Anda di halaman 1dari 5

Kisi kisi responsi

1. Imbibisi , dormansi , perkecambahan


2. Cabang cabang stek kopi
3. Syarat tumbuh
4. Tujuan acara, judul acara
5. Kelebihan kelemahan stek
6. Cara kerja yang kalian praktekin, prinsip kerja
7. ZPT , jenisnya, fungsinya, perannya
8. Benih bermutu, benih bersertifikat
9. Nama latin tanaman pokonya hafalin
10. Macam macam bibit tebu(hal 14)
11. Juring ganda, kelebihan kelemahan
12. Fase fase tebu (hal.13)
13. Lada, sulur, tujuan pemngkasan
14. Tujuan okulasi, grfting sambung pucuk
15. Syarat pohon induk
16. Faktor keberhasilan perkecambahan, okulasi, grafting
17. Quick dipping
18. Dolomit, furadan, penjelasn, fungsi
19. Pengolahan tanah reynoso dilakukan pada area yang akan ditanami pohon
tebu dengan kedalaman sekitar 40 cm dan berbentuk seperti
cekungan/kasuran
20. Faktor perkecambahan
21. Media tanam tiap acara
22. Inget inget demo asisten acara tembakau
23. Kelebihan pembibitan polybag
24. Fungsi atonik
25. Stek panjang stek pendek
26. Benih relaksitran kakao
27. Pupuk acara tebu 3 kimia 1 organik
28. Taksonomi tembakau
29. Fungsi pembalutan
30. Fungsi penyungkupan
31. Alat bahan
32. Bibit pucuk bibit seblangan
33. Pengertian persemaiaan
1. A. Imbibisi adalah masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh
kulit biji tanaman tersebut. Proses imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air
yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman. Selain itu, imbibisi adalah proses
penyerapan air ke dalam sel-sel imbiban (biji yang akan berkecambah). Proses ini
sangat penting karena memasukkan air ke dalam biji memacu fitohormon aktif
bekerja. Imbibisi menyebabkan kulit luar dari biji akan lunak dan mudah ditembus
oleh calon akar dan calon batang dari tanaman berbiji. Imbibisi ini terjadi sebelum
berkecambah.
B. Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup
atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung
pertumbuhan normal, terhambatnya proses metabolism dalam biji dan merupakan
masa istirahat biji karena adanya pengaruh dalam dan luar biji. Dapat berlangsung
dalam waktu yang sangat bervariasi (harian-tahunan) tergantung oleh jenis tanaman
dan pengaruh lingkungannya. Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh keadaan
fisik dari kulit, keadaan fisiologis dari embrio, atau kombinasi dari kedua keadaan
tersebut.
C. Perkecambahan adalah tahap awal pertumbuhan tanaman ditandai muncul dan
berkembangnya radikula dan plumula dari benih/biji.
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan dengan kotiledon muncul di
atas permukaan tanah dan membentuk daun hijau pertama.
Perkecambahan hipogeal merupakan tipe perkecambahan yang pertumbuhan
hipokotilnya sangat sedikit atau tidak sama sekali sehingga kotiledonnya tetap
berada di dalam tanah dengan tunas muda dan akar muncul dari biji.

2. Cabang-cabang stek kopi : stek pucuk dan stek batang.


3. Syarat tumbuh Kopi :
a. Kondisi tanah yang baik untuk penanaman kopi dianjurkan tanah yang memiliki
top soil atau kandungan organik yang tebal. Biasanya tanah seperti ini banyak
terdapat di dataran tinggi. Tingkat keasaman atau derajat keasaman (pH) tanah
yang dianjurkan untuk tanaman kopi sekitar 5,5 – 6,5.
b. Tanaman kopi memerlukan tinggi tempat dari permukaan laut dan temperatur
yang berbeda-beda. Jenis Arabika tumbuh optimal pada 1000- 1700 m diatas
permukaan laut dengan suhu 16-20ºC. Jenis Robusta mengendaki ketinggian
tempat pada 500-1000 m di atas permukaan laut tetapi yang baik sekitar 800 m
di atas permukaan laut dengan suhu udara 20ºC.
c. Suhu yaitu keadaan panas atau dinginnya udara pada suatu tempat. Suhu
lingkungan untuk kopi arabika sekitar 16-22°C, sementara robusta mampu
beradaptasi dengan suhu sekitar 20-28°C.
d. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi minimal dalam 1 tahun 1000- 2000
mm, optimal 2000-3000 mm. Kopi robusta menghendaki musim kemarau 3-4
bulan, tetapi pada waktu kemarau harus masih ada hujan. Musim kering
dikehendaki maksimal 1,5 bulan sebelum masa berbunga lebat, sedangkan masa
kering sesudah berbunga lebat sedapat mungkin tidak melebihi dua minggu.
Pohon kopi tidak tahan terhadap angin yang kencang, lebih-lebih dimusim
kemarau, karena angin ini akan mempertinggi penguapan air di permukaan tanah
dan juga dapat mematahkan pohon pelindung. Untuk mengurangi hal-hal
tersebut di tepi-tepi kebun ditanam pohon penahan angin.
e. a. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat sebenarnya tidak berpengaruh langsung
terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Faktor suhu udara berpengaruh langsung
terhadap pertumbuhan tanaman kopi, terutama pembentukan bunga dan buah
serta kepekaan terhadap gangguan penyakit.Pada umumnya, tinggi rendahnya
suhu udara dipengaruhi 8 oleh ketinggian tempat dari permukaan air laut. Kopi
Robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400 – 700 m dpl. b. Curah
Hujan Hujan merupakan faktor terpenting setelah ketinggian tempat. Faktor
iklim ini bisa dilihat dari curah hujan dan waktu turunnya hujan. Curah hujan
akan berpengaruh terhadap ketersediaan air yang sangat dibutuhkan tanaman.
Tanaman kopi tumbuh optimum di daerah dengan curah hujan 2.000 – 3.000
mm/tahun. c. Penyinaran matahari Kopi menghendaki sinar matahari yang
teratur. Umumnya kopi tidak menyukai penyinaran matahari langsung,
penyinaran berlebih dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Penyinaran
matahari juga mempengaruhi pembentukan kuncup bunga. Penyinaran matahari
pada pertanaman kopi dapat diatur dengan penanaman pohon penaung. Dengan
pohon penaung tanaman kopi dapat diupayakan tumbuh di tempat yang teduh,
tetapi tetap mendapatkan penyinaran yang cukup untuk merangsang
pebentukan bunga (Suwarto dan Yuke, 2010). d. Tanah Secara umum, tanaman
kopi menghendaki tanah subur, dan kaya bahan organik. Oleh karena itu, tanah
di sekitar tanaman harus sering diberi pupuk organik agar subur dan gembur
sehingga sistem perakaran tumbuh baik. Selain itu, tanaman kopi juga
menghendaki tanah yang agak masam. Kisaran pH tanah untuk kopi Robusta
adalah 4,5 – 6,5 sedangkan untuk kopi Arabika adalah 5 – 6,5. Pemberian kapur
yang terlalu banyak tidak perlu dilakukan karena tanaman kopi tidak menyukai
tanah yang terlalu basa (Suwarto dan Yuke, 2010).
4. Acara I : PERKECAMBAHAN BIJI KOPI, KELAPA SAWIT, KAKAO DAN PENGARUH ASAL
LETAK BIJI DALAM BUAH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI BIJI KAKAO
Tujuan :

1. Praktek cara mempersiapkan bahan tanam dengan cara mengecambahkan biji


kopi, kelapa sawit, dan kakao.

2. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap biji kopi, kelapa sawit, dan kakao.
3. Mengetahui pengaruh letak biji dalam buah terhadap pertumbuhan semai biji
kakao.

Acara II : MEMACU PERTUMBUHAN STEK PUCUK BATANG KOPI DENGAN ZAT


PENGATUR TUMBUH (ZPT)

Tujuan :

1. Praktek perbanyakan tanaman kopi cara vegetatif dengan stek

2. Mengetahui pengaruh ZPT terhadap pertumbuhan stek batang kopi

3. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan stek pucuk

ACARA III TEKNOLOGI JURING GANDA PADA BUDIDAYA TEBU MENGGUNAKAN


BERBAGAI MACAM BIBIT

Tujuan :
1. Praktik budidaya tanaman tebu dengan teknologi juring ganda.

2. Mengetahui pengaruh dosis pupuk dasar terhadap pertumbuhan bibit tebu.

ACARA IV PESEMAIAN DAN PEMBIBITAN PADA BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU

Tujuan Praktikum

1. Praktik cara menyemai biji tembakau

2. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pesemaian tembakau

ACARA V PENGARUH JUMLAH RUAS PADA PERTUMBUHAN BIBIT STEK TANAMAN


LADA

TUJUAN

1. Praktek cara menyiapkan bibit tanaman lada

2. Mempelajari pengaruh jumlah ruas stek untuk pertumbuhan bibit tanaman lada

3. Mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan stek tanaman lada

ACARA VI METODE PENYAMBUNGAN BATANG BAWAH DAN BATANG ATAS


TANAMAN PERKEBUNAN

B. Tujuan Praktikum

1. Melakukan Praktek grafting batang bawah dan atas tanaman kopi, karet, dan
kakao dengan berbagai metode.
2. Melakukan praktek okulasi tanaman jambu

3. Melakukan praktek sambung pucuk tanaman kelengkeng

4. Menentukan metode penyambungan yang terbaik.

4.

5.

6.

7.

8.

9. a. Kopi (Coffea sp.)

b. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

c. Tanaman kakao (Theobroma cacao L.)

d. Tebu (Saccharum officinarum L.)

e. Tembakau ( Nicotiana

Anda mungkin juga menyukai