Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Klasifikasi tanaman kopi (Coffea robusta L.) menurut Rahardjo (2012)

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp. (Cofffea arabica L., Coffea canephora, Coffea liberica,

Coffea excels).

Morfologi Tanaman

Akar

Tanaman kopi merupakan jenis tanaman berkeping dua (dikotil) dan

memiliki akar tunggang (Panggabean,E. 2011). Akar kopi memiliki akar tunggal

yang tumbuh tegak lurus bawahb kedalam 45 cm. Menurut Subandi (2011) akar

kopi di katakan tidak dalam karena lebih dari 90% dari berat akar tersebut ada

pada lapisan tanah 0-30 cm. Pada akar tunggang, ada beberapa akar kecil yang

4
5

tumbuh ke samping (melebar) yang sering disebut akar lebar. Pada akar lebar ini

tumbuh akar rambut, bulu-bulu akar, dan tudung akar. Tudung akar berfungsi

untuk melindungi akar ketika mengisap unsur hara dari tanah (Panggabean, 2011).

Batang dan cabang

Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang pokok

memiliki ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Pada

tiap ruas tumbuh sepasang daun yang berhadapan, selanjutnya tumbuh dua macam

cabang, yakni cabang orthotrop (cabang yang tumbuh tegak lurus atau vertikal

dan dapat menggantikan kedudukan batang bila batang dalam keadaan patah atau

dipotong) dan cabang plagiotrop (cabang atau ranting yang tumbuh ke samping

atau horizontal) (PTPN XII, 2013).

Daun

Bentuk daun kopi lonjong, ujungnya agak meruncing. Daun tersebut

tumbuh pada batang, cabang, dan ranting yang tersusun berdampingan. Susunan

daun berselang – berseling dan tumbuh pada ranting maupun cabang yang

mendatar. Daun dewasa berwarna hijau tua, sedangkan daun yang masih muda

berwarna perunggu (Rahardjo, 2012). Subandi 2011 menyatakan daun kopi akan

menjadi lebar, tipis dan lembek apabila intensitas cahaya terlalu sedikit. Dengan

demikian daun bisa dipakai untuk mengontrol pengaturan naungan.


6

Buah dan Biji

Buah tanaman kopi terdiri atas daging buah dan biji. Daging buah terdiri

atas tiga lapisan, yaitu kulit luar (eksokarp) merupakan lapisan terluar dari buah

kopi. Daging buah ketika matang mengandung lender dan senyawa gula yang

rasanya manis (Panggabean 2011). Lapisan daging (mesokarp) pada saat

pematangan enzim pektolitik memecah rantai pektik, menghasilkan hidrogel yang

tidak larut dan kaya akan gula dan pektin. Lapisan perkamen (endokarp) adalah

lapisan yang terbentuk dari tiga hingga tujuh lapisansel sclerenchyma. Biji kopi

terdiri atas kulit perak (silver skin), endosperm, dan embrio. Ukuran biji kopi

bervariasi dengan rata-rata panjang 10 mm dan lebar 6 mm. Kulit perak (silver

skin) disebut perisperm atau spermoderm, merupakan lapisan terluar yang

membungkus biji. Silver skins terbentuk dari nucleus, atau bagian tengah ovula.

Endosperm adalah jaringan cadangan utama benih. Senyawa kimia yang

ditemukan di endosperm dapat dikelompkkan sebagai larut dan tidak larut dalam

air. Senyawa yang larut dalam air adalah kafein, trigonelline, asam nikotinat

(niasin), 18 asam klogenat, mono-, di-dan oligosakarida, beberapa protein dan

asam karboksilat. Komponen yang tidak larut dalam air yaitu selulosa,

polisakarida, lignin, dan hemiselulosa (Borem, 2008).

Bunga

Tanaman kopi memiliki bunga majemuk berbentuk kisoma dengan anak

payung kebanyakan bunga 3-5 kuntum sehingga membentuk gubahan semu yang

berbunga banyak. Setiap anak payung terdapat daun penumpu yang lancip dengan

panjang sekitar 55 mm (Van Steein et al.,2008).


7

Syarat Tumbuh

Iklim

Coffea canephora merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh baik di

daerah tropis (15º LU -12º LS) pada dataran rendah dengan ketinggian sampai 800

dpl serta tumbuh optimum pada temperatur antara 22 – 30 ºC. Tanaman kopi

tersebut akan mulai berbunga pada umur antara 1 sampai 2 tahun dan melakukan

penyerbukan silang dengan bantuan angin atau serangga (Pohlan & Janssens,

2010).

Tanah

Kopi robusta dapat hidup di tanah agak masam. Yaitu pH 5.5-6.5. menurut

Indrawanto dkk 2010 dan liberika merupakan jenis kopi yang terdapat di

indonesia. Dan Kopi yang banyak dibudidayakan di Indonesia di indonesia jenis

arabika dan robusta.

Arang sekam

Penambahan arang sekam ke dalam media tanam tanah inceptisols yang

memiliki drainase buruk dapat mengakibatkan ruang pori total dan mempercepat

drainase air tanah (Kusuma dkk, 2013).

Aram sekam merupakan bahan pembenah tanah yang mampu memperbaiki

sifat sifat tanah dalam upaya rehabilitasi lahan dan memperbaiki pertumbuhan

tanamn (Supriyanto dan Fiona, 2010).


8

Jerami Padi
Menurut Yulianingsih (2010) kandungan lignoselulosa jerami padi iyalah

selulosa 29,78%, hemisulosa 25,58% dan lignin 7,83%.

Namun demikian pemanfaatan jerami padi sebagai makanan ternak

menghadapi kendala karena tingginya kandungan lignin yang berkaitan dengan

selulosa dan hemiselulosa, kandungan protein yang rendah sehingga kecernaan

menjadi rendah.

Ampas Tebu

Serat ampas tebu atau bagase merupakan bahan sisa serat dari batang tebu

yang telah mengalami ekstraksi niranya dan banyak mengandung parenkim. Serat

ampas tebu atau bagase mengandung air 48%-52%, gula 2,5%-6% dan serat 44%-

48% (Saragih, 2011).

Penyiraman

Penyiraman yang tepatmemenuhi ketersediaan air bagi bibit sehinggalaju

fotosintesis, distribusi asimilat tidak terganggu, dan pertumbuhan tanaman baik

pada vase vegetative maupun fase generatif. Kekurangan air mengakibatkan

tekanan turgor sel menurun, sehingga tekanan kearah luar pada dinding sel

minim. Kondisi tersebut menyebabkan proses pembesaran sel terganggu dan

akhirnya menurunkan aktivitas pembelahan sel (Nababan dkk, 2014).

Anda mungkin juga menyukai