Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Pembibitan Kelapa Sawit Sesuai Standar kelapa sawit yang dianjurkan adalah lahan mineral berupa hamparan

terbuka dengan topografi yang rata (kemiringan maksimal 5 %). Kebun


 Akibat Pembibitan Kelapa Sawit yang Tidak Sesuai Standar pembibitan kelapa sawit harus memiliki sistem drainase yang baik, dekat
Kesalahan teknis dalam pembibitan merupakan salah satu faktor penyebab dengan sumber air yang tersedia sepanjang tahun, serta memiliki akses
abnormalitas pada tanaman kelapa sawit bibit selain faktor genetik. Kategori bibit jalan yang baik dan layak. Luas kebun pembibitan juga harus disesuaikan
kelapa sawit yang abnormal di pembibitan kelapa sawit antara lain : dengan jumlah bibit yang akan diproduksi (ukuran polybag di main
1) Khimera (kelainan pembentukan klorofil pada daun) nursery minimal 30 cm x 40 cm), jarak tanam yang diberikan untuk ruang
2) Titik tumbuh tidak berkembang normal, kecil atau malformasi pertumbuhan bibit, dan jalan untuk pengawasan/pemeliharaan.
3) Pelepah serta anak daun tegak dan kurang membuka (bibit erect) 3. Penanaman yang terlalu dangkal dapat menyebabkan bibit mudah rebah.
4) Anak daun rapat (narrow internode) Kecambah kelapa sawit dianjurkan ditanam pada kedalaman ± 1,5 cm dari
5) Anak daun jarang (wide internode) permukaan tanah.
6) Daun seperti rumput (grass-like leaf) 4. Pada saat penanaman perlu diperhatikan posisi dan arah kecambah yaitu
7) Daun menggulung (rolled leaf) bakal daun (plumula) menghadap ke atas dan bakal akar (radikula)
8) Penyakit tajuk (crown disease) menghadap ke bawah. Ciri-ciri bakal daun adalah bentuknya yang agak
9) Tajuk tidak normal menajam dan berwarna kuning muda, sedangkan bentuk bakal akar agak
10) Kerdil tumpul dan berwarna lebih kuning dari bakal daun.
11) Bibit berputar dengan pertumbuhan memutar yang tidak balik 5. Keterlambatan penanaman akan mengakibatkan kerusakan atau kelainan
pada kecambah tersebut, antara lain bakal akar dan daun akan menjadi
Bibit kelapa sawit abnormal yang disebabkan oleh faktor genetik tidak panjang sehingga mudah patah dan mempersulit penanaman, kecambah
dapat disembuhkan sehingga harus diapkir dan dimusnahkan. Sedangkan bibit akan mengalami kerusakan karena lebih rentan terserang jamur, dan
kelapa sawit abnormal yang disebabkan oleh kesalahan teknis dalam pembibitan kecambah akan menjadi tidak segar, mati/kering karena kekurangan air
masih dapat diperbaiki melalui tindakan budidaya dengan mendapatkan ataupun menjadi busuk pada akar/daun.
perawatan intensif. Bibit kelapa sawit abnormal yang disebabkan kesalahan teknis 6. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan tanaman mengalami
dalam pembibitan antara lain tanaman mengalami etiolasi/pertumbuhan etiolasi dan memudahkan penyebaran patogen penyebab penyakit daun
meninggi, tanaman mudah rebah, penyakit bercak dan busuk daun, daun terbakar kelapa sawit. Jarak tanam antar polybag di main nursery yang dianjurkan
terkena bahan kimia, serta mengalami gejala kekurangan unsur hara. adalah minimal 70 cm x 70 cm.
7. kebersihan lahan dari gulma merupakan hal yang sangat penting untuk
1. Pembibitan kelapa sawit dapat dilaksanakan secara satu tahap (single mencegah penyebaran penyakit daun pada tanaman kelapa sawit. Hal ini
stage) atau dua tahap (double stage), namun pembibitan kelapa sawit satu disebabkan karena gulma dapat bertindak sebagai inang alternatif
tahap hanya direkomendasikan apabila bibit yang dikelola kurang dari bagi Curvularia (penyebab penyakit bercak daun)
2.000 batang. Pembibitan kelapa sawit satu tahap dilakukan dengan cara dan Anthracnosa (penyebab penyakit busuk daun). Kedua patogen
penanaman kecambah kelapa sawit langsung di polybag berukuran besar. penyebab penyakit daun pada tanaman kelapa sawit tersebut bersifat air
Sedangkan pembibitan kelapa sawit dua tahap dilakukan pembibitan awal borne pathogen sehingga harus diwaspadai ketika terjadi hujan dan
(pre nursery) terlebih dahulu selama minimal 3 bulan hembusan angin yang kuat karena akan memindahkan spora dari
pada polybag berukuran kecil dan selanjutnya dipindah ke pembibitan sumbernya ke pertanaman kelapa sawit.
utama (main nursery) dengan polybag berukuran lebih besar. Pembibitan 8. Penyiraman langsung yang terlalu deras dapat menyebabkan akar benih
kelapa sawit dua tahap ini sangat direkomendasikan dan lebih menjamin terbongkar. Penyiraman yang kurang merata juga menyebabkan
kualitas bibit yang dihasilkan karena melalui beberapa tahapan seleksi, pertumbuhan tanaman yang heterogen. Bibit akan tumbuh normal apabila
baik di pre nursery maupun di main nursery. kebutuhan airnya terpenuhi. Volume air yang dibutuhkan untuk tanaman
2. Lokasi pembibitan kelapa sawit tidak direkomendasikan berada di lahan kelapa sawit di pre nursery adalah 300 ml air per batang per hari,
gambut maupun lahan yang mudah tergenang (banjir). Lokasi pembibitan sedangkan di main nursery adalah 3 liter air per batang per hari.
PERAWATAN PEMBIBITAN KELAPA SAWIT Untuk mencegah bibit yang mati atau tidak berkembang, maka pastikan Anda
melakukan beberapa cara yang sudah disebutkan dengan baik.Jangan lewatkan satu
1. Memperhatikan Iklim dan Media Tanam langkah pun, karena bisa sangat berdampak pada pertumbuhan atau perkembangan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menjadikan sawit cepat tumbuh besar adalah sawit.
memperhatikan dengan baik iklim dan media tanamnya.
Untuk mempercepat proses pertumbuhan bibit, Anda butuh tanah yang subur dengan 5. Memupuk Bibit
kandungan lempung yang tepat dan memiliki pH kurang lebih 4-6. Proses pemupukan dilakukan secara rutin setiap minggu dengan dosis dan jenis pupuk
Selain itu, pastikan juga perkebunan Anda memiliki drainase yang baik agar proses yang sesuai dengan kebutuhannya. Jika ingin bibit sawit tumbuh besar, maka Anda bisa
pengaliran air berjalan lancar dan tekstur tanah memiliki tingkat kelembaban yang mengikuti takaran pupuk berikut ini:
cukup.  NPK 12-12-17-2: 8 gram (minggu 14, 15, 16, dan 20), 12 gram (minggu 22, 24,
Jika tanah terlalu lembab, maka bibit akan lebih sulit berkembang. Hal serupa juga 26, dan 28), 17 gram (minggu 30, 32, 34, dan 36), dan 20 gram (minggu 38 dan
dapat terjadi ketika tanah yang digunakan terlalu kering. 40).
Karena pohon sawit membutuhkan sinar matahari langsung selama 5-7 jam per hari,  NPK 15-15-6-4: 2 gram (minggu 2 dan 3), 4 gram (minggu 4 dan 5), 6 gram
maka pastikan juga tanaman ditempatkan pada suhu sekitar 24-28 °C. (minggu 6 dan 8), dan 8 gram (minggu 10 dan 12).
 NPK 12-12-17-2: 4 gram (minggu 19 dan 21), 6 gram (minggu 23 dan 25), dan 8
2. Perhatikan Cara Menanam gram (minggu 27, 29, dan 31).
Kelapa sawit tidak bisa ditanam dengan cara sembarangan, Anda perlu memperhatikan  POC NASA: diberikan pada minggu 1-40 (1-2 cc per liter air per debit), dan
waktu penanaman agar sawit dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat. kemudian disemprotkan sekali setiap 1-2 minggu.
Waktu yang paling tepat untuk menanam bibit buah sawit adalah pada musim hujan, Satu botol SUPERNASA per 400 bibit harus ditambahkan tiga sampai empat kali selama
karena saat musim hujan ketersediaan air cukup tinggi. Sehingga waktu ini akan pembibitan. Anda dapat melakukannya dengan mengencerkannya ke dalam empat
menjadi waktu yang tepat untuk menanam kelapa sawit. liter air dan membuat larutan.
Setelah itu, siramkan sepuluh mililiter larutan induk ke bibit yang akan ditanam.
3. Menyemai Bibit Kelapa Sakit
Kelapa sawit membutuhkan penyemaian agar dapat berkembang dengan cepat.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyemaian.
Tanam bibit sedalam 2 cm pada polybag 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm yang telah diisi
oleh tanah ayak sebanyak 1,5 – 2.0 kg. Pastikan tanah yang digunakan dalam keadaan
lembab,
Simpan dalam bedengan ukuran 20 cm dan rawat dengan baik selama 3-4 bulan.
Setelah itu, daun akan tumbuh 4-5 helai.
Pindahkan ke polybag baru setebal 0,11 mm ukuran 40 x 50 cm yang telah berisi tanah
ayak 15-30 kg. Pastikan sebelum dipindahkan, tanah sudah lembab dan disiram dengan
POC NASA sebanyak 0,5 tutup botol (5 ml per liter air)
Terakhir, posisikan polybag dalam bentuk segitiga sama sisi dengan jarak minimal 90 x
90 cm antar polybag satu dengan yang lain.

4. Merawat Bibit Sawit yang Sudah Ditanam


Cara merawat bibit kelapa sawit selanjutnya adalah dengan memberikan perhatian
yang intensif, seperti menyiram secara rutin, menyiangi, menyulam, dan memupuk.
Pastikan tanaman disiram dua kali sehari, proses penyiangan dua sampai tiga kali
dalam sebulan, serta lakukan penyulaman dengan menyeleksi bibit yang rusak, mati
atau tidak normal ketika memasuki usia empat sampai sembilan bulan.

Anda mungkin juga menyukai