TANAMAN SAYURAN
Lahan untuk
pertanaman bayam perlu
diolah lebih dahulu dengan
dicangkul sedalam 20–30
cm supaya gembur.
2. TANAMAN SAWI
Lahan yang belum diberi pupuk dasar merupakan suatu lahan yang sudah
dibentuk menjadi bedengan namun permukaan bedengan 52 tersebut belum
ditaburi pupuk dasar yang akan dicampurkan secara merata dengan tanah
permukaaan bedengan.
Lahan yang sudah diberi pupuk dasar merupakan suatu lahan yang sudah
dibentuk menjadi bedengan dan permukaan bedengan tersebut sudah ditaburi
pupuk dasar yang telah dicampurkan secara merata dengan tanah permukaaan
bedengan. Seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih
dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha.
b. Tanaman yang belum dipupuk dan tanaman yang
sudah dipupuk:
Anda dapat mengamati tanaman yang belum dipupuk dan
tanamanyang sudah dipupuk susulan dengan menanyakan
keadaan tersebut
kepada petani sayuran atau dengan cara studi literatur dari
berbagaisumber, atau Anda dapat membuat suatu percobaan
tentang haltersebut dengan bimbingan guru sehingga Anda
diharapkan dapatmembedakan ciri-ciri tanaman sayuran yang
belum dipupuk dan yangsudah dipupuk tersebut.
c. Sampel untuk analisa tanah dan daun
Anda perlu mengambil sampel tanah untuk Anda bawa ke
laboratorium
tanah kemudian Anda minta bagian laboratorium tanah
untuk
menganalisis tanah tersebut.
d.Jenis unsur hara dan jenis pupuk
Pupuk kimia yang dapat dipergunakan untuk penanaman
sayuran
adalah:
1.Pupuk yang mengandung N : Merupakan unsur utama
pendorongpertumbuhan tanaman. Didalam tubuh tanaman N
dibutuhkan untukpertumbuhan vegetatif yaitu memperbanyak
pertumbuhan akar,batang dan daun. Kekurangan unsur N
menyebabkan ukuran selmenjadi pendek, kecil, dinding sel
bertambah, pertumbuhantanaman terhambat dan terjadi klorosis
(daun pucat akibatkekurangan zat hijau daun).
Contohnya adalah; Urea, ZA
2.Pupuk yang mengandung Phospor (P) : Merupakan bahan baku
dan
pembentukan karbohidrat ataupun cadangan makanan bagi
tanaman. Unsur P sangat dibutuhkan bagi tanaman yang mau
berbunga atau tanaman nuda yang sedang giat melakukan
pertumbuhan. Kekurangan unsur P menyebabkan
pertumbuhantanaman menjadi lambat, warna daun menjadi pucat,
kadang kalapembentukan buah lambat. Jenis tanah sangat
menetukan kriteriaini. Pada tanh masam semua bentiuk P dapat
dipakai, sedang padatanah yang berkapur hanya bentuk-bentuk
yang mencair yang dapatdipakai.
Contohnya adalah; TSP, SP 36
Pupuk yang mengandung Kalium : Yang bertugas
mempelancarmetabolisme tubuh, memperbesar daya serat
makanan danmemperkuat jarngan tanaman sehingga bunga
tidak gampang
rontok. Kelebihan unsur K mengakibatkan terhambatnya
prosesfotosintesis dan respirasi (pernapasan), daun
menguning, bercak –bercak pada helai daun, pertumbuhan
terhambat. Kekurangan unsurK menyebabkan hasil menurun.
Bila tanaman tidak tahan terhadapchloor maka pakailah
kalium sulfat. Sedang pada tanaman tahanchloor,
menggunakan pupuk yang mengandung Cl akan
menjadiekonomis.
Sistematika Penulisan Laporan Prakerin
1. Kertas yang digunakan A4, 70 gram, margin=Top 4 cm, Left :4 cm,
Right :3 cm, sedangkan jenis huruf : Times new roman, ukuran
font:12, spasi:1,5. cover menggunakan map snelhecter plastik sesuai
warna jurusan masing-masing.
2. Tata tulis daftar isi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang praktik kerja industri
1.2 ruang lingkup praktik kerja industri
1.3 waktu pelaksanaan praktik kerja industri
1.4 tujuan praktik kerja industri
1.5 manfaat praktik kerja industri
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat industri/instansi
2.2 Visi dan misi industri/instansi
2.3 struktur organisasi industri/instansi
2.4 job deskripsi bagian industri/instansi
BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI
3.1 alat dan bahan kerja
3.2 pelaksanaan praktik kerja industri(pekerjaan yang
dilakukan/proses kerja)
3.3 hasil pekerjaan yang dilakukan di tempat prakerin
3.4 .........dst
BAB IV PENUTUP
4.1 Simplan (dari kegiatan prakerin yang telah ditempuh)
4.2 saran (untuk kegiatan prakerind selanjutnya)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Gambar dokumentasi kegiatan prakerin di DUDI
b. Jurnal, daftar hadir
c. Dokumen-dokumen yang digunakan selama kegiatan di
industri
d. Dan lain-lain yang mendukung
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PT. ....
Disusun oleh :
Nama :
NIS/NISN :
Kelas :
Komp. Keahlian :
2. Keterjangkauan Pangan
Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan
bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi.
Cara terbaik yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini ialah dengan
memperluas strategi pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan yang
memberikan manfaat bagi kaum miskin. Kebijakan ini dapat didukung
melalui program bantuan langsung kepada masyarakat miskin.
3. Membentuk komisi independen yang bertugas memantau stok aman
kebutuhan beras nasional.
4. Meningkatkan efektivitas dewan ketahanan pangan Di tingkat
kabupaten/kota
Peraturan Pemerintah tahun 2000 mengenai ketahanan pangan
memberikan suatu kerangka dimana pemerintah daerah dapat
berkontribusi dalam mencapai tujuan ketahanan pangan nasional. PP ini
mengatur bahwa pemerintah sub-nasional turut bertanggung jawab
terhadap ketahanan pangan dalam wilayah merekamasing-masing.
5. Kualitas Makanan dan Nutrisi
Sebagai bagian dari kebijakan untuk menjamin ketersediaan pangan yang
mencukupi bagi penduduk, ialah kualitas pangan itu sendiri. Artinya
penduduk dapat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi mikro (gizi dan vitamin)
yang mencukupi untuk dapat hidup sehat. Konsumsi pangan pada setiap
kelompok pengeluaran rumah tangga telah meningkat pada jenis-jenis
pangan yang berkualitas lebih baik.
E. Sumber Pangan Alternatif, Potensial dan Teknologi Pengembangan.
Kebutuhan manusia akan pangan terus-menerus meningkat dalam jumlah
dan macamnya, sehingga tersedianya sumber daya genetik tanaman untuk
pangan dan pertanian menjadi sangat penting. Kepentingan ini telah
mendorong petani dan pemulia tanaman untuk merakit varietas-varietas
baru tanaman dengan mutu yang lebih baik dan dengan nilai nyata yang
lebih tinggi. Di satu pihak, petani mengembangkan varietas secara
tradisional dengan jangka waktu penggunaan yang relatif lebih lama,
sehingga varietas yang dikembangkan selalu dilestarikan dan dirawat
secara turun temurun . Di pihak lain, pemulia tanaman pangan selalu
berusaha untuk merakit varietas-varietas baru yang lebih produktif, dalam
waktu yang relatif lebih singkat dengan menggunakan teknologi modern.