Disusun Oleh :
20031108005
FAKULTAS PERTANIAN
MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan atas kebaikan-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang berjudul 'Analisis
Usaha Tani Tanaman Kacang Merah'. Tidak lupa, saya mengucapkan terima kasih
kepada Mner Tommy Sondakh yang telah membimbing dan membantu saya
dalam proses penyusunan karya ilmiah ini.
Karya ini akan menjelaskan tentang Analisis Usaha Tani Tanaman Mentimun.
Bagaimana cara budidaya tanaman mentimun dan analisis kelayakan usaha tani.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis
yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik
dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan
kualitas tulisan ke depannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.I. Persiapan Lahan................................................................................................................6
2.II. Penanaman........................................................................................................................7
2.III. Pemeliharaan.................................................................................................................8
2.5 Panen.................................................................................................................................9
2.6 Pasca Panen.......................................................................................................................9
ANALISIS USAHA TANI TANAMAN KACANG MERAH.....................................................10
3.1 Modal..............................................................................................................................10
3.2 Biaya- biaya....................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan dan saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L)
Pada umumnya kacang merah merupakan jenis sayuran kacang yang berbuah dan
sangat kaya dengan kandungan protein. Tanaman ini dipercayai berasal dari Amerika
Tengah dan Amerika Selatan.
kacang merah adalah satu dari sekian banyak sayuran yang digemari karena rasanya
yang enak dan gurih. Kacang yang satu ini kaya akan vitamin A, vitamin B, dan vitamin
C, terutama pada bagian bijinya. Kacang merah merupakan jenis sayuran polong
semusim yang tumbuh tegak.
Daun kacang merah agak kasar dan tipe polongnya lebih pipih dari pada kacang
panjang. Dengan aroma polong yang agak langu, ukuran polongnya pendek sekitar 12
cm, ada yang lurus atau bengkok dengan warna beraneka macam, bentuknya ada yang
pipih dan ada yang gilig. Kacang merah termasuk tanaman pangan yang sudah lama
dibudidayakan di Indonesia. Budidaya kacang merah relatif mudah dengan resiko
kegagalan yang kecil.
PEMBAHASAN
2.I.Persiapan Lahan
Kegiatan persiapan lahan adalah kegiatan mempersiapkan lahan yang sesuai
untuk pertumbuhan tanaman, meliputi kegiatan pengolahan lahan, pemupukan dasar
dan pemasangan mulsa plastik.
a) Pembersihan Lahan
Rumput-rumput yang berada disekitar persemaian dibersihkan untuk
menghindari kemungkinan menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman.
Selain itu, pembersihan lahan dari tunggul tanaman (bila lahan bukaan baru) dan
sampah non-organik (batu, plastik, kaleng, dll).
b) Pengolahan Tanah
Pengolahan lahan merupakan suatu proses mengubah sifat tanah dengan
mempergunakan alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh lahan
pertanian yang sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki manusia dan sesuai
untuk pertumbuhan tanaman. Penggemburan lahan dilakukan dengan cara
mencangkul sampai kedalaman 30–40 cm, kemudian lahan dibiarkan terkena
sinar matahari selama + 2 (dua) minggu untuk mendapatkan aerasi tanah yang
baik dan perbaikan pH tanah mencapai 6,5 – 7,0 (disesuaikan dengan kondisi
lahan).
c) Pembuatan Bedengan
Bedengan-bedengan tanam setinggi 30 – 40 cm, dengan panjang dan lebar
menyesuaikan ukuran kebun, sebaiknya dikelilingi oleh saluran drainase untuk
mengalirkan kelebihan air – Genangan air pada saluran drainase, jika tersedia,
dapat digunakan untuk menyiram tanaman, terutama pada musim kemarau.
Setelah itu, lahan sudah siap untuk ditanami.
2.II. Penanaman
a) Persemaian
b) Penanaman
Penanaman kacang merah dilakukan langsung di atas bedengan tanam
(tanpa kuming), dengan menggunakan tugal sedalam 3 – 5 cm, dan ditanam 2 – 3
biji per lubang, serta kemudian diperjarang menjadi 2 tanaman per rumpun pada
umur sekitar 8 hari setelah tanam. Setelah bibit ditanam, lubang tanam pelu
ditutup dengan tanah agar tidak terekspos sinar matahari langsung maupun
dimakan ayam atau binatang lainnya. Jarak tanam adalah 40 cm antara barisan
dan 10 – 15 cm di dalam barisan.
2.III. Pemeliharaan
2.1 Penyiraman
Terutama pada musim kemarau, penyiraman pada tanaman kacang merah
mungkin perlu dilakukan. Sebaiknya tanaman mendapat perhatian lebih pada
musim ini, apabila kondisi tanah terlalu kering, penyiraman dapat dilakukan 2
kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, kemudian setiap 2 hari. Perhatikan agar
penyiraman tidak menjadikan tanah di sekitar perakaran menjadi tergenang untuk
mencegah pembusukan tanaman. Adapun priode kritis tanaman terhadap air
adalah periode pertumbuhan awal, awal berbunga, pembentukan dan pengisian
polong, dan pematangan polong.
2.2 Penyiangan
Tanaman kacang merah tidak toleran terhadap persaingan dengan gulma. Oleh
karena itu, penyiangan perlu mendapat perhatian. Frekuensi penyiangan
disesuaikan dengan populasi gulma di lapangan, namun paling tidak dapat
dilakukan 2 kali sepanjang pertumbuhan tanaman, yaitu pada umur 15 dan 25 hari
setelah tanam. Bekas gulma sebaiknya tidak dibuang, namun dikeringkan untuk
kemudian digunakan sebagai pupuk hijauan.
2.3 Pemupukan
Tanaman kacang merah memiliki bintil akar yang dapat menambat
nitrogen dari udara. Meskipun demikian, upaya penambahan unsur hara melalui
pemupukan masih tetap diperlukan. Karena pupuk kimia, seperti Urea, SP-36,
dan KCl, atau NPK tidak tersedia di Lembah Baliem, Papua berkenaan dengan
kebijakan pemerintah daerah setempat, maka pupuk kandang matang dari kotoran
babi, ayam, atau kelinci, dan pupuk hijauan dari bekas gulma yang sudah
dikeringkan dapat digunakan sebagai alternatip penyedia unsur hara tambahan.
Dosis yang dianjurkan adalah sekitar 1 – 2 kg per rumpun tanaman, yang
diberikan minimal 3 kali selama pertumbuhan tanaman, yaitu pada saat tanam,
setelah tanaman berumur 20 hari, dan menjelang tanaman berbunga. Sebagai
informasi, jika pupuk kimia tersedia, seperti misalnya di Pegunungan Arfak,
Papua Barat, maka secara umum dosis anjuran adalah 75 kg Urea, 100 kg SP-36,
dan 100 kg KCl per ha, yang diberikan seluruhnya pada saat tanam, 30% pada
saat tanaman berumur 20 hari, dan 70% menjelang tanaman berbunga. Namun
demikian, sebaiknya dosis pupuk disesuaikan dengan status kesuburan tanah
apabila analisis kesuburan tanah dapat dilakukan.
2.4 Pengendalian OPT
Hama yang biasanya dapat mengganggu pertumbuhan kacang merah
adalah binatang kumbang daun atau Henosa Pilachna Signatipennis dan
penggerek daun atau Etiella Zinckenella. Insektisida organik atau bahan kimia
dapat digunakan untuk mengatasi tanaman kacang merah yang terserang hama ini.
Insektisida dapat digunakan setiap 4 hari sekali. Pestisida organik bisa bentuk
bawang putih, jahe, cabai rawit, pahit dan jeruk.
2.5 Panen
Polong kacang merah matang tidak serempak. Oleh karena itu, pemanenan
dilakukan antara 2 – 3 kali, atau bahkan lebih sesuai kondisi kematangan polong.
Secara umum, proses pemanenan dapat mulai dilakukan setelah tanaman berumur 60
hari. Adapun ciri-ciri yang bisa digunakan untuk menentukan masa panen adalah
warna polong lebih suram, permukaan kulit kasar, dan biji polong belum terlihat
menonjol serta akan memperdengarkan suara letupan saat polong dipatahkan. Bila
ciri-ciri tersebut sudah dijumpai, maka kacang merah siap untuk dipanen. Pemanenan
sebaiknya tidak menggunakan alat potong, karena bisa melukai biji polong sehingga
menjadi pintu masuk bakteri untuk merusak daging biji. Cara terbaik adalah secara
manual dengan tangan, yaitu petik secara perlahan dan berhati-hati pada pangkal biji
polong.
Komoditi : kacang
Populasi : 3.000
Luas Lahan : 1 Ha
Mortalitas : 10%
3.1 Modal
a. Sewa lahan : Rp. 0
b. Peralatan
No. Jenis alat Volume Harga JUE Nilai baru Nilai Penyusutan
satuan (Rp) sisa (Rp)
(Rp) (Rp)
1 Pompa 1 1,150,000 3 1,150,000 383,000 255.000
air
2 Mesin 2 600,000 3 1,200,000 400,000 266.000
hand
sprayer
3 Gembor 4 50,000 2 200,000 100,000 50.000
4 Sabit 2 80,000 2,5 160,000 64,000 34.400
5 Gunting 2 40,000 2 80,000 40,000 20.000
6 Cangkul 4 120,000 3 480,000 160,000 106.000
7 Gerobak 2 450.000 2,5 900,000 360,000 216.000
dorong
Jumlah 947.400
keterangan :
jumlah penyusutan + jumlah tenaga kerja
c. Total Input
- Rp. 18.947.400 + Rp. 62.270.000 = 81.217.400
d. Output
Populasi : 3000
Harga jual : 28.500
Penjualan hasil : 3000 kg X 28.500 = 85.000.000
e. Laba Usaha
Total output – total input
- Rp. 85.500.000 – Rp. 81.217.400 = 4.282.600
f. R/C Ratio
total output Rp85.500 .000 .
= = 1,052
total input Rp . 81.217 .400
Ratio dari usaha tanaman kacang merah yaitu 1,052 artinya setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk biaya usaha tani akan menghasilkan penerimaan Rp. 1,052
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan dan saran
Budidaya kacang merah menguntungkan bagi petani. Meskipn hasil analisis di atas
menguntungkan lakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan usaha tani, karena nilai
harga barang bisa sewaktu-waktu berubah.
DAFTAR PUSTAKA
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73829/Menanam-Kacang-Merah-Dan-
Perawatannya/#:~:text=Lahan%20Tanam&text=Selain%20alasan%20iklim%2C
%20curah%20hujan,suhu%2020%2D25%20derajat%20celcius.
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-kacang-merah-dan-analisa-
usahanya.htm