Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Karya
Keramik”, Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi besar Muhammad SAW.
Tujuan penulisan Makalah ini adalah guna memenuhi tugas pelajaran Seni Budaya Kelas XI
pada Sekolah Menengah Kejuruan AT-TAHSIN Sukaresmi Pandeglang.

Selesainya Makalah ini tidak terlepas adanya sebuah bimbingan dan petunjuk dari semua
pihak, Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada
Bapak/ Ibu Guru pengajar serta semua pihak terkait yang telah membatu sehingga Makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik, dan semoga semua pihak yang telah membantu mendapatkan
pahala dari Allah SWT.

Dengan segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, Penulis mengharapkan dari


berbagai pihak untuk memberikan saran, kritik dan usul yang bersifat membangun agar dalam
penyusunan Makalah ini dapat menghasilkan yang lebih baik. Harapan penulis
semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Manggalu, 03 Agustus 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi material keramik pada saat ini telah diarahkan kepada
spesifikasi kegunaannya dalam berbagai kebutuhan, antara lain : kebutuhan rumah tangga,
industri mekanik, elektronika, cordierite, refraktori, teknologi ruang angkasa, keramik berpori ,
dan lain sebagainya.

Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di usahakan oleh
penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China. Industri keramik
pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan tembikar.Tembikar tertua di temui di England,
dapat di kesan kembali pada pertama tahun masehi dan penaklukan Roma. Antara masa itu dan
1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling penting adalah porselin yang dapat memantulkan
cahaya. Aktiviti di England bermula dengan tembikar eistercian pada awal abad ke enam belas.
Abad ketujuh belas mulai nampak permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara
yang membuat tembikar slip di Staffordshire. Dalam abad ke delapan belas menampakkan bibit
perkembangan yang telah menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerajinan Keramik

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan
keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah
belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Pada
pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis, sehingga mudah dibentuk. Setelah itu
dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600oC sampai 1300oC sesuai jenis tanah liatnya,
sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air. Indonesia memiliki kerajinan
keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Masing-masing daerah menunjukkan
keunikannya dari bentuk, teknik, hingga ragam hias yang ditampilkannya. Kekayaan hayati
di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi
keramik di Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik
Cina, Jepang, atau Eropa.

1) Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik


Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan keramik adalah tanah liat.
2) Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik
Peralatan kerajinan keramik di ataranya butsir, kawat/benang pemotong tanah, spon, rol
kayu, alat putar kaki, alat putar tangan, dan tungku pembakaran.
3) Produk Pembuatan Kerajinan Keramik
Bahan lunak alam dari tanah liat telah banyak diproduksi pengrajin dan seniman keramik
menjadi kerajinan yang kreatif dan berkualitas tinggi. Orang asing sangat menggemari
keanekaragaman keramik buatan tangan-tangan terampil masyarakat Indonesia, baik dari
teknik manual hingga cetak, semua dibuat sangat apik dan unik. Berikut ini beberapa
contoh kerajinan keramik yang menjadi raja craft di setiap
4) Proses Pembuatan Kerajinan Keramik
Teknik pembentukan kerajinan bahan tanah liat cukup banyak. Jika telah mengenal
teknik dalam pembuatan kerajinan keramik, tentunya semakin menambah wawasanmu
dalam menentukan rancangan produk kerajinan yang akan dibuat.
a) Teknik Pijit Tekan (Pinch)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat dipijit tekan
dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
b) Teknik Pilin (Coil)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan cara tanah liat digulung
hingga terbentuk pilinan tanah.
c) Teknik Lempengan (Slab)
Teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan
menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk
persegi atau silinder.
(1) Bentuk silinder
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan digulung membentuk silinder.
(2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan dirapatkan masing-masing sisinya.
d) Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi
produk kerajinan keramik dengan jumlah banyak dalam waktu relatif singkat dengan
bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak ada dua, yaitu cetak kering dengan
teknik tekan (press) dan cetak basah dengan teknik cor.
(1) Teknik cetak tekan (press)
(2) Teknik cetak cor
e) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheel)
dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris. Hasil kerajinan keramik yang sudah
dibentuk, dikeringkan dengan cara dianginanginkan saja. Jika sudah kering, karya dapat
dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas,
kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada
saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque). Dekorasi
dimaksudkan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran
tinggi dapat dihias dengan pewarna glasur. Glasur adalah lapisan keras yang berkilap
pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar
secara khusus, yaitu dibakar dua kali. Pertama pembakaran bisque hingga 9000C, lalu
diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1200-13000C.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keramik merupakan suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran yang pada umumnya terbuat dari tanah liat, kwarsa, feldsfar, dan serbuk kaca.
Sifat keramik ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya yang
secara umum meiliki sifat :

1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.


2. Tahan terhadap korosi.
3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor.
5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.

B. Saran

Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring,
cangkir, teko, tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti
batu-bata, genteng keramik, tegel keramik, pipa-pipa keramik untuk pembuangan.

Untuk dapat meningkatkan produksi daerah maka sebaiknya kita menggunakan atau
membeli produk daerah kita sendiri agar kerajinan keramik di daerah kita dapat meningkat
dalam segi produksi maupun pendapatan bagi pengrajinnya.
MAKALAH PRAKARYA
KERAJINAN BAHAN LUNAK
DI
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 3 :
KETUA :NANDA BAHRI
ANGGOTA :MELIANTI
MUH. SABRIAN
MUH. FARHAN FADIL
ANUGRAH
ARDIANSYAH
KELAS : VIII FV
SMP NEG. 1 BURAU
TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai