Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MATERIAL KERAMIK

(CERAMIC MATERIAL)

DISUSUN OLEH:

Nama : Muhammad Ilham


Npm: : 202320003
Mata Kuliah : Proses Produksi Non Logam
Program Studi : Teknik Mesin

UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
2022/2023
KATA PENGANTAR
 
Berkat rahmat Allah SWT. Penyusuna makalah presentasi pengetahuan bahanmengenai “
KERAMIK “ dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan hasil yangdiperoleh
oleh mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran pengetahuan bahan dan dapat jugadijadikan
panduan dalam mengikuti pengetahuan bahan.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telahmemberikan m
asukan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapanterimakasih diucapkan 
penyusun kepada orang tua, dan teman – teman yang telahmemberikan partisipasi demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengikuti pengetahuan bahan.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR
ISI....................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………1
BAB II
MATERI.........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Keramik...................................................................................................2
2.2 Jenis Jenis Keramik...................................................................................................2
2.3 Pengertian Powder Pressing.......................................................................................2
BAB III
Penutup..........................................................................................................................11
Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Perkataan keramik diambil dari perkataan bahasa inggris “ceramic” berasal dariyunani, dan
secara harafiahnya merujuk kepada semua bentuk tanah liat. Bagaimanapun penggunaan
istilah modern meluaskan penggunaannya untuk merangkumi bahan bukan logam bukan
organik
Bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa unsur logam dan bukanlogam.
Contohnya adalah Al2O3, gelas anorganik, produk lempung sampai bahan piezoelektrik
yang rumit seperti Pb (Zr,Ti) O3.
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimiadibandingkan
dengan elemennya Al2O3 adalah senyawa yang terdiri dari elemen aluminiumdan oksigen.
Karena senyawa mempunyai koordinasi atom yang lebih komplek dari masing-masing
komponen, daya tahan terhadap slip umumnya lebih baik, sehingga pada umunyakeramik
lebih keras dan selalu kurang ulet dibandingkan dengan bahan logam atau
polimer.Karakteristik dielektrik, semikonduktip dan magnetik dari beberapa jenis keramik
tertentusangat penting artinya untuk ilmuwan dan teknisi yang merancang atau
menggunakan alat peralatan untuk rangkaian elektronik.
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan bukan logam. Banyak sekali
contoh bahan keramik, mulai dari semen beton (termasuk batu-batuannya), gelas,
bahanisolasi busi sampai oksida bahan-bahan nuklir UO2.
Setiap jenis bahan tersebut tadi, keras dan rapuh. Memang, kekerasan dan
kerapuhanmerupakan ciri umum keramik, disamping itu keramik juga lebih tahan terhadap
suhu tinggidan lingkungan yang lebih berat persyaratannya, dibandingkan dengan logam
atau polimer.Dasar dari pada karakteristik ini ialah sifat elektronik atom-atomnya.
Sesuai dengan sifat-sifat dasarnya, unsur logam dapat melepaskan elektron kulit luar dan
memberikannya pada atom non-logam yang mengikatnya. Akibatnya elektron-
elektrontersebut tidak dapat bergerak sehingga bahan keramik umumnya isolator listrik dan
isolator panas yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang muncul yaitu apa pengertian
dari material keramik, jenis jenis material keramik dan pengertian tentang powder pressing.

Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang
devinisi keramik dan sejarah
keramik di Indonesia
2. Menjelaskan tentang sifat
keramik dan klasifikasi
keramik
3. Menjelaskan tentang
bahan penyusun keramik
dan macam-macam
keramik
4. Menjelaskan tentang cara
pembuatan keramik dan
kegunaan keramik di
Indonesia
5. Menjelaskan tentang
macam-macan teknologi
keramik
Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang
devinisi keramik dan sejarah
keramik di Indonesia
2. Menjelaskan tentang sifat
keramik dan klasifikasi
keramik
3. Menjelaskan tentang
bahan penyusun keramik
dan macam-macam
keramik
4. Menjelaskan tentang cara
pembuatan keramik dan
kegunaan keramik di
Indonesia
5. Menjelaskan tentang
macam-macan teknologi
keramik
C. Tujuan

Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang material keramik, dan dapat mengetahui jenis
jenis keramik.
2. Untuk memahami tentang powder pressing
BAB II
MATERI

2.1Pengertian Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni
dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik
yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball
clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi
kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan
sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik
secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang
jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara
umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
2.2 Jenis jenis Keramik

Material keramik :

A.       Kaca (glasses)
-          Glasses
-          Glass-ceramis
B.      Produk Lempung/Tanah liat (Clay Product)
-          Structural clay produk
-          Whitewares
C.       Refraktori
-          Fireclay
-          Silika
-          Basic
-          Special
D.      Abrasives
E.      Semen (cements)
F.      Advanced ceramics

A.Kaca (glasses)

Kaca adalah salah satu bagian dari keramik yang sering kita jumpai, seperti : botol, lensa,
layar elektronik, dan banyak lainnya. Struktur atom dari kaca adalah silika nonkristal,
khususnya CaO, Na2O, K2O, dan Al2O3, yang berpengaruh pada sifat kaca.

-  Glass-ceramics

Proses merubah struktur atom material dari keadaan nonkrtistalin menjadi kristalin
dengan perlakuan panas atau temperatur ang tinggi disebut kristalisasi. Kebanyakan kaca
anorganik dapat dibuat dengan merubah strukturnya dengan cara kristalisasi, produk material
dengan tingakatan yang baik sering disebut glass-ceramics.

Contoh Sifat dan aplikasi glass-ceramics Karakteristik glass-ceramics:

   kekuatan mekanik relativ tinggi; pada termal ekspansi koefisien rendah (untuk
menghindari thermal shock); sifat dielektrik baik digunakan untuk pembungkus elektronik.
Beberapa glass-ceramics wujudnya transparan dan diantara sifatnya getas.

Keramik jenis ini biasanya diaplikasikan pada perkakas dapur, alat makan dan minum,
rangetops, dan oven windows, itu semua karena material ini kuat dan tahan terhadap
thermal shock, juga sebagai insulator listrik, substrat untuk bagian sirkuit cetakan, dan untuk
pertukaran panas juga regenerator.
B. Clay product

Sebagian banyak orang material lempung (clay) adalah material mentah yang umum di
gunakan karena harganya yang murah dan melimpah di alam. Keuntungan dari lempung ini
mudah dibentuk dengan perbandingan lempung dan air yang tepat.

Gambar1.0 contoh clay product


- Struktur produk lempung
Contoh: bata bangunan, ubin, genteng, dan banyak lainnya yang mana keutuhan struktur
adalah hal penting untuk memperoleh kekuatan mekanik yang baik.

Gambar 1.1 contoh tanah liat lempung


-Whiteware
Keramik whiteware menjadi lebur setelah pemanasan pada temperatur yang tinggi. Contoh
whiteware adalah porcelain, pottery, tableware, dan plumbing fixtures (alat kesehatan). Botol
bahan nonplastik yang terbuat dari lempung, yang mana berpengaruh pada perubahan bagian
selama pengeringan dan proses pemanasan selesai.
Gambar 1.1 Tanah Liat Lempung

C. Refraktori

Hal penting pada refraktori ini adalah kekuatan material yang tahan akan temperatur yang
tinggi tanpa mengalami peleburan dan dekomposi dan dengan kapasitas tidak reaktif dan
inert tehadap lingkungan, juga kemampuan untuk memberikan thermal insulasi. Material
yang lazim digunakan adalah bata. Jenis aplikasi material ini ialah furnace linings for metal
refining, glass manufacturing, metallurgical heat treatment, dan power regeneration.
Kadar material ini bergantung pada komposisinya, pada dasarnya refraktori ini terbagi atas:
fire clay; silika; basic; dan special refractories.
- Fireclay refractories
Bahan-bahan utama untuk fireclay refaraktori itu high-purity fireclay, alumina, dan
campuran silika biasanya antara 25 dan 45 wt% alumina.
Bata fireclay prinsipnya digunakan pada konstruksi tungku pemanasan, batas-batas panas
atmospir, dan insulasi termal dari temperatur yang berlebihan. Pada bata refraktori, kekuatan
biasanya tidak diperlukan.

Gambar 1.2 Bata Fireclay


-Silika refraktori
Sumber alaminya adalah kwarsa dan tanah diatomae. Istilah asam refraktori adalah silika.
silika yang umum adalah bahan ini tidak melunak pada beban tinggi sampai titik fusi
terdekati, juga tahanan flux dan slag, stabilitas volum dan tahanan spalling tinggi.

Gambar 1.3 Bata Silika (Silika Bricks)

-Basic refractories
Refraktori kaya akan periclase atau magnesia (MgO). Dan mungkin juga terdapat kalsium,
kromium, besi campuran. Basic refraktori tahan terhadap serangan dengan slag menahan
konsentrasi yang tinggi dari MgO dan CaO, dan di temukan secara luas menggunakan
beberapa baja buatan tungku perapian terbuka.

Gambar 1.4 gambar material basic refractories

-Special refraktories
Dengan bahan oxide murni yang relativ tinggi, beberapa mungkin diproduksi dengan
porositas yang sangat kecil. Diantaranya alumina, silika, magnesia, berilia (BeO), zirkonia
(ZrO2), dan mullite (3Al2O3-2SiO2). Senyawa lainnya senyawa karbida didalam karbon dan
graphite.silikon karbida (SiC) digunakan untuk menahan elemen pana arus listrik, sebagai
wadah tempat melting material, dan komponen bagian dalam permukaan.
Gmbar 1.5 contoh material special refractories

D.Abrasives
Abrasives ceramics digunakan untuk meratakan/melicinkan, menggerinda, atau memotong
material lain yang perlu di softer. Ciri-ciri dari material ini yaitu keras atau tahan lama; dan
harus dipastikan tidak mudah patah/retak.
Intan digunakan sebagai abrasive ceramics dan harganyapun relativ mahal. Abrasive
ceramics biasanya berupa silicon karbida, tungsten karbida (WC), aluminium oxide atau
corondum, dan pasir silika.
Abrasive powder di lapisi beberapa jenis cloth material; sandpaper yang paling familiar,
contoh: kayu, logam, keramik, dan plastik semua itu di giling dan di polesdigunakan
membentuk abrasive.

Gambar 2.0 Contoh material abrasive


E. Semen
Beberapa keramik yang familiar sebagai anorganik semen: semen, plaster paris, dan kapur
yang di produksi dengan kuantitas yang besar.
Keistimewaan dari jenis material ini ketika dicampur dengan air maka akan menjadi
merekat kemudian “sets” dan mengeras. Sifat material ini padat dan kaku. Pada keadaan
tertentu semen bekerja membentuk ikatan seperti kaca bahwa pembentukan ketika produk
lempung dan beberapa bata refraktori dipanaskan. Yang paling penting, bagaimanapun
ikatan semen terjadi pada temperatur kamar.
Semen portland dikonsumsi dengan tonasi yang sangat besar. Semen portland diproduksi
dengan menggerinda dan pencampuran lempung yang mendalam dan lime-bearing gengan
porsi yang tepat, kemudian memanaskan campuran sampai 1400 derajat celcius di dalam
pembakaran; proses ini, disebut kalsinasi.
Reaksi hidrasi involving dikalsium silikat
2CaO – SiO2 + xH2O = 2CaO - SiO2 – xH2O
Dimana x adalah variabel dan bergantung pada banyaknya air yang tersedia.
Semen portland dipanaskan dengan semen hidrolik karena sifat kekerasannya menghasilkan
reaksi kimia dengan air.

Gambar 2.1 contoh material sement


F. Advanced ceramics
Microelectromechanical system (MEMS) terdiri dari banyak perlengkapan mekanik
digabungkan dengan elektrik number yang besar pada substrate silikon.
Contoh aplikasi MEMS adalah sebuah alat accelorometer (acceleraator/decelerator sensor)
digunakan dalam deployment pada air-bag sistem di dunia otomotive
Fiber optik
Jenis material ini biasa digunakan pada sistem komunikasi, fiber optik dibuat dengan high-
purity silika, yang harus bebas dari kontaminasi dan cacat lain itu absorb, scatter, dan
melemahkan sinar balok.
Ceramics ball bearing
Bearing terdiri dari bola-bola dan races berhubungan dengan with dan gesekan ketika
digunakan. Komponen tradisional both balls dan races dibuat dari baja bearing yang sangat
keras, tahan korosi, dan mungkin polish yang sangat lembut pada permukaan.

Gambar 2.2 contoh material advanced ceramic


2.3 Pengertian Powder Pressing

Powder Pressing Metode pembentukan keramik yang lain adalah powder pressing. Metode
banyak dipakai untuk memproduksi komponen‐komponen elektronik. Pada powder pressing,
bubuk keramik dipadatkan di dalam suatu cetakan logam dengan menggunakan tekanan
seperti ditunjukkan pada gambar 43. Semua proses pembentukan keramik baik hydroplastic
forming, slip casting dan powder pressing harus dilanjutkan dengan proses pengeringan dan
pembakaran untuk memperkuat keramik. Proses pengeringan dan pembakaran dapat
memanfaatkan sinar matahari atau menggunakan oven.

Gambar 2.3 contoh alat powder pressing


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan materi yang telah di bahas dalam makalah ini, dapat disimpulkan:

- Pada prinsipnya keramik terbagi atas:


1. Keramik tradisional
2. Keramik halus

- Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle
atau rapuh.

DAFTAR PUSTAKA

...........Belajar Seni Rupa. 2008. Proses Pembuatan Keramik.

http://mazgun.wordpress.com/2008/09/26/proses-pembuatan-keramik/. 12 April 2012

..........Fahbasna.2011.Struktur, Cara Pembuatan, Dan Jenis Keramik.


http://fahbasna.blogspot.com/2011/05/struktur-cara-pembuatan-dan-jenis.html. 12 April 2012

............Wikipedia Ensiklopedia Bebas.2012.Keramik. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik. 12


April 2012

Anda mungkin juga menyukai