Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

‘’MENGENALI JENIS-JENIS KOPI DAN PROSES PEMBUATAN KOPI


DI LIBER.CO POLITEKNIK NEGERI SAMBAS’’
DOSEN PENGAMPU :RINI FERTIANSARI,SP.,M.Sc

Di susun oleh:
FATHUR RIZA(4202007028)

PROGRAM STUDI ANGROINDUSTRI PANGAN


JURUSAN AGROBISNIS
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Industri ini. Penulisan Laporan
Praktik lapangan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh
dose pengampu mata kuliah. Penulis menyadari bahwa, tanpa bimbingan dari beberapa pihak,
laporan ini tidak dapat disusun. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rini Fertiansari,SP.,M.Sc selaku dose pengampu mata kuliah Teknologi serealia dan
biji-bijian.
2. Nurul mi’raj S,Tr.T selaku narasumber yang membantu memberikan materi dan
pejelasan tentang jenis-jenis kopi dan prosesn pengolahan kopi di LIBER.CO Politeknik
Negeri Sambas
3. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Praktik lapangan ini

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan Praktik lapangan ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Sambas, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi (Coffea sp) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan sangat berperan sebagai
sumber devisa negara, khususnya bagi Indonesia. Kopi tidak hanya berperan penting dalam
sumber pemasukan devisa negara, melainkan juga merupakan sumber pengahasilan bagi petani
kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012)’
Kopi (Coffea sp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili
Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi terdiri dari jenis Kopi Arabika (Coffea arabica), Kopi Robusta
(Coffea robusta), dan Kopi Liberika (Coffea liberika). Di Indonesia, Kopi Liberika banyak ditanam
didaerah Provinsi Jambi, lebih tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Total produksi yang
mencapai 270 ton dalam setahun dengan areal tanam seluas 3000 ha, menjadikan Provinsi Jambi
sebagai wilayah penghasil kopi jenis Liberika terbesar di Indonesia. Kopi ini dikenal dengan nama
produk Kopi Liberika Tungkal Komposit atau Kopi Libtukom (Novalinda, 2014).
Ketika berbicara tentang kopi, kopi sangat identik dengan kafein. Kopi sangat terkenal
dengan kandungan kafein yang tinggi, dibandingkan dengan tanaman lain seperti daun teh dan
biji coklat. Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh,
dan biji coklat. Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti
menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos jantung (Coffeefag, 2001).
Kandungan kimia yang terdapat dalam bubuk kopi seperti kadar kafein, kadar air, kadar
abu, kadar sari kopi, kadar protein dan kadar lemak berpengaruh terhadap penggolongan mutu
kopi tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan Towaha et al. (2014), kopi robusta
mengandung kadar kafein antara 1,97%- 2,26%, kadar protein antara 14,64%-14,94%, kadar
lemak antara 1,77%-2,93%, dan kadar abu antara 3,73%-4,19%. Menurut Hayati et al. (2012),
kopi arabika mengandung kadar kafein berkisar 0,95%-1,06%, kadar air berkisar 12,32- 13,06%,
dan kadar lemak berkisar 2,61%-5,66%.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, animo petani di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mengembangkan kopi jenis ini cukup tinggi karena daya
adaptasinya pada lahan gambut sangat baik dan sangat cocok, selain itu harga jual green bean
kopi ini dibandrol di kisaran harga Rp 35ribuan/kg (Mintaria, 2016). Kopi Liberika Tungkal
Komposit memiliki rasa asam yang khas. Pemasaran kopi ini selain dipasar domestik, juga telah
menembus pasar internasional. Kopi ini banyak di ekspor ke Malaysia dan Singapura. Namun
kopi Liberika Tungkal Komposit di pasar domestik, namanya belum begitu terkenal dibandingkan
dengan jenis kopi arabika dan robusta. Pada saat ini, berbagai jenis olahan minuman kopi sangat
beragam, salah satunya adalah moccachino. Moccahino adalah campuran dari espresso, coklat,
dan susu steam. Minuman ini sangat digemari karena selain bisa merasakan rasa kopi, tetapi
juga terdapat rasa coklat dan susu.
Berdasarkan pertimbangan diatas, penulis ingin membuat Kopi Liberika Tungkal
Komposit dengan ditambahkan kakao sangrai agar nantinya terciptanya produk kopi liberika
dengan cita rasa coklat, dan membuat daya suka konsumen menjadi tinggi terhadap kopi liberika
ini. Selain itu penulis ingin melihat pengaruh penambahan kakao kering terhadap sifat
fisikokimia dari Kopi Liberika 3 Tungkal Komposit.
1.2 Tujuan
1.Mahasiswa dapat mengetahui proses awal penanaman kopi sampai panen,dan siap untuk di
komsumsi.
2.mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kopi di Indonesia
BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1 Kopi

Kopi merupakan komoditas perkebunan rakyat yang dibudidayakan sebagai sumber


penghasilan dan sumber pendapatan devisa negara. Kopi terdiri dari 40 jenis yang sebagian
besar berasal dari Afrika tropis dan sebagian kecil berasal dari Asia tropis dan saat ini kopi telah
menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia. Kopi di Indonesia umumnya tumbuh baik pada
ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (Prastowo et al., 2010). Morfologi batang tanaman
kopi tegak lurus keatas dan beruas-ruas.

Berikut sistem taksonomi kopi secara lengkap:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp. (Rahardjo, 2012)

2.1.1 Ciri-Ciri Tanaman

Kopi Jenis-jenis kopi yang dikenal sebagai tanaman kopi dapat ditemukan tumbuh dan
dibudidayakan di perkebunan, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 meter
di atas permukaan laut. Habitat kopi adalah tanah yang sedikit asam, tetapi kaya humus,
suhu rendah, kelembapan yang tinggi, dan terkena sinar matahari yang cukup (Yuzammi
et al., 2010). Tanaman kopi memiliki dua tipe pertumbuhan cabang, yaitu tumbuh ke arah
cabang (ortotrop) dan ke arah horizontal (plagiotrop). Daun tanaman kopi berwarna hijau
mengkilap yang tumbuh berpasangan dengan berlawanan arah. Bentuk daun tanaman
kopi lonjong dengan tulang daun yang tegak. Tanaman kopi membutuhkan waktu selama
3 tahun dari saat perkecambahan sampai menjadi tanaman berbunga dan menghasilkan
buah kopi (Rahardjo, 2012).

2.1.2 Budidaya Tanaman Kopi

1. Persiapan Lahan
Pembukaan kebun kopi membutuhkan persiapan lahan yang baik dan bibit kopi
yang unggul. Pembukaan kebun kopi dengan persiapan lahan dan bibit kopi yang kurang
baik mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi terganggu dan
menyebabkan penurunan kualitas kopi. Persiapan lahan kebun kopi dilakukan dengan cara
membersihkan lahan dari semak-semak, terutama jalus atau baris tanaman kopi. Persiapan
lahan meliputi kegiatan menyiapkan pohon penaung sementara dan penaung tetap serta
pembuatan lubang tanam untuk tanaman kopi (Rahardjo, 2017)
2. Pembuatan Benih
Untuk bibit yang digunakan berasal dari Sempadian dan Kartiasa.Untuk kopi yang berasal
dari sempadian memiliki rasa yang dominan ke pait dan asam,kulitnya tipis dan pada saat
di panen warna tidak terlalu merah masih ada warna kuning.Dan untuk tanah di sempadian
adalah tanah yang berpasir.Sedangkan untuk kopi yang berasal dari kartiasa memiliki rasa
yang lebih pait dan asam dan juga setelah di roasting ada aroma asap yang sangat
menyengat,untuk warna kopi matang berwarna full warna merah dsn juga tanah di daerah
Kartiasa adalah tanah gambut.

3. Pesemaian

Pesemaian biji dilakukan dengan menanam biji sedalam ± 0,5 cm, permukaan benih
yang rata menghadap ke bawah dangan jarak tanam benih 3 cm x 5 cm. Bibit yang disemai
memerlukan waktu persiapan yang lebih pendek daripada bibit sambungan. Benih yang
tertata di atas bedengan kemudian diatasnya ditaburi potongan jerami atau alang-alang
kering agar terlindungi dari sengatan matahi maupun curahan air siraman. Pemeliharaan
dilakukan dengan menyiram bedengan menggunakan gembor dan dijaga jangan sampai ada
genangan air dan membersihkan rumput yang tumbuh disekitar (Hadi, dkk., 2014).

4. Pembibitan

Pemilihan tempat untuk pembibitan adalah serupa dengan pesemaian. Sebaiknya


tempat yang digunakan tidak berbatu, datar, subur, dan banyak humusnya. Tanah bekas
timbunan abu dapur tidak boleh dipakai karena pH terlalu tinggi. Pengolahan tanah harus
lebih dalam (±60 cm), karena bibit akan lama berada di pembibitan (minimal 6 bulan) dan
bersih dari sisa-sisa akar (Yahmadi 2007).

5. Penanaman

Penanaman tanaman naungan harus dilakukan paling lambat 1 tahun sebelum kopi
dipindah ke pertanaman,untuk jarak tanam yang diguanakn adalah 2×1,5 meter,dan setiap
lahan harus ada aliran drainase karena jika tanaman terendam ait akar akan
membusuk.Pemupukan dilakukan jika pada awal penanaman hanya dilakukan 2 bulan sekali
itupun hanya sedikit saja dan jika sudah besar pemupukan dilakukan setelah
pemanenan.Untuk umur kopi dari awal penanaman sampai panen salama 3,5 tahun dan
setahun sekali panen.

Kopi yang sering muncul dipasar Indonesia yaitu: kopi arabika, kopi liberika dan kopi robusta.
Dalam proses pembudidayaannya, 3 jenis kopi tersebut sangatlah berbeda yaitu:

a) Kopi arabika memiliki kafein sebesar 1 - 1,30%, sehingga arabika ini dibudidayakan di
dataran tinggi sekitar 1350 - 1850 dan memiliki iklim kering. (Aksi Agraris Kanisius, 2002).

b) Kopi Liberika memiliki kafein yang sama dengan kopi arabika, tapi cara pembudidayaannya
sangat berbeda cenderung di daerah dengan tingkat kelembapan tinggi dan panas, sehingga
kopi leberika memiliki kualitas yang lebih buruk dari segi buah dan rendemennya rendah.
(Najiyati dan Danarti, 1997).

c) Kopi Robusta memiliki kandungan kafein 2-3%, dibudidayakan di dataran rendah atau
pantai. (Aksi Agraris Kanisius, 2002)

2.1.3 Proses penolahan kopi sampai menjadi bubuk kopi

a. Pemilihan kopi

Mutu dari kopi sangat berpengaruh oleh penanganannya selama panen dan pasca
panen. Kopi yang sudah tua adalah kopi dengan mutu yang bagus. Tapi kopi yang masih
berwarna merah yang sudah dipetik mutunya kurang bagus sehingga akan timbul aroma
dan rasa yang kurang, karena pemetikan belum cukup tua. Banyak pedagang nakal yang
mencari keuntungan dengan cara mencampurkan kopi muda dan tua akibatnya akan
menurunkan kualitas kopi. (Edvan, B, T. Rachmad Edison, R. dan Same, M. 2016.).

b. Pengupasan

untuk pengupasan mengunakn mesin huller

c. Roasting

Proses roasting biji kopi merupakan suatu hal terpenting dalam pembentukan
citarasa dalam kopi. Selama roasting biji kopi akan mengalami reaksi kimiawi yang
sangat kompleks sehingga akan terbentuk citarasa karena terjadi perlakuan panas
pada kopi. Sehingga komponen kimia pada biji kopi 5 seperti polisakarida, gula, asam
amino dan asam klorogenat akan terjadi degradasi pembentukan 𝐶𝑂2, uap air dan
komponen volatil selama roasting. Untuk mesin roasting di liber.co setiap
penyangraian sebanyak 5 kg/jam,untuk waktu yang digunakan setiap penyangraian
adalah 20 menit dan suhu yang digunakan 180-200°C.

d. Penggilingan

Biji kopi yang sudah melalui proses roasting selanjutnya akan melalui proses
penggilingan atau biasanya disebut penghalusan. Penghalusan biji kopi dengan
metode tradisional akan memiliki tekstur kasar, tetapi penghalusan dengan metode
mesin akan memiliki tekstur yang sangat halus.Sehingga penyeduhan menggunakan
air panas akan mengelurkan citarasa dan senyawa penyegar yang akan mudah larut
dalam air seduhannya.Untuk penepungan di liber.co mengunakan grinder karena
tidak terlalu halus.
BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktik di lakukan di:


Hari/tanggal: Rabu,08 desember 2021
Waktu : 09:00 WIB sampai selesai
Tempat :Liber.co Politeknik Negeri Sambas
3.2 Prosedur kegiatan praktikum

Untuk prosedur kagiatan cukup singkat karena hanya di lakukan di lingkungan


Politeknik Negeri Sambas saja.Setelah keluar dari kelas kami langsung menuju liber.co
sesampainya di sana kami langsung bertemu dengan narasumber yaitu bang Nurul salah satu
pengelola liber.co.Narasumber langsung menjelaskan jenis-jenis kopi,dari proses hulu
samapai proses hilir.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang di dapatkan salama di Liber.co yaitu:
1.Ada tiga jenis kopi yang ada di liber.co yaitu kopi arabika,liberika dan robusta,tetapi
yang di budidayakan hanya kopi liberika karena kopi ini yang cocok di tanam di daerah
mana saja.
2.untuk kopi bibit kopi yang di dapat berasal dari Sempadian dan Kartiasa,dari asal bibit
itu memiliki perbedaan yang cukup nyata yaitu kopi dari sempadian rasanya lebih
domonan ke rasa pait dan asam dan untuk kulit lebih tipis sedangkan dari Kartiasa kopi
lebih pait dan asam dan jiga setelah di roasting kopi beraroma tercium aroma asal yang
sangat menyengat.
3.untuk jarak tanam pada kopi tidak terlalu jarang karena akar kopi tidak terlalu
menyebar luas,jarak yang digunakan adalah 2×1,5 meter saja.Pemupukan di lakukan
jika sudah selesai panen tapi untuk kopi yang masih muda atau masih kecil pemupukan
di lakukan 2 bulan sekali
4.Untuk penyakit yang menyerang tanaman kopi yaitu penggerek batang dan busuk
buah,dan itu dapat di kendalikan dengan bahan kimia,jika inggin mengunakan bhan
yang nabati dapat mengunkan tembakau tetapi prosesnya cukupa lama.
5.Ada beberapa mesin yang di gunakan dalam pengolahan kopi di Liber.co anatar lain
sebagai berikut:
a.mesin huller yaitu berfubfsi sebagai pengupas kulit kopi,kapasitas mesin ini sekitar
100kg/jam
b.mesin roasting yaitu sebagai mesin penyarangrai kopi,untuk mesin roasting sekali
penyarangrai bisa sebanyak 5 kg/jam,lama waktu penyarangrai yaitu 20 menit
c. mesin sortasi sebagai pemisah ukuran biji kopi,mesin ini memiliki 3 ukuran yaitu
grade a,b dan c
d.Diks mill yaitu mesin penepung,tetpi mesin ini jarang digunakan karena jika
mengunakan diks mill tbubuk kopi akan terlalu harus,untuk di liber.co lebih sering
mengunakan grinder.
3.2 Pembahasan
Kopi (Coffea sp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili
Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi terdiri dari jenis Kopi Arabika (Coffea arabica), Kopi Robusta
(Coffea robusta), dan Kopi Liberika (Coffea liberika). Di Indonesia, Kopi Liberika banyak ditanam
didaerah Provinsi Jambi, lebih tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Total produksi yang
mencapai 270 ton dalam setahun dengan areal tanam seluas 3000 ha, menjadikan Provinsi Jambi
sebagai wilayah penghasil kopi jenis Liberika terbesar di Indonesia. Kopi ini dikenal dengan nama
produk Kopi Liberika Tungkal Komposit atau Kopi Libtukom (Novalinda, 2014).
Ketika berbicara tentang kopi, kopi sangat identik dengan kafein. Kopi sangat terkenal
dengan kandungan kafein yang tinggi, dibandingkan dengan tanaman lain seperti daun teh dan
biji coklat. Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh,
dan biji coklat. Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti
menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos jantung (Coffeefag, 2001).
Kandungan kimia yang terdapat dalam bubuk kopi seperti kadar kafein, kadar air, kadar
abu, kadar sari kopi, kadar protein dan kadar lemak berpengaruh terhadap penggolongan mutu
kopi tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan Towaha et al. (2014), kopi robusta
mengandung kadar kafein antara 1,97%- 2,26%, kadar protein antara 14,64%-14,94%, kadar
lemak antara 1,77%-2,93%, dan kadar abu antara 3,73%-4,19%. Menurut Hayati et al. (2012),
kopi arabika mengandung kadar kafein berkisar 0,95%-1,06%, kadar air berkisar 12,32- 13,06%,
dan kadar lemak berkisar 2,61%-5,66%.
Pengolahan kopi meliputi sortasi,pengupasan,penyangraian,dan penepungan.Untuk
penepungan Biji kopi yang sudah melalui proses roasting selanjutnya akan melalui proses
penggilingan atau biasanya disebut penghalusan. Penghalusan biji kopi dengan metode
tradisional akan memiliki tekstur kasar, tetapi penghalusan dengan metode mesin akan memiliki
tekstur yang sangat halus.Sehingga penyeduhan menggunakan air panas akan mengelurkan
citarasa dan senyawa penyegar yang akan mudah larut dalam air seduhannya.Untuk
penepungan di liber.co mengunakan grinder karena tidak terlalu halus.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kopi merupakan komoditas perkebunan rakyat yang dibudidayakan sebagai sumber
penghasilan dan sumber pendapatan devisa negara. Kopi terdiri dari 40 jenis yang sebagian
besar berasal dari Afrika tropis dan sebagian kecil berasal dari Asia tropis dan saat ini kopi telah
menyebar ke seluruh daerah tropis di dunia. Kopi di Indonesia umumnya tumbuh baik pada
ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Kopi terdiri dari jenis Kopi Arabika (Coffea
arabica), Kopi Robusta (Coffea robusta), dan Kopi Liberika (Coffea liberika).

5.2 Saran
sebaiknya ada pengolahan lain dari kopi dan untuk limbah kopi sebainya di manfaatkan

Anda mungkin juga menyukai