Anda di halaman 1dari 10

2

MODUL PERKULIAHAN

W582100007-
Proses
Manufaktur
Proses milling

Abstrak Sub-CPMK

Pertemuan ini berisi Teori Sub-CPMK 4.1


proses milling, jenis-jenis, Mahasiswa dapat memahami proses
mekanisme dan milling, jenis-jenis, mekanisme dan
karakteristiknya. karakteristiknya.

Pendahuluan
11.1 Definisi Proses Milling

Milling process adalah proses pemesinan dimana benda kerja diumpankan


terhadap pahat silindariis yang berotasi dan memiliki ujung potong banyak (meski
jarang, ada juga yang memakai pahat bermata tunggal, disebut fly-cutter). Sumbu putar
pahat tegak lurus dengan arah hantaran (feed). Pahat potong disebut milling cutter dan
ujung potong disebut teeth (a tooth). Mesin perkakas yang digunakan disebut milling
machine. Milling adalah proses pemesinan terputus (interrupted/intermittent cutting);
gigi pahat (teeth) ada saat memotong dan tidak memotong pada tiap putarannya.
Proses seperti ini menyebabkan gigi pahat menerima gaya kejut (impact) dan shock
panas (thermal shock) dalam satu rotasi. Karenanya bahan dan bentuk pahat harus
dirancang untuk mampu tahan.

Gambar 11.1 2 tipe dasar dari milling proses, a) peripheral or plain milling b) face
milling

Peripheral Milling: Sumbu putar pahat sejajar dengan permukaan benda kerja,
pemotongan dilakukan oleh permukaan sisi luar pahat. Beberapa jenis proses ini adalah:

 Slab milling, bentuk dasar peripheral milling; lebar pahat lebih besar dari
benda kerja.
 Slot milling (slotting), lebar pahat lebih kecil dari lebar benda kerja,
membentuk celah (slot) pada benda kerja. Jika pahat sangat tipis dapat
digunakan untuk memesin celah atau memotong benda kerja, disebut saw
milling.
 Slide milling, pahat memesin satu sisi benda kerja.
 Straddle milling, sama dengan side milling, tapi pahat memesin kedua sisi
benda kerja. Berdasarkan arah putar pahat, proses dapat dibedakan menjadi:

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Up milling (conventional milling), arah gerak gigi pahat berlawanan arah
dengan umpan (feed) saat terjadi pemotongan.
 Down milling (climb milling), arah gerak gigi pahat searah dengan umpan
(feed) saat terjadi pemotongan

Gambar 11.2 Proses peripheral or plain milling

Face Milling, Sumbu putar pahat tegak lurus terhadap permukaan yang diproses.
Pemotongan dilakukan oleh ujung potong di permukaan dan sisi luar pahat. Beberapa
jenis proses ini:

 Conventional face milling, diameter pahat lebih besar dari pada lebar benda
kerja, sehingga dapat langsung memesin seluruh permukaan benda kerja.
 Partial face milling, pahat hanya memotong sebagian sisi permukaan benda
kerja.
 End milling, diameter pahat lebih kecil dari lebar benda kerja.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Profile milling, pahat end mill memotong sisi benda kerja untuk membuat bentuk
tertentu.
 Pocket milling, pahat end mill digunakan untuk membuat pocket pada benda
kerja.
 Surface contouring, pahat ball-nose cutter digerakkan memotong benda kerja
untuk membentuk profil permukaan tertentu benda kerja. Sehingga dapat
membentuk bentuk tiga dimensi. Proses ini banyak digunakan untuk pembuatan
ceteakan (dies & molds), disebut juga proses die sinking.

Gambar 11.3 Jenis proses face milling


Milling Cutters, Klasifikasi pahat milling sangat berhubungan dengan prosesnya:
 Plain milling cutters. Digunakan pada peripheral atau slab milling. Berbentuk
silinder dengan beberapa ujung potong, yang biasanya berbentuk melingkar
dengan sudut helix (helix angle) untuk mengurangi gaya impak saat mulai
pemotongan. Pahat ini disebut helical milling cutters.
 Form milling cutters. Digunakan pada peripheral milling dimana ujung potong
memiliki profil khusus yang akan diduplikatkan pada benda kerja. Contohnya
pada pembuatan roda gigi.
 Face milling cutters. Pahat ini dirancang dengan gigi yang memotong pada sisi
dan keliling luar pahat. Pahat ini dapat dibuat dari bahan HSS dan cemented
carbide inserts..

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 End milling cutter. Berbentuk mirip dengan pahat drill, tapi dirancang untuk
memotong pada sisi keliling luar pahat. Terdapat pahat end mill dengan ujung
berbentuk square ends, ends with radii, and ball ends.

Gambar 11.4 Milling cutter

Types of Milling Machine

Mesin milling terdiri dari spindle untuk memutar pahat dan meja untuk meletakkan,
memegang, memposisikan, dan mengumpankan benda kerja. Mesin dibedakan atas:

 Horizontal milling machine, memiliki spindel horizontal, dan cocok untuk


proses peripheral milling (e.g., slab milling, slotting, side and starddle
milling).
 Vertical milling machine, memiliki spindle vertical, dan cocok untuk
proses face milling, end milling, surface contouring, and die-sinking.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Mesin milling dapat juga diklasifikasikan menjadi:

 Knee-and-column milling machine, bentuk dasar mesin milling. Dua


komponen utama adalah column (tiang) utk menopang spindle, dan knee
(lutut) utk menopang meja kerja. Meja kerja dapat bergerak pada sumbu x
– y – z. Terdapat dua jenis mesin: universal and ram milling machine.
 Bed type milling machine, dirancang utk produktivitas tinggi. Dibangun
dengan rigiditas lebih besar dari pada knee-and-column machines, sehingga
memungkinkan untuk mencapai feed rates dan kedalaman potong yang lebih
besar untuk meningkatkan produktivitas. Meja kerja diletakkan langsung
diatas bed mesin. Pahat dipasang di spindle head yang dapat diatur vertical
sepanjang column. Ada tiga jenis mesin ini:
 Simplex mills, memakai spindle head tunggal, tersedia jenis horizontal
dan vertical.
 Duplex mills, memakai spindle head ganda, biasanya diletakkan
horizontal pada sisi berlawanan antara bed, untuk melakukan proses bersamaan
dalam satu umpan (feeding).
 Triplex mills, memakai tiga spindle head dengan tambahan diletakkan
vertikal diatas bed untuk meningkatkan kemampuan pemesinan.
 Planer type milling machines, adalah mesin milling terbesar. Bentuk dan
konstruksinya mirip dengan mesin planer besar, tetapi pada bagian tool head
ditempatkan spindle utk memutar pahat milling, dan benda kerja digerakkan
dengan kecepatan relatif lambat dibanding kecepatan putar pahat. Mesin ini
dirancang untuk memesin benda kerja sangat besar. Meja kerja dan bed
berbobot besar dan diletakkan diatas tanah, serta milling head ditopang oleh
struktur jembatan melintang diatas meja kerja.
 Tracer mill (profiling mill), dirancang agar dapat membuat ulang bentuk
benda kerja tak beraturan yang telah dicetak pada suatu template. Jarum
perunut (tracing probe) digerakkan secara manual maupun otomatis
mengikuti alur pada template, sementara pada saat yang sama milling head
memotong dengan alur yang sama seperti pada template. Terdapat dua jenis:
 x – y tracing, template bebentuk bidang datar, dan alur profil
yang akan dimesin menggunakan kontrol dua axis.
 x – y – z tracing, probe mengikuti alur 3-dimensi dan dikontrol dengan
3-axis.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 CNC milling machines, alur pahat dikontrol dengan data numerik bukan
template fisik. Cocok untuk proses profile milling, pocket milling, surface
contouring, dan die sinking, dimana dua atau tiga sumbu meja kerja
digerakkan secara simultan dengan control numeric bergerak sesuai alur
yang diinginkan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 11.5 Beberapa tipe dan komponen mesin milling

Machining Centers

Machining center adalah mesin perkakas yang dibuat dengan tingkat otomasi tinggi
sehingga mampu melakukan berbagai proses pemesinan di bawah kontrol CNC dalam
sekali setup benda kerja, dengan peran operator minimal. Beberapa kelengkapan yang
menjadikan machining center produktif:

 Automatic tool changing. Penggantian pahat dilakukan secara otomatis dibawah


kontrol program NC oleh automatic tool changer (ATC) yang dirancang khusus
utk dapat menukar pahat dari spindel mesin dengan darium penyimpan pahat.
Kapasitas darium ini biasanya 16 - 18 buah pahat.
 Pallet shuttles or automatic pallet changer (APC). Alat ini dirancang agar dapat
melakukan penggantian benda kerja secara otomatis, dilengkapi dua atau lebih
pallet (dudukan benda kerja). Sementara mesin sedang memproses benda kerja
diatas pallet yang satu, operator dapat melepas dan memasang benda kerja pada
pallet yang lain utk persiapan proses berikutnya.
 Automatic workpart positioning. Beberapa mesin memiliki lebih dari tiga axis.
Satu axis tambahan biasanya dirancang sebagai rotary table utk memposisikan
benda kerja pada sudut tertentu terhadap spindle. Dengan rotary table mampu
memesin empat sisi benda kerja dalam sekali setup.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jenis machining centers:

 Vertical machining centers, cocok utk berbagai proses pemesinan terhadap


permukaan rata benda kerja dengan kedalaman besar, seperti pembuatan mold
dan die.
 Horizontal machining centers, cocok utk benda kerja yang besar dan tinggi yang
memerlukan pemesinan sejumlah permukaan. Pallet dpt diputar pd sumbu berbeda
dan sudut beragam.
 Universal machining centers, dilengkapi dengan spindle vertikal dan horizontal
sekaligus.

Characteristics of Machining Centers

 Mampu menangani berbagai ukuran dan bentuk benda kerja secara efisien dan
ekonomis, dan dengan pengulangan toleransi dimensi tinggi, ±2.5 µm (10-4 in.).
 Mesin serbaguna, mampu memiliki 6 sumbu gerak linear dan putar, mampu
mengganti dengan cepat satu jenis produk ke jenis yang lain. Sehingga dapat
mengurangi kebutuhan akan berbagai jenis mesin dan menghemat tempat.
 Waktu yang diperlukan utk memasang dan melepas benda kerja, mengganti pahat,
pengukuran (gauging), dan trouble-shooting dpt dikurangi, sehingga meningkatkan
produktivitas, mengurangi kebutuhan buruh (terutama tenaga ahli), dan
meminimalkan biaya keseluruhan.
 Tingkat otomasi tinggi dan relative berbentuk compact, sehingga operator dapat
menangani dua atau lebih mesin sekaligus bersamaan.
 Mesin dilengkapi dengan alat pengawas kondisi pahat (tool-condition monitoring)
utk mendeteksi pahat aus dan patah, dan alat utk kompensasi keausan pahat dan
pemosisian.
 Pengukuran (gauging) dan inspeksi benda kerja yang diproses menjadi
kelengkapan standar untuk mesin machining center modern.

Referensi.

 Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and Systems;


Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc.
 Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari:
Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman
John Wiley & Sons

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002.
 Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga. Terjemahan
dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman
John Wiley & Sons
 Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002
 Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope
Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai