ACARA III
PEMELIHARAAN TANAMAN KOPI
Disusun Oleh :
Nama & NIM : 1. M. Misbahuddin (13582)
Gol/Kel : B2/3
Asisten : Denny Andria
A. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu tanaman yang diminati masyarakat dunia. Kopi
sangat diistimewakan oleh sebagian besar masyarakat dunia khususnya bagi kaum pria.
Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya produk kopi di pasaran baik dalam bentuk
buah, biji, ataupun bahan olahan kopi yang sudah jadi yang telah tersedia dalam bentuk
sachet. Banyak sekali aneka olahan hasil kopi di dunia. Kopi yang menjadi favorit di
dunia menjadikan kopi sebagai bahan produk yang sangat laku di pasar global.
Berbagai macam warung atau kafe didirikan oleh para usahawan dengan tema utama
kopi. Namun dibalik semua penjualan minuman kopi tersebut ada sesuatu yang panjang
dalam pembudidayaan tanaman kopi.
Indonesia juga termasuk pemasok hasil tanaman kopi di dunia. Tanaman kopi
yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah jenis kopi robusta dan arabika.
Proporsi kopi robusta dan arabika di Indonesia adalah berkisar 90% dan 10%,
sedangkan pasaran kopi dunia adalah kopi arabika. Berdasarkan fenomena tersebut,
maka kebijakan pemerintah adalah mengembangkan kopi arabika pada lahan yang
sesuai dan konservasi kopi robusta ke arabika pada ketinggian yang sesuai, yakni
ketinggian 800-1200 meter dpl. Kegiatan budidaya tanaman kopi arabika pada lahan
ketinggian menengah dan rendah memerlukan naungan dan teknologi budidaya optimal.
Tahapan pemeliharaan kopi memiliki proses yang cukup panjang yakni mulai dari
persiapan lahan, penanaman, penyiangan, pemeliharaan, pemupukan, pemangkasan,
pengendalian hama-penyakit dan panen. Maka dari itu dilakukan pratikum
pemeliharaan tanaman kopi dengan cara mengajak praktikkan terjun langsung
mengunjungi Kebun Kopi Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY agar
praktikkan dapat memahami budidaya tanaman kopi lebih kontras dan mendalam.
B. Tujuan
Mempelajari budidaya tanaman kopi, khususnya dalam tahap pemeliharaan
tanaman kopi di Kebun Kopi Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kopi termasuk dalam familia Rubiaceae dan merupakan tanaman
tropis yang banyak diperdagangkan di dunia.Pada perdagangan terdapat dua macam
kopi yaitu kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta merupakan kopi yang mendominasi
di Indonesia yaitu 87,1 % dari total produksi kopi.Sebagian besar hasil kopi diekspor di
Negara Amerika Serikat,Jerman,dan Singapura(Aak,2002).
Biji kopi diproduksi dari Coffea L. dimana spesies kopi sudah lebih dari 70
spesies. Pada perdagangan dunia,kopi Arabika sudah diproduksi sebanyak 75 % dan
kopi Robusta sebanyak 25 %.Kopi Robusta merupakan kopi yang tahan terhadap wabah
penyakit dan serangan hama.Kopi tersebut lebih tahan daripada kopi
Arabika(Etienne,2005 cit. Mussatto et al.,2011).Kopi Arabika merupakan golongan
tanaman semak yang berasal dari Ethiopia dan dapat berkembang dengan baik di
ketinggian 600-2000 mdpl.Kopi Robusta dapat beradaptasi dengan baik pada ketinggian
di bawah 600 mdpl(Comit du Franais du Caf,1997 cit. Mussatto et al.,2011).
Kopi merupakan tanaman tahunan yang memiliki 3 organ vegetatif yaitu akar,
batang, dan daun. Sistem perakaran pada kopi yaitu sistem perakaran tunggang yang
tidak mudah rebah. Perakaran tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90% dari berat
akar terdapat pada lapisan tanah 0-30 cm. Tanaman kopi mempunyai sifat dimorfisme
dalam pertumbuhan vegetatifnya, yaitu pertumbuhan tegak (ortotropik) dan
pertumbuhan ke samping (plagiotropik) dengan percabangan yang banyak. Batang kopi
merupakan tumbuhan berkayu, tumbuh tegak ke atas, dan berwarna putih keabu-abuan.
Pada batang, terdapat 2 macam tunas yaitu tunas seri (tunas reproduksi) yang selalu
tumbuh searah dengan tempat tumbuh asalnya dan tunas legitim yang hanya dapat
tumbuh sekali dengan arah tumbuh yang membentuk sudut nyata dengan tempat aslinya
(Pohlan et al., 2011).
Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting di
Indonesia.Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar ketiga setelah Brazil
dan Vietnam. Produktivitas kopi di Indonesia hanya sebesar 11.250 ton
pertahun.Peningkatan pengelolaan tanaman kopi merupakan langkah penting dalam
mengembangkan produktivitas dan stabilitas produksi kopi di Indonesia. Dengan proses
budidaya yang baik,tanaman kopi dapat menghasilkan produktivitas ekspor yang
memiliki mutu yang tinggi(International Coffe Organization,2012 cit.Djumarti,2013).
2. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan merupakan kegiatan yang membentuk kondisi lingkungan
yang sesuai untuk mamaksimalkan produksi tanaman kopi. Pengolahan lahan dengan
dilakukan pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang sesuai dengan kebutuhan
dan kemudian di tunggu hingga satu bulan agar pupuk dapat terdekomposisi ke
dalam tanah. Faktor ketinggian tempat penting pada kegiatan budidaya tanaman
kopi. Tanaman kopi hanya bisa tumbuh dengan baik ketika berada pada ketinggian
500-1000 mdpl. Persyaratan tumbuh tanaman kopi ada dua hal yakti lahan dan curah
hujan. Lahan kopi umumnya dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat di atas 700
mdpl. Kopi arabika baik tumbuh dengan citarasa yang bermutu pada ketinggian di atas
1000 mdpl. Namun demikian, lahan pertanaman kopi yang tersedia di Indonesia sampai
saat ini sebagian besar berada di ketinggian antara 700-900 mdpl (Prastowo dkk.,2010).
3. Penanaman
Tahapan penanaman memperhatikan jarak tanam dan lubang tanam. Jarak tanam
kopi umumnya disesuaikan dengan kemiringan tanah. Beberapa contoh jarak tanam,
populasi dan kebutuhan jumlah setek berakar per hektarnya pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jarak tanam kopi robusta sesuai kemiringan tanahdan kebutuhan bahan tanam
per hektar
Lubang tanam sekitar 50 cm x 20 cm. Lubang tanam ini biasannya dibuat satu
bulan sebelum tanam bersamaan dengan pemberian seresah dan pupuk pada lubang
tanam tersebut. Dalam pemilihan jarak tanam dan lubang tanam dengan kondisi
lingkungan, pengetahuan, dan pengalaman petani.
4. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman kopi disesuaikan dengan umur tanaman, tanaman
kopi umur kurang dari lima tahun diberikan 5 kg pupuk kandang dan 30-50 gram
pupuk kimia pabrik sedangkan pada tanaman umur lebih dari lima tahun diberikan
15 kg pupuk kandang dan 100 gram pupuk kimia pabrik. Pemupukan yang dilakukan
di kebun kopi milik pemda Sleman yaitu pada tahap pengolahan lahan, kemudian
pada tahap penanaman yaitu diberikan pada lubang tanam yang sudah dibuat. Setelah
itu pemupukan dilakukan setahun dua kali yaitu pada awal musim hujan dan pada
akhir musim penghujan.
Pemupukan bertujuan untuk menjaga daya tahan tanaman, meningkatkan
produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi. Pemupukan secara
umum harus tepat waktu, dosis dan jenis pupuk serta cara pemberiannya. Semuanya
tergantung kepada jenis tanah, iklim dan umur tanaman. Pemberian pupuk dapat
diletakkan sekitar 50-100 cm dari batang pokok dengan membuat parit yang
berbentuk lingkaran maupun setengah lingkaran kemudian lubang tersebut diberikan
pupuk dan kemudian ditutup kembali lubang yang sudah dibuat
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kopi meliputi penyiangan, pemangkasan, dan
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Peremajaan juga dilakukan dalam rangka
mengganti tanaman yang rusak atau mati. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga
kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas yang
tinggi dan stabil. Penyiangan yang dilakukan di kebun kopi milik pemda Sleman
dalam hal penyiangan dilakukan 1 tahun dua kali biasannya pada awal musim
penghujan dan akhir musim penghujan namun lebih baik apabila dilakukan empat
kali dalam kurun waktu setahun. Pada kegiatan penyiangan juga dilakukan
pembuatan rorak di samping tanaman, rorak digunakan untuk menampung gulma.
Gulma hasil penyiangan tersebut dimasukkan dalam rorak dan dapat berfungsi
sebagai pupuk organik.
Pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan yang dilakukan dengan
memotong tunas liar maupun cabang yang berlawanan arah. Menurut Prastowo dkk.
(2010) manfaat dan fungsi pemangkasan umumnya adalah agar pohon tetap rendah
sehingga mudah perawatannya, membentuk cabang-cabang produksi yang baru,
mempermudah masuknya cahaya dan mempermudah pengendalian hama dan
penyakit. Pangkasan juga dapat dilakukan selama panen sambil menghilangkan
cabang-cabang yang tidak produktif, cabang liar maupun yang sudah tua. Cabang
yang kurang produktif dipangkas agar unsur hara yang diberikan dapat tersalur
kepada batang-batang yang lebih produktif.
Selain itu Menurut Aak (1988), ada berbagai tipe pemangkasan antara lain yaitu
pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan peremajaan.
Pemangakasan bentuk bertujuan untuk menciptakan tanaman kopi sesuai bentuk
yang di inginkan biasannya berbentuk lebar karena dilakukan pemangkasan pucuk
untuk menghentikan pertumbuhan tinggi tanaman sehingga memudahkan dalam
pemetikan buah dan dalam perawatan tanaman. Pemangkasan pemeliharaan
pemeliharaan meliputi pemangkasan wiwilan, pemangkasan berat, pemangkasan B-F
dan pemangkasan dalam rangka mengendalikan populasi hama dan penyakit
tanaman.
Peremajaan dilakukan pada tanaman kopi yang tua, mati, atau rusak. Peremajaan
dapat berupa peremajaan keseluruhan dan peremajaan sebagian (potong).
Peremajaan keseluruhan dengan cara tanaman kopi yang tua, mati, atau rusak
dibongkar dan digantikan dengan tanaman baru. Peremajaan potong dilakukan
dengan memotong batang 120 cm, 150 cm, dan 180 cm.
6. Panen
Pemanenan tanaman kopi dilakukan apabila kondisi buah yang masak atau
sudah berwarna merah, sehingga pemanenan kopi tidak hanya dilakukan sekali
namun beberapa kali pemanenan. Kopi berbuah setahun sekali. Tanaman kopi mulai
berbunga pada awal musim penghujan, tanaman kopi berbunga dibulan Oktober
sehingga bulan April bisa dipanen. Panen raya dimulai dari bulan April hingga bulan
Juli dan Bulan September harus sudah dipanen seluruhnya.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tahap budidaya tanaman kopi terdiri dari kegiatan persiapan, pengolahan lahan,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan panen.
2. Jenis tanaman kopi yang ada di Kebun Kopi Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem,
Sleman, DIY adalah kopi Arabika, Robusta dan Excelsa.
DAFTAR PUSTAKA
Aak.2002.Budidaya Tanaman Kopi.Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
Pohlan, H. and M.J.J. Janssens. 2011. Growth and production of coffe. Soils, Plant
Growth and Crop Production. Vol. II. Page: 1-11.
LAMPIRAN