MODUL PERKULIAHAN
W582100007-
Proses
Manufaktur
Pemrosesan keramik
Abstrak Sub-CPMK
Pendahuluan
13.1. Pendahuluan
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi
pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat.
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball
clay, kwarsa, kaolin, dan air.
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral
bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi
dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-
elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar
bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan
kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan
tariknya.
Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan sebagai
pemotong, pembentuk dan penghancur logam.
Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran
pada rotorturbocharger diesel temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.
Keramik sebagai semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium
titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor adalah senyawa berbasis tembaga oksida.
Klasifikasi keramik
Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam,
seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah
(dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
Keramik tradisional seperti porcelain, ubin (keramik lantai) dan tembikar dibuat dari
bubuk yang terdiri dari berbagai material seperti tanah liat (lempung), talc, silika dan
faldspar.
Keramik modern
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan
menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,
MgO,dll). Sebagian besar keramik industri dibentuk dari bubuk kimia khusus seperti
silikon karbida, alumina dan barium titanate. Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Keramik struktural
Keramik struktural, termasuk nitrida, karbida, aluminium oksida/alumina, zirkonium,
disebut juga termomekanis karena tahan kejutan termal dan mekanis.
Memiliki tahanan lebih baik terhadap suhu tinggi (di atas 1000oC),
Tahan korosi terhadap lingkungan yang ganas,
Bahan keramik kurang rapat jika dibandingkan dengan baja (sekitar
setengahnya), hal Ini menjadikannya lebih ringan dari baja, maka keramik sering
dibuat untuk mesin mobil, pesawat
Mudah menghalau panas karena daya hantar termal keramik cukup baik, maka
keramik juga digunakan untuk sistem pendingin mesin, wadah piranti sirkuit
elektronik yang terbuat dari aluminium oksida atau nitrida. Lihat tabel 13.1 Potret
dunia keramik struktural.
Tabel 13.1 Potret dunia keramik structural
Tabel 13.4 di bawah ini adalah mekanisme pertautan biokeramik dengan jaringan tubuh
manusia.
Biasanya bubuk diproses basah. Bubuk diaduk basah sehingga tercampur merata
serta berkurang ukuran partikelnya, air dihilangkan secukupnya. Gambar 13.1 di bawah
ini adalah proses basah membuat bubuk
Untuk membuat komponen kecil dan rumit pada penggunaan teknik/rekayasa serta
elektronik, maka digunakan proses pengempaan. Pengempaan kering ialah pemampatan
sehingga volume lebih kecil dengan bantuan tekanan sehingga terjadilah jejalan partikel
dan terbentuk ikatan partikel. Proses kempa kering dimulai dengan :
mengisi rongga die dengan bubuknya, lalu diberi tekanan dari desakan kempa
atas dan bawahnya.
Setelah dikempa, produk dipindahkan dan proses pengisian berulang.
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk meekatkan
bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan
untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi
bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan (molding).
Slip Casting. Slip Casting adalah proses untuk membuat keramik yang berlubang.
Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang kecil dan
memanfaatkan daya kapilaritas air. Adonan dituangkan ke cetakan (yang terbuat dari
plester Paris) berpori agar air hilang dan bubuknya memampat. Biasanya digunakan
untuk membuat bentuk kompleks besar, misalnya peralatan toilet atau bila jumlah
komponen yang dibuat tidak terlalu banyak. Lihat gambar 13.2.
Pressure Casting. Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan pada cetakan dan
diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid keramik
yang berbentuk seperti cetakan. Jigger dilakukan untuk membuat alat-alat makan, dengan
cetakan putar untuk membentuk satu permukaan sedangkan permukaan lainnya
terbentuk oleh putaran massa plastiknya sendiri pada piranti lengkung. Cara ini digunakan
untuk membuat mangkuk, piring dsb. Lihat gambar 13.3.
Extrusion. Extrusion adalah proses kontinu yang mana bubuk keramik dipanaskan
didalam sebuah tong yang panjang. Terdapat baling-baling yang memutar dan
mendorong material panas tersebut kedalam cetakan. Karena prosesnya yang kontinu,
setelah terbentuk dan didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini
digunakan untuk membuat pipa keramik, ubin dan bata modern.
13.2.2.Densifikasi
Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk memaksimalkan kekerasan keramik
dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun rapih dan sangat padat. Agar air
verlebih bisa dihilangkan , maka air harus dihilangkan. Ada beberapa jenis air pada
keramik yatiu :
Pengerutan disertai pertukaran bahan dan karena saling merekat maka akan bertambah
kuat. Gambar 13.5 di bawah ini adalah grafik daur pembakaran keramik.
Bahan kristal di saat mendingin dari keadaan eleh akan berada pada titik suhu tetap
untuk beberapa saat. Terdapat fasa cair dan padat. Bila setimbang, bahan tidak dapat
didinginkan sampai seluruh cairan berubah menjadi padatan dan sebaliknya.
Bahan non kristal atau gelas, tak ada patahan pada kurva. Jadi tak jelas kapan
terjadi perubahan cair-padat. Kondisi ini merupakan kondisi dalam keadaan gelas. Jadi
gelas adalah bentuk cairan supradingin. Gelas dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu :
13.2.4 Pelapisan/Coating
Pelapisan enamel porselen adalah pelapisan gelas pada bahan basis logam.
Lapisan gelas menempel pada lapisan oksidasi yang terjadi saat pembakaran logam.
Koefisien muai termal enamel porselen agak lebih rendah daripada logam sehingga
coating akan kompresif pada suhu kamar. Enamel porselen merupakan bahan yang keras
dan tegar, tahan aus, bahan kimia dan isolator. Biasanya digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga, arsitektur dan industri. Logam yang dapat dienamel termasuk baja karbon
rendah, baja stainles, alloy aluminium tahan panas, logam mulia (tembaga, emas,perak)
Glazur adalah coating gelas atas bahan basis keramik. Ini untuk menghaluskan
permukaan akibat butiran-butiran polikristal. Plating nyala akan menghasilkan lapisan
oksida, karbida dan nitrida dengan memasukkan bubuk nyala amat panas. Bahan meleleh
dan disemprotkan ke permukaan, lalu memadat. Lapisan ini berpori tapi amat keras.
Penggunaannya terutama untuk permukaan anti aus. Deposisi uap merupakan pelapisan
permukaan dengan melelehkan bahan dan membiarkan uapnya membentuk lapisan
stabil, rapat mampat.
Referensi.