Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERAMIK MODERN
Disusun untuk memenuhi tugas semester 2
Mata Kuliah : Material Teknik
Dosen Pengampu : NURHAYATI INDAH CIPTASARI ST., M.Si

Oleh :

EKA BAHTIAR RIFA'I ( 211010300240 )

KELAS 02TMSP004
JURUSAN TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
Daftar isi

HALAMAN JUDUL ………...........................................…………………… i


KATA PENGANTAR …………...............................................……………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……................................………………… 1
• A. Latar Belakang ……………...................…………………………….. 1
• B. Rumusan masalah ……….............................………………………… 1
• C. Tujuan Penulisan ……………...........………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN …………….............................................……………. 2
• A. Pengertian Keramik ……………..................……………………… 2
• B. Klasifikasi Keramik……….....................................…………………………….. 2
• C. Sifat Material Keramik …………….................................…………………………. 3
• D. Keramik Modern …………...............................……………………. 4
• E. Sifat sifat Keramik Modern.................................................................... 5
• F. Proses Pembuatan Keramik Modern ……………………………. 7
• G. Penerapan Keramik Dalam Bidang Teknik........................................................ 8
BAB III PENUTUP ………….......................................………………………… 9
• A. Kesimpulan ………………………………………………….................................… 9
• B. Saran ………………………………………………………......................… 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………....................................................……… 10
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ KERAMIK MODERN ” ini
pada tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas IBU NURHAYATI
INDAH CIPTASARI ST.,M.Si pada mata kuliah Material teknik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada IBU NURHAYATI INDAH CIPTASARI ST.,M.Si selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami tentang Material teknik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Pamulang, 10 Maret 2022


ii
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Perkembangan teknologi material keramik pada saat ini telah diarahkan kepada spesifikasi
kegunaannya dalam berbagai kebutuhan, antara lain : kebutuhan rumah tangga, industri
mekanik, elektronika, cordierite, refraktori, teknologi ruang angkasa, keramik berpori , dan
lain sebagainya. Industri keramik telah bermula dalam tahun 4500 sebelum Masehi yang di
usahakan oleh penduduk di perkampungan neolitik di dalam daerah Shanxi di negeri China.
Industri keramik pada masa itu hanya tertumpu pada penghasilan tembikar. Tembikar
tertua di temui di England, dapat di kesan kembali pada pertama tahun Masehi dan
penaklukan Roma. Antara masa itu dan 1500 tahun Masehi, perkembangan yang paling
penting adalah porselin yang dapat memantulkan cahaya. Aktiviti di England bermula
dengan tembikar eistercian pada awal abad ke-16. Abad ketujuh belas mulai tampak
permulaan industri tembikar Inggris melalui Tofst bersaudara yang membuat tembikar slip
di Staffordshire. Dalam abad ke-18 menampakkan bibit perkembangan yang telah
menjadikan industri tembikar sebagaimana yang terdapat pada hari ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan keramik?
2. Bagaimana sifat keramik?
3. Apa saja penerapan keramik dalam bidang teknik ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari keramik
2. Untuk mengetahui sifat keramik
3. Untuk mengetahui penerapan keramik dalam bidang teknik
1

BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng,
porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi
pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan
elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa,
kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan
mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi
di mana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-
elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik
secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang
jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara
umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

B. Klasifikasi Keramik
Pada umumnya keramik di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu :
• Keramik Tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti
kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware),
keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). Yang termasuk dari
jenis keramik ini adalah tungku gerabah, tempayan, tembikar , tableware , whiteware ,
barang-barang porselin, patung, benda saniter, semen, dan ubin. Sifat yang umum dan
mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik tradisional adalah rapuh, hal ini
dapat kita lihat pada gelas, kendi, atau gerabah.
2
• Keramik Halus / modern
Keramik halus disebut juga dengan fine ceramic atau advance ceramic . Keramik modern
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida atau logam, misal oksida
logam Al2O3, ZrO2, dan MgO. Keramik modern tidak dibuat dari bahan tanah liat atau
bahan yang berbasis silikat, tetapi dibuat dari paduan senyawaan oksida tertentu dan
biasanya dihasilkan bahan sintetis yang tidak ada di alam. Proses pembuatannya harus
dijaga pada kondisi tertentu dan dikontrol sangat ketat.

C. Sifat Material Keramik


Bahan keramik adalah senyawa kompleks yang mengandung unsur logam dan non logam,
yang tersusun dengan ikatan ionik atau covalent. Sifat khas keramik antara lain: kekerasan
tinggi, kekuatan tekan tinggi, kerapuhan tinggi, titik lebur tinggi, dan konduktivitas listrik dan
termal yang rendah. Kekerasan bahan keramik sulit diukur karena kerapuhan dan
kerentanannya terhadap keretakan saat diindentasi. Microindentation Knoop dan Vickers
biasanya digunakan, yang menggunakan indenter berbentuk piramida. Bahan paling keras
yang diketahui adalah keramik. Karakteristik keramik membuatnya bisa digunakan sebagai
bahan abrasif.
Jenis ikatan covalent dan ionik lebih kuat dari ikatan logam. Secara teoretis, kekuatan
keramik harus lebih tinggi dari logam karena ikatan atomnya tersebut. Namun, ikatan logam
memiliki keuntungan yang memungkinkannya selip. Hal tersebut merupakan mekanisme
dasar di mana logam berubah bentuk secara plastis ketika mengalami tegangan tinggi.
Ketidakmampuan untuk tergelincir membuat keramik lebih sulit menyerap tekanan. Namun
keramik mengandung ketidaksempurnaan yang sama dalam struktur kristalnya seperti
logam.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkuat keramik. Metode tersebut antara
lain:
• Membuat bahan awal lebih seragam.
• Mengurangi ukuran butir dalam produk keramik polycrystalline.
• Meminimalkan porositas.
• Menggunakan penguat serat.
• Perlakuan panas.
3
D. Keramik Modern
Istilah keramik modern mengacu pada bahan keramik yang telah dikembangkan secara
sintetis. Pengembangan dilakukan selama beberapa dekade terakhir dan bertujuan untuk
memperbaiki teknik pengolahan supaya bisa memberikan kontrol yang lebih besar pada
struktur dan sifat bahan keramik. Keramik baru secara kimia biasanya lebih sederhana
daripada keramik tradisional; misalnya, oksida, karbida, nitrida, dan borida. Perbedaan
antara keramik tradisional dan baru kadang-kadang kurang jelas, karena aluminium oksida
dan silikon karbida masuk di antara jenis keramik tradisional. Perbedaan dalam kasus-kasus
ini lebih didasarkan pada metode pemrosesan daripada komposisi kimianya.
Keramik oksida yang paling penting adalah alumina. Alumina diproduksi secara sintetis dari
bauksit, menggunakan metode furnace listrik. Melalui beberapa proses, kekuatan dan
ketangguhan alumina bisa meningkat secara substansial dibandingkan dengan yang alami.
Alumina bersifat keras, konduktivitas rendah, dan tahan korosi.
Keramik karbida termasuk silikon karbida (SiC), tungsten carbide (WC), titanium carbide
(TiC), tantalum carbide (TaC), dan chromium carbide. Meskipun merupakan keramik buatan
manusia, metode produksinya telah dikembangkan sudah cukup lama. Pada umumnya,
keramik karbida termasuk dalam kelompok keramik tradisional.
Berikut penjelasan berbagai keramik modern yang di pakai saat ini :
• Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik khusus dan komponen peleburan
logam. Oksida yang umum digunakan adalah alumina(Al2O3), Zirconia (ZrO2),Thoria (ThO2),
Berillia (BeO), Magnesia (MgO), Spinel(MgAl2O4) dan Forsterit (Mg2SiO4).
• Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3) dan Lanthanum Zirconat
Titanat(PLZT) memberikan sebuah media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik dengan perintah dari sinyal
elektrik.
• Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang bervariasi telah di
kembangkan. Bahan ini merupakan bahan dasar dari unit memori magnetik pada komputer
yang besar. Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi elektronik
gelombang mikro frekuensi tinggi.
• Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah sangat luas digunakan.
Bahan tersebut mempunyai kemampuan yang unik untuk menjaga sifat-sifat yang unggul
setelah penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir.
• Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai di produksi untuk mengantikan
kristal alami. Rubi dan kristal laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan: kristal kwarsa (quartz ) yang besar
dikembangkan dengan proses hidrotermal.
Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api), dan turbin gas.
4
E. SIFAT SIFAT KERAMIK MODERN
1. Sifat Panas
• Ketahanan Panas
Keramik halus atau keramik modern merupakan bahan dengan ketahanan panas paling
tinggi, lebih tahan panas dibandingkan keramik biasa, dapat bertahan pada suhu tinggi
hingga mencapai lebih dari 2000 C.
• Konduktivitas Termal
Properti yang mengukur seberapa baik panas yang ditransmisikan melalui bahan yang
disebut konduktivitas termal. Beberapa dari jenis keramik modern memiliki tingkat
konduktivitas tinggi dan mentransfer panas dengan baik, sementara yang lain memiliki
tingkat konduktivitas rendah dan mentransfer lebih sedikit panas.
2. Sifat Kimia
• Ketahanan terhadap Zat Kimia
Keramik halus (juga dikenal sebagai “keramik modern”) memiliki tingkat kualitas kimia
yang tinggi. Hasil, bahan Keramik Modern sangat tahan terhadap korosi kimia.
• Biokompatibilitas
Keramik Modern memiliki sifat yang ringan, kuat dan stabil secara kimiawi.
3. Sifat Optis
Keramik Modern adalah bahan yang disinter yang terdiri dari partikel kristal mikroskopis
yang dipisahkan oleh elemen batas. Keramik Modern dapat dibuat tembus dengan alam
pori-pori dan elemen batas setelah sintering, dan dengan meningkatkan ukuran kristal
untuk mengurangi antarmuka batas. Selain itu, beberapa variasi kristal Keramik Modern
memiliki sifat semi konduktif, ferrodielektrik dan feromagnetik. Ini menunjukkan perubahan
dalam fluoresensi, fosforesensi, nada warna dan birefringence karena interaksi dengan
cahaya dan medan listrik / magnet .
4. Sifat Mekanis
• kekerasan
Fitur khas Keramik Modern adalah kekerasan ekstremnya; sebagai hasilnya, mereka
memiliki penggunaan yang berharga dalam aplikasi kinerja tinggi.
• Ketahanan Aus
Keramik Modern yang menunjukkan kekerasan luar biasa juga sangat melampaui sebagian
besar logam dalam ketahanan aus.
5
• Kekakuan
Keramik Modern memiliki kekakuan tinggi, yang diukur dengan memeriksa elastisitas
spesimen setelah menerapkan beban. Bahan yang menampilkan deformasi yang kurang
elastis di bawah beban memiliki tingkat kekakuan yang lebih tinggi.
• Ketangguhan
Fine Ceramics memiliki ketangguhan yang baik dan ketahanan patah yang rendah.
• Gravitasi Spesifik
Keramik Modern memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan High Strength
Metals.
4. Sifat Listrik
Kurang lebih sama dengan informasi yang saya dapat kemarin, yaitu:
• Memiliki sifat isolator listrik untuk hambatan arus listrik lewat
• Dapat dibuat menjadi keramik semikonduktor sehingga bisa diairi arus listrik
• Bersifat dielektrik, piezoelektrik, dan magnetis.
6
F. Proses Pembuatan Keramik Modern
Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk
keramik, yaitu:
1. Pembentukan
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk melekatkan bubuk
keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan untuk
mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi bentuk
yang berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan (molding). Proses pembentukan
ini di antaranya adalah slip casting, pressure casting, injection molding, dan extruction.
Setelah dibentuk, keramik kemudian dipanaskan dengan proses yang dikenal dengan nama
densifikasi (densification) agar material yang terbentuk lebih kuat dan padat.
•Slip Casting.
Slip Casting adalah proses untuk membuat keramik yang berlubang. Proses ini menggunakan
cetakan dengan dinding yang berlubang-lubang kecil dan memanfaatkan daya kapilaritas air
atau Air akan terserap cetakan dan segera terbentuk lapisan lempeng yang kuat.
• Pressure Casting. Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan pada cetakan dan diberi
tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid keramik yang
berbentuk seperti cetakan.
• Injection Molding.
Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan rumit. Metode ini menggunakan
piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa panas masuk ke cetakan. Pada cetakan
tersebut, bubuk keramik didinginkan dan mengeras sesuai dengan bentuk cetakan. Ketika
objek tersebut telah mengeras, cetakan dibuka dan bagian keramik dipisahkan.
• Extrusion.
Extrusion adalah proses kontinu yang mana bubuk keramik dipanaskan di dalam sebuah
tong yang panjang. Terdapat baling-baling yang memutar dan mendorong material panas
tersebut ke dalam cetakan. Karena prosesnya yang kontinu, setelah terbentuk dan
didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini digunakan untuk membuat
pipa keramik, ubin dan bata modern.
2. Densifikasi
Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah keramik
menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik dipanaskan pada tungku
(furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700oC. Pada proses pemanasan,
partikel-partikel bubuk menyatu dan memadat. Proses pemadatan ini menyebabkan objek
keramik menyusut hingga 20% dari ukuran aslinya. Tujuan dari proses pemanasan ini adalah
untuk memaksimalkan kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal yang
tersusun rapi dan sangat padat.
G. Penerapan Keramik Dalam Bidang Teknik
Berikut ini contoh penerapan Keramik dalam bidang teknik :
1. Komponen Dapur/Oven (furnace) : Refraktori padat, Isulator, Refraktori cor, Penanganan
logam cair, Elemen pemanas, Perkakas oven;
2. Komponen Mesin Otomotif : Busi, Sil pompa, Katup, Rotor turbo charger, piston;
3. Komponen Gas Turbin : Ruang Bakar, Sudu-sudu turbin, Pemindah panas;
4. Penahan Panas : Dinding pesawat ulang alik, Isolator panas, Lapisan penahan panas,
Bahan tahan api;
5. Komponen tahan aus : Alat-alat potong, Penempa (die), Kran (nozzle), Sil dan plunyer
pompa, Lining dan alat Miling, Abrasif, Pelumas padat, Alat ukur standar;
6. Keramik Tangguh : benang (fiber), Whisker (fiber), Peralatan golf, Lempengan tahan
peluru, Bantalan, pisau dan gunting;
7. Keramik Optik : benang optic, Lensa, Laser, Alumina translusen, Dioda, Keramik
luminesen;
8. Pelapis Keramik: Tahan aus, Tahan korosi, Penghalang panas, Dielektrik, Pelumas, Katalis;
9. Keramik Elektromagnetik: Elemen magnet, Kapasitor, Resistor, IC substrat, Sensor
oksigen, Sel bahan baker, Pompa oksigen, Superkonduktor, Elektroda, Varistor, Pizoelektrik,
Isulator, Termistor, Semikonduktor, Konduktor ion;
10. Keramik Bangunan : Atap, lantai, Kaca jendela, Semen dan Beton, Gelas keramik,
Terakota, Gerabah, Batu bata;
11. Biokeramik: Pengganti tulang, Pengganti gigi, Katup jantung, Porselin gigi;
12. Saringan dan Selaput Keramik : Selaput pemisah cairan, Selaput pemisah gas, Saringan
logam cair;
13. Keramik Nuklir : Bahan bakar nuklir, Moderator, Pelindung, Kapsul gelas, Pembungkus
bahan bakar nuklir.
8

BAB III
PENUTUP

A KESIMPULAN

Keramik merupakan campuran dari beberapa unsur, baik unsur logam maupun non logam.
Keramik modern adalah keramik yang mempunyai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan listrik
yang istimewa.Bahan keramik modern terdiri daripada keramik oksida (Al2O3, ZrO2, TiO2,
BaTiO2, dan sebagainya) dan keramik bukan oksida (Si3N4, TiN, SiC, B4C dan sebagainya).
Keramik ini memiliki sifat tahan terhadap temperatur, keausan yang tinggi, sangat keras
dan penghantar listrik yang rendah.Bahan keramik sesuai di gunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan pada temperatur, ketahanan haus yang tinggi dan sebagai
isolator listrik.
Di dalam bidang kedokteran bahan keramik digunakan sebagai pengganti organ-organ
(tulang) manusia yang rusak. Bahan keramik dapat di bentuk menggunakan mesin perkakas
CNC pada proses pra sintering. Di bidang proses permesinan, bahan keramik telah
digunakan sebagai bahan mata pahat untuk proses pemesinan kecepatan tinggi dan
pemotongan logam-logam yang keras.
Keunikan sifat-sifat bahan keramik ini telah dicadangkan oleh beberapa negara maju sebagai
material teknik masa depan.

B. SARAN
1. Semua proses dalam pembuatan keramik akan menentukan produk yang dihasilkan.
Oleh karena itu kecermatan dalam melakukan tahapan demi tahapan sangat diperlukan
untuk menghasilkan produk yang memuaskan.
2. Kami mengharapkan adanya kritikan atau saran yang dapat membangun untuk
melengkapi makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.dictio.id/t/perbedaan-keramik-tradisional-dan-keramik-modern/
145608 . ( Di akses pada hari kamis, 10 Maret 2022 jam 09:30 WIB).

2. https://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/03/apa-itu-material-keramik-
ceramic.html?m=1 . ( Di akses pada hari jum'at, 11 Maret 2022 jam 10:00 WIB).

3. http://sobronlubis.blogspot.com/2013/05/penggunaan-bahan-keramik-dalam-
bidang.html?m=1 . ( Di akses pada hari Jum’at, 11 Maret 2022 jam 19:00 WIB).

4. https://www.dictio.id/t/sifat-sifat-keramik-modern/145610 . ( Di akses pada hari


Jum’at, 11 Maret 2022 jam 21:50 WIB).

Anda mungkin juga menyukai