PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Afifatul Aula
NIM A44200087
Kopi Robusta atau Coffea canephora ini ditemukan oleh seorang ahli
botani asal Belgia di dataran Afrika, tepatnya di negara Kongo pada tahun 1898.
Kopi robusta ini merupakan jenis kopi yang tahan terhadap hama penyakit dan
mampu bertahan di bebagai macam cuaca dan iklim. Kopi robusta merupakan
kopi yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia, di perkirakan lebih dari 80%
petani kopi di Indonesia menanam jenis kopi robusta (Cecep risnandar et al.,
2018).
Menurut Arum Karunianti (2019) klasifikasi tanaman kopi robusta adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea canephora
2.2.3. Daun
Daun tanaman kopi robusta, yang memiliki bentuk sedikit bulat seperti
telur dengan ujung daun yang runcing bahkan sampai tumpul. Panjang yang
dimiliki daun tanaman ini sekitar 5-15 cm dan lebar 4-6,5 cm. Adapun daun dari
tanaman ini, tumbuh di batang, cabang dan juga ranting, dengan bentuk yang
tegak lurus dan berselang-seling.
2.2.4. Bunga
Tanaman kopi robusta sudah mulai berbunga pada umur 2 tahun. Bunga
tumbuh pada ketiak cabang primer. Setiap ketiak terdapat 3-4 kelompok bunga.
Bunga biasanya mekar diawal musim kemarau. Berbeda dengan arabika, bunga
robusta melakukan penyerbukan secara silang.
2.2.5. Buah
Buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak berubah menjadi
merah. Meski telah matang penuh, buah robusta menempel dengan kuat pada
tangkainya. Jangka waktu dari mulai berbunga hingga buah siap panen berkisar
10-11 bulan.
2.2.6. Biji
Biji kopi robusta sendiri memiliki bentuk yang cenderung bulat dan
berukuran kecil . Tekstur yang dimiliki biji kopi robusta agak kasar. Sementara
bentuk biji arabika agak pipih dan cenderung memanjang. Ukurannya pun sedikit
lebih besar dibandingkan robusta
2.6 Pemupukan
Selain media tanam, proses pemupukan adalah faktor yang penting untuk
memperoleh tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah
satu langkah pemeliharaan bibit kopi adalah dengan melakukan pemupukan.
Pemberian pupuk urea berpengaruh terhadap tinggi tanaman, lebar daun, panjang
daun, jumlah daun (Bayu et al., 2013).
2.7 Hipotesis
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu bibit kopi robusta berumur 3 bulan, media tanam:
top soil, pasir, pupuk kandang sapi, pupuk urea.
3.4.2 Persiapan Bibit. Bibit yang digunakan adalah bibit kopi robusta berumur 3
bulan hasil semaian dengan tinggi tanaman 15 cm, jumlah daun 4 pasang, diameter
batang ± 0,50 cm dengan penyimpangan maksimal 15%.
3.4.3 Persiapan Naungan. Naungan dibuat dengan menggunakan atap paranet 65% -
70% mengacu pada Ade Astri (2016). Terlebih dahulu dipasang kerangka naungan
dari bambu dengan tinggi tiang sebelah utara 120 cm, dan pada bagian selatan 90 cm.
Ukuran panjang dan lebar naungan disesuaikan dengan lebar plot
3.4.4 Pembuatan Media Tanam. Top soil yang akan digunakan diperoleh dari
lapisan tanah pada kedalaman 10 cm. Pasir yang digunakan adalah jenis pasir sungai.
Media tanam yang digunakan adalah top soil, pasir, dan pupuk kandang sapi. Media
tanam yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan dilakukan
pengayakan agar didapatkan ukuran partikel yang seragam. Kemudian dilakukan
penimbangan sesuai perlakuan setelah ditimbang, media diaduk hingga merata dengan
cangkul kemudian dimasukkan ke dalam polybag dengan total berat campuran 2 Kg
/polybag.
3.4.7 Aplikasi Pupuk. Pemberian pupuk urea diaplikasikan dengan cara dibenamkan
di sekitar perakaran dengan jarak diukur tepat di bawah kanopi terujung setiap
tanaman dengan kedalaman 2 cm. Aplikasi pupuk dilakukan 2 kali pemberian
sebanyak ½ dosis setiap kali pemberian yaitu pada umur 2 dan 7 minggu setelah
pindah tanam (MSPT). Pemberian pupuk urea dilakukan pada pagi hari.