Oleh :
IR. I NYOMAN SUTEDJA. MS.
1
RINGKASAN
ekonomis dan ekologis tinggi. Ada dua jenis tanaman kopi yang
sebesar 2,5%.
2
benar.Penaung dapat secara langsung mengoptimalkan cahaya
(Erythrina sp)
3
penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B.et Br.) (3) dapat
tanaman kopi
4
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................... i
RINGKASAN .................................................................................... ii
I.PENDAHULUAN .......................................................................... 1
IV.KESIMPULAN ........................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………27
5
I. PENDAHULUAN
6
yang lemah lebih cocok untuk perkecambahan urediospora.
kerja bagi petani, buruh tani, dan pelaku usaha kopi lainnya.
7
sehingga struktur fisik tanah yang gembur sangat diperlukan.
8
melakukan penyerbukan silang. Sedang kopi arabika agakny
Tabel 1
Pengaruh tipe iklim terhadap rendemen kopi robusta
9
Kopi dalam pertumbuhannya, salah satu faktor lingkungan
10
II. PENAUNGAN TANAMAN KOPI
11
Tabel 2
__________________________________________
12
ketika dipindahkan ke lapangan, entres ruasnya pendek,
Wilson, 1985). Kopi di Brasil pada suhu lebih tinggi dari 22oC
13
hujan dan cadangan air tanah tidak mencukupi akan terjadi
besar dari tanah dan hanya sebagian kecil yang diperoleh dari
udara lewat stomata (Slatyer, 1967). Lengas atau air yang yang
14
Bila jumlah air yang diuapkan melebihi daripada jumlah yang
15
penambahan bahan organik kompos, pupuk kandang, dan sisa
disiangi bersih.
16
III.MANAJEMEN PENAUNG TANAMAN KOPI
17
Penaung tetap jenisnya banyak, tetapi yang paling baik di
gelap, baik untuk daerah rendah maupun tinggi dan baik untuk
18
falcata, terlalu cepat besar, cabangnya besar, tanaman tinggi,
19
Salah satu jenis tanaman yang juga sesuai untuk
dikembangkan dengan IRR lebih besar dari 20% dan B/C lebih
20
ternyata jenis Gliriccidia maculata tumbuh baik dari dataran
tua.
sistem pagar ganda. Pada jarak tanam pagar dan pagar ganda
21
tanam pagar ganda kopi robusta 2,00mx2,00mx3,50m atau
22
Penyebaran dan pertumbuhan akar tanaman kopi juga
23
memperlancar udara, dengan letak cabang diupayakan
24
penaungan tetap cukup supaya terjadi zona penyangga
cekaman air.
dan 2016. Hal ini pernah terjadi kasusnya di kebun petani kopi
25
musim), akhirnya suhu tanah naik sehingga terjadi serangan
26
inangnya, (3) memangkas bunga atau bagian tanaman yang
juga ramah lingkungan. Emulsi baku Solze (solar olie lijm zeep
27
gulma, (3) sumber makanan ternak, (4) mengurangi erosi, (5)
percabangannya banyak.
28
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
ternyata :
tanaman kopi.
4.2 Saran
29
menggunakan penaung gamal (Gliricidia sepium) sebagai
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Tanaman kopi bisa menahan lahan & air seperti
hutan. Penerbit Sinar Tani. 5. 5-11 April.
Anonim. 2002. Statistik perkebunan provinsi Bali. Dinas
Perkebunan Provinsi Bali.
Abdoellah,S. & Soedarsono. 1988. Pengelolaan tanaman
penaung dan pemangkasan kakao. Prosiding. Komunikasi
Teknis Kakao.
Erwiyono,R. 2008. Produksi dan mutu buah tanaman kopi
arabika pada lahan miring tanah andosol gunung
argopuro. Seminar Nasional Pulang Kampus Alumni
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Kumar, D. 1979. Some aspects of plant-water-nutrient
relationskips in coffea arabica L. Kenya Coffee. 44(517),
15-21.
Lawlor, D.W. 1979. Effect of water and heat stress on carbon
metabolism of plant with C, an C4 photosynthesis. P.302-
326. In H.mussell & R.C. Stoples (eds). Stress Physiology
in Crop Plants. John wiley & Sons, new York.
Murni, A.M. 1988. Study allelopati pohon gamal pada tanaman
lada (piper nigrum L.). Pembr. Litrri.Vol .XIV No 3
Januari –Maret 1989.
Nunes, M.A. 1976. Water relations in coffee significance of plant
water deficits to growth and yield: A review. J Cooffee
Res, 6 (1),4-21.
31
John Wiley & Sons, New York, 315 p.
Sarwono,B. 1986. Jeruk dan kerabatnya. Penerbit swadaya,
Jakarta.
Semangun,H. 1988. Penyakit-penyakit tanaman perkebunan di
Indonesia. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada.
Gajah Mada University Press.
Soenaryo .1978 . Naungan tanaman kopi. Balai Penelitian
Jember.
Soenaryo & S. Situmorang. 1978. Budidaya dan pengolahan
coklat. Balai Penelitian Jember.
Trisnawati,M., Mahaputra, & J.Rinaldi.2006. Kelayakan
usahatani pola tumpangsari tanaman kopi dengan jeruk
di desa Belantih, kecamatan Kintamani, kabupaten
Bangli. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian (9.10-17).
Willson, K.C. 1985. Climate and soil.p.97-107. In M.N. Clifford
& K.C.Willson (eds.). Coffee: Botany, Biochemistry and
Production of Beans and Beverage, The AVI Publishing
Company Inc., Westport, Connecticut.
Winaryo, Pujiyanto, & A.Wibawa.1999. Pengaruh teras dan
pemupukan kopi arabika terhadap kualitas air limpasan.
Pelita Perkebunan . 15(3), 175-187.
Yahmadi,M.2007. Rangkaian perkembangan dan permasalahan
budidaya dan pengolahan kopi di Indonesia. Asosiasi
Eksportir Kopi Indonesia Jatim.
32