Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul  “PENGOLAHAN TANAH TANAMAN PADI”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.

Bone Pute, 19 Februari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat
Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar petani di
Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat ini
hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan menanam
padi di sawah.

Sistem budidaya padi biasanya didahului oleh membuat persemaian.


Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih
di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, kemudian pengolahan
tanah yang bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga
memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman.
Pengolahan  tanah sawah terdiri dari beberapa tahap yaitu pembersihan, pencangkulan,
pembajakan, penggaruan, dan perataan.Dalam penanaman bibit padi harus
diperhatikan sebelumnya adalah persiapan lahan, umur bibit, dan tahap penanaman.
Dalam pemeliharaan meliputi penyulaman dan penyiangan, pengairan, pemupukan,
penyulaman dan penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang
semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan
membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah
menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini,
dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang
(galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi
sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang di pertanyakan dalam makalah ini adalah:

1. Sejarah tanaman padi


2. Apa pengertian dari pada padi
3. Apa manfaat dari tanaman padi
4. Jenis-jenis tanaman padi berdasarkan varietasnya
C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih
mengetahuiteknik pengolahan tanah pada tanama padi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Padi

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar


didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut
Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua koenig danOryza sativa
L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii
roschev dan Oryza glaberima steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini
merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia
pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang,
akhirnya orang berusaha memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang
curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis
ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

B. Klasifikasi Tanaman Padi

Kingdom              : Plantae
Subkingdom         : Tracheobionta
Super Divisi          : Spermatophyta
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Liliopsida
Sub Kelas             : Commelinidae
Ordo                     : Poales
Famili                   : (suku rumput-rumputan)
Spesies                  : Oryza sativa L.

C. Morfologi Tanaman Padi


1. Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi
menyerap air danzat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :

a. Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang
berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan
ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan
tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.

b. Akar serabut(adventif)
Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.

c. Akar rambut
Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut.
Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting
dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur
pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.

d. Akar tajuk (crown roots)


Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi
berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang
dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal
mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami
perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau bagian akar
yangmasih muda berwarna putih.

2. Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari
beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang
terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan
seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian
bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian atas.
Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan
dimana cabang yang terpendek menjadi lidah daun (ligula), dan bagian yamg
terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada
sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling
atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas
menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.

Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu


batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5
sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas
yang disebut tunasorde pertama.

3. Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang
berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat
dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :

a. Helaian daun
Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti
pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.

b. Pelepah daun (upih)


Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini
berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal
ini selalu terjadi.

c. Lidah daun
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang
lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya
melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan
diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah
infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.

Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan


dinamakan coleoptile.Coleoptilekeluar dari benih yang disebar dan akan
memanjang terus sampai permukaan air. Coleoptile baru membuka, kemudian
diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai
puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada
daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-
daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera
ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang
kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar
bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun
yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7
hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
4. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas
dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,
sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang
malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari
sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya panjang malai (rangkaian
bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek
(kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari
30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah, yang paling
rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah
cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap
malai bisa mencapai100-120 bunga.

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.


Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah,
tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung
serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang
berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. (Departemen
Pertanian, 1983)

Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:

a. Kepala sari
b. Tangkai sari
c. Belahan yang besar (Palea)
d. Belahan yang kecil (Lemma)
e. Kepala putik
f. Tangkai bunga
5. Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi
setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain
yang membentuk sekam atau kulit gabah.

D. Syarat Tumbuh

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan
distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk
tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman
padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam
perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara
4-7.

E. Teknik Budidaya

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan
persemaian sampai tanaman itu bisa  dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga
berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar
dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
1. Persemaian

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan


persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu
persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan
bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

2. Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat


tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh
tanaman. Pengolahan  tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :

a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
e. Perataan
3. Penanaman

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :

a. Persiapan lahan

Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk
ditanami bibit padi.

b. Umur bibit

Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut segera
dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit.

c. Tahap penanaman

Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1) Memindahkan bibit

Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis


padinya, genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.

2) Menanam

Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah
sistem larikan (cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah tanaman
tiap lobang, kedalam menanam bibit, cara menanam.

4. Pemeliharaan

Meliputi :

a. Penyulaman dan penyiangan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman yaitu bibit


yang digunakan harus jenis yang sama, bibit yang digunakan merupakan sisa bibit
yang terdahulu, penyulaman tidak boleh melelewati 10 hari setelah tanam, selain
tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya dihilangkan.
b. Pengairan

Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara terus-


menerus dan pengairan secara piriodik.

c. Pemupukan

Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan


sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit


1) Hama putih (Nymphula depunctalis)

Gejala : Menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang


memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.

Pengendalian : Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat,


melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR
atau Pestona.

2) Padi Thrips (Thrips oryzae)

Gejala : Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan,


pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.

Pengendalian: BVR atau Pestona.

3) Wereng

Penyerang batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens),


Wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang
daun padi : Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N.
impicticep).Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat
menularkan virus.

Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok


tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.

Pengendalian : Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan


wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan
lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang
lebah. Penyemprotan BVR.

4) Walang sangit (Leptocoriza acuta)

Menyerang buah padi yang masak susu.

Gejala : Buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut,


berwarna coklat dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas isapan dan
bulir padi berbintik-bintik hitam.

Pengendalian : Bertanam serempak, peningkatankebersihan,


mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti
jangkrik, laba-laba. Penyemprotan BVR atau Pestona.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengolahan Tanah Tanaman Padi

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula
keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk
menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air
sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga
perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah
diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros
air dan mempermudah perawatan tanaman.

B. Tahapan Pengolahan Tanah

Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan


sebagai berikut :

1. Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran

Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari


rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan air selama
pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam penggarapan tanah air
tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan
kebutuhan air selama ada tanaman padi.

Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini
bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang
terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah
dibersihkan sebelum tanah diolah.

2. Pencangkulan

Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya


adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan
bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan
tanah.

3. Pembajakan dan Penggaruan

Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan


tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.

a. Pembajakan

Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan
menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan
ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam
pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur.

Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :

1) Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan
terbenam.
2) Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan
terbenam dan tercampur dengan tanah.
3) Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan
sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah
yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu.

b. Penggaruan

Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang,


ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan,
saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air
jangan sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan
melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang
berulang-ulang :

1) Peresapan air ke bawah dikurangi


2) Tanah menjadi rata
3) Penanaman bibit menjadi mudah
4) Rumput-rumput yang ada akan terbenam

Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.

4. Peratakan

Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan


setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan maksud :

a. Meratakan tanah sebelum tanam pindah


b. Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
c. Melumpurkan tanah dengan sempurna

Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai


perataan memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan umur bibit di persemaian.

C. Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase


1. Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2. Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3. Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.

Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air


dari totalkebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dengan cara
basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan
menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan tanah paling lambat 15 hari
sebelum pemindahan bibit

D. Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami


1. Tanah terolah sampai berlumpur
2. Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
3. Permukaan tanah rata
4. Pupuk tercampur rata
5. Bersih dari sisa gulma dan tanaman
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga dan
buah/malai. Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies,
tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.

Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan perbaikan
pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses tahapan pengolahan tanah harus
diperhatikan dengan baik dan benar.

B. Saran
1. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih serius dalam mengembangkan dunia
pertanian terutama pada tanaman padi agar lebih baik lagi untuk ke depannya.
2. Dan semoga pemerintah bisa lebih peduli lagi kepada rakyat kecil terutama para petani.
DAFTAR PUSTAKA

Epetani. 2010. Pengolahan Lahan Padi Sawah. http://epetani.pertanian.go.id

Hardyya. 2012. Pengolahan Tanah Sawah. http://jelajahfapertart.blogspot.com

Mars, Santa. 2013. Teknik Budidaya Tanaman Padi. http://newfachrulislami.blogspot.com

Purniati, Popy. 2013. Makalah Tentang Padi Sawah. http://popypurniati.blogspot.com

Solah, Aa. 2012. Pengolahan Tanah Pada Tanaman Padi. http://www.caragampang.com

Tikha, Tjatoer. 2011. Pengolahan Lahan Sawah. http://tjatoertikha2712.blogspot.com


DAFTAR ISI

Kata Pengantar---------------------------------------------------------------

Daftar isi-----------------------------------------------------------------------

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang----------------------------------------------------------


I.2 Rumusan Masalah------------------------------------------------------
I.3 Tujuan -------------------------------------------------------------------

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tanaman Padi----------------------------------------


2.2 Klasifikasi Tanaman Padi ------------------------------------
2.3 Morfologi Tanaman Padi ---------------------------------------------
2.4 Syarat Tumbuh-----------------------------------
2.5 Teknik Budidaya----------------------------------------

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengolahan Tanah Tanaman Padi--------------------------------------
3.2 Tahapan Pengolahan Tanah--------------------------------------------
3.3. Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase----------------
3.4 Ciri-Ciri Tanah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami----------

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan---------------------------------------------------------------------
4.2 Saran-----------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------
MAKALAH
“BUDIDAYA TANAMAN PADI”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 1:

1.A. MARWATI M.
2.MISDAHLIA
3.DIAN ASTUTI
4.TERANI MANDALIKA
X IPS 2 Pi

SMA NEG. 7 LUWU TIMUR


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai