu menjelaskan persiapan uji organoleptik

SARANA DAN PRASARANA

Sarana pembelajaran :
 Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
 Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya

Prasarana pembelajaran :
 Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
 Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
 Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.

30
MATERI

1. Proses Pengolahan Hasil Pertanian


Proses pengolahan hasil pertanian (pangan maupun non-pangan) yaitu suatu
kegiatan atau proses untuk dapat mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan
jadi/hasil olahan/produk, baik secara fisik maupun kimiawi dengan menggunakan
dana, tenaga kerja, peralatan serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
nilai yang lebih tinggi.

Pada umumnya tahapan-tahapan dalam suatu proses industri adalah sebagai


berikut:
 Proses awal.
 Proses konversi.
 Proses pengawetan.
 Proses pengisian/pengemasan.
 Proses labelling
 Proses penyimpanan.

Proses Awal
Adalah penanganan terhadap bahan mentah, khususnya proses pemisahan,
pada umumnya meliputi tahap-tahap/operasi:
 Pembersihan, yaitu pemisahan kontaminan dari bahan baku.
 Pemilihan (sortasi) sortasi Pemisahan bahan baku berdasarkan perbedaan
sifat fisiknya seperti ukuran, bentuk dan warna
 Pengkelasan mutu (grading): Pemisahan bahan baku berdasarkan kualitasnya
 Penyimpanan bahan baku

Tahap-tahap pada penanganan awal tersebut apabila ditinjau lebih mendalam


adalah sebagai berikut:
1. Pembersihan
Pembersihan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang
mungkin terdapat pada bahan pangan, misalnya debu, pasir dan kontaminan
lain. Pembersihan dapat dilakukan dengan beberapa cara (metode yaitu
metode kering dan metode basah).
2. Proses Pemilihan atau Sortasi

31
Pemilihan atau sortasi berperan penting dalam proses pengendalian efektivitas
dari berbagai proses pengolahan pangan. Bahan pangan yang telah disortir
mempunyai beberapa ketentuan (syarat) yang diinginkan seperti:
 Bahan pangan tersebut telah disesuaikan dengan sistem operasi mekanis,
seperti operasi pengelupasan kulit bahan (peeling), pemucatan
(bleaching), membuang bagian tengah yang keras (caring) dan operasi
penghilangan biji (pitting).
 Bahan pangan hasil sortir sangat penting, terutama dalam proses di mana
keseragaman pindah panas merupakan hal yang kritis misalnya dalam
proses pasteurisasi atau sterilisasi dan dalam proses dehidrasi dan
pembekuan.
 Bahan pangan hasil sortasi merupakan pengontrol yang baik terhadap
berat dari bahan pangan yang dimasukkan dalam kontainer standar, untuk
kemudian dilakukan proses penjualan. Dalam penggunaannya oleh konsumen,
produk hasil sortasi lebih menarik. Hal ini terjadi karena keseragaman
ukuran produk hasil sortir lebih menguntungkan, karena proses
pengemasan bahan menjadi lebih mudah dan cepat.
3. Proses Pengkelasan Mutu (Grading)
Tingkat kualitas mempunyai arti yang berbeda untuk komoditi yang berbeda
maupun untuk budaya/adat yang berbeda. Sebagai contoh permintaan
kualitas tepung yang berbeda, tergantung pada pemakaian yang bersifat
domestik atau industri seperti pada produk roti, biskuit ataupun kue. Sering kali
standar kualitas terdapat secara legal (misalnya untuk mentega, susu dan
keju), sementara itu untuk bahan pangan lain standar kualitas dikemukakan
dalam kode-kode praktis atau berdasarkan spesifikasi (persyaratan
konsumen). Untuk pengkelasan mutu (grading) berlaku juga faktor-faktor
seperti yang telah dibahas dalam pemilihan (sortasi) yaitu berdasarkan
perbedaan ukuran, bentuk, dan warna. Untuk menentukan kualitas, penelitian
terhadap suatu faktor saja tidak akan mencukupi dan sangat jarang dilakukan.
Itulah sebabnya diadakan perbedaan antara pemisahan dengan basis sifat
tunggal yang kemudian disebut sortingdan pemisahan berdasarkan bermacam-
macam sifat yang kemudian disebut grading.
4. Penyimpanan Bahan Dasar
Bahan dasar sebelum diolah perlu disimpan dengan baik, agar kualitasnya
tidak berkurang.

32
Proses Konversi
Proses konversi yaitu mengubah bentuk bahan yang satu menjadi bentuk bahan yang
antara lain dengan cara-cara:
1. Penghancuran/Pengecilan Ukuran
Bahan mentah dengan ukuran yang besar dipotong-potong sehingga berukuran
lebih kecil agar lebih mudah digiling/dipres. Contoh lain misalnya untuk
pembuatan jus tomat, sebelum diblender tomat dipotong-potong agar bentuknya
lebih kecil dan lebih tipis sehingga lebih mudah untuk diblender. Pengecilan
ukuran dapat dibedakan menjadi pengecilan yang ekstream (penggilingan) dan
pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran besar, pengecilan ukuran dapat
dilakukan secara basah maupun kering. Keuntungan-keuntungan pada
penggilingan basah antara lain bahan menjadi sangat lembut, berlangsung pada
suhu yang tidak terlalu tinggi dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi/ledakan.
2. Pembesaran Ukuran
Misalnya pada pembuatan kue anak-anak seperti chiki, dengan cara ekstrusi,
bentuk akan menjadi lebih besar.
3. Pemisahan
Pemisahan secara mekanis dapat dilakukan dengan penyaringan ataupun
sedimentasi. Sedangkan pemisahan secara fisik dapat dilakukan dengan cara
penguapan (evaporasi), kristalisasi dan destilasi.
4. Pencampuran
Proses pencampuran dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk yang seragam
dari beberapa konstituen, baik cair-padat, padat-padat dan kadang-kadang cair-gas.

33
5. Homogenisasi dan Emulsifikasi
 Homogenisasi adalah operasi ganda penurunan ukuran partikel dari fase
terdispersi dan sekaligus mendistribusikannya secara seragam ke dalam fase
kontinyu. Supaya susu tetap stabil/tidak terpecah maka globula lemak yang
berukuran tidak sama harus dipecah, sehingga diameter globula lemak menjadi
lebih kecil dan seragam ukurannya, sehingga menjadi stabil. Cara pemecahan
globula lemak tersebut dengan alat homogenizer, lemak tersebut dilakukan
pada lubang sangat kecil dengan tekanan tinggi sehingga ukuran partikel
globula lemak menjadi lebih kecil dan seragam.
 Emulsifikasi adalah proses pembentukan suatu campuran yang berasal dari
2 (dua) fase yang berbeda. Umumnya ditambah komponen lain yang
berupa emulsifier untuk mempertahankan stabilitas emulsi. Ada 2 (dua) jenis
emulsi bahan pangan yaitu emulsi air dalam minyak dan emulsi minyak
dalam air. Emulsifier bekerja dengan jalan menurunkan tegangan
permukaan antara 2 (dua) fase, dan dengan demikian mendispersikan
aglomerat yang kemungkinan terbentuk hingga menimbulkan efek
homogenisasi yang lebih baik.

Proses Pengawetan
Proses yang terpenting pada pengolahan hasil pertanian yaitu pengawetan. Meskipun
suatu bahan mentah hasil pertanian telah diolah menjadi bentuk baru, tetapi apabila
tidak disertai dengan adanya proses pengawetan, maka produk tersebut akan cepat
rusak bahkan dapat menjadi busuk. Adapun perlakuan-perlakuan yang penting untuk
mengawetkan bahan pangan antara lain dengan pemanasan, pendinginan,
pengeringan, pengasapan, radiasi atau dengan penambahan senyawa kimia, asam, gula,
maupun garam.

Proses Pengisian, Pengemasan, Pemberian Label


Bahan produk hasil pengolahan harus diisikan ke dalam wadah dan dikemas dengan
steril agar tahan lama dalam penyimpanan. Setelah dikemas harus diberi label agar
menjadi jelas. Di dalam pengemasan bahan pangan terdapat 2 macam wadah yaitu
wadah utama, wadah yang langsung berhubungan dengan produk pangan dan wadah
kedua, yaitu wadah yang tidak langsung berhubungan (kontak) dengan produk pangan.

Proses Penyimpanan
Syarat penyimpanan yang baik adalah sebaiknya di dalam ruang yang kering, sirkulasi
udara lancar dan terang.

34
Gambar 3. Contoh proses pengolahan
Sumber : https://www.knic.co.id/id/tips-mengoptimalkan-proses-produksi-makanan

Dengan teknik pengolahan yang benar di harapkan dapat menekan kerusakan hasil
pertanian, petani dapat memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar serta dapat
menghasilkan produk-produk pertanian dari komuditas lokal.

Keuntungan mengolah hasil pertanian


a. Memperpanjang waktu dan jumlah persediaan
Hasil pertanian yang diolah pasti akan akan terawetkan dan dapat bertahan lebih
lama dari pada bahan segar.
b. Memudahkan penyimpanan dan distribusi
Semua bahan pangan yang diolah dengan mudah disimpan dan dikirim ke daerah
lain.
Manfaatnya, yaitu bahan pangan kita tidak akan busuk sebelum sampai tujuan.
c. Meningkatkan nilai tambah ekonomis dan nilai tambah sosial
Hasil olahan pertanian akan bertambah nilai jual setelah menjadi produk yang
beraneka ragam.
d. Mengurangi tingkat kerugian
Hal ini jelas terjadi, misalnya tomat yang harganya jatuh di pasaran karena panen
besar- besaran dapat sangat merugikan. Namun, jika tomat tersebut diolah jadi
saus, tidak akan ada kata rugi.
e. Mengurangi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah
Bahan pangan mentah yang diolah dengan benar akan menekan porsi mubazir
karena hasil samping atau limbah dari proses pengolahan hasil pertanian dapat
menjadi produk pertanian yang juga memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Ada
beberapa contoh limbah dari pengolahan pertanian yang dapat diolah kembali.
Misalnya ampas dari tahu dapat dijadikan tempe gembos dan limbah dari
potongan-potongan sayur dan buah dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos
yang dapat menyuburkan tanah.

35
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan hasil pertanian
a. Mutu
Dalam proses pengolahan harus diperhatikan kebersihan, bahan baku yang bagus
tidak terkontaminasi, dan yang tidak kalah penting produk yang dibuat harus sesui
dengan selera dan keinginan konsumen.
b. Kontinuitas Produksi (jumlah dan Waktu)
c. Harga
Disesuaikan dengan lingkungan dan daya beli konsumen

2. Pengujian Laboratorium
2.1 Pengertian dan Fungsi Laboratorium

Apa si
Laboratorium Itu???

Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam


kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah sebagai
pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik
laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka.

Fungsi laboratorium adalah sebagai berikut:


1. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau media dalam proses
pembelajaran Laboratorium memiliki fungsi sebagai prasarana karena berupa
suatu tempat yang digunakan untuk melakukan proses pembelajaran, selain
tempat di dalamnya juga dilengkapi alat-alat beserta perlengkapan yang
difungsikan untuk menjalankan proses pembelajaran

2. Laboratorium sebagai sumber pembelajaran


Banyak hal yang dilakukan di laboratorium, diantaranya untuk melakukan
pemecahan masalah, serta mencari kebenaran ilmiah. Maka laboratorium memiliki
fungsi sebagai sumber pembelajaran bagi para peneliti.

3. Laboratorium sebagai metode pembelajaran

36
Laboratorium berfungsi untuk melakukan metode pembelajaran baik itu metode
percobaan maupun pengamatan

2.2 Jenis Laboratorium Berdasarkan Kegunaan

Selain membahas pengertian dan fungsi, Anda juga bisa mengerti jenis-jenis laboratorium
berdasarkan kegunaannya. Terbagi dalam lima poin, berikut jenis laboratorium:
a. Laboratorium Pendidikan
Merupakan laboratorium yang berada di lembaga pendidikan, seperti SD, SMP, SMA,
SMK, hingga perguruan tinggi dengan maksud menjadi bagian pembelajaran.
b. Laboratorium Penelitian
Laboratorium ini dalam bentuk laboratorium fisika, kimia, serta mikrobiologi dengan
maksud menjadi tempat penelitian dan pengembangan ilmu.
c. Laboratorium Pengendalian Proses
Laboratorium ini berguna sebagai tempat melakukan Quality Control dengan sebutan
laboratorium komputasi.
d. Laboratorium Pengembangan Produk
Merupakan laboratorium untuk melakukan pengembangan produk dengan memiliki
sebutan laboratorium kultur jaringan atau laboratorium analisa pangan dan pakan.
e. Laboratorium Pelayanan Jasa
Merupakan laboratorium yang berada di rumah sakit, apotek, hingga klinik dengan
maksud memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas.

2.3 Jenis-Jenis Pengujian Kimia

Analisis kimia adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Berdasarkan tujuan
analisnya, analisis kimia dikelompokan menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif
(analisis jenis) dan analisis kimia kuantitatif (analisis jumlah).
a) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau
senyawa kimia, baik organik maupun inorganik. Analisis kualitatif atau disebut
juga analisis jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau
komponen-komponen bahan yang dianalisis. Dalam melakukan analisis kita
mempergunanakan sifatsifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-
sifat kimianya. Caranya ialah kita tentukan sifat-sifat fisis sampel tersebut. Contoh
dari analisis kualitatif adalah analisis pendahulu. Untuk sampel padat analisis
pendahuluan meliputi warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasan dalam tabung
uji dan uji nyala. Sedangkan untuk sampel cair meliputi warna, bau, kelarutan
serta keasaman. Contoh analisis kualitaitf lain adalah pemisahan kation dan
anion dalam suatu sampel.

37
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Analisis
kualitatif disebut juga analisis jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis. Analisis kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
 Pertama, analisis bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat
fisis dan keasaman.
 Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan
analisis anion.

b) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan atau contoh. Beberapa laboratorium mengunakan
istilah analisis kuantitatif sebagai analisis penetapan kadar (PK).
Teknik yang digunakan dalam analisis kuantitatif didasarkan pada: penampilan
kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok / pengukuran banyaknya pereaksi
yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau pemastian banyaknya
reaksi, pengukuran sifat-sifat kelistrikan, pengukuran sifat optik tertentu, dan
kombinasi pengukuran optik atau listrik dan reaksi kimia kuantitatif.
Contoh metode analisis kimia kuantitatif adalah gravimetri dan titrimetri. Pada
analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan terlebih dahulu diubah menjadi
suatu endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang. Pada
analisis titrimetri, zat yang akan ditetapkan kadarnya dibiarkan bereaksi dengan
suatu pereaksi yang ditambahkan sebagai larutan standar, kemudian volume
larutan standar yang diperlukan agar reaksi sempurna diukur. Contoh analisis
kimia kuantitatif gravimetri adalah penentuan kadar kapur dalam air.

2.4 Pengertian Uji Organoleptik


Pengujian secara sensoris/organoleptik dilakukan dengan sensasi dari rasa, bau/
aroma, penglihatan, sentuhan/rabaan, dan suara/pendengaran pada saat makanan
dimakan. Sebagai contoh rasa enak adalah hasil dari sejumlah faktor pengamatan yang
masing-masing mempunyai sifat tersendiri. Contoh keterlibatan panca indera dalam uji
organoleptik, yaitu:
 Rasa (“taste”) dengan 4 dasar sifat rasa, yaitu manis, asam, asin dan pahit.
 Tekstur (“konsistensi”) adalah hasil pengamatan yang berupa sifat lunak, liat,
keras,
halus, kasar, dan sebagainya.

38
 Bau (“odour”) dengan berbagai sifat seperti harum, amis, apek, busuk, dan
sebagainya.
 Warna merupakan hasil pengamatan dengan penglihatan yang dapat membedakan
antara satu warna dengan warna lainnya, cerah, buram, bening, dan sebagainya.
 Suara merupakan hasil pengamatan dengan indera pendengaran yang akan
membedakan antara kerenyahan (dengan cara mematahkan sampel), melempem,
dan sebagainya

Uji organoleptik merupakan pengujian secara subjektif, yaitu suatu pengujian


penerimaan selera makanan (“acceptance”) yang didasarkan atas uji kegemaran
(“perference”) dan analisis pembedaan (“difference analysis”), sehingga dapat
digolongkan menjadi:
 Psikofisik : Uji perbedaan
 Psikometrik: Uji kegemaran, Uji penilaian dengan angka, Uji ahli penguji rasa
 Deskripsi denomena: Uji profil rasa

2.5 Persiapan Uji Organoleptik


A. Panelis
Dalam penilaian suatu mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel
bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini terdiri dari orang atau kelompok yang
bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang
menjadi anggota panel disebut panelis. Dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh
macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak
terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Perbedaan ketujuh panel tersebut
didasarkan pada keahlian dalam melakukan penilaian organoleptik.
 Panel Perseorangan
Panel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang
sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat
intensif. Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan
bahan yang akan dinilai dan menguasai metode-metode analisis organoleptik
dengan sangat baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah kepekaan
tinggi, bias dapat dihindari, penilaian efisien dan tidak cepat fatik. Panel
perseorangan biasanya digunakan untuk mendeteksi jangan yang tidak terlalu
banyak dan mengenali penyebabnya. Keputusan sepenuhnya ada pada seorang.
 Panel Terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga
bias lebih di hindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam
penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan
baku terhadap hasil akhir. Keputusan diambil berdiskusi diantara anggota-
anggotanya.
 Panel Terlatih

39
Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik.
Untuk menjadi terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis
ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik.
Keputusan diambil setelah data dianalisis secara bersama
 Panel Agak Terlatih
Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya dilatih untuk
mengetahui sifat-sifat tertentu.. panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan
terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat
menyimpang boleh tidak digunakan dalam keputusannya
 Panel Tidak Terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan
jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya
diperbolehkan menilai alat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan,
tetapi tidak boleh digunakan dalam . untuk itu panel tidak terlatih biasanya dari
orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita.
 Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat
ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
 Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun.
Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya. Cara
penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan pemberitahuan atau
dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya terhadap
produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy yang
sedang sedih, biasa atau tertawa.
Keahlian seorang panelis biasanya diperoleh melalui pengalaman dan latihan yang
lama. Dengan keahlian yang diperoleh itu merupakan bawaan sejak lahir, tetapi untuk
mendapatkannya perlu latihan yang tekun dan terus-menerus.

B. Seleksi Panelis
Untuk mendapatkan panelis yang diinginkan, khususnya jenis panel terlatih perlu
dilakukan tahap-tahap seleksi. Syarat umum untuk menjadi panelis adalah mempunyai
perhatian dan minat terhadap pekerjaan ini, selain itu panelis harus dapat
menyadiakan waktu khusus untuk penilaian serta mempunyai kepekaan yang
dibutuhkan
Pemilihan anggota panel perlu dilakukan untuk suatu grup panelis yang baru atau
unutk mempertahankan anggota dalam grup tersebut. Tahap-tahap seleksi adalah
sebagai berikut :
 Wawancara

40
Wawancara dapat dilaksanakan dengan tanya jawab atau kuesioner yang
bertujuan untuk mengetahui latar belakang calon termasuk kondisi kesehatannya.
 Tahap Penyaringan
Tahap ini perlu dilakukan untuk mengetahui keseriusan, keterbukaan, kejujuran,
dan rasa percaya diri. Selain itu dapat dinilai pula tingkat kesantaian, kepekaan
umum dan khusus serta pengetahuan umum calon panelis.
 Tahap Pemilihan
Pada tahap ini dilakukan beberapa uji sensorik untuk mengetahui kemampuan
seseorang. Dengan uji-uji ini diharapkan dapat terjaring informasi mengenai
kepekaan dan pengetahuan mengenai komoditi bahan yang diujikan. Metoda yang
digunakan dalam pemilihan panelis ini dapat berdasarkan intuisi dan rasional,
namun umumnya dilakukan uji keterandalan panelis melalui analisis sekuensial
dengan uji pesangan, duo-trio dan uji segitiga atau dengan uji rangsanganyang
akan diterangkan lebih lanjut
 Tahap Latihan
Latihan bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut sifat-sifat sensorik suatu
komoditi dan meningkatkan kepekaan serta konsistensi penilaian. Sebelum tahap
latihan dimulai, panelis perlu diberikan instruksi yang jelas mengenai uji yang
akan dilakukan dan larangan yang disyaratkan seperti larangan untuk merokok,
minum minuman keras, menggunakan parfum dan lainnya. Lama dari intensitas
latihan sangat tergantung pada jenis analisis dan jenis komoditi yang diuji.
 Uji Kemampuan
Setelah mendapat latihan yang cukup baik, panelis diuji kemampuannya terhadap
baku atau standar tertentu dan dilakukan berulang-berulang sehingga kepekaan
dan konsistensinya bertambah baik. Setelah melewati kelima tahap tersebut di
atas maka panelis siap menjadi anggota panelis terlatih

C. Laboratorium Pengujian
Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian
persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi (gambar 4).
Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji
organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip mempunyai
persyaratan yang lebih banyak, yaitu ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga
dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk (20-25oC)
dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral,
karena cahaya dapat mempengaruhi warna komoditi yang diuji. Ruang isolasi dapat
dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara. Fasilitas pengujian ini
sebaiknya dilengkapi dengan washtafel. Sedangkan ruang tunggu harus cukup nyaman
agar anggota panel cukup sabar untuk menunggu gilirannya. Apabila akan dilakukan
uji organoleptik maka panelis harus mendapat penjelasan umum atau khusus yang
dilakukan secara lisan atau tertulis dan memperoleh format pernyataan yang berisi

41
instruksi dan respon yang harus diisinya. Selanjutnya panelis dipersilakan menempati
ruang pencicip untuk kemudian disajikan contoh yang akan diuji.

Gambar 4. Denah laboratorium organoleptik


Sumber : Uji-Organoleptik-Produk-Pangan.pdf (2013)

D. Persiapan Contoh
Dalam evaluasi sensori, cara penyediaan contoh sangat perlu mendapat perhatian.
Contoh dalam uji harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam
penampilannya. Bila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan
contoh tersebut meskipun itu tidak termasuk kriteria yang akan diuji. Penyajian contoh
harus memperhatikan estetika dan beberapa hal lainnya seperti berikut:
 Suhu
Contoh harus disajikan pada suhu yang seragam, suhu dimana contoh tersbuut
biasa dikonsumsi. Misalkan dalam penyajian contoh sup, maka contoh tersebut
harus disajikan dalam keadaan hangat (40-50oC). Penyajian contoh dengan suhu
yang ekstrim, yaitu kondisi dimana suhu contoh terlalu tinggi atau terlalu rendah
akan menyebabkan kepekaan pencicipan berkurang. Selain itu suhu yang terlalu
tinggi atau rendah akan mempengaruhi terhadap pengukuran aroma dan flavor.

 Ukuran
Contoh untuk uji organoleptik juga harus disajikan dengan ukuran seragam.
Untuk contoh padatan dapat disajikan dalam bentuk kubus, segiempat atau
menurut bentuk asli contoh. Selain itu contoh harus disajikan dalam ukuran yang
biasa dikonsumsi, misalnya penyajian 5-15 gram contoh untuk sekali cicip.

42
Contoh keju cukup disajikan dalam bentuk kubus seberat kurang lebih 1 gram.
Untuk contoh air dapat disajikan contoh berukuran 5-15 ml dan tergantung pada
jenis contohnya. Apabila akan diambil contoh dari kemasan tertentu, misalkan
produk minuman kaleng, perlu dilakukan pencampuran dan pengadukan contoh
dari beberapa kaleng
 Kode
Penamaan contoh harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panelis tidak dapat
menebak isi contoh tersebut berdasarkan penamaannya. Untuk pemberian nama
biasanya digunakan 3 angka arab atau 3 huruf secara acak. Pemberian nama
secara berurutan biasanya menimbulkan bias, karena panelis terbawa untuk
meberikan penilaian terbaik untuk contoh yang bernama/berkode awal ( misal 1
dan A) dan memberikan nilai terendah untuk contoh yang berkode akhir (misal 3
atau C) pada suatu pemberian nama/kode sampai 1,2,3 atau A,B,C
 Jumlah contoh
Pemberian contoh dalam setiap pengujian sangat tergantung pada jenis uji yang
dilakukan. dalam uji pembedaan akan disajikan jumlah contoh yang lebih sedikit
dari uji penerimaan. selain itu kesulitan factor yang akan diuji juga
mempengaruhi jumlah contoh yang akan disajikan.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan
masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa
peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa dan memeriksa
kehadiran peserta didik
3. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang
akan dilaksanakan oleh guru.
4. Guru mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
Kegiatan inti Stimulus Mengamati/Membaca 240 menit

43
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru menanyangkan video mengenai
pengolahan
https://www.youtube.com/watch?v=E
7QgfW448ho&t=113s
Dan pengujian organoleptik
https://www.youtube.com/watch?v=x
nvdKFwXrx0
2. Peserta didik mengamati video yang
diberikan oleh guru
Identifikasi Menanya
Masalah 1. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan masalah dari video yang
ditanyangkan oleh guru
2. Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai materi video ataupun materi
lain yang diberikan oleh guru
Mengumpulkan Mengumpulkan informasi
data 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok dengan komposisi yang
heterogen :
 Kelompok 1 membahas proses
pengolahan di industri kecil
 Kelompok 2 membahas proses
pengolahan di industri menengah
 Kelompok 3 membahas proses
pengolahan di industri besar
 Kelompok 4 membahas tentang
pengertian, jenis-jenis laboratorium
dan perbedaan analisis kimia
 Kelompok 5 membahas pengertian
uji organoleptic dan jenis-jenis
panelis
 Kelompok 6 membahas tentang
denah laboratorium dan hal-hal yang
diperhatikan dalam uji organoleptik
3. Guru membagikan LKPD
Mengolah data Mengasosiasi
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik

44
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
menyimpulkan pembelajaran hari ini
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak 10 menit
lanjut
1. Guru menggunakan metode tanya
jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi
pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan
guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Guru memberikan tes untuk mengukur
kemampuan peserta didik
4. Guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang
telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di
internet.
5. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.

ASSESMEN

 Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
 Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
 Asesmen Tertulis

45
REFLEKSI GURU

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah ada kendala pada kegiatan


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata- rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah kamu telah mengenal pengertian


pengolahan?
2. Apakah kamu telah mengetahui tahap-
tahap proses pengolahan?
3. Apakah kamu telah mengetahui pengertian
dan jenis-jenis laboratorium?
4. Apakah kamu telah dapat membedakan
amtara analis kualitatif dan kuantitatif?
5. Apakah kamu telah mengetahui tentang uji
organoleptik?
6. Manfaat apa yang kamu peroleh dari
materi pembelajaran?
7. Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran?
8. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
yang lebih baik?

46
PENGAYAAN DAN REMIDIAL

Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9

PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Bentuk
No Nama Nilai Awal Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst

Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
d. Pemberian tugas secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 – 74)
e. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
f. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55

PROGRAM REMEDIAL

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst

47
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LK1
Proses Pengolahan di Industri kecil

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menjelaskan tahap-tahap proses pengolahan di industri kecil

Informasi Pendukung

Proses pengolahan hasil pertanian (pangan maupun non-pangan) yaitu suatu


kegiatan atau proses untuk dapat mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan
jadi/hasil olahan/produk, baik secara fisik maupun kimiawi dengan menggunakan
dana, tenaga kerja, peralatan serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
nilai yang lebih tinggi.

Pada umumnya tahapan-tahapan dalam suatu proses industri adalah sebagai


berikut:
 Proses awal.
 Proses konversi.
 Proses pengawetan.
 Proses pengisian/pengemasan.
 Proses labelling
 Proses penyimpanan.

Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal

48
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen. Proses pengolahan ini dimulai
dari industri kecil (rumah tangga), yaitu industri yang menggunakan peralatan
sederhana dan modal yang tidak terlalu besar.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Silahkan berkunjung ke industri yang mengolah makanan atau minuman tetapi


masih skala kecil, (jika dekat dengan lokasi tempat tinggalmu). Jika tidak ada
silahkan kalian buka link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=KH_9l61Oc7k.
Setelah itu lengkapilah tabel berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat!

No Aspek Yang Diamati Jawaban


1 Nama Industri

2 Nama pemilik

3 Bahan baku yang digunakan

4 Peralatan yang digunakan

No Aspek Yang Diamati Jawaban


5 Perlakuan awal bahan baku

49
6 Proses pengolahan

7 Pengemasan dan pelabelan

8 Penyimpanan

2. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

50
LK2
Proses Pengolahan di Industri Menengah

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menjelaskan tahap-tahap proses pengolahan di industri


menengah

Informasi Pendukung

Proses pengolahan hasil pertanian (pangan maupun non-pangan) yaitu suatu


kegiatan atau proses untuk dapat mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan
jadi/hasil olahan/produk, baik secara fisik maupun kimiawi dengan menggunakan
dana, tenaga kerja, peralatan serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
nilai yang lebih tinggi.

Pada umumnya tahapan-tahapan dalam suatu proses industri adalah sebagai


berikut:
 Proses awal.
 Proses konversi.
 Proses pengawetan.
 Proses pengisian/pengemasan.
 Proses labelling
 Proses penyimpanan.

51
Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Silahkan berkunjung ke industri yang mengolah makanan atau minuman skala


menengah, (jika dekat dengan lokasi tempat tinggalmu). Jika tidak ada silahkan
kalian buka link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=fxDiSvGEk60
Setelah itu lengkapilah tabel berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat!

No Aspek Yang Diamati Jawaban


1 Nama Industri

2 Nama pemilik

3 Bahan baku yang digunakan

4 Peralatan yang digunakan

5
Perlakuan awal bahan baku

No Aspek Yang Diamati Jawaban


6 Proses pengolahan

52
7 Pengemasan dan pelabelan

8 Penyimpanan

2. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

53
LK3
Proses Pengolahan di Industri Besar

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menjelaskan tahap-tahap proses pengolahan di industri besar

Informasi Pendukung

Proses pengolahan hasil pertanian (pangan maupun non-pangan) yaitu suatu


kegiatan atau proses untuk dapat mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan
jadi/hasil olahan/produk, baik secara fisik maupun kimiawi dengan menggunakan
dana, tenaga kerja, peralatan serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
nilai yang lebih tinggi.

Pada umumnya tahapan-tahapan dalam suatu proses industri adalah sebagai


berikut:
 Proses awal.
 Proses konversi.
 Proses pengawetan.
 Proses pengisian/pengemasan.
 Proses labelling
 Proses penyimpanan.

Produk pertanian bersifat mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan mutu,
sehingga harga jual di pasaran cenderung menjadi rendah. Untuk mengatasi hal

54
tersebut, perlu dilakukan penerapan proses pengolahan hasil pertanian. Dalam
perkembangannya, proses pengolahan hasil pertanian di samping digunakan untuk
mengurangi kerusakan juga untuk memperkaya zat gizi dan juga untuk merubah sifat
bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen. Proses pengolahan ini industri
besar sudah menggunakan peralatan moderen dan modal yang yang digunakan juga
besar.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Silahkan berkunjung ke industri yang mengolah makanan atau minuman


berskala besar, (jika dekat dengan lokasi tempat tinggalmu). Jika tidak ada
silahkan kalian buka link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=boVPUOGyOpE
Setelah itu lengkapilah tabel berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat!

No Aspek Yang Diamati Jawaban


1 Nama Industri

2 Nama pemilik

3 Bahan baku yang digunakan

Peralatan yang digunakan


4

No Aspek Yang Diamati Jawaban

55
5 Perlakuan awal bahan baku

6 Proses pengolahan

7 Pengemasan dan pelabelan

8 Penyimpanan

2. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3.
………..................................................................................................................................................
4.
5.
..........................................................................................................................................................
6.
.............................................................................................................................................................
7.
........................................................................................................................................................
8.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

56
LK 4
Pengertian Laboratorium, Jenis Laboratorium
dan Pengujian Kimia

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian laboratorium


2. Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis laboratorium
3. Peserta didik mampu membedakan antara analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif

Informasi Pendukung

Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam


kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah sebagai
pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik
laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka.

Terbagi dalam lima poin, berikut jenis laboratorium:


Laboratorium Pendidikan
Laboratorium Penelitian
Laboratorium Pengendalian Proses
Laboratorium Pengembangan Produk.
Laboratorium Pelayanan Jasa

57
Analisis kimia adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material
untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Berdasarkan tujuan
analisnya, analisis kimia dikelompokan menjadi dua yaitu analisis kimia kualitatif
(analisis jenis) dan analisis kimia kuantitatif (analisis jumlah)

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Pengertian laboratorium

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.............………..................................................................................................................................
................

.......................................................................................................................................................
2. Lengkapilah
... table jenis-jenis laboratorium berikut ini!
No Jenis Laboratorium Keterangan Contoh
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......
1
.......................................................................................................................................................
2
.......................................................................................................................................................
.............
.....................................................................................................................................................
3

4
.......................................................................................................................................................
.........
5
.......................................................................................................................................................
.........

.......................................................................................................................................................
.........
58
3. Lengkapilah table perbedaan antara pengujian kualitatif dan kuantitatif
Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif
Pengertian Perbedaan Pengertian Perbedaan

4. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
………................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.....

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...........
.....................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................
........

........................................................................................................................................................
........

........................................................................................................................................................
........

59
LK 5
Pengertian Uji Organoleptik dan Perbedaan Panelis

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian uji organoleptic


2. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis panelis

Informasi Pendukung

Pengujian secara sensoris/organoleptik dilakukan dengan sensasi dari rasa, bau/


aroma, penglihatan, sentuhan/rabaan, dan suara/pendengaran pada saat makanan
dimakan. Sebagai contoh rasa enak adalah hasil dari sejumlah faktor pengamatan yang
masing-masing mempunyai sifat tersendiri. Contoh keterlibatan panca indera dalam uji
organoleptik, yaitu:
 Rasa (“taste”)
 Tekstur (“konsistensi”)
 Bau (“odour”)
 Warna
 Suara

Panelis
Dalam penilaian suatu mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel
bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini terdiri dari orang atau kelompok yang
bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang

60
menjadi anggota panel disebut panelis. Dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh
macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak
terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Keahlian seorang panelis biasanya
diperoleh melalui pengalaman dan latihan yang lama. Dengan keahlian yang diperoleh
itu merupakan bawaan sejak lahir, tetapi untuk mendapatkannya perlu latihan yang
tekun dan terus-menerus.
.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Pengertian uji organoleptik!

.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
……….................................................................................................................................................
.
2. Lengkapilah table keterlibatan panca indra dalam uji organoleptik!
.........................................................................................................................................................
. No Aspek Contoh
1 Rasa (taste)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2 Tekstur (konsistensi)
...
3 Bau (Odour)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4 Suara
.........
.....................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................
.......

.........................................................................................................................................................
.......
61
.........................................................................................................................................................
.......
3. Lengkapilah table perbedaan ketujuh panel yang didasarkan pada keahlian
dalam melakukan penilaian organoleptik!
No Jenis Panel Keterangan
1 Panel perseorangan

2 Panel terbatas

3 Panel terlatih

4 Panel agak terlatih

5 Panel tidak terlatih

6 Panel konsumen

7 Panel anak-anak

4. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
9.
………..................................................................................................................................................
10.
11.
..........................................................................................................................................................
12.
.............................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

.............................................................................................................................................................
...

62
LK6
Laboratorium Uji Organoleptik

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu membuat denah laboratorium uji organoleptik


2. Peserta didik mampu menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyajian contoh

Informasi Pendukung

Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari bagian
persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi (gambar 4).
Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji
organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip mempunyai
persyaratan yang lebih banyak, yaitu ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga
dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk (20-25oC)
dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral,
karena cahaya dapat mempengaruhi warna komoditi yang diuji. Ruang isolasi dapat
dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara.

Dalam evaluasi sensori, cara penyediaan contoh sangat perlu mendapat perhatian.
Contoh dalam uji harus disajikan sedemikian rupa sehingga seragam dalam
penampilannya. Bila tidak demikian, panelis akan mudah dipengaruhi penampilan
contoh tersebut meskipun itu tidak termasuk kriteria yang akan diuji

Petunjuk Pengerjaan

63
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok
2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Untuk melakukan uji organoleptik dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri dari
bagian persiapan (dapur), ruang pencicip dan ruang tunggu atau ruang diskusi,
buatlah gambar denah beserta keterangannya!

64
2. Lengkapilah table hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian contoh
berikut ini!

No Hal-Hal yang Harus Diperhatikan keterangan


1 Suhu

2 Ukuran

3 Kode

4 Jumlah contoh

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompokmu!

.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…..................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................
.
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...

.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........
.....................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................
.......

.........................................................................................................................................................
.......

.........................................................................................................................................................
.......
65
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

1) Instrumen Penilaian Sikap


Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa
dalam pembelajaran!

Lembar Penilaian Sikap

Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Rubrik Penilaian Sikap


Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
Aktif dalam kegiatan  Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok pengamatan bersama dilakukan semua
dengan rekan kelompok
 Melakukan diskusi, Skor 3: jika hanya 3
pengamatan, dan indikator yang dilakukan.
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok
 Melakukan diskusi, Skor ≤ 1: jika hanya 1
pengamatan, dan indikator yang dilakukan.
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini
saat kegiatan diskusi
kelompok
 Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi
pertanyaan maupun.
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.

66
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
Kerjasama dalam kegiatan  Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3 : jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2 : jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam  Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil Skor 3 : jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
 Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2 : jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
 Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.

Skor rata-rata = Total skor perolehan


Jumlah aspek yang dinilai

67
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1

ASSESMEN TERTULIS

Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan

Tahap-tahap 1. Jelaskan tahap-tahap penanganan terhadap bahan


penanganan mentah, khususnya proses pemisahan!
terhadap bahan
mentah

Jenis-jenis 2. Emulsifikasi adalah proses pembentukan suatu


emulsi campuran yang berasal dari 2 (dua) fase yang berbeda.
Sebutkan dua jenis emulsi pada pengolahan!

Fungsi 3. Sebutkan fungsi dari laboratorium!


laboratorium

Pengertian uji 4. Sebutkan pengertian dari uji organoleptik!


organoleptic

68
Kunci jawaban dan rubrik penilaian
No soal Jawaban Skor Keterangan
1.  Pembersihan, yaitu pemisahan 4 Menyebutkan 4 tahap-tahap
kontaminan dari bahan baku. penanganan terhadap
 Pemilihan (sortasi) sortasi bahan mentah dengan
benar
Pemisahan bahan baku 3 Menyebutkan 3 tahap-tahap
berdasarkan perbedaan sifat penanganan terhadap
fisiknya seperti ukuran, bentuk bahan mentah dengan
dan warna benar
 Pengkelasan mutu (grading): 2 Menyebutkan 2 tahap-tahap
penanganan terhadap
Pemisahan bahan baku bahan mentah dengan
berdasarkan kualitasnya benar
 Penyimpanan bahan baku 1 Menyebutkan 1 tahap
penanganan terhadap
bahan mentah dengan
benar
0 Tidak dapat menyebutkan
tahap-tahap penanganan
terhadap bahan mentah
dengan benar
2.  emulsi air dalam minyak 2 Menyebutkan 2 jenis emulsi
 emulsi minyak dalam air. dengan benar
1 Menyebutkan 1 jenis emulsi
dengan benar
0 Tidak dapat menyebutkan
jenis-jenis emulsi dengan
benar
3. Fungsi laboratorium adalah 3 Menyebutkan 3 fungsi
sebagai berikut: laboratorium dengan benar
1. Laboratorium sebagai 2 Menyebutkan 2 fungsi
prasarana pendidikan atau
media dalam proses laboratorium dengan benar
pembelajaran. 1 Menyebutkan 1 fungsi
2. Laboratorium sebagai laboratorium dengan benar
sumber pembelajaran 0 Tidak dapat menyebutkan
3. Laboratorium sebagai fungsi laboratorium dengan
metode pembelajaran
benar
4 Uji organoleptik merupakan 1 Menyebutkan pengertian
pengujian secara subjektif, yaitu uji organoleptic dengan
suatu pengujian penerimaan selera 0 benar
makanan (“acceptance”) yang Tidak menyebutkan
pengertian uji organoleptik
No soal Jawaban Skor Keterangan

69
didasarkan atas uji kegemaran dengan benar
(“perference”) dan analisis
pembedaan (“difference analysis”)

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang

70
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Analisis Kualitatif VS Analisis Kuantitatif.


https://www.infokimia.com/2018/12/analisis-kualitatif-dan-kuantitatif.html.
Diakses tanggal 29 September 2021.

Anonim. 2021. Pengertian Laboratorium Beserta Fungsi dan Jenis.


https://genecraftlabs.com/id/pengertian-laboratorium/. Diakses tanggal 29
September 2021.

Astuti, K., Widiastuti , H., & Suliyanto, H. T. (2019). Dasar Pengendalian Mutu Bahan
Hasil Pertanian dan Perikanan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Emda, A. 2017. Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam Meningkatkan


Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Lantanida Journal, Vol. 5 No. 1, 2017.

Koeswardhani, M. 2020. Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Pangan. Modul 1. Program


Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang.

71
GLOSARIUM

Analisis : Prosedur mengukur, menentukan atau membandingkan


suatu sifat atau parameter dalam bahan/produk dengan
menggunakan metode dan peralatan yang biasanya
dilakukan dalam suatu laboratorium
Analisis organoleptik : Analisis sifat-sifat sensori bahan/produk pangan, meliputi
analisa terhadap waktu, aroma, rasa, tekstur, dan
kesukaan dengan menggunakan perralatan berupa indera
manusia
Grading : Pemisahan bahan pangan berdasarkan mutu, misalnya
ukuran, bobot, kualitas.
Laboratorium : Laboratorium yang melaksanakan pengujian, yaitu suatu
pengujian kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan
satu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk,
bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses atau
jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
Labeling : Identitas yang diberikan oleh kelompok kepada individu
berdasarkan ciri-ciri yang dianggap minoritas oleh suatu
kelompok masyarakat
Panelis : Sebutan bagi orang-orang yang
terlibat dalam rangkaian pengujian produk dan berlaku
sebagai alat atau instrumen dalam uji organoleptik
Pangan olahan : Makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan
Proses pengolahan : suatu kegiatan atau proses untuk dapat mengubah
suatu bahan mentah menjadi bahan jadi/hasil
olahan/produk, baik secara fisik maupun kimiawi
dengan menggunakan dana, tenaga kerja, peralatan
serta bahan pembantu sehingga dapat diperoleh suatu
nilai yang lebih tinggi.
Pengawetan : Cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki
daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat
fisik dan kimia makanan.
Pengemasan : Sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai
Sortasi : Pemisahan produk yang sudah bersih menjadi macam-
macam mutu atas dasar sifat fisik.

72
PERTEMUAN 7
Isu-Isu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pemanasan global
2. Peserta didik mampu menguraikan dengan kalimat sendiri penyebab terjadinya
pemanasan global
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian perubahan iklim
4. Peserta didik mampu menjelaskan dampak perubahan iklim dibidang pertanian
5. Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh fenomena perubahan iklim
yang terjadi di Indonesia

SARANA DAN PRASARANA

Sarana pembelajaran :
 Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
 Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya

Prasarana pembelajaran :
 Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
 Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
 Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.

73
KARAKTER PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal (tanpa ketunaan dan kesulitan belajar atau


berpencapaian tinggi)

MATERI

Apa itu pemanasan


global???

1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. Sekedar info , Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun
terakhir. Jadi, fix bumi kita sudah makin memanas.

1.1 Penyebab Pemanasan Global

1.1.1 Efek Rumah kaca


Faktor utama yang memicu terjadinya efek rumah kaca adalah meningkatnya
konsentrasi karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Peningkatan
karbondioksida (CO2) di bumi disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar
minyak dan bahan sejenisnya. Energi yang diserap ke bumi kemudian dipantulkan lagi
dalam bentuk radiasi inframerah. Akan tetapi sebagian besar zat inframerah yang
dipantulkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan. Dan juga tertahan oleh zat-zat
yang mengandung karbondioksida (CO2). dan kembali lagi ke permukaan bumi.

Sebenarnya efek rumah kaca sangat diperlukan oleh bumi ini, dengan syarat
keadaanya normal dan stabil. karena dengan adanya efek rumah kaca suhu di
permukaan bumi menjadi lebih stabil. Dan dengan adanya fenomena ini menjadikan
suhu siang dan malam di bumi tidak jauh berbeda. Tetapi efek rumah kaca yang terjadi
sekarang ini tidak lagi tergolong sabagai hal yang normal. Karena lama-kelamaan suhu
di permukaan bumi kita ini menjadi sangat panas. Karena banyak panas matahari yang

74
tertampung di bawah atmosfer bumi, yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa.
Dan suhu bumi yang meningkat inilah yang menjadi salah satu faktor yang dapat
membahayakan kehidupan manusia. Hal itu dipicu karena banyaknya penggunaan
kendaraan bermotor, gas emisi dari pabrik dan hutan yang sudah mulai punah.
Ancaman itu akan datang setiap hari, selama kita memperbaiki kehidupan di muka
bumi ini.

Gambar 5. Proses terjadinya efek rumah kaca


Sumber : https://karyapemuda.com/pengertian-efek-rumah-kaca/

1.1.2 Efek Umpan Balik


Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada
kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan
pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut
dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan
oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun
karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya


(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub
mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es
tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki

75
kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan
akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah
pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus
yang berkelanjutan. Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi
terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.

1.1.3 Variasi Matahari

Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir. Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa
variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan,
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun
1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama
pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan
tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena
variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950. Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa
kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan
dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi
terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000,
dan sekitar 25- 35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan
bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan
terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka
juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat
juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari
sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari
Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan
adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini.
Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat
“keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi
terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich
menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi
Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi
dalam sinar kosmis.

Dampak pemanasan global


 Cuaca

76
Gejala yang sangat jelas dari pemanasan global adalah berubahnya iklim,
contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan
yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Salah satu contoh di Indonesia,
misalnya kejadian banjir besar pada bulan Februari 2007 lalu yang merendam lebih
dari separuh DKI Jakarta. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir ini,
pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat

 Tinggi Permukaan Laut


Ketika atmosfer menghangat, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara
(Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi dan
lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, akibatnya gunung-gunung es di
kutub terutama sekitar Greenland akan mencair. Berdasarkan penelitian para
ilmuan yang tergabung dalam Lembaga Survei Antartika (BIA) barubaru ini, lebih
dari 1 juta hektar bongkahan es di wilayah bagian barat antartika atau lingkar
kutub selatan terancam meleleh atau pecah. Tinggi permukaan laut di seluruh
dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan
IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-
21. Perubahan tinggi ratarata permuka laut ini diukur dari daerah dengan
lingkungan yang stabil secara geologi.

 Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada sebagai contoh, mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain
pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin,
yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan
masa tanam. Seperti kita ketahui para petani memakai cuaca sebagai patokan
penanaman mereka, jadi jika salah prediksi cuaca para petani bisa tidak panen atau
hasil panennya tidak bagus sehingga akan mengalami kerugian.

 Hewan dan tumbuhan


Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan
ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-
kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

77
Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru
karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.

 Kesehatan manusia
Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Anopheles misalnya adalah jenis nyamuk vektor utama penyakit malaria
yang selama ini dianggap hanya mampu berkembang biak pada daerahdaerah
tropis saja dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius dan pada ketinggian
kurang dari 1000 m. Namun laporan terakhir menunjukkan nyamuk ini telah
ditemukan juga di daerah-daerah subtropis dan pada ketinggian yang sebelumnya
tidak ditemukan anopheles seperti di Afrika Tengah dan Ethiopia. Saat ini 45%
penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk
pembawa parasit. Persentase ini akan meningkat menjadi 60% jika temperature
meningkat. Perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan yang
ekstrem mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor yang
tertularkan penyakit pun bertambah. Penyakit-penyakit tropis lainnya yang dapat
menyebar melalui nyamuk ini yatu seperti Malaria, Demam Berdarah Dengue
(DBD), demam kuning, dan cikungunya.

1.2 Perubahan Iklim

perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada
iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.
Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim
berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem
wilayah pesisir.

Dampak perubahan iklim di bidanga pertanian adalah:


 Berkurangnya area pertanian
Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang
disebabkan perubahan cuaca dapat merusak lahan pertanian.
 Menurunnya produktivitas pertanian
Suhu yang terlalu panas dan berkurangnya ketersediaan air akan menghambat
produktivitas pertanian. Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan

78
masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah
penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.

Beberapa fenomena perubahan iklim yang terjadi di Indonesia


 Gagal Panen di Gunung Slamet, Jawa Tengah
Para petani sayur di wilayah lereng timur Gunung Slamet, Jawa Tengah, mulai
mengeluhkan peningkatan penyakit tanaman yang disebabkan oleh hama
tanaman yang menyerang tanaman mereka. Terkait fenomena ini, Kepala Balai
Penelitian Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto
menjelaskan bahwa pemanasan global telah terjadi di Indonesia. Pemanasan
global memicu perubahan iklim yang berdampak pada serangan hama dan
penyakit tanaman. Hal ini dikarenakan siklus perkembangan hama tanaman tidak
terputus.
 Cuaca Tidak Menentu, Nelayan Sulit Melaut
Akibat cuaca yang tidak menentu, para nelayan di Kelurahan Kedung Cowek,
Kecamtan Bulak, Surabaya, Jawa Timur tidak dapat melaut. Cuaca juga
menyebabkan jumlah ikan laut merosot tajam sehingga membuat hasil tangkapan
ikan menurun. Secara otomatis, hal ini mempengaruhi pendapatan keseharian
masyarakat.
 Petani Kopi di Bengkulu Gagal Panen
Tanaman kopi ikut terancam dampak perubahan iklim. Petani kopi di Kabupaten
Kepahiang, Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara
Timur mengalami gagal panen kopi. Gagal panen tersebut dialibatkan karena
intensitas hujan yang sangat tinggi yang menggugurkan bunga tanaman kopi.
Akibatnya, hanya 20 persen dari tanaman kopi yang dapat dipanen.
 Perubahan Iklim di Indonesia
Perubahan iklim berdampak sangat buruk bagi Indonesia, khususnya pada sektor
keamanan pangan dan sektor perikanan. Kekeringan yang terjadi di Indonesia
mengubah pola tanam yang mengakibatkan gagal panen. Selain itu, perubahan
iklim juga mengubah arus laut dan menyebabkan pengasaman laut, sehingga
menyebabkan menurunnya hasil tangkapan ikan.

79
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Discovery Learning


Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20
telah memenuhi persyaratan protokol Menit
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa
peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
4. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, metode penilaian yang
akan dilaksanakan oleh guru.
5. Guru mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
Kegiatan inti Stimulus Mengamati/membaca 240
Guru menanyangkan video mengenai menit
pemanasan global, link video tersebut adalah :
https://www.youtube.com/watch?v=g96Hb4
ps7ow
Identifikasi Menanya
Masalah 1. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan masalah dari video yang
ditanyangkan oleh guru
2. Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai materi video ataupun materi
lain yang diberikan oleh guru
Mengumpulkan Mengumpulkan informasi
data 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok dengan komposisi yang
heterogen :
 Kelompok 1, 2 dan 3 membahas
pemanasan global
 Kelompok 4, 5 dan 6 membahas
perubahan iklim
2. Guru membagikan LKPD

80
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Peserta didik mengumpulkan data
berdasarkan langkah-langkah yang tertera
pada LKPD
Mengolah data Mengasosiasikan
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik
menyimpulkan pembelajaran hari ini
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 10
1. Guru menggunakan metode tanya jawab, menit
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang
telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku
buku di perpustakaan atau mencari di
internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.

ASSESMEN

 Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
 Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
 Asesmen Tertulis

81

REFLEKSI GURU

Pertanyaan Refleksi Jawaban


1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi
pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata- rata siswa dalam
kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas
dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

REFLEKSI PESERTA DIDIK

Pertanyaan Refleksi Jawaban


1. Apakah kamu memahami pemanasan global?
2. Apakah kamu memahami Perubahan iklim?
3. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi
pembelajaran hari ini?
4. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
5. Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran?
6. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang
lebih baik?

82
PENGAYAAN DAN REMIDIAL

Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9
PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
No Nama Nilai Awal Bentuk Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst

Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 –
74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55

PROGRAM REMEDIAL

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst

83
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LK1
Isu-Isu Pemanasan Global

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak dan penyebab terjadinya isu pemanasan
global.

Informasi
Pendukung
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi. Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan. sekedar info , Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun
terakhir. Jadi, fix bumi kita sudah makin memanas.

Penyebab Pemanasan Global :


 Efek Rumah kaca Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi
ini seperti pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi .
Karena kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup
permukaan bumi. Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana pun
sama seperti CO2 menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi
tadi akan memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi
ke angkasa.

84
 Efek umpan balik Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi
pengaruh pada pemanasan global. Pemanasan yang terus terjadi itu menambah
jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya tercapai kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar dari
efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya.
 Variasi matahari, Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah
perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari
dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain fluktuasi-
fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari
disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan
saat ini.

Dampak Pemanasan Global :


 Iklim Tidak Stabil
Iklim adalah rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang
lama.Sementara cuaca Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang
relatif sempit. Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama
sinar matahari, suhu, tekanan udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah
hujan.
 Meningkatnya permukaan air laut
Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah,
akibatnya akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di
seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan
para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4-35 inci)
pada abad ke-21 wow! Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah
seputaran pantai akan terendam.
 Suhu global cenderung meningkat
Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak
makanan yang dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah akan
menguntungkan karena mengalami musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah di
belahan bumi lain sebaliknya mengalami musim panas berkepanjangan.

85
Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Perhatikan gambar terjadinya efek rumah kaca berikut ini!

Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana terjadinya efek rumah kaca sesuai


dengan gambar tersebut!

...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
2. Dampak pemanasan global sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan
..................................................................................................................................................
lingkungan dibumi. Isilah tabel berikut sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini!
.............................................
...................................................................................................................................................
86
..................................................................................................................

...................................................................................................................................................
.............
No Dampaknya Cara Mengatasinya
1
2
3
4
5
6
7
8

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan isu-isu tentang pemanasan global!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............
87
LK2
Perubahan Iklim

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu memahami kondisi perubahan iklim global

Informasi
Pendukung
Pengertian perubahan iklim menurut Wikipedia adalah perubahan yang terjadi secara
signifikan mengenai pola cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam
rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Banyak faktor yang
mempengaruhi terjadi perubahan iklim seperti proses biologis, radiasi sinar matahari,
tekanan tektonik, erupsi gunung berapi, dan masih banyak lagi.

Perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada
iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.
Perubahan iklim merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming. Perubahan iklim
berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya
berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem
wilayah pesisir.

88
Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana terjadinya perubahan iklim di


Indonesia!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

.............................................
..................................................................................................................................................
2. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana dampak terjadinya perubahan
...................................................................................................................
iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap ketersediaan bahan pangan!
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................
.............................................
..............
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................
..............
..................................................................................................................................................89
..............
..................................................................................................................................................
..............
3. Buatlah kesimpulan berdasarkan perubahan iklim pada soal no 1 dan 2 tersebut!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

..................................................................................................................................................
..............

90
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

Instrumen Penilaian Sikap


Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam
pembelajaran!

Lembar Penilaian Sikap

Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian


Aktif dalam kegiatan  Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok pengamatan bersama dilakukan semua
dengan rekan kelompok Skor 3: jika hanya 3
 Melakukan diskusi, indikator yang dilakukan.
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Melakukan diskusi, indikator yang dilakukan.
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini
saat kegiatan diskusi
kelompok
 Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi
pertanyaan maupun.
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian

91
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Kerjasama dalam kegiatan  Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3: jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2: jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam  Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil
Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
 Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2: jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
 Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.

Skor rata-rata = Total skor perolehan


Jumlah aspek yang dinilai

92
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1

ASSESMEN TERTULIS

Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan

Pemanasan 1. Efek rumah kaca adalah istilah untuk kenaikan kadar Benar = 2
global dan menggambarkan pemanasan alami karbondioksida Salah = 0
perubahan yang terjadi akibat pemantulan gas
iklim tertentu yang kemudian terperangkap
di atmosfer. Efek rumah kaca dapat
menjadi masalah lingkungan secara
global jika terjadi ….
A. kenaikan kadar karbondioksida
B. kenaikan kelembaban udara
C. radiasi sinar ultraviolet
D. penurunan suhu lingkungan
E. Kenaikan oksigen

2. Efek rumah kaca dapat berdampak membatasi Benar = 2


pada pemanasan global. Salah satu pemakaian Salah = 0
usaha yang dapat dilakukan untuk bahan bakar
mengurangi terjadinya efek rumah fosil
kaca adalah ….
A. membatasi penggunaan kompos
B. meningkatkan pembangunan
pabrik
C. membatasi pemakaian bahan
bakar fosil
D. meningkatkan produksi sepeda
motor
E. memperbanyak menggunakan
solar

93
Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan

Pemanasan 3. Perhatikan beberapa peristiwa 1, 2, dan 4 Benar = 2


global dan berikut! Salah = 0
perubahan (1) Mencairnya es di kutub
iklim (2) Terjadinya perubahan iklim
(3) Suhu lingkungan menjadi sejuk
(4) Berkurangnya flora dan fauna
(5) Banyaknya tumbuhan baru
Dampak dari pemanasan global
ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1, 2, dan 4
B. 2, 3, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 3, 4, dan 5
E. 1, 3 dan 4

4. Bahan bakar ramah lingkungan Biogas Benar = 2


diperlukan untuk mengurangi dampak Salah = 0
pemanasan global. Berikut ini contoh
bahan bakar yang ramah lingkungan
adalah ….
A. solar
B. bensin
C. biogas
D. pertamax
E. pertalite

5. Meningkatnya jumlah kendaraan menggalakkan


bermotor mengakibatkan naiknya suhu kegiatan
udara di daerah perkotaan yang dapat penghijauan di
mengganggu proses pernafasan makhluk kota besar
hidup. Gas buangan dari kendaraan
tersebut bersifat sebagai gas rumah kaca
dan racun bagi tubuh . Salah satu
alternatif untuk mengatasi masalah
tersebut yang paling tepat adalah ….
A. membuat saringan CO2 ditempat
tempat tertentu
B. membuat alat deteksi CO2 pada
kendaraan bermotor
C. memberi penyuluhan tentang
kesehatan lingkungan

94
Identifikasi
Rencana
materi yang Kemungkinan Skor
Pertanyaan Tindak
akan Jawaban (Kategori)
Lanjut
diujikan

D. menggalakkan kegiatan penghijauan


di kota besar
E. Menggalakan penyuluhan DBD

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Dampak dan Fenomena Perubahan Iklim.


http://ditjenppi.menlhk.go.id/
kcpi/index.php/info-iklim/dampak-fenomena-perubahan-iklim#. Diakses
tanggal 12 September 2021.
Triana, V. 2008. Pemanasan Global. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Vol, 2 No. 2.

Wagiyono. 2021. Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pusat


Kurikulumdan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riste dan Teknologi. Jakarta

GLOSARIUM

Atmosfer : Lapisan gas yang melingkupi bumi, dari permukaannya


sampai jauh di luar angkasa
Efek rumah kaca : Kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu
udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang
kecil
Iklim : Kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu
tempat atau daerah.
Lapisan ozon : Lapisan di atmosfer pada ketinggian 20−35 km di atas
permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul
ozon
Pemanasan global : Suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi

95
PERTEMUAN 8
Ketersediaan Pangan Global, Regional dan Local
Pangan Berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi
dan pasar

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Mandiri,
Bergotong Royong dan Kreatif

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan ketersediaan pangan Global, regional dan local
2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pangan berkelanjutan
3. Peserta didik mampu menguraikan prinsip system pangan berkelnjutan
4. Peserta didik mampu menjelaskan daur hidup pangan berkelanjutan
5. Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh aplikasi pangan berkelanjutan
6. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian supply chain management
7. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tujuan supply chain management
8. Peserta didik mampu menguraikan fungsi supply chain management

SARANA DAN PRASARANA

Sarana pembelajaran :
 Digital, berupa video pembelajaran, buku digital (e-book), PDF dan lainnya
 Non Digital, berupa buku ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pangolahan Hasil
Pertanian, buku ajar yang relevan dan lainnya

Prasarana pembelajaran :
 Perangkat keras berupa PC, laptop, HP dan lainnya
 Perangkat lunak berupa aplikasi zoom, google meet dan lainnya.
 Bisa juga LMS seperti google classroom dan lainnya.

96
KARAKTER PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal (tanpa ketunaan dan kesulitan belajar atau


berpencapaian tinggi)

MATERI

1. Ketersediaan Pangan Global, Regional dan Local

Ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam
negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak
dapat memenuhi kebutuhan.

Gambar 6. Produksi, pemanfaatan dan stok pangan cereal


Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/

Mencermati garfik data produksi dan pemanfaatan bahan pangan seralia dari Badan
Pangan dan Pertanian Dunia (Food Agriculture Organization/FAO), terdapat
kecenderungan antara jumlah produksi dan pemanfaatan yang hampir sama, yang
artinya kondisinya cukup ketat dan tidak mudah untuk mempertahankan bahwa
suplay pangan dunia selalu mencukupi kebutuhan akan pangan.
Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, pemerintah selalu berupaya untuk
meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan

97
produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi
Indonesia karena jumlah penduduknya semakin besar dengan sebaran populasi yang
luas dan cakupan geografis yang tersebar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi
dan tersebar, yang memenuhi kecukupan konsumsi maupun stok nasional yang
cukup sesuai persyaratan operasional logistik yang luas dan tersebar. Indonesia
harus menjaga ketahanan pangannya.

Tabel 1. Produksi, Penggunaan dan Stok Beras Dunia Menurut FAO

Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/(2021)

Data FAO untuk beras dapat dilihat pada Tabel 1, produksi tahun 2017/2018 499,9
juta ton, suplay 673.6 juta ton dan penggunaan sebesar 498,0 Juta ton dan stok yang
ada 176,8 juta ton. Nilai stok 35 % dari penggunaan. Kondisi tersebut ada kenaikan
pada produksi pada tahun 2020/2021 menjadi 514,0 juta ton dan stok pada nilai
183,9 juta ton. Jika dicermati pada infografik di atas, kenaikan produksi selama 5
tahun dari 2017 sampai 2021 hanya sekitar 3 % saja. Informasi untuk komoditas
sereal, dan gandum disajikan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Produksi, Penggunaan dan Stok Serealia Dunia

Sumber : http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/(2021)
Total produksi padi di Indonesia pada 2019 sekitar 54,60 juta ton GKG (Gabah Kering
Giling) , atau mengalami penurunan sebanyak 4,60 juta ton (7,76 persen)
dibandingkan tahun 2018. Jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi
terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada bulan Februari, yaitu
sekitar 2,11 juta ton. Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu

98
sebesar 9,17 juta ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu
sebesar 1,70 juta ton. Sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi
tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 9,68 juta ton, sementara
produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 1,89 juta ton. Dari
54,60 jutra ton GKG, jika dikonversikan padi menjadi 31,31 juta ton Beras dan
produksi beras tahun 2018 sebesar 33,94 juta ton. Secara Lengkap dapat dilihat pada
Gambar 9.

Gambar 9. Rataan perkembangan produksi padi (GKG) di Indonesia (2018-2019)


Sumber : Badan Pusat Statistik (2020)

2. Ketahanan pangan di Indonesia


Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita
bahwa gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras
pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis
multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas
ekonomi dan stabilitas Nasional. Nilai strategis beras juga disebabkan karena beras
adalah makanan pokok paling penting. Industri perberasan memiliki pengaruh yang
besar dalam bidang ekonomi (dalam hal penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan dan
dinamika ekonomi perdesaan, sebagai wage good), lingkungan (menjaga tata guna air
dan kebersihan udara) dan sosial politik (sebagai perekat bangsa, mewujudkan
ketertiban dan keamanan). Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi
yang meliputi kalori, protein, lemak dan vitamin.

Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, Pemerintah selalu berupaya untuk


meningkatkan ketahanan pangan terutama yang bersumber dari peningkatan
produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi
Indonesia karena jumlah penduduknya semakin besar dengan sebaran populasi yang
luas dan cakupan geografis yang tersebar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
penduduknya, Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi
99
dan tersebar, yang memenuhi kecukupan konsumsi maupun stok nasional yang
cukup sesuai persyaratan operasional logistik yang luas dan tersebar. Indonesia
harus menjaga ketahanan pangannya.

Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan.
Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi
terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan”.

UU Pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga


memperjelas dan memperkuat pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan
kedaulatan pangan (food soveregnity) dengan kemandirian pangan (food resilience)
serta keamanan pangan (food safety). “Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan
bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal”.

3. Sistem Pangan Berkelanjutan


3.1 Pengertian pangan berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang berlanjut
untuk saat ini dan saat yang akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada
dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi
dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang
dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita.

Ada pun definisi lain dari sistem pertanian berkelanjutan adalah sebagai alternatif-
alternatif untuk mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang dapat
menguntungkan secara ekonomi dan aman secara lingkungan. Sistem pertanian
Berkelanjutan juga dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam mengelola
sumberdaya untuk kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia,
sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan serta konservasi
sumberdaya alam. Pertanian berwawasan lingkungan selalu memperhatikan nasabah
tanah, air, manusia, hewan/ternak, makanan, pendapatan dan kesehatan.
3.2 Prinsip Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia
Delapan Prinsip Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia
Sistem dan praktik pangan berkelanjutan di Indonesia harus didasarkan pada
prinsip-prinsip yang progresif namun mengakar kuat pada kearifan Nusantara.
Prinsip tesebut akan mampu memberikan landasan yang kokoh (robust) sekaligus
sesuai (suitable) dengan kebutuhan bangsa Indonesia, serta bersifat lestari.
Setidaknya terdapat delapan prinsip yang perlu dianut untuk membentuk sebuah
sistem pangan berkelanjutan di Indonesia

100
Gambar 7. Prinsip system pangan berkelanjutan
Sumber : https://panganbijak.org/wp-content/uploads/2020/10/Makalah-Strategi-
SPBI-IND-0510-min.pdf

Sistem pangan berkelanjutan perlu didasarkan pada pendekatan daur hidup (life
cycle approach). Konsep dari buaian ke buaian (from cradle to cradle) harus
diterapkan secara konsisten. Sistem pangan harus bersifat tertutup (closed loop),
sehingga akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi sumber daya yang terbuang
pada setiap tahapan daur hidupnya (life cycle stages).

101
Gambar 8. Daur hidup pangan berkelanjutan
Sumber : https://panganbijak.org/wp-content/uploads/2020/10/Makalah-Strategi-
SPBI- IND-0510-min.pdf

Tahapan daur hidup pangan yang pertama adalah plasma nutfah, lahan, dan laut.
Keduanya merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam daur hidup
pangan di Indonesia. Berbagai jenis pangan pokok yang beragam dapat dioptimalkan
untuk memenuhi kemandirian pangan bangsa. Pada dasarnya, di Indonesia terdapat
dua jenis lahan penting bagi pangan, yaitu lahan budidaya dan hutan. Untuk lahan
budidaya, isu utamanya adalah ketersediaan lahan pangan berkelanjutan. Lahan
pangan berkelanjutan harus menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.

Disisi lain, sebagai negara kelautan, Indonesia sangat bergantung pada laut sebagai
salah satu sumber pangan dan komoditas utama. Analog dengan lahan, diperlukan
akses yang inklusif agar masyarakat dapat mengambil pangan dari laut secara bijak.
Konservasi laut sebagai sumber pangan adalah hal yang mendesak dan krusial untuk
dilakukan, saat ini dan di masa depan.

Budidaya atau usaha pangan dilakukan oleh puluhan juta masyarakat Indonesia.
Tahapan ini berperan penting dalam menyediakan pangan segar dan bahan baku
pangan jadi (olahan). Karenanya peran masyarakat ini perlu didukung dengan
insentif yang memadai. Selain itu, peran sektor swasta sangatlah besar. Peran ini
harus diberdayakan untuk memberikan nilai tambah pangan yang optimal.

Penyimpanan dan pencadangan pangan merupakan upaya “menabung” pangan yang


perlu dilakukan oleh berbagai pihak, masyarakat, pemerintah daerah, dan
pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan secara lestari. Distribusi pangan
adalah penyampaian aliran komoditas pangan dari produsen ke konsumen atau
usaha yang mencakup kegiatan arus barang dan jasa sampai di tangan konsumen.
Dua aspek pentingnya adalah saluran (channel) distribusi dan aktivitas fisik
distribusi. Konsumsi terutama melibatkan keluarga dan/atau komunitas.

Pada tahapan ini, pola konsumsi pangan sangat berpengaruh terhadap status gizi
individu masyarakat. Konsumsi yang bertanggung jawab (responsible consumption)
harus menjadi pilihan. Pasca konsumsi melibatkan timbulan makanan sisa (food
waste) pada tahap konsumsi. Sebenarnya sumber daya pangan juga dapat hilang
pada setiap tahapan daur hidup pangan sebelum konsumsi, dalam bentuk kehilangan

102
pangan (food loss). Menurunkan kedua jenis kehilangan ini akan mampu menambah
ketersediaan pangan secara signifikan

2.3 Aplikasi pertanian berkelanjutan


Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi
dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat
pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk
mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi,
budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan
resikoresiko lingkungan.
Adapun caranya dapat melalui;
a) Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk
mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp.,
sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
b) Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai
pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
c) Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan
infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungisida
sintetis.
d) Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama
setiap tahun.

2. Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput


Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah
denganmemberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok
yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat
menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk
memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang
dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan
ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan
pupuk untuk areal pertanian.

3. Konservasi Lahan Beberapa metode


Konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan
pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi
air.
Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
a) Menciptakan jalur-jalur konservasi.
b) Menggunakan dam penahan erosi.
c) Melakukan penterasan.
d) Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah. 100

103
4. Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting
dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah
dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan
penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.
Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
a) Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian
atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
b) Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
c) Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
d) Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah
peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada
peternakan intensif.

5. Tanaman Pelindung Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan


semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat
menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed),
pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

6. Diversifikasi Lahan dan Tanaman


Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat
mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga
pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti
pohonpohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi
terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi
serangga yang bermanfaat.
Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;
a) Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak,
burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
b) Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan
sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam
sejenis tanaman saja.

7. Pengelolaan Nutrisi Tanaman


Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan
melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di
lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan
(leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik
yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:

104
a) Pengomposan
b) Penggunaan kascing
c) Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
d) Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.

4. Sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar


Salah satu kegiatan utama sebuah perusahaan yang menjual produk adalah
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dan mengirimnya kepada pembeli.
Rangkaian kegiatan tersebut termasuk ke dalam rantai pasok atau supply
chain dan harus dikelola dengan baik demi kesuksesan perusahaan. Untuk
mengelola rantai pasok secara optimal, perusahaan perlu melakukan supply
chain management.

4.1 Pengertian Supply Chain Management


Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus produk. Ini meliputi
proses perolehan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk ke
konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan hemat biaya.

Gambar 9. Diagram supply chain management


Sumber : https://belajarekonomi.com/pengertian-manajemen-supply-chain-
rantai- pasokan/

4.2 Tujuan Supply Chain Management


Tujuan utama dari supply chain management adalah untuk menyelaraskan
setiap permintaan dengan pasokan barang yang ada. Hambatan yang dapat
terjadi disebabkan karena faktor pengadaan barang, manajemen pemasok,
pengelolaan hubungan dengan pelanggan (CRM), hingga manajemen risiko yang
kurang baik.

4.3 Fungsi Supply Chain Management

105
Fungsi dari manajemen rantai pasok yang pertama adalah untuk mengubah
barang baku (mentah) menjadi barang jadi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dari konsumen. Fungsi ini sangat berkaitan dengan biaya pembelian
barang baku, biaya penyimpanan, transportasi, dan lain sebagainya. Manajemen
rantai pasok juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan mediasi pasar, dimana
dapat menghubungkan perusahaan dengan distributor produk tersebut. Dan
fungsi yang terakhir yaitu, mampu untuk memastikan dan mengelola
pembiayaan terkait dengan survey pasar, perencanaan produk, hingga biaya lain
diluar pembayaran fisik

4.4 Tahapan Supply Chain Management


Tahapan manajemen ini dimulai dari persiapan produksi, produksi hingga
akhirnya sampai ke konsumen.
a. Perencanaan
Segala sesuatu dalam bisnis pastinya dimulai dengan perencanaan terlebih
dahulu. Perencanaan ini biasanya dimulai dengan merencanakan kebutuhan
dari konsumen, perencanaan produksi, pembelian bahan baku sampai
dengan tenaga kerja dan transportasi. Dengan adanya perencanaan ini,
perusahaan jadi tahu apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu ke
depan. Misalnya perusahaan harus mengetahui perkiraan permintaan dari
konsumen. Sebagai pengusaha, Anda perlu memastikan berapa jumlah
produk yang harus dipersiapkan. Hal ini untuk memastikan semua produk
bisa terjual dengan habis. Proses perencanaan harus dibarengi dengan
inventaris dan laporan penjualan. Dengan bantuan laporan penjualan
sebelumnya, Anda jadi tahu kira-kira berapa permintaan dari pasar. Jangan
lupa untuk memperhatikan faktor lainnya misalnya tren pasar. Selain itu,
jangan lupa buat laporan inventaris sehingga mengetahui pengadaan barang
atau jasa yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses produksi.
b. Pengadaan Barang
Setelah sudah membuat perencanaan yang matang, saatnya Anda
melakukan pengadaan barang untuk menunjang produksi. Pengadaan
barang ini merupakan tugas penting dari procurement management. Dengan
bantuan tim khusus ini maka perusahaan bisa mendapatkan barang dengan
harga yang paling baik dengan kualitas yang sesuai kebutuhan. Proses
pengadaan juga akan jauh lebih mudah apabila terdapat manajemen yang
jelas. Procurement management akan membuat sistem pengadaan barang
yang jelas. Misalnya membuat tender untuk semua supplier dan vendor,
memilih supplier atau vendor yang sesuai dengan kebutuhan hingga
melakukan pemesanan. Procurement juga melakukan kontrol terhadap
barang yang dibeli.
c. Produksi

106
Langkah berikutnya akan masuk ke proses produksi. Semua bahan baku
kemudian akan diolah menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen.
Tidak hanya melibatkan sumber daya manusia saja, proses ini juga
melibatkan mesin. Pengawasan sangat penting dalam proses ini supaya hasil
produknya tetap berkualitas karena dipengaruhi oleh mesin hingga tenaga
kerja.
d. Pengelolaan Penyimpanan
Setelah produk jadi tentunya tidak bisa langsung dikirim atau diterima oleh
pelanggan. Anda memerlukan gudang atau tempat penyimpanan. Proses
penyimpanan juga harus jelas. Harus ada pencatatan mulai dari
memasukkan barang, pengambilan hingga mungkin terjadi pengembalian
barang. Semua barang yang masuk dan keluar perlu memiliki catatan yang
jelas. Supply chain management juga harus melakukan stock opname secara
berkala. Dengan demikian tidak ada nada perbedaan antara jumlah barang
dengan pencatatan. Biasanya pencatatan gudang ini akan memakai bantuan
teknologi berupa warehouse management software.
e. Proses Pengiriman
Proses akhir dari produksi barang tentunya adalah proses pengiriman ke
pelanggan. Kurir dan transportasi menjadi dua hal penting dalam proses ini.
Anda perlu melakukan pencatatan dan pelacakan sehingga proses
pengiriman berjalan dengan lancar. Perusahaan perlu memastikan bahwa
barang tersebut benar-benar sudah diterima oleh pelanggan dengan baik

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Discovery Learning

Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan Guru memastikan masing-masing siswa 20 Menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa
peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
4. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, langkah

107
pembelajaran, metode penilaian yang
akan dilaksanakan oleh guru.
5. Guru mengaitkan materi dengan
kehidupan nyata
Kegiatan inti Stimulus Mengamati/membaca 240
1. Guru menanyangkan video mengenai menit
dilema petani Indonesia dan masa depan
pangan bangsa. Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=0kK
AadeDL6E
Identifikasi Menanya
Masalah 1. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan masalah dari video yang
ditanyangkan oleh guru
2. Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai materi video ataupun materi
lain yang diberikan oleh guru
Mengumpulkan Mengumpulkan informasi
data 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok dengan komposisi yang
heterogen:
 Kelompok 1 dan 2 membahas
persediaan pangan global, regional
dan lokal
 Kelompok 3 dan 4 membahas pangan
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
 berkelanjutan
Kelompok 5 dan6 membahas sistem
kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar
2. Guru membagikan LKPD
3. Peserta didik mengumpulkan data
berdasarkan langkah-langkah yang
tertera pada LKPD
Mengolah data Mengasosiasikan
Peserta didik bekerja dalam kelompok,
berdiskusi, menjawab pertanyaan serta
membuat bahan persentasi
Memferifikasi Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya kedepan kelas
2. Data pendukung diberikan oleh guru
untuk menyempurnakan presentasi
peserta didik.
Menyimpulkan Peserta didik bersama pendidik
menyimpulkan pembelajaran hari ini

108
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 10 menit
1. Guru menggunakan metode tanya jawab,
peserta didik bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari
ini.
2. Guru mengevalusi pembelajaran hari ini
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya
4. Guru memberikan tes untuk mengukur
pemahaman peserta didik.
5. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa
bersama.

ASSESMEN
 Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
 Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
 Asesmen Tertulis

REFLEKSI GURU

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah ada kendala pada kegiatan


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata- rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

109
REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK

Pertanyaan Refleksi Jawaban

1. Apakah kamu memahami ketersediaan


pangan secara global, region dan local?
2. Apakah kamu memahami ketahanan pangan
di Indonesia?
3. Apakah kamu memehami pangan
berkelanjutan?
4. Apakah kamu memahami supply chain
management?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama
mengikuti kegiatan pembelajaran?
6. Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran?
7. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
yang lebih baik?

PENGAYAAN DAN REMIDIAL

Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM (tuntas).
Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk pengayaanyang
dapat dilakukan adalah :
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM (75 -
85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 9

110
PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
No Nama Nilai Awal Bentuk Hasil Pengayaan
Pengayaan
1.
2.
3.
4.
Dst

Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan berbagai cara berikut :
a. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang nilainya c (65 – 74)
b. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c. Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d kurang dari 55

PROGRAM REMEDIAL

Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :
Nilai Remidial Soal Bentuk Hasil
No Nama
Awal Nomer Remidial Remidial
1.
2.
3.
4.
Dst

111
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LK1
Ketersediaan Pangan Global, Regional dan Lokal

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami ketersediaan pangan global, regional dan lokal

Informasi Pendukung

Peningkatan populasi dan peningkatan pendapatan serta gaya hidup masyarakat dunia
mendorong kenaikan demand pangan yang cukup signifikan. Sementara di sisi lain
kenaikan supply pangan tidak mampu memenuhi kebutuhan, karena itu, isu ketahanan
pangan semakin penting. Pada tahun 1970-an ada suatu tendensi memahami isu
ketahanan pangan hanya dari perspektif ekonomi, umumnya dari aspek supplay.

Tantangan yang dihadapi semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan pangan, dan
konsumsi pangan yang berimbang. Kebijakan konvensional dari pemerintah tidak
cukup untuk merespons tantangan yang dihadapi berkaitan dengan ketahanan pangan.
Di antara tantangan tersebut adalah masalah ekonomi, kekurangan air dan energi,
degradasi lahan, resiko iklim, serta berbagai permasalahan sosial politik.

Mengatasi persoalan krisis pangan diperlukan pemerintahan yang ‘kuat’ dan peduli
untuk mendorong sistem kebijakan dan produksi pangan yang terkait dengan:
ekonomi, pertanian, ilmu dan teknologi. Karena itu, masalah ketahanan pangan tidak
bisa diselesaikan hanya dari perspektif lokal dan nasional, tetapi harus dalam

112
perspektif global. Dengan kata lain, pemeintahan yang ‘kuat’ yang dapat diharapkan
untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan adalah pemerintahan yang terbaik
dalam merespons tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Terciptanya
pemerintahan yang ‘kuat’ terhadap sistem pertanian dan pangan di tingkat global,
negara dan lokal adalah strategi kunci untuk mencapai agenda MGDs untuk
mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi.

Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana cara mengatasi krisis pangan


dengan cara melengkapi tabel berikut!
Cara Mengatasi Krisis Pangan
No
Global Regional lokal
1
2
3
4
5
6

2. Berikan pendapatmu mengenai permasalahan berikut : Indonesia memiliki


keanegaragamaan hayati bidang pangan, tetapi mengapa ketersediaan pangan
masih saja terus berkurang!

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

113
LK2
Pangan Berkelanjutan

Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami pengertian pangan berkelanjutan

Informasi Pendukung

Sustainable Food (Pangan Berkelanjutan) adalah salah satu area program tematik
Hivos yang bertujuan untuk menyediakan akses pangan yang memadai, terjangkau,
dan sehat bagi semua orang, termasuk bagi konsumen berpenghasilan rendah, serta
dapat menciptakan peluang ekonomi yang substansial dan memberikan dampak positif
.

Sistem pangan berkelanjutan perlu didasarkan pada pendekatan daur hidup (life cycle
approach). Konsep dari buaian ke buaian (from cradle to cradle) harus diterapkan
secara konsisten. Sistem pangan harus bersifat tertutup (closed loop), sehingga akan
meningkatkan efisiensi dan mengurangi sumber daya yang terbuang pada setiap
tahapan daur hidupnya (life cycle stages).

114
Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Perhatikan daur hidup pangan berkelanjutan berikut ini :

Berikan penjelasan mengenai daur hidup pangan berkelanjutan tersebut!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

.............................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................

2. ..................................................................................................................................................
Beberapa kegiatan diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi
dalam meningkatkan keuntungan produktivitas .............. pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup
..................................................................................................................................................
..............
115
..................................................................................................................................................
..............
masyarakat pedesaan. Lengkapilah tabel berikut dengan cara memberikan solusi
bagi keberlangsungan pangan berkelanjutan!
No Bidang Solusi

1 Pengendalian Hama Terpadu

Sistem Rotasi dan Budidaya


2
Rumput

3 Konservasi Lahan

Menjaga Kualitas Air/Lahan


4
Basah

5 Tanaman Pelindung

Diversifikasi Lahan dan


6
Tanaman

116
LK3
Sistem Kelembagaan pada Rantai Produksi
dan pasar
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat memahami system kelembagaan pada rantai produksi

Informasi Pendukung

Manajemen rantai pasokan ini sebenarnya adalah sebuah proses yang terpadu dan
jelas. Fungsinya untuk membantu memberikan informasi kepada manajemen
mengenai pengadaan barang. Tak hanya itu saja, sistem ini juga memuat informasi
mengenai hubungan dengan pihak luar seperti vendor atau supplier. Tujuannya tentu
untuk menjaga persediaan produk yang memang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan
demikian semua bisnis bisa berjalan dengan maksimal. Sistem manajemen ini juga
menyangkut ke semua aspek. Misalnya dari pengiriman pesanan, pengadaan bahan
baku, penyebaran informasi hingga pengembangan produk terbaru.

Tahapan Manajemen Rantai Pasokan Agar Anda semakin memahami betapa


pentingnya manajemen rantai pasokan, Anda juga perlu tahu ada sederet tahapan yang
perlu dilakukan. Tahapan manajemen ini dimulai dari persiapan produksi, produksi
hingga akhirnya sampai ke konsumen. Berikut ini tahapannya.

117
Petunjuk Pengerjaan

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang/kelompok


2. Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat
3. Ikutilah instruksi di dalam LKPD sesuai prosedur
4. Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab
5. Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar

Mari Berdiskusi

1. Perhatikan gambar berikut :

Berikan penjelasanmu mengenai diagram supply chain management


tersebut!

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lengkapilah tabel berikut ini mengenai supply chain management
(manajemen rantai pasokan) berikut!

118
No Tujuan Fungsi
1

INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

Instrumen Penilaian Sikap


Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa dalam
pembelajaran!

Lembar Penilaian Sikap

Kerjasama
Aktif dalam Santun dalam
dalam kegiatan Skor
kegiatan diskusi menyampaika
No NamaSiswa diskusi Perolehan
kelompok n hasil diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian


Aktif dalam kegiatan  Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok pengamatan bersama dilakukan semua
dengan rekan kelompok Skor 3: jika hanya 3
 Melakukan diskusi, indikator yang dilakukan.
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Melakukan diskusi, indikator yang dilakukan.
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini

119
saat kegiatan diskusi
kelompok
 Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi
pertanyaan maupun.
Aspek yang dinilai Indikator Penilaian Penilaian
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Kerjasama dalam kegiatan  Berinteraksi dengan 1 Skor 4 : jika 4 indikator
diskusi kelompok orang anggota dalam dilakukan semua
kegiatan diskusi Skor 3: jika hanya 3
kelompok. indikator yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam Skor 2: jika hanya 2
kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Berinteraksi dengan 3 indikator yang dilakukan.
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok
Santun dalam  Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan hasil yang baik saat dilakukan semua
diskusi menyampaikan hasil Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang dilakukan.
 Menggunakan bahasa
yang baik dan runtut Skor 2: jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Menggunakan bahasa indikator yang dilakukan.
yang baik dan runtut
dengan mimik dan
gesture yang jelas dan
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
 Menggunakan bahasa
yang baik, runtut, dan
lancar dengan mimik dan
gesture yang jelas serta
tidak berlebihan dalam
menyampaikan hasil

120
diskusi.

Skor rata-rata = Total skor perolehan


Jumlah aspek yang dinilai

Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1

ASSESMEN TERTULIS

Identifikasi
No
materi yang Pertanyaan
Soal
akan diujikan

Pengertian 1. Sebutka pengertian manajemen rantai pasok!!


manajemen
rantai pasok

Tujuan utama 2. Sebutkan tujuan utama manajemen rantai pasok!


manajemen
rantai pasok

121
fungsi dari 3. Sebutkan fungsi dari manajemen rantai pasok!
manajemen
rantai pasok

Manfaat dari 4 Sebutkan manfaat dari manajemen rantai pasok!


manajemen
rantai pasok

Tahapan dari 5 Sebutkan tahapan dari manajemen rantai pasok!


manajemen
rantai pasok!

Kunci jawaban dan rubrik penilaian


No soal Jawaban Skor Keterangan
1. Mekanisme yang menghubungkan 2 Menjawab pengertian
semua pihak yang bersangkutan manajemen rantai pasok
dan kegiatan yang terlibat dalam secara lengkap dan benar
mengkonversikan bahan mentah 1 Menjawab pengertian
menjadi barang jadi manajemen rantai pasok
0 secara kurang lengkap
Tidak menjawab pengertian
manajemen rantai pasok
secara lengkap
2. Meningkatkan kepuasan 2 Menjawab tujuan utama
pelanggan manajemen rantai pasok
secara lengkap dan benar
1 Menjawab tujuan utama
manajemen rantai pasok
secara kurang lengkap dan
benar
0 Tidak menjawab tujuan
utama manajemen rantai
pasok secara kurang
lengkap dan benar
3. Fungsi dari manajemen rantai 2 Menjawab 4 fungsi dari
pasok adalah: manajemen rantai pasok
 Perencanaan secara lengkap dan benar
 Penggorganisasian
 Penyediaan sumber daya 1 Menjawab 2 fungsi dari

122
No soal Jawaban Skor Keterangan
 Pengendalian manajemen rantai pasok
secara lengkap dan benar
0 Tidak menjawab fungsi dari
manajemen rantai pasok
secara kurang lengkap dan
benar
4 Manfaat dari manajemen rantai 2 Menjawab 3 manfaat dari
pasok : manajemen rantai pasok
 Meningkatkan keuntungan secara lengkap dan benar
 Pelanggan menjadi puas 1 Menjawab 1 manfaat dari
 Dapat menurunkan biaya manajemen rantai pasok
secara lengkap dan benar
0 Tidak menjawab manfaat
dari manajemen rantai
pasok secara kurang
lengkap dan benar

5 Tahapan manajemen rantai pasok: 2 Menjawab 5 tahapan


 Perencanaan manajemen rantai pasok
 Pengadaan barang secara lengkap dan benar
 Produksi 1 Menjawab 2 tahapan
 Pengelolaan penyimpanan
 Proses pengiriman manajemen rantai pasok
secara kurang lengkap
0 Tidak dapat menjawab
tahapan manajemen rantai
pasok secara lengkap dan
benar

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang

123
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. FAO Cereal Supply and Demand Brief. http://www.fao.org/worldfood


situation /csdb/en/. Diakses tanggal 16 September 2021.

Anonim. 2021. Perlukah Kita Impor Beras. https://bisnis.tempo.co/read/1447811/


perlukah-kita-impor-beras-ini-data-produksi-padi-dan-beras-2018-2021-dari-
bps/full&view=ok. Diakses tanggal 14 September 2021.

Anonim. Tahun tidak ditemukan. Ketahanan Pangan.


http://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/. Diakses tanggal 28
September 2021.

Ariska, A., M., dan Qurniawan, B. 2021. Perkembangan Impor Beras di Indonesia.
Jurnal Agrimals, Volume 1, Nomor 1, Mei 2021. Program Studi Agribisnis,
Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Lampung.

Tranggono, A. 2019. Makalah Strategi Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia.


https://panganbijak.org/wp-content/uploads/2020/10/Makalah-Strategi-SPBI-
IND-0510-min.pdf. Diakses tanggal 15 September 2021.

Wagiyono. 2021. Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pusat


Kurikulumdan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riste dan Teknologi. Jakarta.

Yusuf. 2020. Pengertian Supply Chain Management (SCM / Rantai Pasokan), Cara Kerja
Dan Manfaatnya. https://belajarekonomi.com/pengertian-manajemen-supply-
chain-rantai-pasokan/. Diakses tanggal 16 September 2021.

124
GLOSARIUM

FAO : Organisasi Pangan dan Pertanian adalah organisasi


multinasional yang berada di bawah naungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Gabah Kering Giling (GKG) Gabah yang mengandung kadar air maksimal 14%,
kotoran/hampa maksimal 3%, butir hijau/mengapur
maksimal 5%, butir kuning/rusak maksimal 3% dan
butir merah maksimal 3%
Ketersediaan pangan : Kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam
negeri dan cadangan pangan nasional serta impor
apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi
kebutuhan
Pengendalian hama : Suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang
terpadu dikombinasikan dengan metode-metode biologi,
budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk
meminimalkan; biaya, kesehatan dan resikoresiko
lingkungan
Pertanian berkelanjutan : Pertanian yang berlanjut untuk saat ini dan saat yang
akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap
ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak
menimbulkan bencana bagi semuanya
Rantai pasok : Sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi
koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang
terdiri atas organisasi sumber daya manusia,
aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya
terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan
pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu
pemasok kepada pelanggan.
Supply Chain Management : Rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menjalankan arus
produk. Ini meliputi proses perolehan bahan baku,
proses produksi, hingga distribusi produk ke
konsumen akhir, dengan cara yang paling efisien dan
hemat biaya

125

Anda mungkin juga menyukai