Anda di halaman 1dari 13

Filosofi, Prinsip, dan Etika

Penyuluhan Pertanian.

ADHI SURYA PERDANA, SP., MSC.


Filosofi/Falsafah Penyuluhan

Falsafah diartikan sebagai Dasar Pemikiran mencakup


Dasar Berpikir, Tujuan Ideal serta pendekatan Dasar
yang akan ditempuh oleh seorang penyuluh.

PENYULUHAN

PERMASALAHAN TERCAPAINYA
LAPANGAN HARAPAN
FALSAFAH PENYULUH (A.T. MOSHER)

Falsafah penyuluhan khususnya dibidang


pertanian menganut prinsip 3T yakni :
1. Truth (Kebenaran)
2. Trust (Keyakinan)
3. Teach (Pendidikan)
Falsafah Penyuluhan (H. Dussenberry)

Penyuluhan didasari tiga falsafah, yakni :


1. Petani itu dapat berpikir dengan baik.
2. Petani itu kapabel (sanggup dan dapat
melaksanakan sesuatu dilahan pertanian).
3. Petani itu mempunyai keinginan untuk
maju (baik dari dirinya sendiri maupun
masyarakat disekitarnya).
Penyuluhan Menjawab Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia

Menurut Abraham Maslow, terdapat 5 kebutuhan


dasar manusia :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan rasa aman / keselamatan.
3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan penghargaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Tujuan Penyuluhan Pertanian

1. Jangka Pendek
Menumbuhkan dan mewujudkan perubahan yang
lebih terarah pada usahatani yang meliputi :
perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan
tindakan petani serta keluarganya melalui
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Melalui perubahan perilaku petani dan keluarganya,
diharapkan dapat mengelola usahataninya dengan
produktif, efektif dan efisien.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan kemampuan taraf hidup dan
kesejahteraan petani yang diarahkan pada
terwujudnya perbaikan teknis bertani (better
farming), perbaikan usahatani (better business), dan
perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya
(better living). Namun tidak terlepas dari tiga bentuk
perbaikan yakni :
a. Perbaikan kelembagaan pertanian (better
organization) demi terjalinnya kerjasama dan
kemitraan antar stakeholders
b. Perbaikan kehidupan masyarakat (better community),
yang tercermin dalam perbaikan pendapatan, stabilitas
keamanan dan politik, untuk terlaksananya
pembangunan pertanian yang merupakan sub-sistem
pembangunan masyarakat (community development).
c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup (better
enviroment) demi kelangsungan usahataninya.
Pengalaman menunjukkan bahwa penggunaan pupuk
dan pestisida secara berlebihan dan tidak seimbang telah
berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan
pendapatan petani, serta kerusakan lingkungan-hidup
yang lain dan mengancam keberlanjutan (sustainability)
pembangunan pertanian itu sendiri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai
tujuan penyuluhan :
ABCD : Audience (khalayak sasaran); Behaviour
(perubahan perilaku yang dikehendaki); Condition
(kondisi yang akan dicapai); dan Degree (derajat
kondisi yang akan dicapai).
Prinsip Penyuluhan Dengan SMART
 Specific (khusus), kegiatan penyuluhan pertanian harus
dilakukan untuk memenui kebutuhan khusus.
 Measurable (dapat diukur), bahwa kegiatan penyuluhan harus
mempunyai tujuan akhir yang dapat diukur
 Actionary (dapat dikerjakan/dilakukan) yaitu tujuan kegiatan
penyuluhan itu harus mampu untuk dicapai oleh para
peserta/petani
 Realistic (realistis), bahwa tujuan yang ingin dicapai harus
masuk akal, dan tidak berlebihan, sehingga sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki peserta/petani
 Time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan),
ini berarti bahwa dalam waktu yang telah ditetapkan, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan penyuluhan ini
harus dapat dipenuhi oleh setiap peserta/ petani.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI
PRINSIP PENYULUHAN

1. Pendidikan Sasaran (Petani).


2. Adat Istiadat Masyarakat Setempat.
3. Nilai-Nilai Hidup.
4. Kontak / Norma Sosial.
5. Kebutuhan Petani.
6. Susunan Struktur Kehidupan Masyarakat.
Capaian Penyuluhan Pertanian

1. Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat,


dan bukan bekerja untuk masyarakat.
2. Penyuluh tidak boleh menciptakan
ketergantungan, tetapi justru harus mampu
mendorong kemandirian.
3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada
terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat.
4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan
harkat dan martabat manusia sebagai individu,
kelompok, dan masyarakat umumnya.
Etika Penyuluhan Pertanian

1. Penyuluh pertanian beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha


esa serta senantiasa menghormati dan memperlakukan petani mitra
sejajar.
2. Penyuluh pertanian senantiasa menempatkan keinginan dan
kebutuhan petani sebagai dasar utama pertimbangan dalam
mengembangkan program.
3. Penyuluh pertanian senantiasa lugas, tulus dan jujur menyampaikan
informasi, saran ataupun rekomendasi dan bertindak sebagai
motivator, dinamisator, fasilitator serta katalisator dalam
membimbing petani.
4. Penyuluh pertanian senantiasa memiliki dedikasi dan pengabdian
untuk membela kepentingan petani serta memperlihatkan teladan,
serasi, selaras, dan sumbang kepada semua pihak.
5. Penyuluh pertanian senantiasa memelihara kesetiakawanan dan citra
korps penyuluh pertanian atas prinsip “silih asuh, silih asih, silih
asah” serta senantiasa bersikap dan bertingkah laku yang
menghoromati agama, kepercayaan, aturan, norma.

Anda mungkin juga menyukai