Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

GEJALA PENYAKIT PADA TANAMAN

CABAI (Capsicum annum) & SAWIT (Elaeis guineensis)

DOSEN PENGAMPU

Ir. Sri Mulyati, MP.

DISUSUN OLEH

ROSMAULI SIRINGORINGO D1A018107


DWI PRAHESTI D1A018108
VICTOR HANSEL MANURUNG D1A018110
LEONARDO PURBA D1A018118
NITA FRESLY SIHOTANG D1A018133
ALFON SAPUTRA SARAGIH D1A018138

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan mahluk di dunia ini selalu tergantung dari dunia tumbuhan
secara langsung maupun tidak langsung. Tumbuhan dapat memanfaatkan
sumber energi matahari dan mengolahnya bersama, zat-zat lainnya menjadi
zat makanan yang sangat berguna untuk mahluk hidup. Selain tumbuhan dapat
menghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk lainnya, juga
melengkapi keperluan hidup kita dengan bahan sandang dan papan serta bahan
untuk keperluan hidup lainnya.
Kerugian pada budidaya tanaman sering kali diakibatkan oleh Organisme
pengganggu tanaman (OPT) sehingga perlu diadakannya perlidungan tanaman
dengan tujuan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh OPT. Gangguan
yang disebabkan oleh OPT merupakan resiko yang harus dihadapi dan
diperhitungkan dalam setiap usaha dibidang budidaya tanaman. Resiko ini
merupakan konsekuensi logis dari setiap perubahan ekosistem yang terjadi
akibat budidaya tanaman.
Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak per individu, tetapi
dalam populasi. Pada umumnya petani/petugas memeriksakan tanamannya
kalau menunjukkan gejala yang khas. Namun perlu dibiasakan pemeriksaan
dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah terjadi kehilangan hasil.
Dengan demikian perlu dilakukan observasi yang mendalam, tidak hanya
terhadap gejala pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah dan hara,
air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara budidaya.

1.2 Tujuan Praktikum


 Mengetahui klasifikasi tanaman, klasifikasi patogen tanaman, beserta
gejala gejala penyakit.
 Mengetahui penyebab dan faktor penyakit, serta cara pengendalian.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dengan judul “Gejala Morfologi Penyakit Tanaman”
dilaksanakan pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai pada tanggal 25
Oktober 2019 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Jambi.

2.2 Alat Dan Bahan


Adapun bahan yang diamati pada praktikum ini yaitu :
1. Tanaman Cabai ( Capsicum annum)
2. Tanaman Sawit ( Elaeis guineensis )

2.3 Cara Kerja


1. Mencari tanaman Capsicum annum dan Elaeis guineensis yang terserang
patogen.
2. Mengklasifikasikan tanaman beserta gejala penyakit
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Terserang (sakit) Sehat Literatur Keterangan
Tanaman sawit
terserang
cendawan
Marasmius sp.

Tanaman cabai
terserang bakteri
Erwinia
carotovora

2.2 Pembahasan
Penyakit busuk buah biasanya dijumpai menyerang tanaman muda dari
TBM ke TM hingga tanaman berumur ± 10 tahun, dijumpai dihampir semua
daerah pertanaman kelapa sawit secara sporadis, tetapi dapat juga meluas.
Intensitas penyakit biasanya meningkat selama musim penghujan. Penyakit ini
menyebabkan turunnya kualitas dan kuantitas buah yang dipanen.
 Klasifikasi Sawit ( Elaeis guineensis )
Kingdom: Plantae
Divisi: Embryophyta
Kelas: Angiospermae
Ordo: Monocotyledonae
Famili: Arecaceae
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq.
Klasifikasi jamur Marasmius
Kingdom : Fungi
Devisio : Basidiomycota
Kelas : Agricomycetes
Ordo : Agrical
Famli : Marasmiaceae
Genus : Marasmius
Spesies : Marasmius Palmivorus Sharples

 Gejala Serangan
a. Gejala awal ditandai dengan adanya rizomorf jamur berwarna putih
pada permukaan buah terutama di bagian pangkal di dekat stalk, mula –
mula pada tandan terbawah.
b. Penyakit biasanya mulai meyerang buah berumur 2-4 bulan, tetapi
kadang kala tandan muda dan bungapun bisa diserang
c. Tandan terserang menjadi rusak sebagaian atau seluruhnya menjadi
busuk, perikarp menjadi lembek berwarna coklat kemudian menghitam,
menyebabkan naiknya kadar asam lemak bebas dalam minyak yang
dihasilkan.

Penyebab busuk tandan Marasmius adalah jamur Marasmius


Palmivorus Sharples. Jamur membentuk rizomorf yang ujungnya seperti
kapas, biasanya berwarna putih atau merah muda. Badan buahnya
berbentuk seperti payung dengan diameter 2,5 – 7,5 cm, tepatnya berbalik
keatas bila sudah matang, dihasilkan dalam jumlah besar pada tandan yang
tersereng berat, berwarna putih dalam keadaan dan merah muda bila
keadaan basah,tangkainya 2,5-3,5 cm. Pada sisi bawah badan buah
terdapat banyak basidium yang menghasilkan basiopora dalam jumlah
sangat banyak.
 Faktor Pendorong
- Kelembapan udara yang tinggi didalam kebun sangat mendorong
perkembagan busuk tandan Marasmius, hal ini bisa terjadi karna faktor
cuaca khususnya selama musim hujan.
- Jarak tanam yang terlalu rapat
- Tidak dilakukan kastrasi pada TBM
- Karena penunasan dan penyiangan gulma terlambat
- Intensitas penyakit meningkat pada areal –areal dengan pusingan panen
terlalu lama.

 Pengendalian
- Mengurangi kelembaban di kebun dengan cara menanam dengan jarak
tanam yang sesuai yaitu 130 – 136 pohon / ha
- Melaksanakan kastrasi pada TBM
- Membuang semua bunga dan buah yang busuk dan membakarnya
ditempat terbuka
- Melaksanakan penunasan pelepah secara teratur dengan pusingan ? 9
bulan
- Melaksanakan penyiangan gulma di lingkup piringan sedikitnya 1 x 2
bulan pada tanaman muda
- Pusingan panen hendaknya tepat waktu, yaitu ? 10 hari, tandan – tandan
yang mencapai kriteria matang panen harus dipanen dan tidak boleh
dibiarkan membusuk di pohon
- Alternatif pengendalian terkhir adalah penyemprotan terhadap semua
buah yang ada dengan fungisida dengan pusingan 14 hari.

 Klasifikasi Cabai

Kingdom: Plantae

Devisi: Spermatofita

Subdivisi: Angiospermae

Kelas: Dikotiledon
Ordo: Solanales

Famili: Solanaceae

Genus: Capsicum

Spesies: Capsicum annum

 Klasifikasi bakteri Erwinia carottovora


Kingdom : Bacteria
Phylum : Protobacteria
Kelas : Gammaprobacteria
Ordo : Enterobacteriaelis
Famli : Enterobacteialles
Genus : Erwinia
Spesies : Erwinia carotovora

Erwinia carotovora merupakan bakteri gram negatif sekaligus


pathogen mematikan yang menyebabkan penurunan signifikan pada
produktivitas tanaman. Bakteri ini menyebabkan penyakit busuk pada
beberapa tanaman sayuran seperti wortel, kentang, ketimun, bawang
merah, tomat, selada, dan tanaman hias seperti anggrek dan lain-
lain.Penyebarannya dapat melalui tanaman yang sudah tertular, melalui
investasi siput ataupun melalui serangga pada tanaman lain.
Bakteri Erwinia carotovora menyebabkan kematian sel melalui kerusakan
dinding sel. Beberapa spesies bakteri ini antara lain Erwinia carotovora
sub spesies carotovora (Ecc), Erwinia chrysanthemi, dan Erwinia
carotovora sub spesies atroseptica (Eca), yang menyebabkan penyakit
tanaman sayuran penting di seluruh dunia.
Gejala busuk buah umumnya diawali dengan warna pucat, seperti
sengatan matahari. Bagian dalam buah menjadi busuk lunak dan berlendir.
Lendir ini dapat keluar dari dalam buah, menguap dalam waktu beberapa
hari, seluruh bagian buah menjadi kering, dan hanya tinggal kulit
menyerupai kantung. Infeksi bakteri pada buah dapat dipacu oleh gigitan
ulat buah sehingga serangan penyakit akan menjadi lebih cepat
berkembang.
Penyebab penyakit busuk lunak bakteri ini disebabkan oleh
bakteri Erwinia carotovora (Jones) Bergey et al. var. carotovora. Gejala
serangan dapat dimulai dari terjadinya bercak lunak berukuran kecil di
tempat infeksi, baik di batang, tangkai, kelopak buah, maupun kulit buah.
Pembusukan berkembang secara cepat ke seluruh buah.

Pengendalian penyakit busuk lunak bakteri sebagai berikut.


 Atur kelembapan lingkungan pertanaman dengan cara pengaturan drainase
dan jarak tanam. Jarak tanam rapat dapat menyebabkan kelembapan terlalu
tinggi, terutama di musim hujan.
 Musnahkan bagian tanaman yang terinfeksi. Segera cuci tangan setelah
memegang tanaman sakit. Usahakan tidak memegang tanaman (bagian
tanaman) yang sehat setelah memusnahkan bagian tanaman yang sakit.
 Lakukan pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang busuk bakteri.
Gunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) sebagai kocoran
di sekitar perakaran.
 Jika serangan sudah berat, semprotkan bakterisida Agrept 20 WP,
Bactomycin 15/5, atau Agrimycin.
BAB IV
KESIMPULAN

41. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada gejala yang ada pada tanaman
sawit disebabkan oleh Marasmius sp. Dan pada tanaman cabai disebabkan
oleh bakteri Erwinia carotovora.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.agroindustri.id/klasifikasi-tanaman-kelapa-sawit/. Diakses pada Sabtu 16


November 2019 pukul 15.37 WIB.

https://dosenpertanian.com/tanaman-cabai/. Diakses pada Sabtu 16 November


2019 pukul 15.46 WIB.

http://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/busuk-tandan-marasmius/. Diakses pada Sabtu


16 November 2019 pukul 15.49 WIB.

http://fitrahsuma08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/busuk-lunak-soft-rot-erwinia-
carotovora-pv-carotovora-jonesdye/. Diakses pada Sabtu 16 November 2019 pukul
15.53 WIB.

http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=88&Itemid=211. Diakses pada Sabtu 16 November 2019 pukul 15.58 WIB.

Anda mungkin juga menyukai