Anda di halaman 1dari 31

PENGOLAHAN TANAH

TANAMAN SAYURAN

Lahan yang akan diolah untuk tanaman sayuran daun


sebaiknya sebidang tanah yang gembur, banyak mengandung
humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya
adalah antara pH 6 sampai pH 7.
1. TANAMAN BAYAM

Lahan untuk
pertanaman bayam perlu
diolah lebih dahulu dengan
dicangkul sedalam 20–30
cm supaya gembur.
2. TANAMAN SAWI

Pengolahan tanah lahan Sawi dilakukan 3-4 minggu sebelum


tanam. Tanah dicangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari gulma
dan tanahnya diratakan. Bila pH rendah, digunakan kapur
Dolomit sebanyak 1-1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu
sebelum tanam dengan cara disebar di permukaan tanah dan
diaduk rata.
3. TANAMAN DAUN BAWANG

Lahan untuk penanaman bawang daun dicangkul dengan


kedalamam 30-40 cm kemudian ditambahkan pupuk kandang. Hal ini
dilakukan karena bawang daun menghendaki tanah yang gembur
untuk pertumbuhannya. Kemudian siapkan bedengan dengan lebar 1-
1,2 m dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Parit antar
bedengan dibuat dengan kedalaman 30 cm dan lebar 30 cm.
Pembuatan parit sangat diperlukan agar drainase lancar karena
bawang daun tidak menyukai adanya genangan air.
5. TANAMAN KUBIS

Untuk penanaman kubis dipilih lahan yang bukan bekas tanaman


“kubis–kubisan”. Sisa–sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur,
kemudian tanah dicangkul sampai gembur. Dibuat lubang-lubang
tanaman dengan jarak tanam 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam
barisan) atau 60 cm x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan
pengapuran menggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha
dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaan dengan
pengolahan tanah.
SISTEM PENGOLAHAN
LAHAN

Sistem petakan Sistem larikan


(bedengan) (pagar)
PERALATAN PENGOLAHAN TANAH

Jenis peralatan untuk pengolahan tanah

1. Alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage


equipment), yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengolahan tanah pertama. Peralatan pengolahan tanah ini
biasanya berupa bajak (plow), dengan segala jenisnya.

2. Alat dan mesin pengolahan tanah kedua (secondary tillage


equipment), yang digunakan untuk melakukan pengolahan
tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya
berupa garu (harrow) dengan segala jenisnya.
Alat dan mesin pengolahan tanah
pertama (Primary tillage equipment)
Pembuatan Bedengan Tanaman Sayuran

a. Lahan pertanian yang telah


diolah,amatilah gambar di bawah ini!
b. Petakan bedengan dan saluran draenase

Tujuan utama pembuatan saluran drainase adalah untuk


mencegah genangan dengan mengalirkan air aliran
permukaan, sehingga kekuatan air mengalir tidak merusak
tanah, tanaman, dan/atau
bangunan konservasi lainnya. Di areal rawan longsor,
pembuatan saluran drainase ditujukan untuk mengurangi laju
infiltrasi dan perkolasi, sehingga tanah tidak terlalu jenuh air,
sebagai faktor utama pemicu terjadinya longsor.

Bentuk saluran drainase, khususnya di lahan usahatani


dapat dibedakan menjadi:
(1) saluran pengelak
(2) saluran teras dan
(3) saluran pembuangan air.
Petakan bedengan
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan
ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar
bedeng 30 cm.

Pengertian Bedengan dan Saluran Draenase


Kata bedengan berasal dari bahasa Inggris “bed” yang berarti
tempat tidur, dalam hal ini tentu saja tempat tidur tanaman,
sehingga dapat diartikan bedengan adalah sebagai tempat
tumbuhnya tanaman.

Kata draenase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang


berarti pembuangan air sehingga saluran draenase dapat
diartikan sebagai saluran pembuanagn air, dalam hal ini
saluran pembuanagan air diantara bedengan untuk
kemudian ke tempat yang lebih rendah.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan
bedengan
Pembuatan bedengan dipengaruhi oleh:
jenis tanaman yang akan diusahakan: kemiringan lahan,
kondisi iklim setempat terutama curah hujannya.
4. Pemberian Pupuk (Dasar dan Susulan) Tanaman Sayuran.
a. Mengamati lahan yang belum diberi pupuk dasar dan lahan yang
sudah diberi pupuk dasar.

Lahan yang belum diberi pupuk dasar merupakan suatu lahan yang sudah
dibentuk menjadi bedengan namun permukaan bedengan 52 tersebut belum
ditaburi pupuk dasar yang akan dicampurkan secara merata dengan tanah
permukaaan bedengan.
Lahan yang sudah diberi pupuk dasar merupakan suatu lahan yang sudah
dibentuk menjadi bedengan dan permukaan bedengan tersebut sudah ditaburi
pupuk dasar yang telah dicampurkan secara merata dengan tanah permukaaan
bedengan. Seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih
dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha.
b. Tanaman yang belum dipupuk dan tanaman yang
sudah dipupuk:
Anda dapat mengamati tanaman yang belum dipupuk dan
tanamanyang sudah dipupuk susulan dengan menanyakan
keadaan tersebut
kepada petani sayuran atau dengan cara studi literatur dari
berbagaisumber, atau Anda dapat membuat suatu percobaan
tentang haltersebut dengan bimbingan guru sehingga Anda
diharapkan dapatmembedakan ciri-ciri tanaman sayuran yang
belum dipupuk dan yangsudah dipupuk tersebut.
c. Sampel untuk analisa tanah dan daun
Anda perlu mengambil sampel tanah untuk Anda bawa ke
laboratorium
tanah kemudian Anda minta bagian laboratorium tanah
untuk
menganalisis tanah tersebut.
d.Jenis unsur hara dan jenis pupuk
Pupuk kimia yang dapat dipergunakan untuk penanaman
sayuran
adalah:
1.Pupuk yang mengandung N : Merupakan unsur utama
pendorongpertumbuhan tanaman. Didalam tubuh tanaman N
dibutuhkan untukpertumbuhan vegetatif yaitu memperbanyak
pertumbuhan akar,batang dan daun. Kekurangan unsur N
menyebabkan ukuran selmenjadi pendek, kecil, dinding sel
bertambah, pertumbuhantanaman terhambat dan terjadi klorosis
(daun pucat akibatkekurangan zat hijau daun).
Contohnya adalah; Urea, ZA
2.Pupuk yang mengandung Phospor (P) : Merupakan bahan baku
dan
pembentukan karbohidrat ataupun cadangan makanan bagi
tanaman. Unsur P sangat dibutuhkan bagi tanaman yang mau
berbunga atau tanaman nuda yang sedang giat melakukan
pertumbuhan. Kekurangan unsur P menyebabkan
pertumbuhantanaman menjadi lambat, warna daun menjadi pucat,
kadang kalapembentukan buah lambat. Jenis tanah sangat
menetukan kriteriaini. Pada tanh masam semua bentiuk P dapat
dipakai, sedang padatanah yang berkapur hanya bentuk-bentuk
yang mencair yang dapatdipakai.
Contohnya adalah; TSP, SP 36
Pupuk yang mengandung Kalium : Yang bertugas
mempelancarmetabolisme tubuh, memperbesar daya serat
makanan danmemperkuat jarngan tanaman sehingga bunga
tidak gampang
rontok. Kelebihan unsur K mengakibatkan terhambatnya
prosesfotosintesis dan respirasi (pernapasan), daun
menguning, bercak –bercak pada helai daun, pertumbuhan
terhambat. Kekurangan unsurK menyebabkan hasil menurun.
Bila tanaman tidak tahan terhadapchloor maka pakailah
kalium sulfat. Sedang pada tanaman tahanchloor,
menggunakan pupuk yang mengandung Cl akan
menjadiekonomis.
Sistematika Penulisan Laporan Prakerin
1. Kertas yang digunakan A4, 70 gram, margin=Top 4 cm, Left :4 cm,
Right :3 cm, sedangkan jenis huruf : Times new roman, ukuran
font:12, spasi:1,5. cover menggunakan map snelhecter plastik sesuai
warna jurusan masing-masing.
2. Tata tulis daftar isi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang praktik kerja industri
1.2 ruang lingkup praktik kerja industri
1.3 waktu pelaksanaan praktik kerja industri
1.4 tujuan praktik kerja industri
1.5 manfaat praktik kerja industri
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat industri/instansi
2.2 Visi dan misi industri/instansi
2.3 struktur organisasi industri/instansi
2.4 job deskripsi bagian industri/instansi
BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI
3.1 alat dan bahan kerja
3.2 pelaksanaan praktik kerja industri(pekerjaan yang
dilakukan/proses kerja)
3.3 hasil pekerjaan yang dilakukan di tempat prakerin
3.4 .........dst
BAB IV PENUTUP
4.1 Simplan (dari kegiatan prakerin yang telah ditempuh)
4.2 saran (untuk kegiatan prakerind selanjutnya)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Gambar dokumentasi kegiatan prakerin di DUDI
b. Jurnal, daftar hadir
c. Dokumen-dokumen yang digunakan selama kegiatan di
industri
d. Dan lain-lain yang mendukung
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PT. ....

Disusun oleh :
Nama :
NIS/NISN :
Kelas :
Komp. Keahlian :

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 DONDO
2020
SUMBER PANGAN ALTERNATIF
SUMBER PANGAN
Pengertian Sumber Pangan
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan
dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan
mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak,
dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari
makanan.
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan, terlebih dizaman yang
sedemikian modern teknologi pangan sudah sedemikian maju, ironis
sekali apabila melihat keadaan bangsa ini yang masih tertatih-tahih untuk
mencukupi kebutuhan pangannya sendiri.
Definisi pangan menurut Badan POM adalah sumber makanan yang secara
alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih
senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai
fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta
dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai
karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa
yang dapat diterima oleh masyarakat. Selain tidak memberikan
kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan
yang dianjurkan terhadap metabolisme.
Jadi dapat disimpulkan, sumber pangan berarti segala potensi makanan
yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat , sehat, layak dan memeliki
kandungan yang bermanfaat. Tanaman pangan adalah : segala jenis
tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein.
B. Keadaan Sumber Pangan di Indonesia dan Permasalahan-
Permasalahannya
Sebuah bangsa dapat dikatakan sejahtera apabila seluruh rakyatnya dapat
merasa berkecukupan. Baik pakan, sandang, maupun papan, pangan sebagai
kebutuhan primer, mau tidak mau harus menjadi kebutuhan utama yang
harus dipenuhi, karena pangan menyangkut kelangsungan hidup. Sebagai
salah satu negara berkembang yang memiliki peringkat jumlah penduduk
terbesar di dunia, pangan menjadi permasalahan yang sering dialami.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, karena itu
pemenuhan atas pangan menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan
pembangunan nasional. Perkembangan ini memerlukan telah dan respon
kebijakan yang lebih menjamin terhadap pengamanan aksesibilitas pangan
masyarakat. Globalisasi juga mendorong perubahan pola konsumsi pangan
masyarakat yang memerlukan perhatian akan dampaknya terhadap
kesehatan.
C. Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan
persoalannya.
1. Pemanfaatan SDA
Keanekaragaman hayati Indonesia sebagai sumber daya alam yang
merupakan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dijaga,
dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kewajiban tersebut
dilakukan dengan maksud agar keanekaragaman hayati tetap menjadi
sumber dan penunjang kehidupan rakyat Indonesia serta makhluk hidup
lainnya, baik di masa sekarang maupun di masa akan datang.
Pada tingkat dunia berbagai spesies baik yang sudah dibudidayakan
maupun yang dimanfaatkan secara langsung dari alam, hanya sejumlah
kecil saja yang menjadi komoditas pertanian, bahkan untuk memenuhi
kebutuhan pangan pokok hanya empat jenis saja yang menjadi andalan,
yaitu padi, gandum, kentang dan jagung.
Di Indonesia, sumber pangan pokok terbatas pada padi, jagung, ubi kayu,
ubi jalar dan sagu.
D. Upaya Kebijakan Pemerintah untuk Menjamin Ketahanan Pangan
1. Ketersediaan Pangan:
Indonesia secara umum tidak memiliki masalah terhadap ketersediaan
pangan. Indonesia memproduksi sekitar 31 juta ton beras setiap tahunnya
dan mengkonsumsi sedikit diatas tingkat produksi tersebut; dimana impor
umumnya kurang dari 7% konsumsi. Lebih jauh jaringan distribusi swasta
yang berjalan secara effisien turut memperkuat ketahanan pangan di
seluruh Indonesia. Beberapa kebijakan kunci yang memiliki pengaruh
terhadap ketersediaan pangan meliputi:
a. Larangan impor beras
b. Upaya Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi pangan
c. Pengaturan BULOG mengenai ketersediaan stok beras

2. Keterjangkauan Pangan
Elemen terpenting dari kebijakan ketahanan pangan ialah adanya jaminan
bagi kaum miskin untuk menjangkau sumber makanan yang mencukupi.
Cara terbaik yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini ialah dengan
memperluas strategi pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan yang
memberikan manfaat bagi kaum miskin. Kebijakan ini dapat didukung
melalui program bantuan langsung kepada masyarakat miskin.
3. Membentuk komisi independen yang bertugas memantau stok aman
kebutuhan beras nasional.
4. Meningkatkan efektivitas dewan ketahanan pangan Di tingkat
kabupaten/kota
Peraturan Pemerintah tahun 2000 mengenai ketahanan pangan
memberikan suatu kerangka dimana pemerintah daerah dapat
berkontribusi dalam mencapai tujuan ketahanan pangan nasional. PP ini
mengatur bahwa pemerintah sub-nasional turut bertanggung jawab
terhadap ketahanan pangan dalam wilayah merekamasing-masing.
5. Kualitas Makanan dan Nutrisi
Sebagai bagian dari kebijakan untuk menjamin ketersediaan pangan yang
mencukupi bagi penduduk, ialah kualitas pangan itu sendiri. Artinya
penduduk dapat mengkonsumsi nutrisi-nutrisi mikro (gizi dan vitamin)
yang mencukupi untuk dapat hidup sehat. Konsumsi pangan pada setiap
kelompok pengeluaran rumah tangga telah meningkat pada jenis-jenis
pangan yang berkualitas lebih baik.
E. Sumber Pangan Alternatif, Potensial dan Teknologi Pengembangan.
Kebutuhan manusia akan pangan terus-menerus meningkat dalam jumlah
dan macamnya, sehingga tersedianya sumber daya genetik tanaman untuk
pangan dan pertanian menjadi sangat penting. Kepentingan ini telah
mendorong petani dan pemulia tanaman untuk merakit varietas-varietas
baru tanaman dengan mutu yang lebih baik dan dengan nilai nyata yang
lebih tinggi. Di satu pihak, petani mengembangkan varietas secara
tradisional dengan jangka waktu penggunaan yang relatif lebih lama,
sehingga varietas yang dikembangkan selalu dilestarikan dan dirawat
secara turun temurun . Di pihak lain, pemulia tanaman pangan selalu
berusaha untuk merakit varietas-varietas baru yang lebih produktif, dalam
waktu yang relatif lebih singkat dengan menggunakan teknologi modern.

Pengembangan sumber daya genetik tanaman dilakukan melalui


kegiatan konservasi, eksplorasi, koleksi, karakterisasi, evaluasi,
dokumentasi, dan pemanfaatan.

Anda mungkin juga menyukai