Anda di halaman 1dari 9

Teknologi Penyiapan dan

Pengolahan Lahan Kering


Tanaman Sayuran
Kelompok 5
• Grace Octavianis (150510190114)
• Rumaisha Thifaaliyah (150510190115)
• R. Dwi Puspita H (150510190117)
• Iqbal Ramadhan (150510190118)
• Muhamad Fiqra F (150510190136)
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah memberikan kami kemudahan untuk menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu.
Tugas yang berjudul “Teknologi Penyiapan dan Pengolahan Lahan
Kering” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah dasar teknologi produksi tanaman dengan dosen
pengampu Bapak Dr.Ir.Sumadi MS.
Kami selaku penyusun sangat menyadari bahwa tugas ini jauh dari
kata sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk makalah ini.
Lahan yang akan diolah untuk tanaman sayuran daun sebaiknya :

1. Sebidang tanah yang gembur, banyak mengandung humus,


subur
2. Pembuangan airnya baik.
3. pH tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara
pH 6 sampai pH 7.
4. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari
bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh
dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sayuran daun
suka pada cahaya matahari secara langsung.
5. Kedalaman tanah yang dicangkul berkisar 20 sampai 40 cm.
Budidaya sayuran perlu pengelolaan dan perhatian yang lebih dari tanaman lain,
agar hasil bertanam sayuran maksimal. Perlu diperhatikan dasar usaha bertanam
khususnya pengolahan lahan yang tepat.
Pengolahan lahan yang tepat untuk budidaya sayuran adalah sebagai berikut:

Tanah yang akan ditanami digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul
ataupun menggunakan traktor, tanah yang telah di gemburkan tadi baik yang
dicangkul ataupun yang menggunakan mesin pertanian akan menjadi remah,
sehingga aerasi berjalan dengan baik dan zat-zat beracun pun akan hilang.
Selanjutnya, rumput atau gulma dihilangkan, terutama akar alang-alang supaya
akar tanaman sayuran dapat tumbuh dengan bebas tanpa persaingan dan
perebutan unsur hara dengan gulma.
Pengolahan lahan Sawi dilakukan 3-4 minggu
sebelum tanam.
1. Tanah dicangkul sedalam 30 cm setelah
dibersihkan dari gulma dan tanahnya
diratakan. Tanah yang sudah dicangkul
dibiarkan selama 1-2 minggu agar terdapat
sirkulasi udara di dalam tanah.
2. Bila pH rendah, digunakan kapur Dolomit
sebanyak 1-1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3
minggu sebelum tanam dengan cara
disebar di permukaan tanah dan diaduk
rata.
3. Gemburkan tanah yang akan dijadikan
bedengan, untuk mempermudah
perakaran tanaman. Di antara sela
bedengan dibuat saluran air/drainase.
4. Permukaan bedengan diratakan, kemudian
diberikan pupuk kandang 1-2 minggu
sebelum penanaman untuk menambah
kandungan unsur hara tanah.
Pengolahan lahan Cabai dilakukan 40 hari
sebelum tanam.
1. Ukur keasaman (pH), dan beri kapur
dolomit sesuai dosis
2. Bajak tanah menggunakan
traktor/cangkul, dengan kedalaman
30-40 cm. Sebelum itu bersihkan
gulma terlebih dahulu.
3. Taburkan pupuk kandang
4. Buat bedengan dengan lebar 110-120
cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar
bedeng 60-70 cm
5. Beri pupuk dasar urea lalu tabur per
meter kurang lebih 100gr, kemudian
aduk rata
Pengolahan lahan Tomat dilakukan sekitar
21 hari sebelum tanam.
1. Ukur keasaman (pH), dan beri kapur
dolomit sesuai dosis
2. Bajak tanah menggunakan
traktor/cangkul, dengan kedalaman
25-30 cm. Sebelum itu bersihkan
gulma terlebih dahulu.
3. Taburkan pupuk kandang lalu diaduk
rata
4. Buat bedengan dengan lebar 100 cm,
tinggi 20-30 cm, dan jarak antar
bedeng 30-50 cm.
Mesin Kultivator
Sumber : klikteknik.com
Bedengan
Sumber : benihpertiwi.co.id

Cangkul Mesin Kultivator


Sumber : ruparupa.com Sumber : Youtube, Mesin Tani

Anda mungkin juga menyukai