Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)


PENGOLAHAN LAHAN DAN PENANAMAN TANAMAN CABAI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Anugrah Puji Jarelian


NISN :
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura

JURUSAN ATPH
(AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN & HOLTIKULTURA)

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 MUARO
JAMBI
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. Proses Uji Kompetensi Kejuruan

1 . Persiapan Lahan (sanitasi lahan)


Salah satu syarat penyiapan lahan yang bagus adalah bersih dari segala macam
tumbuhan, seperti gulma (tanaman pengganggu) dan sejenisnya. Lahan juga harus terbebas
dari mikroorganisme pengganggu. Tujuan sanitasi lahan adalah membersihkan area untuk
mempermudah penanaman dan pertumbuhan tanaman. Tujuan lainnya adalah menghilangkan
tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Selain itu, sanitasi lahan juga
berfungsi untuk memberantas atau mengendalikan hama maupun penyakit yang berada di
dalam tanah.

2 . Persemaian benih cabai


Persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai yang ditanam dalam
sebuah media dengan tujuan supaya benih cabai (alam hal ini Cabai Rawit
Merah) tersebut dapat tumbuh secara maksimal. Umumnya benih yang
melewati proses persemaian dapat terlindung dari hama penyakit. Dengan
menyemaikan benih cabai yang ditanam bisa terpelihara dengan optimal
dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung. Proses persemaian ini
tentunya merupakan bagian yang paling penting, termasuk dalam
pembudidayaan tanaman cabai rawit merah.

Langkah-langkah persemaian benih cabai :


 Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat (50°C)atau
larutan Previcur N (1 cc/l) selama satu jam.
 Siapkan media tanam berupa tanah, sekam dan pupuk kandang yang
dicampur menjadi satu dengan perbandingan 1:1:1.
 Setelah media dicampur lalu pindahkan ke polybag/tray semai
 Jika sudah dipindahkan ke tray semai beri lubang pada bagian tengahnya
 Lalu seleksi benih yang sudah direndam
 Setelah itu taburkan benih ke media yang telah diberi lubang tanam, satu
lubang tanam beri satu benih tidak boleh lebih
 Jika sudah selesai menabur benih, tutup lubang tanam menggunakan media
dan tutup menggunakan penutup dan tunggu beberapa hari hingga benih
tumbuh hingga siap untuk dipindah kelahan.
3 . Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan merupakan suatu proses mengubah sifat tanah dengan
mempergunakan alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat
diperoleh lahan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki manusia
dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Langkah-langkah pengolahan lahan :

 Pembalikan tanah menggunakan bajak singkal ataupun menggunakan


cangkul
 Setelah tanah dibalik gemburkan tanah menggunakan traktor/cangkul
 Jika tanah sudah digemburkan ukur lahan untuk pembuatan bedengan serta
parit bedengan
 Jika sudah diukur buat bedengan dengan panjang dan lebar yang telah
ditentukan
 Setelah bedengan terbentuk kita harus cek drainasenya
 Jika drainase sudah baik, langkah selanjutnya yaitu pemberian pupuk awal
yaitu pupuk kandang, dan pupuk kapur/dolomit dengan dosis yang sudah
disesuaikan dengan mengecek tanah menggunakan alat pengukur Ph.
 Setelah lahan di beri pupuk diamkan selama 1 minggu agar pupuknya
meresap ke tanah.

4 . Pemasangan mulsa
Berdasarkan namanya Mulsa Plastik Hitam-Perak atau MPHP terdiri dari dua lapisan,
yaitu lapisan berwarna perak dan hitam. Penempatan warna perak adalah di bagian
atas dan warna hitam di bagian bawah. Penempatan warna ini dengan berbagai
keuntungan. Warna perak yang ditempatkan di atas pada mulsa akan memantulkan
cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi
pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir
serangga-serangga pengganggu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Sedangkan warna
hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menjadi
lebih hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam
juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma
tidak akan tumbuh. Penggunaan MPHP pun di Indonesia semakin banyak.

Langkah-langkah pemasangan mulsa MPHP :


 Teknik dan Cara Pemasangan mulsa plastik MPHP ini sebaiknya dilakukan
pada siang hari sewaktu matahari sedang terik pukul 14.00 - 16.00. Ini
dimaksudkan agar plastik dapat ditarik dan dikembangkan secara maksimal
 Alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastik adalah pasak
bambu berbentuk huruf U, pisau atau gunting untuk memotong mulsa, spidol,
dan mulsa plastik hitam-perak
 Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih
dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus
 Pemasangan MPHP minimal dilakukan oleh 2 orang
 Tariklah kedua ujung MPHP ke masing-masing ujung bedengan arah
memanjang
 Kemudian dikuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang
ditancapkan di setiap sisi bedengan
 Berikutnya tarik pula lembar MPHP ke bagian sisi kiri dan kanan (lebar)
bedengan hingga tampak rata menutup permukaan bedengan
 Kuatkan masing-masing sisi dengan pasak bilah bambu pada setiap jarak 40 - 50
cm
 Setelah selesai pemasangan, bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–
5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuannya agar pupuk kimia yang diberikan
dapat berubah menjadi bentuk lebih sederhana atau terurai di tanah, sehingga
dapat diserap dengan mudah oleh tanaman
 Calon lubang tanam ditandai dengan spidol berbentuk lingkaran atau segitiga.
Jarak antar lubang disesuaikan dengan jenis tanaman. Jarak tanam harus
disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh akar, tinggi tanaman, dan kebutuhan
sinar matahari. Untuk tanaman cabai misalnya adalah 75 cm x 50 cm jarak
tanam
 Lubang tanam ditandai dengan spidol berbentuk lingkaran atau segitiga
 Setelah itu bisa dilakukan pelubangan dengan menggunakan pelubang mulsa
Pelubang mulsa yang digunakan adalah alat yang berdiameter sekitar 10 cm,
Salah satu ujung pelubang mulsa ini berbentuk gerigi tajam dan terbuat dari baja
tahan karat. Atau bisa juga menggunakan kaleng bekas
 Tancapkan dan dorong pelubang mulsa itu ke plastik mulsa sambil memutarnya.
Tancapkan sampai mencapai bedengan dengan kedalaman sesuai alat.
Sehingga selain akan membentuk lubang di mulsa, juga akan melubangi
bedengan
 Pemasangan mulsa selesai dan siap ditanami

5 . Pembuatan lubang tanam


 Untuk membuat lubang tanam sebelumnya anda harus menentukan jarak
tanam, dengan begitu kemudian langkah ini bisa bekerja. Ukuran lubang
tanam untuk budidaya tanaman cabai dibuat sebesar ukuran polybag atau
kantung plastik tempat pembibitan. Pelubangan ini khusus untuk anda yang
membudidayakan dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak, jika anda
menggunakan mulsa dari jerami maka anda harus menyingkirkannya terlebih
dahulu agar proses pelubangan bisa dilakukan. Sebenarnya untuk lubang
tanam ini tidak ada ukuran khusus, namun yang banyak digunakan oleh petani
seukuran kaleng susu kental manis.
6 . Penanaman
 Setelah pemberian lubang tanam ambil bibit cabai yang sudah siap untuk
kita tanam di lahan
 Keluarkan bibit beserta tanahnya dari polybag/tray semai dengan hati-hati
 Masukkan bibit cabai kelubang tanam beserta tanah
 Lalu tutup lubang tanam menggunakan media pupuk kandang yang sudah
dicampur dengan sekan
 Jika lubang tanam sudah terisi secara merata, beri gundukan tanah yang
tidak terlalu tinggi di samping lingkaran lubang tanam agar media/pupuk
tidak mengalir ketika terkena hujan.
 Setelah itu tinggal kita tunggu bibit cabai tumbuh dan melakukan
perawatan hingga panen

Anda mungkin juga menyukai