Anda di halaman 1dari 6

maupun keras yang dimiliki pemulia maka kriteria tersebut tidak

banyak dapat dipenuhi. Untuk itu, beberapa hal yang akan dicapai
dalam pembentukan varitas unggul tersebut masih lebih ditekankan
PEMBENTUI(AN VARIETAS pada kegiatan untuk
LINGGUL 1) meningkatkan potensi hasil polong/biji di atas 2,0 ton/ha melalui
rekayasa genetika,
2) memperbaiki umur tanaman (80-100 hari) agar sesuai dengan
masing masing pola tanam,
3) meningkatkan toleransi tanaman terhadap serangan hama
penyakit penting,
4) meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman fisik [ing-
kungan (kekeringan, naungan, genangan, kadar Al, dan pH
t,
tl paya apa pun yang 5)
rendah), serta
memperbaiki mutu biji (warna, bentuk, dan ukuran) agar sesuai
.\t dilaksanakan unruk meningkatkan
kacang tanah
produksi dengan permintaan pasar dan jenis produk yang diinginkan
tidak dapat dilepaskan da.i
-"salai o?*u"""i" ,*r.-
tas unggul. Dimaksud dengan varietas urrggul konsumen.
adaiah-iarietas yang
mempunyai. sifat kualitarif (tahan terhadap hama
penyakit dan ro_
reran terhadap cekaman kekeringan) serta sifat
kuandtatif (hasil po_ B. Upaya Pembentukan Varietas Unggul Baru
long atau biji tinegi).
Bahan baku untuk mendukung proses pembuatan varietas
Program pernuliaan tanaman yang ditujukan
untuk membentuk unggul ini berasal dari koleksi varietas liar, varietas lokal, varietas
varietas_ unggul kacang tanah sebenarnya
sudah dimulai sejak tahun unggul lama, galur-galur hornosigot hasil silangan, dan varietas atau
1930 oleh pemerintah Belanda. Kemudian kegiata.,
t.-r,slbut Oi galur incoduksi dari luar negeri. Di Indonesia upaya pembentukan
lanjutkan setelah masa kemerdekaan Rt oleh peirulia
t u.r.,e',un"t varietas unggul baru untuk kacang tanah umumnya masih ditekan-
di balai-balai penelitian atau instansi lain hingg'a ,;k;;";;1"t."
kan pada tiga kegiatan, yaitu
1) introduksi dan seleksi (3*5 tahun): jangka pendek,
A. Kriterla Varietas Unggul Z) persilangan dan seleksi (5-10 tahun)r jangka panjang, serta
Secara umum, varietas unggul baru diharapkan
dapat meme- 3) mutasi buatan dengan penyinaran sinar gamma (masih jarang
nuhi beberapa kriteria antara lain meningkatka., prod,it dilakukan).
perbaiki stabilitas produksi, memenuhi ,,u'"a",
ri,'_.__
-u,u,-r"ru", pof"
tanam, yang diterapkan petani, serra sesual permintaan
_
yang berbeda-beda
konsumen Sampai saat ini sebagian besar petani masih senang mengguna-
di setiap wilayah. permin,u"., korrrurn..r ,.,, kan varietas lokal, hanya sedikit petani yang menggunakan varietas
umumnya mencakup masalah warna bi;i, benruk polone,
bentuk unggul. Itu pun hanya 1-2 varietas saja. Padahal sampai akhir tahun
biji, dan sebagainya. Oleh karena fakto, ket.rbatas""
,."r"rL" L*t 1998, sudah ada sebanyak ZZ varietas unggul nasional yang resmi

26 z7
l"E"+@

(lilcpas pcrnerinr.lh rLntuk ditanam clan clikcmhangkan olcl.r peranr,


tcrnasrLk figa varictirs unggrLl lraru rahr-rn 199f1, yaitu Singa, Panthcr,
dan Jcr.rpah (T.ibcl 7).

TABEL 8. VARIETAS UNGGI,JL KACANG TANAH YANG OILEPAS PEMERINTAH


TAHUN 1950*1998

fitas Umur Warna gmldl 'Tipe


rslr !ru
.

Galah 1950 100 r0se 2 180 S


Macan 1950 100 TOSe 2 47-4A 1,80 s
Banteng 1950 100 rose 2 48-4'9 1,80 s
Kidang 1950 100 meran 2 49-50 1,80 S
Tupa 1983 95 2 2,00 S
Pe anduk 1983 95 merah 2 200 S
Tapir 1983 95 merah 2 S
Rusa 1983 105 coKelal 2 4s--46 S
1983 105 TOSe 2 40-45 180 s Varietas unggul kaoang tanah yang dlLepas
Kelinci 1987 95 rose 3-4 44 45 tahun 1983 denqan potensi hasil 20 ton/ha
2,30
Lokal jepara 1989 90 rose 2 34,35 1,20 S
Lanqa{ 1989 90 merah 2 45-46 1,80 s
I\,4ahesa '1989 90 rose 2 40-45 2,40 S
Badak 1991 95 rose 2 3,00 S
Konodo 1991 90 rose 2 4?.-44 2,00 S
Biawak 1991 90 rose 2 2,00 S
Trenggiling 1992 90 rose 2 4H6 1 ,80 S
Simpai 1992 95 merah 2 47--44 S
Zebta 1992 95 rose 2,40
Srnga
Panther
1998
1998
90
105
rose
rose
2
3-4
44-45 2,OO
204
i
Jerapan 1998 90 rose 2 45-46 200 ;
: S =tipe spanish
Keterangan
V = tipe valencia
Sumber : Puslitbanglan 1999

Alasan petani masih menanan varietas ktkal antara lain ada


satu sifat atau keunggulan varietas Lrkal yang mclcbihi varietas unggul
nasional. Keunggulan tcrscbut irdalah ketahanan tcrhadap scrarrgarr
pcnyakit layu cukLrp baik. Di samping itu, pcrsyararan bcntuk biji 7ap, VarLelas unggul kacang tanarr
tahun 1983 dengan Potensl nasll
clan pokrng lcbih disukai pcdagaug.

1.9

Z8

I
l
Kcterbatasan tersedianYa benih varietas unggul merupakan salah
satu sebab tidak dikenalnya varietas unggul rersebut di kalangan
pctani. Jangan heran kalau varieras unggul nasional belum banyak
menjangkuu hingga kc tinqkat pcranr.
Secara garis besar tahapan kegiatan pembentukan varietas ung-
gul baru pada kacang tanah di tingkat nasional dapat berasal dari
introduksi varietas atau galur, persilangan dan seleksi, dan mutasi
buatan.

l. Introduksi varietas atau galur


Kegiatan pada tahap ini lebih dititikberatkan
pada cara menda-
tangkan varietas atau galur kacang tanah hasil persilangan gencrast
lanjut darr InJn\an\gJrd atdu In'tilu.l rtngklt intcrna"tunal.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari kegiatan ini terutama
hel,/Jcl Var|etas Lrnggu kacang tanah yang dtepas adalah menambah atau mempcrbanyak keragaman genetik bebe-
tahun 1987 dengan potens hasil 23 ton/ha rapa sifat yang diinginkan misalnya tahan jamur alfatoksin toleran
kekurangan Fc, tahan kekeringan dan tahan penyakit bercak daun
sehingga dapat dijadikan bahan persiiangan untuk suatu tujuan tcr-
rentu. Di samping itu, dengan kegiatan ini dapat dilakukan evaluasi
langsung varietas dan galur dengan ccpat sehingga memperpendek
waktu yang harus dilalui dalam rangka proses pelepasan varieras
unggul baru. Waktu yang diperlukan bila melalui prosedur standar
biasanya mencapai B l0 tahun. Namun, dengan cara introduksi
dapat diper-pendck hanya menjadi sekitar 4-5 tahun.
Hal lain yang harus dipcrhatikan lcbih saksama, cermat, dan
teliri adaiah kegiatan ini harus diikuti dengan pelaksanaan pengawas-
an lapang yang lebih ketat. Pengawasan dilakukan terutama terha-
dap masuknya hama penyakit baru yang mungkin tcrbawa dalam biji
bi;i arau polong. Untuk itu, pelaksanaan kcgiatan uji karantina
tumbuhan memegang petanan.sangat penting dan sebagai kunci utama
pcnang-kal bahaya tersebut.

S/rga
SIN6A
Vaf etas unggrt kacang tanah yang otepas
Varietas unggul Kelinci, Singa, Panther, dan Jerapah mcrupa-
kan hasil perwu.judan kegiatan introduksi dari ICRISAT, India, setc-
tahun 1998 dengan potensi hasl 2,00 ton/ha lah rncngalami masa evaluasi yang mcmakan waktu sekitar 5 tahun.

ll
2. Persilangan
Prinsip dasarnya kcgiatan
4) Bcri rancla bunga yang tclah diernaskulasi rerscbut dengan ltc-
nang atau tali bcrwarna hitam, mcrah, atiiu kuning agar mu,
dirakukani';,;;;;;;-f;;il,T:lixTl:,i,"i:,,::.:1'".,r",T|,tfiX
clah dilihat. Ini diLakrLkan unruk rncyakinkan hrhu,a dari lrurrga
l1:"^1"" antara rerua janran dai U",i"" a"rr" r"arl l"ri* yang dicmaskulasi akan rcrbcntuk ginofrrr, laLu rnenjadi polong.
disilangkan. Untuk mensatur "t""
i.,duk ;.,s;bu; ;;, H?:?j"TH:T;ilr:#1"?:j:m_Tj:; 5) Buang scrrua tangkai sari dcngan mernakar pinscr.
mungkin sama arau tidak sar 5) Bunga yang dipilih tcrscbut disiapkan scbagai rerua bcrina.
periode.berbungar;;;Ji.oo"ff;;_,:T_il',3ff jfi ":?;l
",,
disilangkan berdasarkan deskripsi umur Urflr"-,""","""
ir"i "Or" b. Persarian
disilangkan tersebut.
Sctclal.r dilakukan cmaskulasi bunga, kcgiaran sclanjLrrrrya
Periode pcrsilangan
yans untuk mencapai proscntase adalah pcrsarian. Aclapun cara mclakukan pc'rsarian adalah sebagai
,efekrif
keberhasilan yang tinggi adai.an.setama
dua minggu scjak bunga berikut.
pertama. Semcnrara waktu pclaksanaan
.,r,rrkuliii y"a-,l!' te.rraik l) Kumpulkan kcpala sari (anthcra) yang telah orasak dari burrga
,dll* ,,oi: hari dan kegiaran persarian terbaik dilakukan
pukul 05.00-07.00 pagi kccsokan h".i"yr. 'n"..i._'antara tctua janran yang dikehcndaki c{alam carvan, lalu dipccahkan
R;;;-.;;u rr lgar diperolch rcpung sari.
terbukanya bunga pada kacang tanah
,ip" Spr"irf, ^,
tipe Valencia sekirar 9 jam. "a"fjf.'i"- ar" Z) Siapkan kuas yang bersih dan steril, lalu masukkan kc dalam
cawan berisi tepung sari.
a. Emaskulasi l) Olcskan kuas yang sudah mcngandung repung sari pada kepala
putik dari bunga yang sudah diernaskulasi-
. nra Emaskulasi
) Ja ri,
adalah kegiatar
4) Beri tanda pada bunga-bunga yang sudah disilangkan.
1a n sLra r u. uu n*u,"s"r,
Dukan scndiri. Adapun cara melakukan
l, Tj,Til i:l"T: i*:t lJ_X-j J:ilil
cmrskulasi prdr' p"rlo-
untuk memperoleh varietas unggul baru adalah Kegiatan pcrsilangan ini akan bcrhasil apabila sudah tcrbenuk
:iil"ii:Tilff:' ginofor pada 5 7 hari serelah persarian. Bili yang tcrbentuk dari
l) Pilih, kuncup. bunga yang akan mekar
pada keesokan harinya
hasil persilangan terscbut diberi tanda Fl (kr:turunan 1), F2 (ketu,
untuk diemaskulasi. runan Z), dan seterusnya.
z) Screlrh bunga vang akan dicmrskulr.i drprlih, Sifat-sifat yang harus diamati pada Fl antara lain warna bar-ang,
kuncuo bunol
"*""" warna ginofor, warna hili, berat brangkasan, ringgi tanaman, jumlah
yang iain dalam saru cabang atau
brtrne hrrrrr'di;;;;;
3) Mahkora hunga darr kun,up bunga vang ginofor, jurnlah polong isi, jumlah biji, berar bili, dan ukuran biji.
qenBan mcnggunakan pin,cr rerpilih dibuenu lada F2, srfar-srfat yrng hrrus diamati ancara lain warna biji, bcrat
sohrnega hanya rampak kcoel, brangkasan, jumlah polong isi, serra berar dan ukuran bi.ji. Sculcn-
yang dileliLngi b.nr'ng ,.,ri. E'nlii"f..rl'',",
ly,:Li"r \aJd.
orJkukJn pldr :trrc hlri lnr.rra pukul I t. ]0 _ lr,. 10. Scrcl.rlr rara pada Fl, sifar-srfit yang herus diamati antara lain tinggi tanarr-
die maskulasi, bunga harus dikuncuikan
an, bentuk daun, junlah biji/polong, bentuk biji, r.r,arna biji, berar
k._b"li ;;; ;"*,;; biji, ukuran biji, skor penyakir karar dan bcrcak daun, serta jumLar.r
tidak perlu dibungkus.
tanaman yang tcrscrang penyakit layu.

3Z
li

t
c. Seleksi dilaku-
keturunan pada generasi berikutnya setelah seieksi tersebut
Seleksi atau memilih galur yang terbaik dalam suatu populasi
hasil persilangan merupakan pekerjaan yang sulit dan memerlukan
i;;. t;t**t unigul dari hasil seleksi massa ini rnempunvai bebe-
rapa keuntungan antara lain
tingkat dedikasi yang tinggi. Ini dilakukan karena sangar menen-
tukan tingkat keberhasilan pembentukan varietas unggul baru l) memiliki kemampuan beradaptasi - pada perbedaan kondisi
iingkungan tumbuh yang lebih banvak'
tersebut. Untuk itu, faktor ketelitian, ketelatenan, serta ketekunan
dan objektivitas yang dnggi harus selalu melekat dalam diri seseorang Z) mempunyai stabilitas hasil yang tidak banyak bervariasi pada
saar melakukan kegiatan seleksi inr. kondisi lingku.,gan tumbuh yang beragam, dan
Ada dua kegiatan utama pada perlakuan seleksi tersebut, yaitu 3) tingkat toleran yang cukup tinggi terhadap serangan biotik
(hama-PenYakit).
sebagai berikut.
Varietas lokal Jepara yang telah diresmikan sebagai varietas
unggul merupakan salah satu contoh hasil seleksi massa'
Seleksi galur murni
Kegiatan utama yang dilakukan adalah menyeleksi galur murni
dari generasi ke generasi hasil persilangan yang ditanam secara ter- 3. Mutasi buatan
pisah dan menilai derajat keragaman dalam galur. Galur-galur Kegiatan lain untuk menbentuk varietas unggul baru adaiah
"*".,ggu.takan radiasi sinar gamma atau yang lebih dikenal
terpilih dievaluasi lebih lanjut mengenai pemenuhan beberapa sya- d"ngu.r
rat yang akan dicapai. Selanjutnya galur terpilih tersebut dikem- a""n"" o,ifJ mutasi buatan' Teknik ini umumnya menggunakan
bangkan melalui tahapan evaluasi standar sebelum dilepas menjadi ,uai?ti ,i"", g"*-, Co60. Hingga sekarang teknik ini- hanva
(BATAN)' Kegiatan
varietas unggul baru. dilakukan olefr Badan Tenaga Atom Nasional
;;;il""c pernah dilakukan atas kerja sama BATAN dengan
Varietas Zebra sebagai varietas unggul baru yang telah dilepas g"ll,ta"' Su"k"-"ndi adalah memakai simbol rnutan SHM- I dan
tahun l99Z merupakan salah satu hasil kegiatan seleksi galur
SHM-2. Namun, sampai saat ini belum berhasil dilepas secara
murni pada populasi F4 dari hasil persilangan MGS-9-2-5 dengan
NC 3035-9.
,.r-t "f"n p.-"ri.rt"h. Di India, dengan rnemakai teknik serupa
yang diberi
sudah ditepas dua varietas kacang tanah hasil radiasi
nama ILr_l oan t\J-4"
Seleksi rnassa
Seleksi massa terdiri dari dua macam, yaitu seleksi massa posirif C. Evaluasi Lanjutan Galur-Galur Terpilih
dan seleksi massa negatif. Seleksi massa negatif dilakukan dengan cara
membuang individu galur,/tanaman yang tidak disenangi, tetapr Dari beberapa kegiatan secara simultan dalam mengevaluasi
(hibridisasi)'
mempertahankan galur/tanaman yang diinginkan. Sementara kegiar- .,"ri.tas atar., galur introduksi, galur hasil persilangan
pada akhirnya akan diperoleh
an memilih yang diarahkan hanya pada individu galur atau tanaman -"r0"" gd*"f.asil mutasi buatan Dari galur-galur
;;#;o^'g"l,t. hrrup".t sebagai calon varietas baru'
yang terbaik sesuai dengan tujuan pembentukan varietas baru dise- potensr
but kegiatan seleksi massa positil ha.apan tersebut kemudian diuji atau dievaluasi mengenai
potensi daya hasil dan persyarann
daya hasil. Pengujian atau evaluasi
Pada awal seleksi massa positif maka galur-galur dipilih berda-
kriteria yang lain merupakan tahapan lanjutan dari
proses pem-
sarkan pemilihan individu tanpa evaluasi lebih lanjut terhadap
;;;il; u"Li.,u, ungg.,i. Tahap ini paling banvak membutuhkan

1,L
35
I

biaya dan tenaga. Adapun yang dilakukan pacja tahap ini adalah Dr sarnping paramerer hasil polong/bili' kcsesuaian o:ttllft'""
pasar atau kun*a"n dan ,tanggapan atau
sebagai berikur. kccocokan
,dengan
dipertimb'rngkan sebclum meLcpasnya
i.einginan petani pcnting untuk
1. Uli daya hasil pendahuluan (UDHp) sebagai varietas unggul baru'
scpertr tercan-
Dari Z/ varietas yang sudah d(iepas pemcrintah
. Jurnlah galur yang diuji pada UDHp umumnya masih cukup ,"- ;;, Tabcl ? teinvata hanya sekitar Z-l varictas saja vang
banyak, yaitu lebih dari 50 galur. Namun, karcna jumlah bijL yang Kciinci
tani. sepcrti Gajah' Macan', dan
dihasilkan masih rerbatas maka kegiatan ini sering kali hanya dila_
;;ii;,;- pe
-Varietas
kctcr-
petani karena masalah.
rrnuuul lainnya bclum banyat dikenal itu'
kukan pada satu lokasi unruk satu musim tanam. penanamannya pctani. Sclain
secara baris tunggal atau paiing banyak lima baris scpanjang
;:ifi;;;t'; f..'g ^osih tcrbatas di tingkat cocok dengan sr:lera
2_4 m. bentuk polong./biji vartetas unggul lainnya kurang
Jarak tdnamnya 40 cm x l0 cm dan setiap lubang tanam hanya satu pcdagang schingga nilai jualnya berkurang'
biji. Rancangan pcrcobaan yang biasanya digunakan adalah ran_ ridak
Scbcnarnya upaya peningkatan produksi
ka.cang
cangan blok acak lcngkap dengan scdikitnya dua ulangan. ,tanah
dengan
dilakukan
,r',.^"Aut r.t biaya^ yang terlalu bcsar apabiia dapat me-
Lni discbabkan procluksinva
;.;;;r,;r; varLctas ungguL
2. Uji daya hasil lanjutan (UDHL) nyumhrne kcnlik.rn "krrar J0 50o"'
Jumlah galur untuk evaluasi UDHL diperkecil menjadi hanya
sekitar.l5-J0 galur. itu pun sudah tcrmasuk varietas pembanding
(unggul nasional atau unggul lokal yang telah dilepas). Daiam pelaksa-
naannya, penanaman dilakukan pada petak dengan luas l0 l2 rn2.
Jarak tanam yang digunakan 40 cm x l0 cm dengan satu bqr per
lubang tanam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-
cangan acak kelompok dengan 3-4 ulangan, tergantung jumlah benih
yang tcrsedia. Kegiaran ini umumnya dilakukan pada bebcrapa iorasr.
rj-
Musim tanam masing-masing lokasi cukup berbcda. Kriteria penr-
laiannya lebih ditekankan pada hasil biji/polong (ton/ha). - /,1
',,,ti,t
3. Uji multilokasi
Uji multilokasi merupakan tahapan akhir dari rangkain kegrar_
an proses pembentukan varietas unggul baru. Galur_galur yang diuji
hanya l0 15 galur. Tujuan utama pengujian pada tahapan ini ;dalah
untuk menilai tingkat stabilitas hasil galur-galur terpilih yang dila_
kykan pada berbagai agrockologi dan musim dengan total sedJ.,tnya
15. lokasi. Diharapkan dengan pendekatan tersebut akan
diperoleh
caion varictas baru yang mantap dan siap dilepas ke pctani.

36 17

Anda mungkin juga menyukai