1. Pengolahan Tanah
1. Pembibitan
2. Lokasi Pembibitan
1. Penanaman
Untuk mencegah serangan hama pada bibit yang baru ditanam, sebagian
disekitar lubang tanam ditaburi furadan 3 G dengan dosis 2 gr setiap
tanaman. Waktu tanam sebaiknya sore hari, pukul 17.00- 19.30, untuk
menghindari bibit terkena terik sinar matahari yang dapat menyebabkan
kelayuan. Penanaman diusahakan agar bibit tidak terlipat dan batang tidak
patah. Pada tanah tersebut diberi lubang dengan jari telunjuk sedalam 4
cm sebagai lubang tanam yang diberi pupuk kandang/pupuk organik. Hal
ini agar pangkal batang dan akar melekat baik dengan tanah, selanjutnya
siram sedikit air.
Sistem tanam yang digunakan berkaitan dengan ketersediaan air dan suhu
udara. Bila tersedia air irigasi atau banyak hujan/hari hujan tinggi, maka
sistem tanam yang diterapkan adalah single row (satu baris) dalam satu
guludan dengan jarak tanam (JT) 90 cm x 60 cm, sedangkan bila suhu
udara kering dan air irigasi terbatas maka system tanam yang baik adalah
double row (dua baris) dalam satu guludan.
Jarak tanam lebar menghasilkan daun tebal, luas dan nikotin tinggi
sedangkan jika Jarak Tanam rapat/sempit, maka akan menghasilkan daun
tembakau tipis, sempit/kecil dan kandungan nikotin rendah.
1. Waktu Tanam
2. Jarak Tanam
1. Pemeliharaan
1. Pemupukan
1. Tanah Ringan
Kebutuhan Unsur N : 60-70 kg N/ha, yang dibeikan 2 kali seperti tanah
berat. Bila terjadi hujan yang cukup tinggi setelah pemupukan
Waktu Pemupukan :
Pemupukan I : pada umur tanaman 7-10 hari setelah tanam dengan cara
tugal kurang lebih 5 cm disisi tanaman, kemudian ditutup dengan tanah.
Dosis sesuai anjuran. Setelah pemupukan dilanjutkan dengan
pendangiran/pembumbunan I (saat tanaman umur 7-10 hari).
Pemupukan II : Pada umur 21 – 25 hari setelah tanam dengan cara tugal
10-15 cm disisi tanaman (sejajar dengan bagian terluar daun tembakau).
Kemudian dilanjutkan dengan pendangiran/pembumbunan II, daun pasir
dan koseran dibuang dan timbun tanah.
Penting diingat :
Pemupukan dengan Dosis N tinggi akan menghasilkan daun tebal, lebar,
total hasilberat dan nikotin tinggi
2. Pengairan
Periode umur tanaman 5-9 minggu (mulai setinggi lutut sampai berbunga)
maka akan terjadi pertumbuhan tajuk yang cepat. Pada periode ini
tanaman tembakau memerlukan air yang cukup banyak guna
mempertahankan kelembaban tanah yang cukup. Apabila tidak ada tanda-
tanda tanaman layu sebelum jam 11.00, menandakan air tanah masih
cukup sehingga tidak perlu diairi. Tapi jika kadar air sekitar akar turun
sampai 20% maka perlu dilakukan pengairan sampai kapasitas lapang.
Bila umur tanaman 9-12 minggu atau memasuki periode panen atau
pemasakan daun tembakau terjadi kekeringan maka masih perlu dilakukan
pengairan.
Pada saat buka tanah dan atau saat tanam bibit tembakau umur 1-5 hari
setelah tanam terjadi cuaca kering, maka harus dilakukan
penyiraman/dikocor dengan air sebanyak 2 ltr pertanaman, disiram pelan-
pelan sehingga tidak menimbuni tanaman.
Saat umur tanaman 20 hari setelah tanam terjadi cuaca kering dilakukan
penyiraman atau pengairan sampai tanah basah, tapi tidak tergenang.
Tinggi leb pada tanah ½ guludan bagi tanah berat, dan tanah ringan 2/3
guludan.
Apabila umur tanaman 35 hari setelah tanam terjadi kekeringan atau cuaca
sangat kering, guludan diairi sampai tanah menjadi basah tetapi tidak
tergenang. Tinggi air leb (pengairan) pada tanah berat 1/3 guludan dan
ditanah ringan 2/3 guludan.
Lokasi pertanaman tembakau tidak ada pengairan dan kuran hujan maka
harus disiram air setiap hari tiap tanaman hingga umur 2 bulan
Dangir kedua pada umur 35 hari setelah tanam dengan cangkul, tanah
dikecrik dangkal, kemudia gulma dicabut dan dibuang. Selanjutnya tanah
dari selokan dicangkul, dihancurkan dan dibumbunkan ke barisan
tanaman.
Hama
Pengendalian pestisida nabati : daun sirih hutan, tanpa lorong, akar tuba,
daun tembakau, daun papaya, dan sebagainya.
3. Kutu daun (aphis, sp) dan (Phyzus persicae), cara merusak daun
dengan cara mengisap cairan daun tanaman tembakau dan
mengeluarkan embun madu, baik dipembibitan maupun di
pertanaman. Gejalanya daun tumbuh saling melengket (embun
madu) dan ada cendawan warnah hitam pada daun. Pengendalian
pestisida dapat dikombinasi dengan Demolis 18 EC dan Penalty 50
SC, petunjuk penggunaan dosis sama setela keduanya di emulsikan
lalu dicampur secara homogeny/merata sebelum diaplikasikan.
Penyakit
Panen