Anda di halaman 1dari 26

BUDIDAYA TANAMAN KOPI

Syarat tumbuh Kopi Arabika Kopi Robusta


Iklim :    
1. Tinggi tempat 700 – 2000 m dpl 300 – 600 m dpl
2. Suhu udara harian 15 – 25 0C 24 – 300 C
3. CH rata-rata 1.500 – 2.500 2.000 – 3.000
  mm/tahun mm/tahun
     
4. Jumlah bulan kering 1 – 3 bulan 3 bulan/tahun

Tanah :    
1. pH tanah 5,5 – 7,0 5,5 – 6,5
2. Kandungan BO ≥ 3,5 % ≥3%
3. Kedalam tanam efektif >100 cm
> 100 cm
4. Kemiringan tanah Maksimum 40 %
< 45 %
TINGGI TEMPAT

Tinggi tempat berpengaruh pada suhu,


sedangkan suhu akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman, terutama terhadap
pembentukan bunga dan buah serta
kepekaannya terhadap serangan penyakit.
 
CURAH HUJAN

Curah hujan akan berpengaruh


terhadap ketersediaan air yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman. Waktu
jatuhnya hujan akan berpengaruh
terhadap proses pembentukan bunga
dan buah.
Hubungan CH dan proses pembungaan :
 

1. Pada waktu menjelang berakhirnya MH, cabang-cabang


primer sudah siap untuk menghasilkan kuncup bunga pertama.
Pada ketiak daun tampak adanya kuncup-kuncup berukuran kecil
yang diselubungi oleh sepasang daun pelindung
2. Pada tiap-tiap kuncup kemudian tumbuh beberapa dasar
bunga yang berwarna hijau, selanjutnya akan berubah menjadi
keputihan
3. Setelah tahap tersebut, kuncup yang menjadi calon bunga ini
untuk beberapa saat beristirahat/dorman
 
 
4. Kuncup bunga yang istirahat akan segera tumbuh kembali setelah
turun hujan kiriman dan akan menjadi bunga dewasa setelah 7 – 8
hari.
5. Apabila hujan kiriman tidak datang, calon bunga tidak akan tumbuh
dan mekar menjadi bunga dewasa, sehingga tanaman akan gagal
menghasilkan buah.
6. Setelah bunga menjadi dewasa akan segera mekar untuk
mengadakan penyerbukan dan apabila berhasil akan tumbuh menjadi
buah
7. Pada saat mekar, bunga memerlukan cuaca kering dan tidak hujan
selama + - 1 minggu apabila terjadi hujan, biasanya tepungsari akan
menggumpal dan bunga akan rusak sehingga gagal menjadi buah.
PENYINARAN

1. Tanaman kopi tidak menyukai sinar matahari langsung


dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki sinar matahari
yang teratur pada proses fotosintesis, juga berpengaruh
pada proses pembentukan kuncup bunga.
2. Adanya SM yang cukup banyak pada awal musim kemarau
atau akhir musim hujan, hal ini akan merangsang
terbentuknya kuncup bunga. Pada periode ini tanaman
sedang bersiap menghasilkan kuncup bunga, sehingga perlu
dirangsang oleh sinar matahari.
ANGIN

Pada kopi robusta berpenyerbuk silang,


oleh karena itu peranan angin dalam
membantu proses penyerbukan amatlah
penting
TANAH

Perakaran tanaman kopi relatif dangkal, oleh sebab itu diperlukan struktur

tanah yang gembur, subur dan kaya bahan organik. Oleh karena itu perlu

diberikan bahan organik agar sistem perakarannya dapat tumbuh baik dan

dapat mengambil unsur hara sebagaimana mestinya.

Untuk memperbaiki struktur tanah :


1.Pendangiran ringan menggunakan garpu menjelang musim kemarau
2.Pemberian mulching untuk melindungi tanah dari tekanan air hujan
3.Pembuatan gondang gandung panjang 75 – 100 cm, lebar 30 – 40 cm dan
dalam 40 – 60 cm
4.Pembuatan gandang gandung secara berpindah dan diisi dengan BO, Pupuk
kandang, kompos, ranting dan daun serta gulma.
 
 
BAHAN TANAM
Kondisi lingkungan Komposisi klon
Tinggi tempat >400 m dpl, BP 42, BP 234,BP 358, SA 237
CH basah
Kondisi lingkungan Komposisi klon
Tinggi tempat >400 m dpl, CH BP 42, BP 234,BP 358, SA 237
Tinggi tempat >400 m dpl,
basah BP 42, BP 234, BP 358, BP 409
CH kering Tinggi tempat >400 m dpl, CH
kering
BP 42, BP 234, BP 358, BP 409
Bahan Tanam
Tinggi tempat <400 m dpl, CH BP 42, BP 234, BP 409
basah
Tinggi tempat <400 m dpl, CH BP 42, BP 234, BP 288, BP 409
Tinggi tempat <400 m dpl,
kering
BP 42, BP 234, BP 409
CH basah

Tinggi tempat <400 m dpl, BP 42, BP 234, BP 288, BP 409


CH kering
PERSIAPAN LAHAN

1. Pembersihan lahan dari gulma dan perdu


2. Penanaman tanaman naungan (sementara dan tetap)
Naungan sementara : Moghania machrophylla (untuk dataran
rendah < 600 m dpl) dan untuk Naungan tetap : Lamtoro L 2 (15 m X
12,5 m ) atau lamtoro PG 79
3. Pengajiran dan pembuatan lubang tanam
Pengajiran dengan jarak tanam 2,75 m X 2,75 m atau 2,5 m x 2.5 m;
ukuran lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Tanah lapisan atas dan
bawah dipisahkan, lubang dibiarkan terbuka hingga 3 bulan dan ditutup
1 bulan menjelang penanaman dan diberi pupuk kandang/kompos 10 –
15 kg/lubang, yang dicampurkan pada tanah lapisan atas.
PEMBIBITAN
1. Persiapan/pemilihan benih
Benih diambil dari tanaman pada waktu panen besar
(Juli/Agustus) yang sudah masak dan baik, pengelupasan daging buah
dengan diiles dengan kaki. Esok paginya lendir digosok-gosok dengan
abu dapur hingga bersih, kmd dicuci dengan air dan dikeringanginkan
(tidak di bawah sinar matahari) selama 2 – 3 hari, benih masih punya
kulit tanduk (yg sudah hilang kulit tanduknya tidak digunakan).
Jika benih ini tidak segera dikecambahkan, perlu diperlakukan
sebagai berikut : tiap 3 kg benih dicampur dengan 1 kg arang bubuk
yang dibasahi dengan air 150 cc.Kmd dimasukkan dalam karung dan
ditaruh di atas rak-rak yang dibawahnya ada ember yang diisi air,
sehingga kelembaban udara +- 90 % dengan suhu 25 – 26 derajat C.
Kebutuhan benih : 1 Kg benih BP 42 terdapat 3.000 biji, dqlam
1 ha pertanaman dengan jarak tanam 2,75 cm x 2,75 cm ada
1.322 pohon. Jika mau menanam benih perlu menyediakan
sbb : akibat seleksi benih = 10 %, Tdk tumbuh/hilang = 10 %,
seleksi bibit = 20 % dan untuk persediaan sulam = 10 %,
sehingga total 50 %, sehingga persediaan benihnya kira-kira
150 %. Setelah dihitung sbb. : 150 5 x 1.322 dibagi 3000
dikalikan 1 kg = 2/3 kg atau 1 kg.
Penanaman benih : benih ditanam dengan jarak tanam 2,5 cm
x 5 cm, bagian benih yg rata diletakkan di bawah dan masuk
dalam tanah setengahnya, kemudian ditaburi pasir hingga
terbenam dan selanjutnya ditaburi potongan jerami, tujuannya
untuk menghindari percikan pasir akibat air siraman.
Pembuatan stek tanaman kopi dilakukan pada awal musim hujan,Oktober – Desember
pengakaran di bedengan stek, Januari – Oktober pemeliharaan di pembibitan, Nopember –
Desember penanaman di lapangan. Stek diambilkan dari cabang orthotrop (cabang yang
penampang lintangnya persegi, dengan satu buku dengan sepasang daun dengan panjang 7 –
10 cm, daunnya dikupir hingga 4 cm (diukur dari tengah-tengah cabang hingga tengan lembaran
daun) dan bagian bawah ruas dipotong miring. Bagian bawah ruas yang diruncingkan dioles
dengan Rootone (1 g ditambah air 2 – 3 tetes). Ditanam dengan jarak tanam 5 cm x 10 cm.

Pemeliharaan dengan mengatur suhu 23 – 25⁰ C, kelembaban 85 – 90 %. 2 – 3 bulan setelah


disemaikan stek sudah berakar dan siap dipindah ke pembibitan. Sesudah 3 bulan dipupuk
dengan 0,5 g per bibit tiap 2 bulannya. Setelah stek berumur 8 – 12 bulan di pembibitan dapat
dipindahtanamkan.
Setelah ditanam selama 5 - 6 minggu akan terbentuk
kecambah, keadaan ini disebut dengan stadium serdadu,
hipokotil telah tegak lurus, panjangnya +- 8 cm, cotiledon
(daun lembaga) masih terbungkus dalam sisa-sisa
endosperm dan endocarp (kulit tanduk) yang sudah retak. 4
– 6 minggu kemudian, cotiledon membuka dan stadium ini
disebut Stadium kepelan.
Penanaman kepelan dilakukan 9 – 12 minggu kemudian,
penanaman dalam kantong plastik. Jika ada akar tunggang
yang bengkok dipotong di atas bengkokan, agar
pertumbuhan kepelan di pembibitan tidak terhambat.
Pemupukan dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan pupuk
urea 0,5 g/bibit.
PENYAMBUNGAN :
1.Batang bawah diambil dari semaian yang telah berumur 8 – 10 bulan
(diameter batang kira-kira 0,8 cm/sebesar potlot)
2.Batang atas dari cabang orthotrop/wiwilan/trunas air, diambil dari
kebun entres, dengan umur berkisar 3 bulan. Diambil ruas no. 2 – 4
dihitung dari pucuk. Penyambungan dilakukan pada saat batang bawah
dalam pertumbuhan aktif, yaitu cukup air dan cahaya. Pemotongan
dilakukan pada pagi hari. Penyambungan dilakukan pada saat turgor
sel tinggi, yaitu pada pagi hari.
3.Penyambungan dengan cara menyelipkan potongan batang atas yang
telah dipotong diagonal dan batang bawahnya dibelah. Kemudian diikat
menggunakan tali, dengan susunan seperti genteng. Batang atas
dengan panjang +- 10 cm, daunnya dikupir 1,5 cm (diukur dari tengah
cabang ke daun).
PENANAMAN BIBIT

1.Sebelum bibit tanaman kopi ditanam, dilakukan


persiapan lahan. Pada persiapan lahan ini yang perlu
dilakukan, yaitu : a) penanaman tanaman untuk naungan
(Moghania sp. sebagai naungan sementaradan
Lamtoro/Leucaena sp sebagai tanaman naungan tetap, b)
pembuatan lubang tanam, dan c) pembersiahan lahan.
2.Bibit tanaman kopi ditanam pada bulan
November/Desember (awal musim hujan). Untuk
mendapatkan hasil yang sama dengan induknya, bibit yang
digunakan adalah bibit sambungan. Batang bawah
(seedling) umur 5 – 6 bulan disambung dengan klon
anjuran, setelah umur 13 - 14 bulan bibit sambungan siap
dipindahtanamkan.
3. Ditanam secara poliklonal, secara selang seling
(setiap baris 1 klon)
4. Penutupan lubang dengan bentuk cembung
dengan permukaan tanah
5. Lubang tanaman yang sudah ditutup, sebelum
ditanami bibit digali lagi secukupnya, kemudian
bibit dimasukkan ke lubang, letak leher akar
sama tingginya dengan permukaan tanah dan
sebaiknya dipinggiran bibit di beri mulsa.
Pemeliharaan Tanaman
1. Pemeliharaan jalan, saluran dan teras
2. Penyiangan
3. Pemupukan anorganik dilakukan 2 x setahun,
yaitu awal musim penghujan (Oktober –
November) dan akhir musim hujan (Maret -
April). Pada tanah marginal/yang kurang subur
ditambah dengan pupuk organik yang berupa
pupuk kandang/kompos 15 kg/pohon.
4. Pemangkasan
5. Pengendalian hama penyakit
 
PEMANGKASAN
Pekerjaan pemangkasan akan lebih banyak berhubungan dengan
cabang, oleh karena itu perlu mengenal beberapa cabang :
1. Berdasarkan asal mata tunasnya :
a. Cabang primer, yaitu cabang yg keluar dari mata tunas legitim
yang berada di batang
b. Cabang sekunder, yaitu cabang yg keluar dari mata tunas legitim
cabang.
c. Cabang reproduksi, yaitu cabang yg keluar dari mata tunas serial.
Setiap buku ada 2 sd. 5 pasang
2. Berdasarkan ujudnya:
a. Cabang kipas,yaitu cabang primer atau reproduksi yg telah
mengeluarkan cabang-cabang primer
b. Cabang pecut, yaitu cabang primer atau reproduksi yg tidak
mengeluarkan cabang sekunder.
3. Berdasarkan arah tumbuhnya :
a. Cabang normal, yaitu cabang yg arah pertumbuhannya menjadi
batang
b. Cabang balik, yaitu cabang yg arahnya pertumbuhannya menuju
batang, atau disebut cabang adventif termasuk cabang cacing.
4. Berdasarkan kemampuan berbuahnya :
a. Cabang subur, yaitu cabang yg mampu berproduksi
b. Cabang berek, yaitu cabang yg habis kemampuannya berproduksi.

Macam mata tunas, pada buku terdapat macam tunas yg terletak pada
tiap buku di atas pangkal tangkai daun, kecuali buku ke 2 sd. 5 dari
bawah.
1. Terletak beberapa mm di atas ketiak tangkai daun disebut mata
tunas legitim, sebanyak hanya sepasang, kemudian akan tumbuh
menjadi cabang primer
2. Terletak tepat pada ketiak-ketiak daun, disebut mata tunas serial
atau reproduksi. Disebut mata tunas serial karena berpasangan lebih
dari satu atau terdiri dari beberapa seri, yauti 2 – 5 pasang.
Panen
Panen hanya dilakukan pada buah kopi yang sudah berwarna
merah.
· Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun.
 Petik buah yang betul masak dengan warna merah, tua agar
menghasilkan kopi yang berkualitas.

 Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati supaya tidak


ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
1. Petik longsong, yaitu petik buah kopi yang terserang
bubuk buah dan biasanya akan berwarna merah lebih
dahulu, setelah dipetik segera direbus sampai mendidih
kemudian dijemur
2. Petik onclong, yaitu petik buah kopi merah yang masak
awal (1 – 1,5 %)Petik borongan, yaitupetik buah kopi yang
banyak /panen raya, rotasi petikan berkisar 14 hari sekali

3. Petik racut, yaitu petik semua buah kopi merah,


hijau, hitam (tidak meninggalkan buah di
kebun)
4. Petik lelesan, yaitu mengambil semua buah yang
masih tertinggal di kebun (bawah pohon) yang
bertujuan untuk menghilangkan sumber infeksi bubuk
buah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai