Anda di halaman 1dari 14

2

MODUL PERKULIAHAN

W582100007-
Proses
Manufaktur
Pemrosesan keramik

Abstrak Sub-CPMK

Pertemuan ini berisi Teori Sub-CPMK 4.3


pemrosesan keramik mulai Mahasiswa dapat memahami
dari klasifikasi, proses pemrosesan keramik mulai dari
peleburan keramik, sampai klasifikasi, proses peleburan keramik,
proses coating untuk sampai proses coating untuk finishing
finishing keramik. keramik.

Pendahuluan
13.1. Pendahuluan

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi
pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat.

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball
clay, kwarsa, kaolin, dan air.

Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral
bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi
dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-
elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar
bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan
kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan
tariknya.

Pada tahun 1992 Jepang mentargetkan mesin-mesin mobilnya berbagian keramik


sekitar 7-8 Kg sedangkan Eropa antara 1-2 Kg Keramik dinilai dari propertinya. Kegunaan
keramik beragam disesuaikan dengan kemampuan dan daya tahannya. Keramik dengan
properti elektrik dan magnetik dapat digunakan sebagai semikoncuktor, konduktor dan
magnet. Keramik dengan properti yang berbeda dapat digunakan pada aerospace,
biomedis, konstruksi bangunan, dan industri nuklir. Beberapa contoh penggunaan
keramik industri:

 Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan sebagai
pemotong, pembentuk dan penghancur logam.
 Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran
pada rotorturbocharger diesel temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.
 Keramik sebagai semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium
titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor adalah senyawa berbasis tembaga oksida.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis pelindung
panas pada pesawat ulang-alik dan satelit.
 Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada tubuh
manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan tubuh.
 Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga
nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas uranium hexafluorida (UF6).
 Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan bangunan.
 Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik
yang digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah tangga yang menggunakan
pelapisan enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin
pengering.

Klasifikasi keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi atas:

 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam,
seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah
(dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
Keramik tradisional seperti porcelain, ubin (keramik lantai) dan tembikar dibuat dari
bubuk yang terdiri dari berbagai material seperti tanah liat (lempung), talc, silika dan
faldspar.

 Keramik modern
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan
menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,
MgO,dll). Sebagian besar keramik industri dibentuk dari bubuk kimia khusus seperti
silikon karbida, alumina dan barium titanate. Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.

Keramik dapat pula diklasifikasikan menjadi:

 Keramik struktural
Keramik struktural, termasuk nitrida, karbida, aluminium oksida/alumina, zirkonium,
disebut juga termomekanis karena tahan kejutan termal dan mekanis.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ciri keramik struktural

 Memiliki tahanan lebih baik terhadap suhu tinggi (di atas 1000oC),
 Tahan korosi terhadap lingkungan yang ganas,
 Bahan keramik kurang rapat jika dibandingkan dengan baja (sekitar
setengahnya), hal Ini menjadikannya lebih ringan dari baja, maka keramik sering
dibuat untuk mesin mobil, pesawat
 Mudah menghalau panas karena daya hantar termal keramik cukup baik, maka
keramik juga digunakan untuk sistem pendingin mesin, wadah piranti sirkuit
elektronik yang terbuat dari aluminium oksida atau nitrida. Lihat tabel 13.1 Potret
dunia keramik struktural.
Tabel 13.1 Potret dunia keramik structural

 Keramik elektronik/elektroteknik (fungsional).


Keramik fungsional misalnya silikon dalam semikonduktor, kobalt dan zirkonium oksida
yang banyak digunakan sebagai sensor. Silikon nitrida banyak digunakan untuk : turbin
turbokompresor mesin disel, isolator bagian mesin yang panas

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel 13.2. Potret dunia keramik fungsional

Tabel 13.3. Keramik canggih yang menyerbu industri konstruksi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Biokeramik (bisa tergolong struktural maupun fungsional)

Biokeramik adalah keramik yang digunakan untuk memperbaiki atau merekonstruksi


bagian tubuh yang terkena penyakit atau cacat. Biokeramik itu dapat berupa :

 Kristal tunggal (saffir)


 Polikristal (alumina atau hidarioksiapatif)
 Gelas
 Gelas keramik
 Komposit (baja-stainless-gelas yang diperkuat serat atau polietilen-hidarioksiapatit)
Pengelompokan biokeramik :
 Biokeramik bioinert, misalnya alumina, zirkonia
 Biokeramik terserap ulang yaitu trikalsium fosfat
 Biokeramik bioaktif, misalnya hidarioksiapatit, gelas bioaktif, gelas keramik
 Biokeramik berpori untuk penumbuhan dalam jaringan, misalnya logam terlapis
hidarioksiapatit, alumina.

Yang sedang trendi adalah penggunaan biokeramik sebagai implantasi untuk


memperbaiki bagian tubuh, biasanya jaringan keras sistem otot-rangka, disamping
pelapis karbon yang dipakai untuk katup jantung. Respon yang mungkin terjadi pada
kasus kesehatan adalah :

 Bila bahan biokeramik itu beracun, jaringan disekitarnya akan mati

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Bila bahan tak beracun dan tak aktif biologis akan terbentuk jaringan serat bertebal
aneka ukuran.
 Bila bahan tak beracun dan aktif-biologis (bioaktif), akan terjadi ikatan antar muka
 Bila bahan tak beracun dan melarut, jaringan hidup disekitarnya akan
menggantikannya. Ke-4 macam respon tersebut memungkinkan berbagai
cara untuk melekatkan/mempertautkannya dengan sistem otot-kerangka.

Tabel 13.4 di bawah ini adalah mekanisme pertautan biokeramik dengan jaringan tubuh
manusia.

Tabel 13.4 Mekanisme pertautan biokeramik

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
13.2. Proses Pembentukan Keramik

13.2.1 Proses membuat bubuk

Lempung merupakan bahan mentah keramik terpenting bagi produk keramik


tradisional. Lempung berciri khas bagi teknik bentukan keramik. Bentukan dari bubuk
berkaitan dengan jumlah lempung terhadap air. Idealnya terdiri dari 70% butiran kasar
dan 30% butiran halus.

Biasanya bubuk diproses basah. Bubuk diaduk basah sehingga tercampur merata
serta berkurang ukuran partikelnya, air dihilangkan secukupnya. Gambar 13.1 di bawah
ini adalah proses basah membuat bubuk

Gambar 13.1 Proses basah membuat bubuk

Untuk membuat komponen kecil dan rumit pada penggunaan teknik/rekayasa serta
elektronik, maka digunakan proses pengempaan. Pengempaan kering ialah pemampatan
sehingga volume lebih kecil dengan bantuan tekanan sehingga terjadilah jejalan partikel
dan terbentuk ikatan partikel. Proses kempa kering dimulai dengan :

 mengisi rongga die dengan bubuknya, lalu diberi tekanan dari desakan kempa
atas dan bawahnya.
 Setelah dikempa, produk dipindahkan dan proses pengisian berulang.
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk meekatkan
bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan
untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi
bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan (molding).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting, pressure casting, injection
molding, dan extruction. Setelah dibentuk, keramik kemudian dipanaskan dengan proses
yang dikenal dengan nama densifikasi (densification) agar material yang terbantuk lebih
kuat dan padat.

Slip Casting. Slip Casting adalah proses untuk membuat keramik yang berlubang.
Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang kecil dan
memanfaatkan daya kapilaritas air. Adonan dituangkan ke cetakan (yang terbuat dari
plester Paris) berpori agar air hilang dan bubuknya memampat. Biasanya digunakan
untuk membuat bentuk kompleks besar, misalnya peralatan toilet atau bila jumlah
komponen yang dibuat tidak terlalu banyak. Lihat gambar 13.2.

Gambar 13.2. Slip casting untuk membuat barang keramik

Pressure Casting. Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan pada cetakan dan
diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat bubuk keramik menjadi lapisan solid keramik
yang berbentuk seperti cetakan. Jigger dilakukan untuk membuat alat-alat makan, dengan
cetakan putar untuk membentuk satu permukaan sedangkan permukaan lainnya
terbentuk oleh putaran massa plastiknya sendiri pada piranti lengkung. Cara ini digunakan
untuk membuat mangkuk, piring dsb. Lihat gambar 13.3.

Gambar 13. 3. Bagan piranti jigger

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Injection Molding. Proses ini digunakan untuk membuat objek yang kecil dan rumit.
Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk keramik melalui pipa panas masuk
ke cetakan. Pada cetakan tersebut, bubuk keramik didinginkan dan mengeras sesuai
dengan bentuk cetakan. Ketika objek tersebut telah mengeras, cetakan dibuka dan
bagian keramik dipisahkan.

Extrusion. Extrusion adalah proses kontinu yang mana bubuk keramik dipanaskan
didalam sebuah tong yang panjang. Terdapat baling-baling yang memutar dan
mendorong material panas tersebut kedalam cetakan. Karena prosesnya yang kontinu,
setelah terbentuk dan didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini
digunakan untuk membuat pipa keramik, ubin dan bata modern.

13.2.2.Densifikasi

Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah


keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik dipanaskan
pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700 C. Pada proses
pemanasan, partikel-partikel bubuk menyatu dan memadat. Proses pemadatan ini
menyebabkan objek keramik menyusut hingga 20 persen dari ukuran aslinya.

Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk memaksimalkan kekerasan keramik
dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun rapih dan sangat padat. Agar air
verlebih bisa dihilangkan , maka air harus dihilangkan. Ada beberapa jenis air pada
keramik yatiu :

 Air suspensi dari slip casting


 Air antar partikel dari bentukan plastik
 Air pori antarpartikel setelah pengerutan
 Air terjerap atau terabsorbsi pada partikel
Proses pengeringan akan disertai pengerutan serta pemampatan, juga menambah
kekuatan karena air terbagi bersama. Pembakaran atau sintering memampatkan bubuk
keramik menjadi massa koheren. Permukaan mengecil, volume berkurang (terjadi
pengerutan), bertambah kuat pula produknya karena butiran-butiran saling lebur
menyatu.

Sintering merupakan perpindahan bahan untuk mengurangi porositas. Mekanisme


yang terlibat pada sintering yaitu :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Aliran kental atau aliran plastik
 Penguapan dan pengembangan (kondensasi)
 Pelarutan dan pengendapan
Pemampatan merupakan akibat peleburan dan berkurangnya porositas (lihat gambar
13.4)

Gambar 13.4 Pemampatan karena leburan dan pengurangan pori

Pengerutan disertai pertukaran bahan dan karena saling merekat maka akan bertambah
kuat. Gambar 13.5 di bawah ini adalah grafik daur pembakaran keramik.

Gambar 13.5. Daur pembakaran keramik

13.2.3 Bentukan dari leburan

Kurva pendinginan ialah grafik yang menggambarkan perubahan suhu sebagai


fungsi waktu bagi bahan tertentu. Gambar 13.6 adalah kurva pendinginan bahan kristal
dan bukan kristal.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 13.6 Kurva pendinginan bahan kristal dan bukan kristal.

Bahan kristal di saat mendingin dari keadaan eleh akan berada pada titik suhu tetap
untuk beberapa saat. Terdapat fasa cair dan padat. Bila setimbang, bahan tidak dapat
didinginkan sampai seluruh cairan berubah menjadi padatan dan sebaliknya.

Bahan non kristal atau gelas, tak ada patahan pada kurva. Jadi tak jelas kapan
terjadi perubahan cair-padat. Kondisi ini merupakan kondisi dalam keadaan gelas. Jadi
gelas adalah bentuk cairan supradingin. Gelas dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu :

 Kempaan : pembuatan alat makan


 Hembusan : pembentukan botol
 Roll dan tarik : lembaran sampai serat dengan tebal/ukuran tertentu
Dalam membuat lembaran, agar sungguh datar maka ditempuh proses flotasi
pilkington yaitu lelehan gelas diapungkan pada timah lebur. Agar lebih kuat, kmaka gelas
dilakukan pengkondisian termal yaitu :

 Annealing : penghilangan tegangan termal yang ada karena pada pembentukan


dilakukan pendinginan cepat. Tegangan dihilangkan dengan sedikit memanaskan
gelas, lalu mendinginkannya pelan-pelan.
 Tempering : memberikan tegangan permukaan kempaan dengan quenching cepat,
setelah annealing yang menghilangkan tegangan tak terkontrol. Agar barang yang
diberi lakuan tempering dapat pecah, tegangan kompresif harus dilalui. Bila hal itu
terjadi, peluruh gelas pecah berkeping-keping seketika. Misalnya pada kaca mobil.
 Pengaturan kimia. Pelapisan dengan zat kimia untuk memperkuat tegangan gelas.
Lapisan ini sangat tipis sehingga tak mempengaruhi kebeningannya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Defitrifikasi. Bertujuan untuk meningkatkan kekuatan gelas dengan pengontrolan
kristal, ukuran butiran dan derajat kristalisasinya.

13.2.4 Pelapisan/Coating

Pelapisan enamel porselen adalah pelapisan gelas pada bahan basis logam.
Lapisan gelas menempel pada lapisan oksidasi yang terjadi saat pembakaran logam.
Koefisien muai termal enamel porselen agak lebih rendah daripada logam sehingga
coating akan kompresif pada suhu kamar. Enamel porselen merupakan bahan yang keras
dan tegar, tahan aus, bahan kimia dan isolator. Biasanya digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga, arsitektur dan industri. Logam yang dapat dienamel termasuk baja karbon
rendah, baja stainles, alloy aluminium tahan panas, logam mulia (tembaga, emas,perak)

Glazur adalah coating gelas atas bahan basis keramik. Ini untuk menghaluskan
permukaan akibat butiran-butiran polikristal. Plating nyala akan menghasilkan lapisan
oksida, karbida dan nitrida dengan memasukkan bubuk nyala amat panas. Bahan meleleh
dan disemprotkan ke permukaan, lalu memadat. Lapisan ini berpori tapi amat keras.
Penggunaannya terutama untuk permukaan anti aus. Deposisi uap merupakan pelapisan
permukaan dengan melelehkan bahan dan membiarkan uapnya membentuk lapisan
stabil, rapat mampat.

Referensi.

 Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and Systems;


Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc.
 Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari:
Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John
Wiley & Sons
 Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002.
 Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga. Terjemahan
dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman
John Wiley & Sons
 Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope
Kalpakjian and

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai