Fungsi kutipan
a. landasan teori,
b. penguat pendapat penulis,
c. penjelasan suatu uraian,
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber data.
4. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
5. Meningkatkan estetika penulisan.
6. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Jenis-jenis kutipan
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang dilakukan terhadap suatu kalimat secara apa
adanya dan tanpa diubah sedikitpun.
a. Pada kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis disebutkan pada
bagaian awal.
Nama penulis ditulis secara lengkap dengan diikuti tahun terbit dan nomor
halaman dalam tanda kurung.
Kutipan langsung ditulis diantara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang
terpadu dalam teks utama.
b. Pada kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis disebutkan pada
bagaian akhir.
Kutipan langsung ditulis diantara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang
terpadu dalam teks utama.
Nama akhir penulis ditulis dengn diikuti tahun terbit, tanda titik dua, dan
nomor halaman dalam tanda kurung.
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dilakukan terhadap suatu kalimat
dengan cara mengemukakannya melalui bahasa pengutip.
Ditulis terpadu dalam teks.
Tidak ada tanda kutip yang menyertainya.
Nama penulis dari sumber dapat di tempatkan di awal kutipan (dengan disertakan
tahun terbit dan nomor halaman dalam tanda kurung) atau di akhir kutipan (diikuti
tahun dan nomor halaman yang semuanya berada dalam tanda kurung).
Atau
Seperti contoh-contoh yang lain, buat dahulu kalimat pengatar yang relevan,
kemudian tuliskan bunyi kutipan, dan cantumkan alamat internet yang diakses
dengan dilengkapi tanggal, bulan, dan tahun saat anda mengakses internet
tersebut. Perlu diingat bahwa kutipan dari internet hanya diambil dari sumber
yang valid.
Contoh
Dapat ditambahkan bahwa citra digital adalah citra yang tak tampak yang dapat
diolah dengan menggunakan komputer, sedangkan untuk jenis citra lain jika
hendak diolah menggunakan komputer harus diolah terlebih dahulu dengan citra
digital. (http://www.digit.image.proc.sciencecourse-200/10/02/2016).
. Jika nama pengarang adalah Martin Ramstedt dan Fadjar Ibnu Thufail,
ditulis:
atau
Atau
Jika nama pengarang buku asli adalah Eduard Douwes Dekker, nama
penerjemah buku adalah Inggrid Dwijani, ditulis:
5. Rujukan dari dua sumber yang berbeda dan ditulis dua pengarang yang
berbeda.
ABSTRAK
Abstrak adalah ringkasan singkat dari artikel penelitian, tesis, review, atau setiap
analisis mendalam tentang topik tertentu, dan sering digunakan untuk membantu
pembaca dengan cepat maksud dan tujuan sebuah paper.
Fungsi abstrak
abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung
dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar
pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan
hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat
mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
2. Abstrak informatif
adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan
informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan
aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan
keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan,
metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.
Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan adalah
sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya. yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap.
Herati, T. 2009, April. “Lady Di, Sastra, dan Media.” Horison, hlm.4.
6. Sumber dari dokumen resmi pemerintahan yang diterbitkan oleh suatu penerbit,
tanpa nama pengarang atau nama lembaga.
Dekker, Eduard Douwes. 1868. Max Havelar. Diterjemahkan oleh Inggrid Dwijani
Nimpoeno. 2014. Bandung: Qanita.
Hoga, Kumaidi, 1998. “Bekal Awal Belajar.” Jurnal ilmu. Jilid 5, No.4.
http//www.malang.ac.id.2 Mei. (2 Mei 2000).