Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

(Ceramics)

Dosen pengampu : Dr. Drs. Agus Budiman, M.Pd., M.T.

Di susun oleh :

Nama : Rizki Rido Utomo


NIM : 20509334033
Kelas : D2.1

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keramik adalah suatu material yang kerap kita gunakan
dalamkeseharian kita. Keramik terbuat dari tanah liat yang dibakar. Kamus
danensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil
seni danteknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang
dibakar, sepertigerabah, genteng, porselen, dan lain-lain. Tetapi saat ini
tidak semua keramikberasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik
terbaru mencakup semuabahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk
padat. (Yusuf, 1998:2).
Dewasa ini keramik juga kerap digunakan di berbagai alat-alat lainnyadan
fungsinya mulai meluas. Banyak juga yang menggunakan bahan
dasarkeramik namun ada ketidaksesuaian sehingga alat tersebut tidak dapat
berfungsisecara optimal karena penggunaan keramik tersebut.Oleh karena itu,
manusia, terlebih lagi engineer perlu mengetahui segalamacam tentang
keramik. Mulai dari karakteristik, sifat, cara pengolahannya, danlain-lain agar
tujuan dari alat tersebut dapat diraih dengan material yang tepatsehingga
akhirnya mendapatkan hasil yang maksimal. Agar kita mengetahui
karakteristik keramik, sifat-sifatnya, dan caramengolahnya, maka di
makalah ini akan dibahas tentang hal-hal tersebut sertapengertian keramik itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian keramik?
2. Apa saja karakteristik keramik?
3. Apa saja sifat dari keramik?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa itu keramik secara umum.
2. Mengetahui apa saja karakteristik keramik

Ceramics | Material Teknik 1


BAB II
PEMBAHASAN
A. Logam Aluminium
Keramik merupakan material dengan komposisi logam (semi logam) dan
non logam. Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang berarti
"benda yang dibakar". Sifat yang diinginkan dari bahan-bahan ini biasanya
dicapai melalui proses perlakuan panas bersuhu tinggi yang disebut firing.
Keramik penting sebagai material teknik karena mudah dijumpai di alam dan
sifat fisiknya sangat berbeda dibanding dengan logam.
Hingga beberapa tahun terakhir, bahan dalam jenis ini disebut keramik
tradisional yang bahan bakunya adalah tanah liat. Produk yang dianggap
keramik tradisional adalah china, porcelain, batu bata, ubin, dan gelas.

B. Sifat Material Keramik


Bahan keramik adalah senyawa kompleks yang mengandung unsur logam
dan non logam, yang tersusun dengan ikatan ionik atau covalent. Sifat khas
keramik antara lain: kekerasan tinggi, kekuatan tekan tinggi, kerapuhan
tinggi, titik lebur tinggi, dan konduktivitas listrik dan termal yang rendah.
Kekerasan bahan keramik sulit diukur karena kerapuhan dan kerentanannya
terhadap keretakan saat diindentasi. Microindentation Knoop dan Vickers
biasanya digunakan, yang menggunakan indenter berbentuk piramida. Bahan
paling keras yang diketahui adalah keramik. Karakteristik keramik
membuatnya bisa digunakan sebagai bahan abrasif.
Jenis ikatan covalent dan ionik lebih kuat dari ikatan logam. Secara
teoretis, kekuatan keramik harus lebih tinggi dari logam karena ikatan
atomnya tersebut. Namun, ikatan logam memiliki keuntungan yang
memungkinkannya selip. Hal tersebut merupakan mekanisme dasar di mana
logam berubah bentuk secara plastis ketika mengalami tegangan tinggi.
Ketidakmampuan untuk tergelincir membuat keramik lebih sulit menyerap
tekanan. Namun keramik mengandung ketidaksempurnaan yang sama dalam
struktur kristalnya seperti logam.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkuat keramik. Metode
tersebut antara lain:

Ceramics | Material Teknik 2


1. Membuat bahan awal lebih seragam.
2. Mengurangi ukuran butir dalam produk keramik polycrystalline.
3. Meminimalkan porositas.
4. Menggunakan penguat serat.
5. Perlakuan panas.
Istilah keramik baru mengacu pada bahan keramik yang telah
dikembangkan secara sintetis. Pengembangan dilakukan selama beberapa
dekade terakhir dan bertujuan untuk memperbaiki teknik pengolahan supaya
bisa memberikan kontrol yang lebih besar pada struktur dan sifat bahan
keramik. Keramik baru secara kimia biasanya lebih sederhana dari pada
keramik tradisional; misalnya, oksida, karbida, nitrida, dan borida. Perbedaan
antara keramik tradisional dan baru kadang-kadang kurang jelas, karena
aluminium oksida dan silikon karbida masuk di antara jenis keramik
tradisional. Perbedaan dalam kasus-kasus ini lebih didasarkan pada metode
pemrosesan daripada komposisi kimianya.
Keramik oksida yang paling penting adalah alumina. Alumina diproduksi
secara sintetis dari bauksit, menggunakan metode furnace listrik. Melalui
beberapa proses, kekuatan dan ketangguhan alumina bisa meningkat secara
substansial dibandingkan dengan yang alami. Alumina bersifat keras,
konduktivitas rendah, dan tahan korosi.
Keramik karbida termasuk silikon karbida (SiC), tungsten
carbide (WC), titanium carbide (TiC), tantalum carbide (TaC), dan chromium
carbide. Meskipun merupakan keramik buatan manusia, metode produksinya
telah dikembangkan sudah cukup lama. Pada umumnya, keramik karbida
termasuk dalam kelompok keramik tradisional.

C. Contoh-contoh Material Keramik


Material keramik sangat banyak dijumpai di bumi ini. Berikut beberapa
contoh material keramik:
1. Silica atau silicon dioxide, sebagai bahan baku produk-produk
kaca/beling/cermin.
2. Alumina atau aluminium oxide, dapat digunakan untuk membuat tulang
buatan.

Ceramics | Material Teknik 3


3. Hydrous aluminium silicate, dikenal sebagai kaolinite di mana digunakan
sebagai bahan pokok dalam pembuatan produk-produk tanah liat atau
porselen.

D. Aplikasi Produk-produk Keramik


Berikut beberapa aplikasi produk keramik:
1. Produk tanah liat seperti batu bata, pipa tanah liat, ubin, genteng, dll.
2. Keramik tahan panas, keramik ini memiliki ketahanan pada suhu yang
tinggi dan digunakan sebagai cetakan pengecoran logam, tungku perapian,
dapur peleburan, dll.
3. Semen sebagai bahan baku pembuatan beton untuk jalan maupun
konstruksi.
4. Perabot berwarna putih seperti china, porselen, vas, pottery, stoneware,
dll.
5. Kaca sebagai bahan pembuatan kacamata, gelas, botol, jendela, bolam
lampu, dll.
6. Abrasif seperti aluminium oxide, silicon carbide, dll.
7. Bahan bakar nuklir.
8. Bio keramik sebagai bahan baku pembuatan tulang dan gigi palsu.
9. Glass fiber untuk penguat plastik atau fiberglass, saluran
komunikasi fiber optic, dll.
10. Isolator keramik yang digunakan pada komponen transmisi listrik dan
busi.
11. Keramik magnetis seperti pada memori komputer.
12. Material alat potong seperti tungsten carbide, cubic boro,
nitride, aluminium oxide, dll.

Ceramics | Material Teknik 4


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas didapatkan kesimpulan bahwa keramik
memiliki sifat kimia, mekanik, fisika, panas, elektrik, dan magnetik yang
membedakan mereka dari material lain seperti logam dan plastik. Industri
keramik merubah sifat keramik dengan cara mengontrol jenis dan jumlah
material yang digunakan untuk pembuatan. Produk yang dianggap keramik
tradisional adalah china, porcelain, batu bata, ubin, dan gelas.

DAFTAR PUSTAKA
[1]..Grote dan Antonsson, 2008, Springer Handbook of Mechanical
Engineering.
[2]..M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing:
Materials, Processes, and Systems, edisi 4.
[3].,W. D. Callister dan D. G. Rethwisch, 2010, Materials Science and
Engineering: an Introduction, edisi 8.

Ceramics | Material Teknik 5

Anda mungkin juga menyukai