Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN PENYIAPAN LAHAN

DAN PEMUPUKAN

OLEH:
SUTARNO

CV.MULTI GLOBAL AGRINDO


APRESIASI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA MAJU MELON
DIREKTORAT TANAMAN BUAH
SURAKARTA, TGL.7-12 JUNI 2004
[1]
PERSIAPAN LAHAN DAN PEMUPUKAN
TANAMAN MELON

OLEH:
SUTARNO
CV.MULTI GLOBAL AGRINDO

TANGGAL 7-12 JUNI 2004


[2]
PERSIAPAN LAHAN DAN PEMUPUKAN

Tanaman melon adalah salah satu komoditi yang mendatangkan keuntungan tinggi, tapi
juga beresiko tinggi, bisa mendatangkan kerugian yang tinggi pula.

Maka dari itu sebelum kita menanam melon kita pikirkan terlebih dahulu hal-hal yang
mendukung keberhasilan menanam melon , antara lain :

1. Pemilihan lokasi
2. Pemilihan jenis/varietas yang cocok
3. Pengolahan tanah
4. Pemasangan lanjaran

Ad. 1 Pemilihan Lokasi

Lokasi/lingkungan yang kami maksud ada 2 yaitu :

a. Lingkungan Tanaman
b. Lingkungan Masyarakat

a. Lingkungan Tanaman
Agar tanaman melon perawatan mudah dan aman dari hama dan penyakit, kita
pilih lingkungan yang aman, jauh dari tanaman labu, timun tomat dan terong. Kalau
lokasi tersebut sudah ada salah satu tanaman diatas kita harus, kita harus waspada.

Kalau sudah ada tanaman melon dan semangka lihat tingkat serangga hama dan
penyakitnya. Apabila serangga sudah terlalu berat sebaiknya mencari lokasi baru
yang belum ada tanaman melon dan semangka, karena daerah yang tinggi tingkat
serangan hama dan penyakit perlu istirahat antara 2-4 tahun.

Sebaiknya lokasi tersebut bekas tanaman padi dan letaknya strategis, dekat dengan
jalan dan sumber air, agar biaya pengangkutan kompos dan saat panen tidak mahal.

b. Lingkungan Masyarakat
Daerah baru yang masih steril dari hama dan penyakit kendala yang lain adalah
gangguan masyarakat. Yang sekedar iseng atau ingin tahu rasanya, hal ini juga
membuat hati kita kecewa.
Maka supaya aman dari pencuri sebaiknya melibatkan masyarakat lingkungan lahan
penanam sebagai tenaga kerja persiapan lahan dan perawatan ataupun dalam
penjagaan saat tua /menjelang panen.

[3]
Dengan cara ini buah melon akan aman sampai waktu panen.

Ad. 2 Pemilihan jenis / varietas yang tepat

Di Indonesia Melon dapat tumbuh dimana saja dan jenis tanah liat, lumpur dan lumpur

Berpasir,di dataran rendah atau medium, akan tetapi harus kita cari

isi tanahnya.

Pengolahan tanah meliputi: dengan tanah dan ketinggian tempat yang sesuai dengan
tanah dan ketinggian tempat yang sesuai.

Jenis melon ada 2 yaitu Net Melon dan No Net Melon .

Net Melon cocok di dataran rendah.0-400 Meter dpl, sedangkan No Net Melon cocok di
dataran medium 600-700 meter dpl.

Net Melon seperti :Sumo 28,MAI 116, MAI 119,ACTION, SKY ROKET,
AMIGO,PRES,POWER 701 dan sebagainya.

No Net Melon seperti:MUTIARA PUTRI KENCANA,HONEW DEW,dan sebagainya.

Jenis tersebut akan berkembang lebih banyak karena perusahaan benih akan selalu
mencari varietas baru yang lebih baik.

Ad. 3. Pengolahan Tanah / Persiapan Tanaman

Tanaman Melon menghendaki tanah yang subur dengan tanah olah yang dalam dan
pengairannya mudah,PH antara 6,0-6,8. Apabila kurang dari itu maka perlu ditambahkan
kapur pertanian ( dolomit )

Ppengolahan tanah yang baik dan sempurna akan mendukung keberhasilan usaha
menanam melon. Karena tanah merupakan media akar untuk menyerap unsur hara dan
air untuk pertumbuhan tanaman, system pengolahan tahan daerah yang satu dengan
lainnya berbeda,di sesuaikan dengan knd

A. Pembersihan Lahan dan Pembajakan

B. Pembuatan Bedengan Setengah Jadi

C. Pengapuran

D.Pemupukan (Pemberian Pupuk Dasar)

[4]
E. Pembuatan Bedengan Jadi

F. Pemasangan Mulsa PHP

A. Pembersihan Lahan dan pembajakan

Menanam Melon di Indonesia sebagian besar menggunakan system lanjaran, jadi


persiapan tanamnya seperti pengolahan tanah untuk tomat dan cabe, pengolahan
tanah ini diusahakan lebih cepat dari persemaian jangan sampai bibit terlambat
ditanam, lebih baik lahan yang menunggu siapnya bibit.

Lahan sebelum diolah dibersihkan dulu dari sisa-sisa tanaman sebelumnya supaa
jangan sampai ada pembusukansisa tanaman dalam tanah setelah itu baru di
bajak /di traktor. Untuk tanah liat tidak usah di bajak, karna bekas roda akan
menjadi becek dan keras. Ada beberapa petani yang menanam melon tanpa
membajak, ini sangat beresiko besar terhadap tanaman melon terutama pada
musim kemarau, tanah olah tipis dan perakaran dangkal pada saat tanaman
kekurangan air akan cepat layu, terutama pada saat pembesaran buah. Untuk itu
sebelum dibuat bedengan sebaiknya di bajak terlebih dahulu agar tanah olahnya
dalam perakaranpun dalam sehingga hasilnya memuaskan.

B. Pembuatan Bedengan Setengah Jadi


Setelah pembajakan selesai dibuat got /parit supaya air cepat tuntas lahan cepat
kering. Sambil pengeringan lahan dibuat bedengan kasar/bedengan setengah jadi
dengan ukuran lebar parit 50 cm, lebar bedengan 130 cm dan tinggi parit 25
cm,panjang bedengan 10 meter(disesuaikan keadaan lahan). Setelah kira-kira satu
minggu di tabur kapur/dolomite dan kompos serta pupuk kimia.

C. Pengapuran
Pemberian kapur dolomite bertujuan untuk menaikkan PH tanah (keasaman tanah)
dan menambah unsure hara Calcium yang di perlukan dinding sel tanaman. Lahan
sebelumnya di ukur dengan PH meter atau kertas lakmust biarkan PH tanahnya
netral, pengaturan mutlak di perlukan, karna pengaturan ini juga bisa mengurangi
dari serangan penyakit layu, dosis kapur/dolomite 1,5-2 ton/Ha.

D. Pemupukan ( Pemberian Pupuk Dasar )

[5]
Untuk menamabah kesuburan tanah atau untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
yang di butuhkan tanaman melon serta memperbaiki struktur tanah maka di
perlukan sekali penambahan pupuk baik yang organik dan anorganik.
1) Pupuk kompos
Pembelian pupuk kandang adalah salah satu cara untuk memelihara kesuburan
tanah di bumi pertiwi ini yang sebenarnya di perlukan untuk tanaman
apapun.Terlebih-lebih untuk tanaman melon mutlak di perlukan agar buah
melon bearnya maksimal.Penambahan pupuk kompos akan memperbaiki sifat
fisik tanah. Pupuk kompos dapat kita dapatkan dengan membeli kotoran ternak
dari petani / peternak atau membuat sendiri dengan mengumpulkan limbah
jerami padi, sekam dicampur pupuk kandang kemudian dibalik sebulan sekali 3
bulan, lebih lama lebih bagus,ini akan menjadi kompos yang sangat
bagus,pemberian komos minimal 20 ton / Ha.
2) Pupuk Kimia
Pemberian pupuk kimia ini diberikan bersamaan dengan pemberian pupuk
kompos dan dolomite ( kapur pertanian ) kemudian di campur dikocok) diolah
dalam yang merata.Sistem budidaya menggunakan sistem lanjaran.Biasanya
pupuk kimia di berikan 100% sebelum di buat bedengan. Jadi untuk dosis pupuk
ZA 1000 Kg, SP 36 400 Kg, dan KCL 300 Kg/ Ha. Walaupun aplikasi di lahan dosis
dan caranya di sesuaikan dengan kondisi dan jenis tanah di daerah masing-
masing.

E. Pembuatan bedengan jadi


Bedengan setengah jadi setelah di taburi kompos, kapur atau dolomite dan pupuk
kimia dan di kocok supaya campur dan merata kemudian dibuat bedengan jadi
dengan cara mendalamkan parit dan di naikkan di atas bedengan supaya bedengan
nya lebih tinggi dan tanah olahannya lebih dalam.
Ukuran bedengan jadi: lebar bedengan 120 Cm, lebar parit 60 Cm, tinggi bedengan
35-45 Cm. tinggi bedengan ini di sesuaikan dengan musim dan jenis tanah, apabila
Tanah liat di buat lebih tinggi karena cara penanamannya di gung ( di parit ada air )
dan tanam sampai menjelang panen, cara ini yang biasa dilakukan petani di
Sukaharjo, Sragen dan Grobogan ( Purwodadi )

F. Pemasangan Mulsa PHP


Dengan tehnologi yang lebih maju sebagian besar petani menanam hortikultura

[6]
Menggunakan mulsa PHP walaupun bisa di usahakan dengan menutup mulsa
jerami.Mulsa ini ada 2 warna hitam dan putih perak di atas.Ukuran mulsa PHP ada 2
macam,yaitu: Ukuran lebar 120 cm dan 160 cm.Kebanyakan petani menggunakan
mulsa dengan ukuran 120 cm. Menggunakan mulsa PHP ukuran 160 cm akan lebih
baik karena bedengan tertutup rapat dan tidak perluh mengadakan penyiangan
sehingga biaya tenaga kerja lebih efisien dan pupuk yang di tabur tidak menguap. Di
dalam pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan di siang hari,karena pada siang hari
plastik lentur dan mudah pemasangannya . Dan tidak usah di tarik terlalu kencang
karena mulsa akan terlalu tipis dan mudah sobek,mulsa PHP dapat dipakai 2-3 kali
periode tanam maka supaya dirawat sebaik-baiknya.

Ad. 4. Pasang lanjaran

Lanjaran sesuai dengan jarak tanam, maka sebelumnya di ukur jarak tanam. Untuk Net
melon 60 Cm dan Nonet Melon 40 Cm dan di beri tanda lobang kecil atau tanda yang
lain.

Pada tanda tersebut di lubangi dengan alat pelubang yang terbuat dari pipa dan
dipanasi dengan arang.saat melubangi sebaiknya siang hari ( tidak berembun ) dan
cuacanya baik. Pasang lanjaran sebaiknya dilakukan sebelum penanaman, agar idak
mengganggu akar tanaman nantinya.apabila pasangnya terpaksa setelah tanam,paling
lambata 3 hari setelah tanam.lanjaran supaya tahan lama dan bisa di pakai berkali-
kali,sebelum di pakai di rendam dulu dalam kolam atau sungai selama 1-3 bulan.panjang
lanjaran untuk tanaman melon 180 cm-200 cm.pemasangan lanjaran bervariasi menurut
ketinggian tempat dan musimnya.

1. Sistem Silang Tanah


System ini biasanya dilakukan petani di dataran rendah dan musim kemarau.sistem
ini lebih menghemat bambu dan lebih kuat.Bambu palang tengah/titik temunya
dengan ketinggian 80 cm -100 cm dari tinggi bedengan lanjaran palang tersebut
sekaligus merupakan tempat gantung buah.lanjaran silang tengah perlu hati-hati
dalam perawatan karena mudah terserang cendawan.

2. Sistem Silang Atas


Sistem ini kebanyakan di dataran rendah seperti petani klaten Boyolali bamboo yang
lebih di pakai lebih banyak dari pada silang tengah,karena glagar (lajaran palang)

[7]
yang di pakai duqa sisi sebagai tempat gantung buah.Tinggi lanjaran palang 60 cm
dari permukaan bedengan.

3. Sistem Sejajar (H)


Sistem ini biasanya di petani di dataran medium,lebih baik pada musim hujan.lebih
banyak bambu yang di butuhkan akan tetapi lebih mdah perawatannya,karena
sirkulasi udara lancer dan penyiraman juga merata,sehingga lingkungan tidak
lembab,kondisi ini akan mengurangi hama dan penyakit.
Dengan system lanjaran sejajar lubang tanam sik-sakpun akan lebih baik,karena
buahnya lebih besaar dan manis.

PENGIKATAN DAN PEMANGKASAN


TANAMAN MELON

[8]
OLEH:
SUTARNO
CV.MULTI GLOBAL AGRINDO
PENGIKATAN DAN PEMANGKASAN

1. Mengikat Tanaman
Setelah umur 12 hari dari persamaan atau ± 5 helai daun.mulai sat ini ajir di
perlikan.bila tanpa ajir tanaman akan merambat di atas tanah / mulsa.maka dari itu
tanaman sudah setinggi 20 cm mulai di ikatkan pada ajir dengan memakai tali raffia.
Kemudian setiap tumbuh 20-30 cm di lakukan pengikatan (3 hari sekali ) melihat
pertumbuhan tanaman,sampai tanaman melon setinggi 1,8-2 m.Setelah itu ujung
tanaman di pangkas.
Dalam melakukan pengikatan jangan sampai tanaman melon sampai terlambat karena
kalau batang tanaman terlalu panjang akan mudah patah bila di ikat.
Dengan di lakukan pengikatan pada ajir / lanjaran diperoleh beberapa keuntungan
antara lain:
a. pertumbuhan tanaman lebih teratur karena jarak tanaman menjadi lebar (sesuai
dengan lanjaran )sinar matahari bisa masuk dengan merata dan sirkulasi udara
lancar.
b. Lebih mudah melakukan perawatan seperti,penyiangan,potong cabang dan seleksi
buah.
c. Tanaman tidak mudah roboh oleh terpaan air dan angin.
2. Pemangkasan
Pemangkasan perluh sekali di lakukan untuk pertumbuhan dan mempermudah
perawatan.bagian yang perluh di pangkas yaitu cabang yang tumbuh di setiap ketiak
daun dan ujung batang pokok supaya ketinggian tanaman 1,8-2m.

[9]
a. Potongan cabang

Mulai tanaman sudah 5 helai daun. Sudah tumbuh tunas tunas baru helai daun
pertama, supaya batang pokok cepat besar.maka pokokcabang dilakukan selekas
mungkin jangka sampai terlambat.

Pokok cabang sebaiknya dilakukan pada kegiatan siang hari pada cuaca cerah
(tidak gerimis) agar luka cepat kering dan tidak busuk.

Cabang di potong sampai helai ke 10, kemudian pada helai ke 11,12 dan 13 di
pelihara sebagai calon buah, pada cabang ketiga, cabang tersebut setelah bung
mekar di sisakan 2 helai dan di potong ujungnya. Selanjutnya pada cabang ke 14
dan seterusnya di potong sampai ujung. Ada sebagian petani yang memelihara
buah pada helai ke 7 atau 8 biasanya netnya bagus tapi buahnya kecil dan
bentuknya gepeng. Akan tetapi kalau terlalu atas lebih dari 14 helai bentuknya
oval dan umurnya lebih panjang. Agar buah melon besar, netnya bagus dan
rasanya manis buah melon dipelihara pada helai ke 11 atau 12 hal ini aman
terhadap kualitas dan kuantitas hasil melon bagi petani. Menurut pengalaman
dilapangan fungsi daun : 5 helai daun dibawah buah ini untuk pembesaran buah
dan pembentukan net, maka apabila daun dibawah buah tidak ada 5 helai atau
rusak karna cendawan maka buah kurang sempurna. Lima helai daun diatas
buah untuk pembentukan kadar gula (rasa manis), maka apabila diatas buah
daunnya rusak karena serangan hama dan penyakit biarpun buahnya besar dan
netnya bagus rasanya kurang manis,walaupun rasa manis tersebut dipengaruhi
oleh jenis,perawatan dan pemupukan.

3. seleksi dan Gantung Buah


Tanaman melon setelah umur ± 25 hari dari tanaman sudah saatnya
pembuangan.pada kondisi normal ( cuaca cerah ) bunga akan mekar setelah matahari
terbit.Namun bila cuaca berawan ,suhu rendah dan kelembapan tinggi. Bunga mekar
akan tertunda ,pada siang hari bunga akan menutup lagi,kondisi ini menyebabkan
kegagalan dalam pembuahan .maka dari itu di Negara maju yang menanam dalam
rumah kaca atau rumah plastik.saat pembungaan diperlukan penyerbukan bantuan agar
pembuahannya seragam dengan cara:
a. Memelihara lebah madu di areal melon selama penyerbukan berlangsung,
penyeprayan di lakukan sebelum lebah di masukkan atau setelah
penyerbukan lebah sudah di keluarkan.

[10]
b. Melakukan penyerbukan buatan ( di bantuan manusia ) dari jam 08.00-
12.00.setelah bunga betina di serbukan di beri tanda benang wool yang
berwarna setiap 3 hari ganti warna.setelah 5-7 hari dari pembungaan (30-32
hari dari tanam ) buah melon sebesar telur ayam dank e 3 calon buah idak
semua di pelihara.untuk jenis melon yang buahnya menghendaki besar satu
batang di pelihara 1 buah saja.di pilih buah yang normal dan sehat (tidak
cacat)agar buah melon nantinya besar dan netnya bagus dan manis.untuk
jenis melon yang menghendaki besarnya sedang satu batang dipelihara 2
buah (misalnya golden melon)untuk jenis net melon seperti MAI
melon,Action,dan Sky roket sebaiknya di buahkan 1 buah saja agar dalam
penjualan masuk kelas A atau super.cabang melon yang kecil itu tidak kuat
bila di bebani buah yang rata-rata 2 Kg maka dari itu perluh di bantu.buah di
bantu dengan tali raffia pada glagar / lanjaran palang yang sudah di
sediakan.seleksi buah dan gantung buah bagi tenaga kerja yang terampil di
lakukan dengan bersamaan buah yang jeelek di buang di potong buah yang
normal terus di gantung .apabila jumlah tanaman terlalu banyak ,tenaga yang
sudah terampil bagian seleksi buah dan tenaga kerja pemula untuk
menggantung buah.
4. Potong Daun
Pemotongan daun sebaiknya dilakukan untuk menghindari busuk pangkal batang.
Potong daun yang pertama dilakukan pada saat tanaman sudah 12 helai daun, dan
paling bawah di potong 2 helai. Potong daun yang ke 2 dilakukan pada saat tanaman
sudah 15 helai daun, ini juga di potong 2 helai.jadi total daun bawah di potong 4 helai.
Ini bertujuan agar sirkulasi udara lancar dan sinar uadara matahari bisa masuk ,pangkal
batang tidak terlindung oleh daun,supaya terhindar dari busuk pangkal batang.potong
daun yang ketiga 5 atau 7 hari sebelum buah di panen.daun di bawah buah semua
dipotong agar net buah berwarna lebih cerah dan kering serta terhindar dari serangan
ulat buah.kalau buah kena sinar lebih merata rasanya akan lebih manis.

[11]
MANAJEMEN
PENGAIRAN

[12]
OLEH :
SUTARNO

CV. MULTI GLOBAL AGRINDO


APRESIASI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA MAJU MELON
DIREKTORAT TANAMAN BUAH
SURAKARTA, TGL. 7-12 JUNI 2004
PENGAIRAN
TANAMAN MELON

[13]
OLEH :
SUTARNO
CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

TANGGAL 7-12 JUNI 2004

PENGAIRAN

Pengairan untuk membasahi tanah/media agar akar tanaman tidak kering dan unsure
hara dalam tanah dapat di serap tanah dapat diserap tanaman semaksimal mungkin. Namun
harus kita atur menurut kebutuhan tanaman sejak dari persemaian, pertumbuhan tanaman dan
fase pembesaran.
- Pengairan di persemaian
Pengairan pada polibag tempat menyemai benih sejak satu hari sebelum benih di pindahk
an ke polibag,agar kondisi tanah cukup lembab dan memudahkan dalam bekerja.apabila di
lakukan bersamaan sebelum benih di masukkan kedalam ke polibag media akan becek sete
ah kering sedikit mengeras.
Kemudian setelah benih di masukkan ke polibag diairi sedikit saja ( tidak berlebihan ) agar
Pertumbuhan bibit bisa seragam .apabila kelebihan air pertumbuhan bibit akan lambat
Bahkan bisa menjadi busuk.
Setelah bibit di sirami sehari sekali,pada pagi hari agar saat sore hari media persemaian
Kering,apabila siang hari kekeringan di siram pada jam 14.00 atau 15.00 WIB agar saat
Malam tidak terlalu lembab,supaya bibit tidak terlalu tinggi ( kokoh )dan menghindari
cendawan fusarium agar tidak menyerang bibit.
Bibit sebelum di tanam disiram penuh sampai basah betul, agar saat penanaman media
didalam polybag tidak pecah dan bibit tidak layu saat di tanam di lahan.

- Pengairan di lahan

[14]
Pengairan dilahan dipertimbangkan dengan cuaca dan musim, apabila musim penghujan
tidak sesuai kemarau. Apabila musim kemarau saat hari sebelum kita tanam sebaiknya air
kita sediakan/kita cari terlebih dahulu agar pada saat tanam sudah terfokus pada pekerjaan
penanam saja.

Setelah tanam, tanaman di siram cukup basah,3 hari kemudian kita cek kembali dan kita airi
apabila kering, karena saat ini akar tanaman belum tumbuh dan baru pada tahap
penyesuaian dari lingkungan persemaian yang terlindung ke lahan yang panas menyengat,
sehingga tanaman sedikit layu apabila kekurangan air. Selanjutnya kondisi lahan selalu kita
jaga kebasahannya agar tanaman tumbuh normal.

Pemberian air di lahan ada 2 cara :

- Dileb, berarti kebutuhan air banyak


- Asal basah ini setengahnya di leb
Pemberian air di lakukan berdasarkan fase pertumbuhan tanaman,pada musim
kemarau diairi 5-7 hari sekali.
Setelah tanaman berdaun 6 helai,tanaman perluh dileb ( digenangi air di saluran antar
bedengan ) selama kurang lebih 15 menit,lalu kita buang. Cara ini supaya kandungan air dalam
tanah sama dan tanaman pada helai ke-7 dan seterusnya ruangnya panjang dan merata.
Tanaman menjelang pembuahan / sebelum bunga mekar,ini juga perluh dileb,agar calon
buah nanti tumuh besar jangan sampai tanaman kekurangan air.

Setelah tanaman berbunga ( selama pembuangan ) kurang lebih 5-7 hari sebaiknya tidak diairi
agar proses pembuahan jadi dan buahnya tidak mudah pecah.

Pada saat buah sebesar telur ayam sebelum di lakukan seleksi buah perluh di lakukan
pengairan ( dileb ) ini untuk pembesaran buah, setelah gantung buah di jaga kebasahan lahan
sampai ± umur 23 hari dari bunga mekar. Ini fase pembesaran buah,kecuali pada saat
pembentukan Net ± 16 hari dari bunga mekar,tidak boleh di leb.karena kalau kelebihan air Net
buah melon akan besar-besar ( disebut Net Gajah )sehingga buah tidak menarik di pandang
dan buah ini akan masuk kelas B.jika dipanen harganyapun akan turun.

Pengaturan air yang baik akan menentukan besarnya buah dan kualitas buah, maka
peran pengairan yang tepat sangat menetukan.

Untuk fase pembesaran buah dari pembuangan sampai umur ± 23 hari,dan untuk
pembentukan kadar gula dari umur 24 hari dari bunga mekar sampai panen.maka setelah umur
24 hari dari pembugaan pengairan sedikit demi sedikit kita kurangi.hingga 10 hari menjelang
panen pengairan di hentikan,supaya lahan kering supaya kadar gula buah tinggi panennya juga
mudah.

[15]
Untuk daerah yang tanahnya liat cukup dikurangi air dalam selokan saja, karna kalau
dikeringkan tanahnya menjadi pecah-pecah, kemudian akar tanaman putus dan tanaman akan
menjadi layu.

Pengairan tersebut diatas dilihat dari kondisi tanah dan kondisi sumber air. Apabila
sumber airnya sedikit/kurang, pengairan juga bisa dilakukan dengan cara di siram dengan
selang di lubang tanam pada waktu sore.

MANAJEMEN PENGENDALIAN OPT


PADA
TANAMAN MELON

[16]
OLEH :

MULYONO HERLAMBANG

OISCA TRAINING CENTER KARANGANYAR

MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA)

I. PENDAHULUAN
Budidaya tanaman melon menunjukan perkembangan yang cukup signifikan dari tahun
ketahun akhir-akhir ini. Halini disebabkan oleh tingginya keuntungan yang diperoleh dari
bercocok tanam melon tersebut. Dari angka kasar suatu usaha tani melon per Ha dengan
input ± Rp. 30.000.000,- akan dapat di hasilkan output ± Rp. 60.000.000,- sehingga
didapatkan sisa hasil usaha sebesar ± Rp. 30.000.000,-dalam waktu yang relatip singkat
yaitu selama 90 hari(sejak dari persiapan pengolahan tanah sampai dengan panen.sungguh
angka tersebut merupakan sebuah perhitungan yang menarik bagi para petani yang
beroriantasi agribisnis.disatu sisi budidaya melon memang menarik karena sangat
prespektif dan menguntungkan,namun di sisi lain komoditi spesifik yang memerlukan
penanganan dan perhatian yang serius untuk mencapai keberhasilan. Berbagai tantangan
bagipetani melon untuk mencapai keberhasilannya yaitu keberhasilan
dilahan(dipertanaman) dan keberhasilan di pemasaran.
Dalam hal itu kami menyoroti masalah-masalah yang timbul di pertanaman yang
berkaitan dengan pemeliharaan, khususnya pengendalian OPT melon.seragan jasat
pengganggu tersebut sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya melon baik
kuantitas maupun kualitas, bahkan apabila tidak di perhatikan norma-norma pemeliharaan
tanaman dan pengendalian OPT dapat mengakibatkan kefatalan yaitu gagal panen. Hal ini
tidak hanya terjadi pada petani pemula,bahkan kadang-kadang juga menimpa petani melon
professional yang sudah menanam melon bertahun-tahun.
Oleh karna itu perlu di cari kiat-kiat pengendali OPT yang efektif.

II. OPT penting pada tanaman melon dan semangka

[17]
Pada umumnya tanaman melon dan semangka sangat peka terhadap serangga hama
dan penyakit. Oleh krna itu pengendali hama penyaki tanaman tersebut merupakan salah
satu kunci keberhasilan budidaya/agribisnis melon dan semangka. Pengamatan dini
terhadap hama dan penyakit sangat membantu untuk mengambil langkah suatu tindakan
pengendalian sehingga tindakan yang dilaksanakan dapat efektif. Pengamatan tersebut
dapat memerlukan pengalaman dan ketelitian, oleh karna itu petani/pengamat harus
mengenal betul jenis hama/penyakit yang menyerang pada tanaman.
A. Hama tanaman melon dan semangka
1. Lalat buah ( Bractocera Cucurbitae Cocuilett ).
Lalat buah merupakan hama utama pada buah melon.lalat buah betina menusuk
buah melon (terutama sewaktu buah masih muda ( karena masih lemah ) untuk
meletakkan telur di dalam buah ,setelah 4 hari telur menetas menjadi larva dan
memakan daging buah.
Pada serangan ringan buah melon masih bertahan,namun tetap cacat hingga buah
masak,sehingga buah melon bentuknya tidak simestris.pada serangan berat buah
melon menjadi rusak bahkan gagal panen ( buah menjadi kopyor ).
Pengendalian:
a. Cari lokasi yang tidak terdapat serangan kronis
b. Buah melon yang terserang segera disanitasi dan di musnahkan.
c. Pasang perangkap pestisida Sex Pheromore berbahan aktif methyl eugenol pada
bekas bola air mimbral ( sejenis ) di beberapa tempat di lahan tanaman melon.
tujuan untuk menjadi perangkap lalat buah jantan,karena bau dari methy
eugenol mirip cairan / sebresi lalat buah betina waktu birahi.karena methy
eugenol tercampur pestisida sehingga lalat jantan mati sehingga lalat betina
tidak berbuah dan akhirnya mandul,dengan demikian populasi lalat buah
berkurang.
d. Pemasangan kapur harus yang di bungkus platik dan di beri lobang dengan
tujuan,karena bau kapur barus maka lalat buah akan menjauhi tanaman melon
tersebut.
e. penyemprotan denga pestisida pada pagi hari sewaktu lalat buah belum
terbang,misalnya dengan Decis,Dursban,Matador dan sebagainya.pestisida yang
berbau buah dapat mengusir lalat buah.penyemprotan diintensifkan pada waktu
buah masih muda.
f. Tanaman melon/semangka yang tahan terhadap serangan lalat buah ( terutama
melon yang kulitnya keras).

2. Thrips (trips parivispinus Karny )

[18]
Trips menyerang tanaman melon dan semangka sejak dipembibitan sampai tanaman
dewasa.hama ini mengisap cairan tanaman terutama pada daun / tunas muda
maupun bunga. Tanaman yang terserang daunnya menjadi keriting dan kerdil,
begitu pula buahnya kecil- kecil. Hama thrips berkembang sangat cepat, secara
partenogenesi (mampu melahirkan keturunan tanpa kamis) serangga berat biasanya
terjadi di musim kemarau dan sangat bandel terhadap erbagai pestisida.
Pengendalian:
a) Tidak menanam melon berdekatan lahan melon, semangka, timun, cabe yang
telah dewasa/tua.
b) Pemberian air pengairan yang cukup, karena serangga yang berat
mengakibatkan tanaman kekurangan cairan dan apabila lahan dalam keadaan
kering tanaman akan menjadi lebih merana.
c) Semprot dengan insektisida maskal, curacron dll.
3. Aphids (aphids gossypii glomer)
Aphids menyerang tanaman melon dan semangka terutama pada daun dan tunas
muda. Pada daun yang telah dewasa biasanya menggrombol di bagaikan bawah
daun. Hama ini menghisap cairan tanaman sehingga tanaman menjadi lemah.
Daun terserang menjadi keriting dan pucuk tanaman yang terserang menjadi kuning
tak berkembang normal. Hama ini juga merupakan vector penyakit virus. Aphids
berkembang sangat cepat karna dapat berkembang biak tanpa
kawin( parthenogenesis). Aphids juga mengeluarkan cairan yang mengandung gual,
sehingga daun di bawah hama ini kelihatan mengkilat seperti cairan gula dan pada
gilirannya akan menimbulkan cendawan jelaga.
Pengendalian:
a). Jangan menanam melon / semangka di dekat tanaman dewasa.
b). Sanitasi kebun sehingga terbebas dari tanaman inang.
c). Semprot dengan insektisida perfection,curacron,dsb
d). Berilah air yang cukup pada tanaman melon dan semangka.

4). Kumbang daun (Aula copera femoralis motschulsky)

Hama ini di kenal dengan nama oteng –oteng,bentuknya bulat berwarna kuning
mengkilat.

Hama ini menyerang daun melon dan semangka dengan cara menggigit secara
melingkar-lingkar,sehingga daun terkesan berlobang-lobang.serangan bert biasanya
pada saat persemaian di mana jumlah daun belum banyak.sedangkan larva dari

[19]
oteng-oteng ini menyerang akar melon dan semangka sehingga mengakibatkan
tanaman layu,yang kadang-kadang dikira penyakit fusarium atau bacteri.

Pengendalian:

a) Tanah di leb / di genangi air sebelum di olah,sehingga telur maupun larva di


dalam tanah mati.
b) Tanaman layu karena larva tadi di cabut dan di bakar.
c) Pada saat yang di curigai terserang larva oteng-oteng di siram dengan Diazinon /
larutan Diazinon,Decis dsb.
d) Pemberian Diazinon granul pada lubang tanaman sebelum penanaman bibit.

5) Ulat daun buah,ulat jengkel ( palpita sp)

Ulat jengkel (Palpita sp)

Ulat biasanya ada di pucuk –pucuk daun muda,sehingga daun muda yang terserang
setelah dewasa kelihatan rusak / tidak utuh.pada serangan berat,daun kelihatan
meranggas hingga tinggal tangkai dan tulang daun.dalam kondisi serangan berat ulat
juga menggerogoti kulit buah melon sehingga cacat dan menurunkan kwalitas buah
melon.

Pengendalian:

a) Sanitasi kebun sehingga tidak ada tanaman inang


b) Pemangkasan cabang jangan terlambat,karena kalau terlalu rimbun sangat di
senangi ulat tersebut.
c) Semprotlah dengan Marsbal,Metindo,dll.

6) tungau (mites)

Ada dua jenis yaitu tungo merah ( Tetranychus Cinna barinus ) dan tungo kuning
(poly phagatar sonemus latus )

Tungo ini menyerang daun dengan cara menghisap cairan pada daun yang terserang
kelihatan titik-titik kuning kelihatan dan daun kemudian melengkung.Hama ini juga
sebagai vector virus.

Pengendalian:

a) Sanitasi gulma sebagai tanaman inang


b) Penggunaan pestisida / akarisida yaitu Mitac ataupun Morestan dll.

[20]
7) Nematode ( Meloidogyne incognita )

Nematode menyerang akar-akar melon,akar yang terserang berbentuk bintil-bintil


sehingga tranformasi unsure hara dan zat air dari akar ke bagian tanaman yang lain
terganggu.

Tanaman yang terserang menguning,kerdil dan layu.

Pengendalian:

a) Jangan menggunakan media semai tanah berasal dari daerah serangan


nematode
b) Lakukan rotasi tanaman dengan padi,sebab dengan genangan maka nematode
akan mati
c) Lakukan peningkatan ph.tanah s/d 7,karena nematode tidak tahan ph tinggi.
d) Sterilkan tanah Basamid G 40 gr/m2

B. Penyakit melon dan semangka


1. embun bulu ( downy mildew )oleh cendawan Pseudo perenaspora
Pada umumnya serangan berawal dari daun terbawah,daun terserang terdapat
bercak-bercak kekuningan lalu berubah menjadi coklat yang di batasi oleh urat-
urat daun.selanjutnya serangan meluas dan menular kedaun di atasnya dan pada
serangan terberat seluruh daun dapat terserang.tanaman yang terserang akan
terganggu proses asimilasinya,sehingga buah menjadi kecil dan bentuknya tidak
normal.Begitu pula mutu buah akan terganggu karena tidak manis.
Pengendalian:
a) Lokasi bukan bekas tanaman yang terserang Downy mildew
b) Tanam varieta yang tahan
c) Sanitasi kebun terhadap gulma
d) Pemotongan cabang tidak terlambat,sehingga sirkulasi bagus
e) Pengaturan jarak tanam yang renggang
f) Semprot fungisida,Dithane M45,Daconil dsb

[21]
2 Embun tepung ( Powdery mildew )

Cendawan embun tepung menyerang daun terutama daun tua,koloni-koloni


cendawan seperti percikan tepung,kemudian meluas,sehingga daun kelihatan
putih.sehingga embun tepung sangat cepat berkembang.

Pengndalian:

a) Sanitasi kebun,sirkulasi udara bagus,lancar


b) Tanam varietas tahan
c) Semprot dengan Morestan,Rubigan dll

3 Antraknosa

Penyebab cendawan Colletrotichum lageuarium


Tanda-tanda daun bercak bulat coklat muda,berubah menjadi coklat tua yang
membesar.dapat juga menyerang buah,buah ang terserang membusuk terdapat
spora warna merah jambu.
Pengendalian:
a) Pengaturan jarak tanam yang longgor
b) Benih di rendam dengan Derosal selama 4 jam
c) Semprot dengan Ditrone,Mauzate,Vandoreb dll

4. Bercak baktery (Pseudomonas lachrymon)


Tanda-tanda yaitu adanya bercak kecil-kecil berwarna putih dengan bentuk
menyudut.bercak tersebut berubah menjadi coklat kelabu dan berlobang.
Pengendalian:
a) Benih di rendam agrinycin atau agrept.
b) Semprot bakterisida Cupravit dsb.
c) Pergiliran tanaman buka semafili.

5. Busuk pangkal batang (Gummy stem blight)


Pangkal batang seperti tercelupminyak dan keluar lender berwarna merah
coklat.karena terjadi penyumbatan unsur kara dan zat air maka tanaman jadi
layu dan mati.

[22]
Pengendalian:
a) Penggunaan mulsa lastik
b) Oleskan di folatan,Caaliyum dsb
c) Daun bagian bawah 2-4 lembar dirompes

6. Penyakit layu bacteri ( Bacterial wilt )


Daun sedikit demi sedikit akan layu akhirnya semua layu.
Apabila pangkal batang di potong mengeluarkan lendir putih kental dan lengket
maka sebagai tanda penyebab kelayuan adalah bakteri.
Pengendalian:
a). Drainage yang baik
b). Pengolahan tanah yang bagus
c). Sterilisasi dengan basamid
d). Perendaman benih dengan agrept

7. Penyakit layu fusarium (fusarium Oxysporum)


Tanaman terinfeksi lewat akar dan masuk kepembuluh layu.serangan terjadi
dengan tanda tanaman layu total dan apabila batangdi belah tampak pembuluh
kayu berwarna coklat.
Pengendalian:
a). Pilih lahan baru,bekas padi
b). Peningkatan PH tanah menjadi 6-7
c). Hindari penggunaan nitrogen berlebihan
d). Rendam benih dengan Dorosal atau dapat di siramkan
e). Pemberian air pengairan yang baik
f). Penggunaan pupuk kandang yang betul-betul telah jadi

8. Penyakit virus ( CMV,CGMMV,WMV )


Tanaman kerdil,daun kuning bercak hijau bergelombang,buah kerdil net tak
beraturan,warna hijau gelap dan keras,buah tidak laku di jual.
Pengendalian:
a). Pengendalian terhadap trips,aphits dan tungau
b). Tanaman terserang di cabut di bakar
c). Pekerja jangan bersinggungan dengan tanaman yang sakit

[23]
III. 15 Langkah sebagai
Anjuran budidaya tanaman sehat untuk melon dan semangka
1. Pilih varietas unggul yang produktifitasnya tinggi tahan hama dan penyakit.
2. Pilih lahan yang tepat dari segi ketinggian tempat,penyinaran,ketersediaan
dan pembuangan air,lingkungan tanaman.
3. Pilih tanah yang mempunyai top soil yang tebal sebab melon da semangka
mempunyai perakaran yang panjang.
4. Pilih jenis tanah yang cocok sesuai varietas tanaman melon yang akan di
tanam.
5. Pengolahan tanah yang baik,tekstur tanah menjadi baik,tinggi dan lebar
bedeng memenuhi syarat.
6. Penggunaan pupuk kandang / kompos yang betul-betul sudah jadi sehingga
sudah tidak terjadi proses pembusukan.
7. Pemakaian dosis pupuk-pupuk kandang dan pupuk kimia yang cukup sesuai
dosis anjuran.
8. Penggunaan mulsa plastik hitam perak,menjaga bedeng tetap bagus dan
mengurangi serangan hama / penyakit.
9. Pengaturan jarak tanam yang cukup sesuai varietasnya.
10. Pasang lanjaran sebelum melon di tanam sehingga memudahkan perawatan
11. Pasang lanjaran berdiri tegak sehingga sirkulasi udara bagus,dapat
mengurangi serangan hama / penyakit.
12. Gunakan pupuk selular,dikocok / di semprot sesuai dosis anjuran.
13. Perawatan yang baik yaitu tali batang,potong cabang,seleksi buah,potong
pucuk dan menggantung buah jangan terlambat.
14. Rompes daun bagian bawah 2-4 helai setelah tanaman berdaun 10 dan 14
supaya sirkulasi udara bagus.
15. Gunakan pengamatan dini sehingga penggunaan pestisida dapat efektif.

[24]
MANAJEMEN PANEN
DAN PASCA PANEN

OLEH:
SUTARNO
[25]
CV.MULTI GLOBAL AGRINDO
APRESIASI PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA MAJU MELON

DIREKTORAT TANAMAN BUAH

SURAKARTA,TGL.7-12 JUNI 2004

PANEN DAN PASCA PANEN


TANAMAN MELON

[26]
OLEH:
SUTARNO
CV.MULTI GLOBAL AGRINDO
TANGGAL 7-12 JUNI 2004

PANEN DAN PASCA PANEN


Sebaiknya melon di panen pada umur dan tingkat kematangan yang cukup supaya
rasanya manis.melon yang di panen kurang matang / kurang umur warna daginya masih
pucat,rasanya kurang manis dan aromanya kurang ( bagi varietas yang beraroma ).Dengan
keadaan seperti ini kualitas buah jelas kurang baik sehingga harga jualnyapun menjadi
rendah.

Akan tetapi sering terjadi saat melon di pasaran kosong,Melon dipanen belum cukup
umur,dengan jalan di Ethrel.buah melon yang kurang tua sudah bisa tampak
kuning,menarik dan beraroma,maka dari itu buah tersebut rasanya kurang manis dan tidak
tahan lama di simpan.

A.Panen
Buah Melon sebaiknya di petik dengan kematangan yang cukup. Bila terlambat buah
akan cepat busuk dan banyak yang lepas tangkainya maka buah tersebut tidak akan tahan
lama kalau di simpan atau di kirim ke tempat yang jauh. Tapi sebaliknya apabila kurang tua
rasanya kurang manis. Diperkirakan tingkat kematangan buah sudah 90 % atau mempunyai
tanda-tanda sebagai berikut:

1. Umur buah sudah 35-40 hari dari bunga mekar (penyerbukan)


2. Daun bendera sudah mulai berubah menjadi kuning atau mengering ( bukan karna
penyakit)

[27]
3. Retak pada tangkai buah serta garis pemisah antara tangkai dan buah tampak begitu
jelas
4. Warna buah sudah mulai berubah (tergantung varietasnya)
5. Jaring (net) pada permukaan tampak lebih tegas(untuk varietas yang memiliki jaring)
6. Kalau kita masuk lahan aroma buah mulai menusuk hidung ( tergantung varietasnya )
7. Kita petik sampel dan kita rasakan sudah manis atau kita ukur dengan alat
Reflektometer kadar gulanya sudah mencapai 14 Brix

Mengingat buah melon tidak tahan disimpan lama,satu minggu sebelum panen harus sudah
ada pembeli / pedagangnya.

Buah yang dipetik sebaiknya diikutsertakan tangkainya agar tidak mudah busuk.Tangkai
ini bervariasi menurut jenis melonnya.Untuk melon daging putih (kekuningan) tangkai di
potong di atas buah ± 0,5 cm panjangnya.Untuk jenis melon daging merah dipotong
tangkainya dengan system “ T” agar kelihatan lebih menarik dan tahan lama di simpan.

Buah yang sudah di petik supaya di angkut dari lahan dan ditata di truk dengan hati-hati
karena dengan cacat fisik sudah turun kualitasnya.

B.Pasca Panen
Setelahdi panen buah tersebut ingin di pasarkan ke daerah setempat,atau ketempat
yang jauh misalnya ke pasar induk Jakarta.

Bila di pasarkan sendiri di daerah setempat buah dihamparkan digudang di lapisi jerammi
supaya tidak rusak dan terangin-anginkan supaya buah melon tidak panas dan buah tidak
cepat rusak,lain halnya bila buah di tumpuk,sirkulasi udara menjadi tidak lancar,buah akan
panas dan mudah busuk.lamanya penyimpanan tergantung dari pemasaranan,sebaiknya
tidak lebih dari 5 hari buah sudah habis di pasarkan.

Kalau buah melon terlalu banyak sebaiknya dipasarkan pada tengkulak atau di bawah
kepasar induk Jakarta.Bila diangkut ketempat yang jauh,dari lahan buah melon langsung
kedalam truk.Dalam penataan di dalam truk setiap melon dilapisi dengan jerami untuk
menghindari adanya benturan buah melon sampai di tujuan.sesampai di tujuan agar melon
dapat di hamparkan dilantai atau dilapak agar tidak panas dan mudah busuk.

[28]
Sebelum di angkat ke Jakarta supaya telpon dahulu atau mencari informasi dahulu saat
panennya,karena pada panen raya truk pada antri untuk bongkar muatan,apabila antrinya
terlalu lama buah melon akan banyak yang busuk saat di lapak dan harganyapun jatuh.

Ada saat penghamparan dilakukan juga seleksi buah ( sortasi ) yaitu buah dipisahkan
berdasarkan besarnya,setelah itu di lakukan kesempurnaan dan mutu buah,baik dari
bentuk,adanya cact dan keseragaman.

Dari sortasi tersebut dapat di tentukan Melon kelas A,B dan C

Contoh penjelasan yang di lakukan oleh agen / lapak di pasar induk Kramat Jadi sebagai
berikut:

1. Kelas A :bobot buah >1,5 kg jaring ( net )tampak jelas dan tidak cacat.
2. Kelas B :bobot buah <1,5 kg jaring ( net ) tampak jelas dan ada cacat karena hama atau
dalam pengangkutan
3. Kelas C :bobot buah <1,5 kg jaring ( net )kurang tampak jelas ( melon planco )aau buah
tersebut cacat karena serangan hama atau cacat fisik dalam pengangkutan.
Apabila melon akan dipasarkan ke swalayan,restoran atau hotel penjelasannya di
tentukan oleh pihak pembeli.
Pemasaran melon di Indonesia kelihatannya belum mempunyai standarisasi kemasan
untuk melon yang diangkut.umumnya melon yang di bawah ke Jakarta cukup ditumpuk-
tumpuk di atas truk.Melon yang dipasarkan secara eceran juga cukup ditumpuk-tumpuk
atau di taruh di dalam kranjang.mungkin factor inilah yang menyebabkan kerusakan atau
cacatnya melon.
Ada beberapa petani yang telah mengemas melon dengan kemasan / peti dari kayu atau
kardus.melon yang akan di pasarkan ke swalayan biasanya satu kardus berisi 8 s/d 12 buah
dan didalam kotak dilapisi jerami supaya melon tetap mulus sampai tujuan.

[29]
[30]

Anda mungkin juga menyukai