Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati terkhusus flora dan
menduduki urutan terkaya kedua di dunia setelah Brazil (Rehulina et al., 2015).
Benih-benih yang mengalami dormansi tersebut kebanyakan tersimpan di dalam
tanah atau biasanya disebut dengan seed bank. keberadaan seed bank di dalam
tanah dapat diketahui dengan cara melihat adanya individu baru yang tumbuh. soil
seed bank adalah kumpulan cadangan benih yang berada di dalam tanah yang
dapat berkecambah ketika faktor lingkungan menguntungkan, dan tumbuh hingga
menghasilkan benih yang banyak dan kemudian benih-benih tersebut kembali ke
dalam tanah sebagai soil seed bank.
soil seed bank berupa simpanan biji seperti gulma atau propagul yang ada
di dalam tanah dan ketika faktor lingkungan mendukung biji tersebut akan
berkembang menjadi individu baru (Fenner, 2005). Espinar et al. (2005)
menyatakan bahwa seed bank gulma umumnya paling banyak dipermukaan tanah,
tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan perubahan ukuran simpanan biji
gulma (seed bank size) menurut kedalam tanah. Tetapi pada tanah pertanian, seed
bank berada 12-16 cm diatas permukaan tanah (Santosa et al., 2009).
Proses perkecambahan seed bank pada setiap lapisan tanah yang diambil
memiliki kemampuan perkecambahan yang berbeda-beda. Kondisi lingkungan
harian ketika aklimatisasi tanah seperti proses penyiraman, suhu, intensitas cahaya
dan kelembapan sangat mempengaruhi perkecambahan seed bank yang
terkandung di dalam tanah yang diambil. Kondisi lain adalah kualitas dari biji,
baik itu tingkat dormansi, viabilitas biji, cadangan makanan dan kematangan biji.
Setiap jenis tumbuhan memiliki tingkat dormansi dan kualitas biji yang berbeda
beda. Kecepatan gulma tumbuh juga dipengaruhi oleh dormansi biji. Dormansi
adalah suatu istilah fisiologis tumbuhan yang dipergunakan untuk biji atau organ
vegetatif yang tidak mau berkecambah meskipun keadaan lingkungannya
menguntungkan. (Azizah et al., 2015).

1
I.2 Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui keberadaan soil seed

bank di lingkungan sekitar dan menganalisis jenis tumbuhan yang tumbuh dari

biji pada soil seed bank tersebut.

2
II. METODOLOGI

II.1 Waktu dan Tempat


Pratikum ini dilaksanakan pada 12 Mei – 09 Juni 2022. Bertempat di
Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Andalas dan Kos Tirta
Ulya, Jalan Limau Manis.

II.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam pratikum ini, yaitu: cangkul, meteran, seed
bed, alat tulis dan alat dokumentasi.
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini , yaitu: tanah di lahan gambir,
lahan sawah dan lahan di depan Laboratorium Biota Universitas Andalas.

II.3 Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum.
2. Menentukan lokasi lahan yang akan digunakan untuk diambil tanahnya.
3. Mengukur lahan dengan membuat petakan dengan ukuran 50 cm x 50 cm
dengan menggunakan meteran.
4. Membersihkan petakan kemudian mencangkul petakan untuk diambil
tanahnya.
5. Mengambil masing-masing sampel tanah dari 3 jenis kedalaman tanah.
Lapisan pertama sedalam 10 cm, lapisan kedua 20 cm dan lapisan ketiga
sedalam 30 cm.
6. Menempatkan/ memasukkan tanah yang sudah diambil di petakan pada 3
lokasi dan kedalaman tanah yang berbeda ke dalam seed bed.
7. Meletakkan seed bed yang telah berisi tanah pada lokasi yang terkena
cahaya matahari dan melakukan penyiraman pada tanah setiap pagi.
8. Melakukan pengamatan pada biji yang sudah berkecambah untuk melihat
jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh di seed bed.
9. Mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasikannya.

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil
Tabel 1. Jenis Dan Jumlah Tumbuhan Yang Tumbuh Pada Tingkat
Kedalaman Tanah Yang Berbeda Di Lahan Gambir

No Tingkat Kedalam Tanah Jenis Tumbuhan Jumlah Tumbuhan

Gulma daun lebar 113

1 Lahan gambir 10 cm Meniran 15

Rumput teki 9

Gulma daun lebar 30

2 Lahan gambir 20 cm Meniran 2

Rumput teki 11

3 Lahan gambir 30 cm Rumput teki 2

Tabel 2. Jenis Dan Jumlah Tumbuhan Yang Tumbuh Pada Tingkat


Kedalaman Tanah Yang Berbeda Di Lahan Sawah

No Tingkat kedalam Tanah Jenis Tumbuhan Jumlah Tumbuhan

1 Lahan sawah 10 cm Gulma daun lebar 6

Rumput teki 3

Babadotan 1

2 Lahan sawah 20 cm Gulma daun lebar 3

Rumput teki 1

3 Lahan sawah 30 cm Tidak ada 0

4
Tabel 3. Jenis Dan Jumlah Tumbuhan Yang Tumbuh Pada Tingkat
Kedalaman Tanah Yang Berbeda Di Lahan Di Depan
Laboratorium Biota.

No Tingkat kedalam Tanah Jenis Tumbuhan Jumlah Tumbuhan

Lahan di depan laboratorium


1 Putri malu 1
biota10 cm

Lahan di depan laboratorium


2 Gulma daun lebar 1
biota 20 cm

Lahan lahan di depan


3 Tidak ada 0
laboratorium biota 30 cm

III.2 Pembahasan
Tumbuhan yang tumbuh pada pengamatan tentang soil seed bank di tiga
lokasi lahan yang berbeda yaitu tumbuhan gulma. Dari hasil pengamatan pada
Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3 menunjukkan bahwa pada lahan gambir lebih
banyak tumbuhan yang tumbuh dibandingkan pada lahan sawah dan lahan di
depan laboratorim biota. Pada lahan gambir tumbuhan yang tumbuh yaitu
sebanyak 182 gulma, sedangkan pada lahan sawah tumbuhan yang tumbuh yaitu
sebanyak 14 gulma dan pada lahan di depan laboratorium biota tumbuhan yang
tumbuh hanya 2 gulma. Tumbuhan yang paling dominan tumbuh pada lahan
gambir, lahan sawah maupun lahan di depan laboratorium biota yaitu gulma daun
lebar dan rumput teki.
Pada lahan gambir lebih banyak tumbuhan yang tumbuh dikarenakan
merupakan lahan penelitian atau praktikum mahasiswa, dimana lahan tersebut
digunakan secara intensif sehingga mempunyai simpanan biji di dalam tanah lebih
besar dibandingkan lahan yang baru dibuka (Paiman, 2012), hal ini sesuai pada
pengamatan tanah yang diambil di lahan di depan laboratorium biota dimana biji
yang tumbuh sangat sedikit dibandingkan pada lahan gambir ataupun lahan
sawah. Kemungkinan juga pada lahan di depan laboratorium biota pada saat
pengambilan sampel tanah, kondisi lahan baru dibuka dengan menggunakan alat
berat untuk proyek pembangunan oleh sebab itu kemungkinan akibat penggalian

5
tanah oleh alat berat tersebut menyebabkan biji-biji mengalami kerusakan dan
tidak dapat tumbuh lagi. Sedangkan lahan sawah juga merupakan lahan praktikum
mahasiswa dan lahannya kemungkinan sudah lama tidak digunakan untuk
praktikum sehingga tumbuhan yang tumbuh lebih sedikit dibandingkan pada
lahan gambir, dan kemungkinan hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan
kondisi tanah baik dari segi jenis maupun tekstur tanahnya. Kondisi tanah dilahan
sawah tanahnya liat (lengket), padat dan tidak gembur sedangkan dilahan gambir
tanahnya gembur sehingga dilahan gambir lebih banyak tumbuhan yang tumbuh.
Pada pengamatan ini menunjukkan bahwa perbedaan kedalaman lapisan
tanah menyebabkan jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh juga berbeda.
Semakin ke lapisan tanah yang lebih dalam ternyata jumlah tumbuhan semakin
sedikit dan menunjukkan bahwa jenis gulma yang dominan dari setiap kedalaman
tanah berbeda-beda. Pada kedalaman tanah 10 cm terdapat tumbuhan tumbuh di
setiap jenis tanah baik itu dilahan gambir, lahan sawah dan lahan di depan
laboratorium biota tetapi jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh berbeda-beda,
kemungkinan pada kedalaman tersebut faktor lingkungan seperti cahaya, air, suhu
dan oksigen sudah sangat terpenuhi untuk biji yang tersimpan didalam tanah bisa
untuk berkecambah selain itu juga dipengaruhi oleh sifat biji tumbuhan itu
sendiri, dimana umur biji di dalam tanah sangat bervariasi antar jenis, beberapa
diantaranya dalam keadaan dorman dan sebagian lagi siap menghadapi kondisi
yang tidak menguntungkan. Biji gulma mampu mempertahankan viabilitasnya
dalam waktu yang panjang hingga ratusan bahkan ribuan tahun.
Semakin dalam kedalaman maka biji akan semakin sulit tumbuh, sebaliknya
apabila biji berada pada kedalaman yang dangkal, biji akan mudah tumbuh.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kadar oksigen yang terdapat di dalam tanah,
Kadar oksigen akan semakin menurun dengan semakin dalam lapisan tanah.
Menurut paiman (2012) bahwa terangkatnya biji gulma ke lapisan atas permukaan
tanah maka akan mendapatkan cahaya dan oksigen, serta tersedianya kelembaban
yang sesuai untuk perkecambahan mendorong gulma untuk tumbuh dan
berkembang. Lapisan tanah bagian atas paling banyak ditumbuhi oleh berbagai
jenis tumbuhan. Dengan sumber cahaya yang banyak dan didukung dengan kadar
air yang cukup membuat lapisan tanah bagian atas banyak ditumbuhi oleh

6
tumbuhan dibandingkan dengan lapisan tanah yang semakin dalam. Kandungan
air tanah 20-40 % mampu memperpanjang umur seed bank sampai 20 tahun.
(Azizah et al., 2015).
Pada pengamatan dapat dilihat bahwa pada kedalaman 20 cm hanya sedikit
jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh di setiap jenis tanah di tiga lahan yang
berbeda dan pada kedalaman 30 cm di lahan sawah dan lahan di depan
laboratorium biota tidak ada tumbuhan yang tumbuh, kemungkinan pada
kedalaman 20 dan 30 cm tersebut cahaya matahari tidak dapat masuk sehingga
akan berpengaruh pada suhu dan kelembabannya dan juga kemungkinan bahwa
benih yang tersimpan sudah mengalami kematian dan hanya sebagian benih yang
masih hidup dan berkecambah ketika persyaratan perkecambahan sudah
terpenuhi.
Menurut Paiman (2012) bahwa faktor penyebab kematian biji gulma dalam
tanah adalah hilangnya cadangan makanan dalam biji oleh respirasi, rusaknya
cadangan makanan karena pengaruh enzim dan oksidasi, koagulasi protein,
akumulasi senyawa-senyawa beracun dan degenerasi inti sel. Menurut Siahaan et
al. (2014) bahwa simpanan makanan ini menentukan daya hidupnya dan
kemampuan untuk muncul ke permukaan tanah (Seedling emergence). Biji
tumbuhan biasanya mempunyai periode istirahat yang disebut dengan dormansi,
dimana biji yang berada di dalam tanah mempunyai tingkat dormansi yang
berbeda-beda antar jenis maupun antar varietasnya, sehingga perkecambahan dari
suatu populasi biji tidak terjadi secara serentak. Dormansi dapat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan ataupun tergantung pada jenis biji itu sendiri (Paiman, 2012).

7
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa dengan kondisi lahan yang
berbeda sehingga kondisi tanah baik itu jenis ataupun tekstur tanahnya juga
berbeda sehingga dapat mempengaruhi jenis dan jumlah biji tumbuhan yang
tumbuh dan berkembang, selain itu kedalaman lapisan tanah juga mempengaruhi
terhadap jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang. Faktor
lingkungan (cahaya, suhu, air dan oksigen) dan jenis dan kondisi biji itu sendiri
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji.
Dari pengamatan ini tumbuhan yang lebih dominan tumbuh yaitu gulma
daun lebar dan rumput teki. Pada pengamatan ini menunjukkan bahwa tumbuhan
yang lebih banyak tumbuh, yaitu dilahan gambir kemudian diikuti oleh lahan
sawah dan yang paling sedikit tumbuhan yang tumbuh yaitu pada lahan di depan
laboratorium biota. Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa pada kedalaman 10
cm lebih banyak tumbuhan yang tumbuh dibandingkan pada tingkat kedalaman
tanah 20 cm dan 30 cm, karena semakin dalam lapisan tanah akan mempengaruhi
jenis dan jumlah tumbuhan yang tumbuh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, C., D. Susanto, M. Hendra. 2015. Potensi cadangan biji pada kedalaman
tanah 0-15cm di area yang berbeda pada hutan sekunder di kebun raya
unmul samarinda. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul.
Vol. 1 (1): 1-5.
Espinar, J.L., K. Thompson, L. V. García. 2005. Timing of seed dispersal
generates a bimodal seed bank depth distribution. American Journal of
Botany 92 (10): 1759- 1763.
Fenner, M., K. Thompson. 2005. The ecology of seeds. Cambridge University
Press.
Paiman. 2012. Keragaman komunitas gulma pada berbagai kedalaman tanah.
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). AgroUPY 4 (1).
Rehulina, A. Purwoko, S. Latifah. 2015. Komposisi dan stratifikasi vegetasi
pohon di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara, Tongkoh,
Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Santosa, E., S. Zaman, dan I. D. Puspitasari, 2009. Simpanan biji gulma dalam
tanah di perkebunan teh pada berbagai tahun pangkas. J. Agron. Indonesia
37 (1): 46-54.
Siahaan, M. P., E. Purba, T. Irmansyah. 2014. Komposisi dan kepadatan seed
bank gulma pada berbagai kedalaman tanah pertanaman palawija Balai
Benih Induk Tanjung Selamat. Jurnal Online Agroekoteknologi 2(3): 1181-
1189.

9
DOKUMENTASI

Mengukur petakan dengan ukuran 50


Mengukur kedalaman tanah
cm x 50 cm

Menempatkan tanah ke dalam seed


Pemeliharaan
bed

Mengambil sampel di lahan gambir Mengambil sampel di lahan sawah

10
Mengambil sampel di lahan depan
Lahan gambir kedalaman 10 cm
Laboratorium Biota

Lahan gambir kedalaman 20 cm lahan gambir kedalaman 30 cm

Lahan sawah kedalaman 10 cm Lahan sawah kedalaman 20 cm

11
Lahan di depan Laboratorium Biota
Lahan sawah kedalaman 30 cm
kedalaman 10 cm

Lahan di depan Laboratorium Biota Lahan di depan Laboratorium Biota


kedalaman 20cm kedalaman 30 cm

12

Anda mungkin juga menyukai