Anda di halaman 1dari 6

Nama : novia banafsya

Npm : 19300029
Kelas : B

1. Petani menggunakan pupuk mikroba dengan harapan dapat meningkatkan hasil dan
mutu tanaman pada tingkat biaya yang rendah melalui penghematan tenaga kerja dan
pupuk kimia. pupuk hayati sebagai preparasi yang mengandung sel-sel dari strain-
strain efektif mikroba penambat nitrogen, pelarut fosfat atau selulolitik yang
digunakan pada biji, tanah atau tempat pengomposan dengan tujuan meningkatkan
jumlah mikroba tersebut dan mempercepat proses mikrobial tertentu untuk menambah
banyak ketersediaan hara dalam bentuk tersedia yang dapat diasimilasi tanaman.
Pupuk mikrobiologis bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan
kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Pupuk mikrobiologis
menambahkan nutrisi melalui proses alami, yaitu fiksasi nitrogen atmosfer,
menjadikan fosfor bahan yang terlarut, dan merangsang pertumbuhan tanaman
melalui sintesis zat-zat yang mendukung pertumbuhan tanaman. pertumbuhan
tanaman. Mikroorganisme dalam pupuk mikrobiologis mengembalikan siklus nutrisi
alami tanah dan membentuk material organik tanah. Melalui penggunaan pupuk
mikrobiologis, tanaman yang sehat dapat ditumbuhkan sambil meningkatkan
keberlanjutan dan kesehatan tanah.
2.
o Penyakit virus ragged stunt
disebarkan wereng coklat memperparah kerusakan tanaman padi di lapangan. Pada
saat ini baik petugas maupun petani terlena, hal ini disebabkan pada saat serangan
awal dan pertanamannya masih vegetatif gejala penyakit tidak kelihatan, tanaman
padi tumbuh normal dan hijau.
Usaha yang dilakukan untuk mengendalikan wereng coklat adalah dengan perakitan
varietas tahan, rekayasa ekologi dan reagroekosistem, serta pelaksanaan PHT
biointensif pada percepatan perluasan Pengelolaa Tanaman Terpadu.
o Antraknosa
Jamur antraknosa menyebar pada pohon atau tanaman yang berganti daun dan
selalu hijau di saat musim hujan.Biasanya jamur antraknosa muncul pada cabang
tanaman yang lebih rendah, kemudian menyebar secara bertahap ke bagian atas
tanaman.
Sering juga disebut dengan hawar daun, jamur antraknosa memiliki ciri bintik gelap
pada daun, batang, bunga, dan buah.
Untuk membasmi jamur ini, Kawan Puan bisa membuang sisa tanaman selama
musim tanam.Kemudian pangkas daun untuk meningkatkan aliran udara dan
memotong bagian dari tanaman yang sudah terinfeksi jamur.
o Embun tepung
Jamur tepung atau embun tepung adalah penyakit pada tanaman yang umum terjadi
saat musim hujan dengan curah tinggi.Tanaman yang terkena jamur ini akan terlihat
seperti ditutupi tepung putih di permukaan daun, dan menginfeksi dedaunan baru
maupun daun tua.Angin membawa spora embun tepung dan dapat menyebar dengan
cepat, meski tak ada kelembaban.Sinar matahari dan panas akan membunuh jamur ini,
jadi Kawan Puan tak perlu terlalu khawatir pada jamur ini karena tidak terlalu
berbahaya bagi tanaman.
o Besi klorosis
Besi klorosis adalah penyakit lingkungan yang mencegah akar menyerap cukup zat
besi. Tentu ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.

Pencegahan, tulis Grant, adalah cara terbaik untuk pertahanan. Yang perlu dilakukan
untuk mencegah tanaman kesayangan Anda terserang penyakit di atas antara lain
dengan cara berikut:

 Membuang bagian tanaman yang sudah terserang penyakit. Cara tepat membuangnya
agar tidak menginfeksi tanaman lain, dengan membakar atau membuangnya jauh-
jauh.
 Pilih kultivar yang tumbuh subur di lingkungan basah dan tahan terhadap penyakit.
Letakkan di area yang lebih tinggi agar tidak mengalami busuk akar.
 Hindari memangkas tanaman dalam kondisi basah. Tunggu sampau dedaunan
mengering, baru pisahkan yang terinfeksi.
 Perbaiki drainase tanah dengan memberi bedengan atau membuat gundukan supaya
tanah lebih tinggi dan air bisa mengalir.
 Semrpotkan fungisida sebelum tanaman mengembangkan penyakit.

o Kutu kebul (bemisia tabaci)


Gejala yang ditimbulkan karena dihisap cairan tanaman mengakibatkan daun menjadi
bercak nekrotik karena rusaknya sel-sel dan jaringan daun. Kerusakan dapat
menimbulkan gejala keriting daun, klorosis (menguning), belang (mozaik), serta jika
serangan parah dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak produktif.
Salasatu ancaman terbesar petani adalah kutu kebul, karena kutu kebul sebagai faktor
pembawa virus, hampir 60 jenis virus ditularkan oleh kutu kebul diantaranya virus
kuning/ gemini, virus clostero, virus nepo, virus carla dll. Siklus hidup kutu kebul
yaitu ketika dewasa tubuh berwarna putih dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin
dan tepung. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian bawah daun.
Cara mengatasi kutu kebul pada tanaman
 Lindungi tanaman cabai sejak persemaian, dengan memakai jaring/ sungkup
 Pembersihan lahan dari gulma/ rumput yang menjadi inang kutu kebul seperti
bandotan dan ciplukan.
 Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang kutu kebul
 Tanamlah tanaman di pinggir untuk menghalangi kutu kebul masuk ke area budidaya
 Gunakan perangkap likat kuning, jenis perangkap untuk menangkap serangga yang
terbuat dari plastik berwarna kuning yang dilapisi lem.
 Mencabut tanaman yang terserang virus dan dibuang jauh dari lahan.
 Mengendalikan kutu kebul dengan insektisida ketika sudah dijumpai dilahan sesuai
ambang batas.
3. Tanaman campuran (mixed cropping)
Pola tanam yang dilakukan dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu
lahan dalam waktu yang sama. Seperti tomat dan kubis dalam satu bedeng. Hal ini
berfungsi untuk mengendalikan penyakit dan hama, seperti ngengat trip yang biasanya
merusak tanaman kubis.
Pola tanam sela
adalah suatu bentuk pola tanam polykultur (campuran) yang dilakukan antara jenis
tanaman semusim dengan tanaman tahunan. Sistem ini biasanya dilakukan pada tanaman
perkebunan atau tanaman kehutanan, misalnya perkebunan kelapa sawit, karet atau jati.
Pada sistem ini tanaman semusim ditanam sewaktu tanaman tahunan masih kecil dan
belum produktif. Beberapa jenis tanaman yang biasanya dilakukan dengan sistem
tumpang sela yaitu jeruk dan jagung, karet dan padi.

4. Beragam upaya percepatan dalam pengembangan sektor pertanian telah banyak


dilakukan oleh Pemerintah, terutama yang berkaitan dengan upaya pemenuhan
kebutuhan pokok. Pengembangan sektor pertanian selama ini masih dihadapkan pada
berbagai masalah yang sulit untuk diatasi. Salah satu masalah yang harus segera
diatasi, yaitu terkait upaya peningkatan daya saing produk disektor pertanian, agar
produk pertanian mampu bersaing dalam dinamika pasar dan permintaan konsumen
terutama di pasar global. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa daya saing produk
pertanian Indonesia masih tergolong lambat berkembang. Hal tersebut, terjadi karena
Indonesia masih mengandalkan produk pertanian yang berbasis pada sumber daya
alam dan tenaga kerja, bukan pada produk pertanian yang berbasis pada pengetahuan.
Realita ini menunjukkan bahwa selama ini upaya peningkatan daya saing produk
pertanian di Indonesia masih kurang menaruh perhatian pada aspek daya pikir,
kreativitas dan inovasi yang merupakan modal dasar dalam peningkatan keuntungan
kompetitif suatu produk pertanian.
Daya saing biasanya berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), yang secara
langsung berkaitan erat dengan tingkat wawasan dan keterampilan dari setiap SDM
yang dihimpun dalam suatu proses pembelajaran. Konsep dan sikap daya saing sendiri
berasal dan berkembang dalam budaya kelembagaan korporasi pertanian yang
mendorong inspirasi untuk selanjutnya diimplementasikan di lingkungan yang tepat.
Budaya bersaing secara positif merupakan salah satu ciri masyarakat egaliter yang
tidak membatasi perkembangan pikiran atau gagasan dan tindakan eksperimentatif
guna menentukan masa depan menjadi lebih baik.
Keunggulan kompetitif dan kreatif merupakan kunci utama dalam upaya untuk
meningkatkan daya saing suatu produk pertanian. Selain itu, daya saing juga
senantiasa menggambarkan kemampuan dalam melakukan terobosan-terobosan dan
juga senantiasa berkaitan erat dengan daya saing di daerah-daerah yang dapat juga
mendukung komoditas pertanian menjadi produk unggulan. Oleh karena itu, untuk
memaksimalkan pangsa pasar dalam negeri dan memperkuat daya saing produk
pertanian di Indonesia perlu dilakukan langkah-langkah yang sinergis antara
pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat tani sendiri, dengan orientasi untuk
senantiasa membangun kualitas dan nilai tambah serta peningkatan efisiensi pada
sektor pertanian.
Strategi Peningkatan Daya Saing pada Sektor Pertanian
Masalah dan peluang menjadi tantangan yang biasa dihadapi dalam upaya
meningkatkan daya saing suatu produk pertanian. Produk pertanian Indonesia masih
memiliki berbagai masalah terkait daya saing, sehingga wajar apabila masih banyak
produk pertanian Indonesia yang masih belum mampu untuk menembus pasar
internasional bahkan ada yang mengalami penolakan dibeberapa negara. Jika hal ini
tidak segera dibenahi dan diperbaiki maka akan membuat Indonesia kalah bersaing
dengan negara lain, yang telah banyak melakukan kegiatan nilai tambah pada setiap
produk pertanian yang mereka hasilkan. Ada beberapa langkah besar yang perlu
dilakukan untuk dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing pada suatu produk
pertanian, antara lain :
Meningkatkan kompetensi dan kapasitas dari sumber daya manusia serta peran
kelembagaan petani yang ada dan sarana prasarana pendukung. Minimnya
ketersediaan informasi yang didapat mulai dari data, pengembangan inovasi dan
teknologi, perluasan jaringan akses pasar, efisiensi transportasi dan logistik,
pemberdayaan kelembagaan petani, dan perbaikan jaringan infrastruktur penunjang
usahatani yang mana ini semua bagi petani merupakan hal yang perlu untuk segera
dibenahi.
Pemerintah perlu melindungi sektor pertanian, dengan memberikan jaminan harga
agar petani tidak dihantui rasa takut akan anjloknya harga komoditas pertanian yang
dihasilkan. Hal inilah, yang seharusnya perlu untuk segera dibenahi oleh pemerintah
agar para petani tidak perlu lagi khawatir atas harga pasar, saat panen tiba dan juga
sebagai upaya perlindungan kepada petani. Sehingga, petani dapat maksimal dalam
menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Memperbaiki kebijakan hukum yang berlaku. Adanya sinkronisasi pada setiap
kebijakan, ini perlu untuk dilakukan agar setiap Lembaga maupun Kementerian
terkait dapat berjalan dan bersinergi dengan tujuan yang sama walaupun memiliki
langkah yang mungkin berbeda.
Mengembangkan sektor komplemen pertanian (agroindustri, penyediaan kredit,
teknologi melalui penyuluhan, dan jaminan harga pasar)
Mempelajari kebijakan dan peraturan yang ada di negara lain. Hal ini, perlu untuk
dilakukan karena daya saing tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan dihasilkan dari
kebijaksanaan yang ada di dalam negeri dan kebijaksanaan yang ada di negara lain.
5. Dampak negative
Dampak pada penggunaan lahan dapat divaluasikan secara ekonomi sehingga dapat
diketahui besar kerugian dalam rupiah yang dialami oleh masyarakat. Penggunaan
lahan berupa jalan menghasilkan besar kerugian mencapai 400 miliar rupiah,
sedangkan lahan kosong mencapai 6 miliar rupiah pada skenario genangan tertinggi
yaitu 100 cm. Banjir rob yang terjadi di pesisir Semarang bagian utara mengalami
peningkatan frekuensi dan luasan terdampaknya. Hal itu mendorong masyarakat untuk
melakukan adaptasi terhadap banjir rob terdampaknya. Salah satu tindakan
masyarakat dalam melakukan adaptasi adalah meninggikan tambak ikan yang
dominan terdapat di dekat garis pantai.
Rob juga menyebabkan penurunan kualitas sanitasi lingkungan seperti tidak
berfungsinya lagi jaringan pasokan air bersih, jamban dan saluran pembuangan air
limbah.
Selama tinggal di rumah lamanya, Ike mengatakan ia dan keluarganya sering
mengalami gatal-gatal dan biduran, bengkak bengkak disebabkan iritasi, akibat mutu
dan kebersihan air yang digunakan mereka sehari hari.
Untuk memperoleh air bersih, Ike dan keluarganya menyaring air sumur mereka yang
kuning tercemar rob selama belasan tahun menggunakan filter dari batu kerikil.

Dampak positif
1. Banjir memberikan kesempatan kepada manusia
Bila banjir yang menimpa kita tidak terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi
kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.

2. Banjir membuat kita berpikir kreatif


Ketika dilanda banjir, otak kita akan berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan
alternatif untuk menyelamatkan alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita
dan keluarga atau orang terdekat kita.

3. Banjir membuat manusia untuk berpikir mengatasi banjir


Setelah mengalami banjir, kita akan sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun
pencegahan banjir.
4. Banjir Memberikan pekerjaan
Saat banjir akan banyak muncul kuli angkut / ojeg perahu dadakan, yang siap
membantu anda dengan imbalan tentunya.

5. Banjir membuat manusia untuk bersahabat dengan lingkungan


Setelah mengetahui penyebab, akibat dan dampak banjir, manusia akan berpikir untuk
peduli, bersahabat dan menjaga alam sekitarnya.

6. Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama


Pada saat terjadi banjir, manusia umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan
berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pahala.

7. Banjir membuat kita hemat energi


Bila banjir yang melanda cukup parah, aliran listrik kadang perlu kita matikan atau
dimatikan PLN untuk mengantisipasi bahaya tersengat / tersetrum listrik. Sebenarnya
saat itulah kita menghemat energi listrik walaupun terpaksa. Setidaknya tidak terlalu
banyak menonton sinetron atau tayangan yang tidak mendidik

8. Banjir memutar roda perekonomian


Selain banjir dapat memberikan pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar
roda perekonomian. Pembangunan, pembersihan, perawatan sarana dan prasarana
seperti rumah, gedung, jalan dan jembatan yang rusak saat banjir akan menjadi proyek
tersendiri bagi para kontraktor atau setidaknya buruh bangunan. Selain itu, bahan
makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual .

9. Banjir bagaikan musim panen bagi para pemulung


Bila terjadi banjir, pemulung akan mendapat “panen” barang-barang yang rusak atau
hanyut terbawa banjir.

10. Banjir memutar roda kehidupan


Seperti halnya kehidupan rimba, kematian bagi suatu makhluk dapat memberikan
kehidupan bagi yang lainnya. Kesusahan bagi yang satu akan merupakan keuntungan
bagi yang lainnya. Bila anda mengalami kesusahan bila terjadi banjir, maka pasti ada
orang lain yang akan mendapatkan keuntungan dengan terjadinya banjir tersebut.
Demikian juga sebaliknya, bila orang lain yang susah, bisa jadi anda yang beruntung!
6. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai pembuatan POC terjadi
beberapa perubahan fisik setiap minggunya. Pada pengamatan pertama yaitu hari 1-7
warnanya cokelat kemudian hari 7-14 warnanya cokelat muda. Sedangkan aromanya
pada hari 1- 7agak menyengat, hari 7-14 menyengat.
Berdasarkan parameter warna dan aroma menunjukkan bahwa POC yang dibuat
mencapai tingkat kematangannya pada minggu kedua. Hal ini dapat dilihat dari
warnanya dari minggu pertama hingga minggu kedua bahwa warna POC dari minggu
pertama berwarna cokelat hingga minggu ketiga berubah menjadi cokelat muda. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sufianto (2016) warna cairan yang dihasilkan pada proses
pembuatan pupuk organik cair berwarna coklat muda dengan bau tidakmenyengat.
Pada parameter aroma, POC berubah menjadi bau fermentasi Kandungan unsur hara
makro (N, P, K, Ca, dan Mg) maupun unsur hara mikro (Fe, Zn, dan Mn) pada larutan
MOL setelah fermentasi 15 hari mengalami peningkatan dibandingkan sebelum
fermentasi. Fermentasi merupakan proses oksidasi anaerob karbohidrat menghasilkan
alkohol dan asam-asam. Gula jika difermentasi akan menghasilkan etanol, asam
laktat, asam butirat, aseton, dan hydrogen. Pada proses fermentasi terjadi dekomposisi
terhadap bentuk fisik padatan dan pembebasan sejumlah unsur penting dalam bentuk
senyawa-senyawa kompleks maupun senyawa-senyawa sederhana ke dalam larutan
fermentasi. Aktivitas mikrobia dalam mendekomposisi bahan organik menurut
Djuarni (2014) juga akan menghasilkan gas CO2 . Gas CO2 ini akan membentuk
asam karbonat (H2CO3) yang mudah terurai menjadi ion H+ dan HCO3. Ion H+ ini
akan mempengaruhi kemasaman sehingga pH larutan MOL menurun (kemasaman
meningkat).
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses keberhasilan pembuatan
pupuk organic cair yaitu nilai C/Nbahan, ukuran bahan, campuran
bahan,mikroorganisme yang bekerja, kelembaban dan aerasi, temperatur dan
keasaman (pH). Apabila bahan organik mempunyai kandungan C/N mendekati atau
sama dengan C/N tanah maka bahan tersebut dapat digunakan atau dapat diserap
tanaman.Bahan yang berukuran lebih kecil akan lebihcepat proses pengomposannya
karena semakin luas bahan yang tersentuh dengan bakteri. Untuk itu, bahan organik
perlu dicacah sehingga berukuran kecil. Komposisi bahan dari beberapa macambahan
organik akan lebih baik dan cepat. Sering ditambahkan pula mikroorganisme ke dalam
bahan organik yang akan di jadikan pupuk. Dengan bertambahnya jumlah
mikroorganisme diharapkan proses pembuatan pupuk organik akan lebih cepat.Serta
temperatur dan keasaman tanah (pH) yang harus dijaga agar hasilnya lebih optimal
dan cepat panen.

Anda mungkin juga menyukai