Anda di halaman 1dari 6

Nama : Novita Ella Wahyuni

NIM : 12/329677/BI/08798
Deskripsi Tanaman Oryza sativa L.
Kingdom

: Plantae

Super Divisio : Embryophyta


Divisio

: Tracheophyta

Sub Divisio

: Spermatophyta

Sub divisio

: Spermatophytina

Classis

: Magnoliopsida

Superordo

: Lilianae

Ordo

: Poales

Famili

: Poaceae

Genus

: Oryza

Species

: Oryza sativa L.

A. Nama lokal
Indonesia
: padi
Jawa
: pari
Sunda
: pare
B. Nama ilmiah
Oryza sativa
C. Deskripsi jasad tumbuhan segar
C.1.
Perawakan (habitus)
Tanaman musiman, berakar serabut, batang sangat pendek,struktur
serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang
daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau
muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang
pendek dan jarang, bagian bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang,
satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada
panikula, tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana
buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3mm hingga
15mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut
sekam,struktur

dominan

padi

yang

biasa

dikonsuksi

yaitu

jenis

enduspermium.
C.2.
Akar dan metamorfosenya
Merupakan bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah, kemuadian diangkut kebagian atas tanaman
(Herawati, 2011). Akar padi tergolong akar serabut. Akar yang tumbuh dari
kecambah biji disebut akar utama (primer, radikula). Sedangkan akar lain
yang tumbuh didekat buku disebut akar seminal (Firmanto, 2011). Tanaman
padi mengalami dua perubahan sistem perakaran, yaitu akar tunggang
berkembang dari calon akar (radikula), tumbuh saat benih berkecamah relatif
bersamaan dengan tumbuhnya akar seminal. Setelah 5-6 hari akar adventif
tumbuh dari buku batang bagian terbawah dan perlahan-lahan menggantikan
fungsi akar tunggang. Akar-akar ini akan terus berkembang membentuk
sistem akar serabut dan akar tunggang mati. Akar serabut berada pada
kedalaman 20-30 cm dibawah permukaan tanah (Soemartono, dkk.,1992).
C.3.
Batang dan metamorfosenya
Batang tanaman padi secara fisik berfungsi untuk menopang tanaman secara
kesulurahan yang diperkuat oleh pelepah daun sedangkan secara fungsional
batang berfungsi untuk mengalirkan unsur hara dan air ke seluruh bagaian
tanaman. Batang padi bentuknya bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar
ruas dipisahkan oleh buku. Pada awal pertumbuhan, ruas-ruas sangat pendek

dan bertumpuk rapat. Setelah memasuki stadium reproduktif, ruas-ruas


memanjang berongga (Firmanto, 2011). Panjang ruas tidak sama, pada ruas
batang paling bawah adalah pendek dan semakin ke atas semakin ruas batang
semakin panjang. Ruas batang ini diakhiri oleh bunga yang berupa malai.
Pada buku paling bawah tumbuh tunas yang akan menjadi batang sekunder.
Selanjutnya batang sekunder akan menghasilkan batang tersier (Departemen
Pertanian, 1983).
C.4.
Daun dan metamorfosenya
Daun padi yang khas tersusun seludang (sheath), helaian, lidah daun (ligule),
dan telinga daun (auricle). Seludang terjulur, daun berbentuk pita (ribbon)
pangkalnya menggulung ke dalam silinder yang menutup semua bagian tajuk
yang masih muda. Helaian daun sempit, rata, dan lebih panjang dari seludang
daun pada semua daun kecuali daun kedua. Lidah-lidah (ligula) kecil, putih,
bersisik (scale) segitiga yang menyerupai sinambungan seludang. Pada
pangkal helaian, yaitu sekitar pertemuan (junction) antara helaian dan
seludang, terdapat pita putih yang disebut collar. Pasangan auricle berambut
dan auricle berbentuk sabit (sickle) terletak pada pertemuan antara collar dan
seludang. Adanya auricle yang berkembang baik sering digunakan sebagai
panduan untuk membedakan padi dengan rumput, yang tidak mempunyai
telinga daun (Yoshida, 1981).
C.5.
Bunga
Bunga padi berkelamin dua dan memiliki 6 buah benang sari dengan
tangkai sari pendek dan dua kandung kandung serbuk di kepala sari. Bunga
padi juga mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik yang
berwarna putih tau ungu. Sekam mahkotanya ada dua dan yang bawah
disebut lemma, sedang yang diatas disebut palea. Pada dasar bunga terdapat
dua mahkota yang berubah bentuk dan disebut lodicula. Bagian atas ini
sangat berperan dalam pembukaan palea Lodicula mudah mengisap air dari
bakal buah sehingga mengembang. Pada saat palea membuka maka benang
sari akan keluar. Pembukaan bunga diikuti oleh pemecahan kantong serbuk
dan penumpukan serbuk sari. Setelah serbuk sari ditumpahkan, lemma dan
palea menutup kembali. Penempelan serbuk sari pada kepala putik
mengawali proses penyerbukan dan

pembuahan. Proses tersebut akan

menghasilkan lembaga dan endosperm (Firmanto, 2011).


C.6.
Benang sari dan metamorfosenya

Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis,
kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk.
C.7.
Putik dan metamorfosenya
Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik
yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu
C.8.
Buah
Buah padi terjadi setelah penyerbukan dan pembuahan yang
mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari embrio (lembaga), endosperm
dan aleuron. Endosperm mengandung zat tepung, lemak, rotein, dan zat-zat
organik. Buah padi tertutup oleh lemma dan palea yang disebut sekam.
Sekam padi keras dan kuat, berfungsi untuk melindungi butiran beras dari
pengaruh luar yang tidak menguntunkan (Departemen Pertanian, 1983).
C.9.
Biji
Tidak mempunyai biji melainkan yang biasa disebut biji adalah buah.
Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palea, lemma
steril, dan ekor gabah (kalau ada) yang menempel sangat kuat. Butir biji padi
tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah sebuah kariopsis,
yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit
ari), yang membentuk sebuah butir seperti biji. Komponen utama butir biji
adalah sekam, kulit beras, endosperm, dan embrio (Suharno, 2005).
C.10.
Rumus dan diagram bunga
K 1 + (2), C 2 + 0, A 3, G 1
D. Keragaman suatu spesies (sub-spesies, varietas, kultivar, forma)
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspesies yaitu
Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan
dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi
sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Varitas unggul nasional
berasal dari Bogor: Pelita I/1, Pelita I/2, Adil dan Makmur (dataran tinggi), Gemar,
Gati, GH 19, GH 34 dan GH 120 (dataran rendah). Varitas unggul introduksi dari
International Rice Research Institute (IRRI) Filipina adalah jenis IR atau PB yaitu IR
22, IR 14, IR 46 dan IR 54 (dataran rendah); PB32, PB 34, PB 36 dan PB 48 (dataran
rendah).
E. Periode waktu berbunga
Pembungaan (heading) adalah stadia keluarnya malai, sedangkan antesis segera
mulai setelah heading. Oleh sebab itu, heading diartikan sama dengan antesis ditinjau
dari segi hari kalender. Dalam suatu komunitas tanaman, fase pembungaan
memerlukan waktu selama 10-14 hari, karena terdapat pebedaan laju perkembangan

antar tanaman maupun antar anakan. Apabila 50% bunga telah keluar maka
pertanaman tersebut dianggap dalam fase pembungaan.
F. Posisi geografis altitudinal dan latitudinal (GPS)
Tumbuh di daerah tropis dan subtropis pada 45 LU dan 45 LS dengan cuaca panas
dan kelembapan tinggi dengan musim hujan 4 bulan
G. Informasi pemencaran dan agensia pemencaran tumbuhan
Tanaman padi dapat tumbuh pada daerah mulai dari dataran rendah sampai dataran
tinggi. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian tempat 0650 m dpl dengan
temperatur 22o

C27o C sedangkan didataran tinggi 6501.500 m dpl dengan

temperatur 19o C23o C. Beberapa wilayah asal padi adalah, Cina, India, Bangladesh
Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam. Sedangkan pusat penanaman padi di
Indonesia adalah Pulau Jawa (Karawang, Cianjur), Bali, Madura, Sulawesi, dan
akhir-akhir ini Kalimantan.
H. Manfaat tradisional dan modern
Akar tanaman padi bersifat hangat dan manis. Berkhasiat menghilangkan
keringat, membunuh cacing (antelmintik), filariasis dan sebagai penawar

racun.
Selaput biji (kulit ari) bersifta manis, netral, serta masuk meridian limpa dan
lambung. Berkhasiat memelihara lambung, emmperkuat limpa, meningkatkan

napsu makan dan antineuritis.


Pati beras berkhasiat sebagai pelembut kulit, peluruh kencing dan pendingin.
Tangkai beras berkhasiat untuk mengatasi rambut kotor dan keguguran.
Biji beras berkhasiat untuk mengatasi: demam, diare, gondongan,

rematik,keseleo, radang payudara, radang kulit dan bisul.


I. Hama dan penyakit
Hama-hama meliputi :
Penggerek batang padi putih ("sundep", Scirpophaga innotata)
Penggerek batang padi kuning (S. incertulas)
Wereng batang punggung putih (Sogatella furcifera)
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng hijau (Nephotettix impicticeps)
Lembing hijau (Nezara viridula)
Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Lalat bibit (Arterigona exigua)
Ulat tentara/Ulat grayak (Spodoptera litura dan S. exigua)
Tikus sawah (Rattus argentiventer)
Penyakit-penyakit meliputi :
Blas (Pyricularia oryzae, P. grisea)
Hawar daun bakteri ("kresek", Xanthomonas oryzae pv. oryzae)

Anda mungkin juga menyukai