Dosen Pengampu :
Ir. Maria Ulfa, MP.
Disusun Oleh :
Nama : Erwin
NPM : 21801031055
Kelas : Agroteknologi 5B
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana syarat tumbuh tanaman kopi.
2. Mengetahui bagaimana teknik budidaya tanaman kopi.
3. Mengetahui bagaimana prospek pemasaran tanaman kopi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Tanaman Kopi
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya sangat
berbeda dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini
terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : Angeospermae
Kelas : Dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea sp
4.4.5 Penanaman
Setelah pohon pelindung dan lubang tanamnya dipersiapkan, maka tahap
selanjutnya adalah penanaman. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
Lubang tanam yang semula sudah ditutup digali lagi, tetapi dengan ukuran
yang lebih kecil. Kira-kira sedikit lebih besar daripada gumpalan tanah yang
membungkus akar bibit
Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti plastik dan pelepah batang
pisang dilepas pelan-pelan. Tanahnya sedikit dikorek-korek agar akar yang
ruet bisa lurus. Akar tunggang yang belum dipotong, dipotong hingga tinggal
25-30 cm. Daun-daun yang masih utuh dipotong hingga 1/4-1/3 bagian untuk
mengurangi pnguapan.
Bibit berikut gumpalan tanahnya dimasukkan kedalam lubang sampai batas
leher akar
Lubang ditutup dengan tanah sampai agak menggunung agar bila tanah agak
memadat, bibit tidak tergenang air kalau hujan, selanjutnya disiram dengan air
(Najiati dan Danarti, 1990:91-93).
2.4.6 Pemeliharaan
Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah
penyulaman, pemupukan pemangkasan dan penyiangan.
2.4.6.1 Penyulaman
Setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut
setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa
sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada
kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman
dilakukan dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif
agar tanaman penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya.
2.4.6.2 Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik
atau pupuk buatan. Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar
kebun seperti sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa
pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap
tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.
Cara memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang mengitari
tanaman. Kemudian masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa
juga dicampurkan pupuk buatan kedalam kompos. Untuk tanah yang asam
dengan pH dibawah 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah
kilogram kapur. Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.
Untuk memperkaya bahan organik areal perkebunan bisa ditanami dengan
tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa dijadikan penutup tanah dalam
budidaya kopi diantaranya bunguk (Mucuna munanease) dan kakacangan
(Arachis pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai pelindung dan
penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber pupuk organik.
2.4.6.3 Pemangkasan
Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan
berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan
berbatang tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai
banyak cabang sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak
diaplikasikan diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini
lebih sesuai pada perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi
tiga macam yaitu:
Pemengkasan pembentukan, bertujuan membentuk kerangka tanaman seperti
bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.
Pemangkasan produksi, bertujuan memangkas cabang-cabang yang tidak
produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus
menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk
membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama.
Pemangkasan peremajaan, dilakukan pada tanaman yang telah mengalami
penurunan produksi, hasil kuranng dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk
yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk
menjaga ketersediaan nutrisi.
2.6.2 Promosi
Fungsi dari promosi ini adalah memperkenalkan kepada konsumen yang belum
tahu bahwa anda mendirikan usaha pengolahan kopi. Anda dapat menggunakan
cara online maupun offline. Jika anda sudah menjalankan konsep bisnis offline,
maka anda bisa menggunakan sosial media untuk memasarkan bisnis kopi anda
secara online, seperti instagram, facebook, dan twitter.
Di samping itu, promosi melalui mulut ke mulut ini diyakini sebagai cara paling
mujarab, bisa juga dengan menggunakan website, membuat video dan unggah ke
youtube dan selanjutnya mengiklankan tayangan video youtube anda. Langkah
promosi berikutnya bisa dilakukan juga dengan mengikuti beberapa acara promosi
di dalam kota. Jadi akan semakin banyak yang mengenal bisnis kopi yang anda
jalankan.
2.6.3 Harga
Penetapan harga produk kopi olahan salah satunya ditentukan oleh panjang
tidaknya saluran distribusi yang dipilih mulai dari pelaku IKM sampai ke
konsumen akhir dan dibedakan dari kualitas produk kopi itu sendiri. Kopi specialty
yang memang benar benar kopi murni berkualitas tinggi akan memiliki harga yang
jauh lebih mahal dari pada kopi yang kualitasnya rendah. Selain itu jenis kopi juga
menentukan harga jual produk. Seperti halnya kopi jenis arabika memiliki harga
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kopi jenis robusta.
Sebagai contoh Sam’s Farm Coffee yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat,
membedakan harga jual produknya berdasarkan jenis kopi dan hasil
penyangraiannya. Produk kopi sangrai jenis Red Wine Coffee terbaik dengan
kadar penyangraian Full City ukuran 200 gram dibandrol dengan harga
Rp250.000, sedangkan jenis Red Wine Coffee dengan kadar penyangraian
medium ukuran berat yang sama dibandrol dengan harga Rp125.000. Demikian
pula dengan produk kopi sangrai merek Mountain Manglayang dengan kadar
penyangraian Dark seberat 250 gram dibandrol dengan harga jual Rp80.000.
Kualitas kopi sangrai kelas dua yang diberi merek Beleduk Coffee dengan kadar
penyangraian Medium seberat 100 gram, hanya dibandrol seharga Rp20.000.
Harga juga merupakan atribut utama yang diperhatikan oleh konsumen kelas
menengah ke bawah dalam memutuskan pembelian kopi bubuk, Untuk segmen ini
kenaikan harga sensitif memengaruhi permintaan. Oleh karena itu, efisiensi
merupakan kata kunci untuk menjalankan bisnis untuk segmen kelas ini.