Anda di halaman 1dari 13

2

MODUL PERKULIAHAN

W582100007-
Proses
Manufaktur
Pemrosesan Plastik

Abstrak Sub-CPMK

Pertemuan ini berisi Teori Sub-CPMK 5.2


pemrosesan keramik mulai Mahasiswa dapat memahami
dari klasifikasi, proses pemrosesan keramik mulai dari
peleburan plastik, sampai klasifikasi, proses peleburan plastik,
proses percetakaannya. sampai proses percetakaannya.

Pendahuluan
14.1. Klasifikasi

Kebanyakan proses cocok untuk membuat banyak produk dari barbagai macam
plastik, karena itu, penggolongan berdasarkan proses lebih relevan daripada berdasarkan
produk atau bahan. Gambar 14.1 di bawah ini menunjukkan rangkaian pemrosesan
plastik.

Gambar 14.1. Rangkaian pemrosesan plastik (diadaptasi dari J.A.Schey, ASM Handbook,
Vol 20, Material Selection and Design,ASM International)

Sesuai dengan logika yang dipakai dalam pemrosesan logam, proses pembuatan
plastik akan dibahas menurut urutan suhu pemrosesan yang disusun menurun. Penting
untuk diperhatikan bahwa dalam banyak kejadian sebuah produk plestik mungkin telah
mengalami serangkaian tahapan pemrosesan. Pengertian mengenai istilah ini cukup luas,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
karena itu kita akan mengikuti klasifikasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip fisiknya,
bukan nama-nama prosesnya.

14.2. Pengecoran

Istilah pengecoran akan digunakan disini untuk menggambarkan proses pengisian


cetakan dengan menggunakan gaya gravitasi. Olah karena itu, bahan harus memiliki
viskositas yang cukup rendah supaya dapat mengalir dengan bebas. Hal ini dapat dicapai
dengan bebarapa cara yaitu :

 Termoplastik dapat dipanaskan pada suhu di atas Tm (plastik leburan-panas) dan


dicor ke dalam cetakan. Dalam satu varian, komponen-komponen dari nilon yang
memiliki berat molekul tinggi, sangat kristalin, dan karenanya kuat, seperti roda gigi
dan bantalan, dapat diperoleh dengan meleburkan atau mencairkan monomer,
menambahkan katalis dan aktivator, dan menuangkan hasil pencetakan ini ke dalam
cetakan.
 Resin cair dapat berupa monomer (misalnya resin epoksi) atau polimer rantai pendek
(misalnya poliester tahap A atau B atau termoset fenolik). Jika polimer ini digunakan
untuk meletakkan satu unsur bagian pada tempatnya, disebut potting, sedangkan jika
polimer ini menyelimuti suatu unsur bagian secara menyeluruh disebut sebagai
pembungkusan / encapsulation. Dalam semua kejadian, ketiadaan kelembaban
merupakan hal yang penting dan gas harus dikeluarkan dari cairan dengan perlakuan
vakum dan harus tetap dijaga agar tetap berada dalam larutan dengan cara
pemberian tekanan selama proses polimerisasi. Cetakan dapat dibuat dari bahan
logam, kaca dan plastik yang kaku ataupun lentur.Bahan dari plastik ini dapat
dikelupas dari coran sehingga memungkinkan diperoleh bentuk-bentuk yang
kompleks dan bentuk dengan pemotongan bawah. Penyusutan dapat bermasalah,
khususnya akrilik, yang menyusus sangat besar selama polimerisasi dan dapat
menimbulkan lipatan-lipatan di bagian permukaan.

 Polimerisasi berlangsung melalui proses pemanasan. Waktu pemrosesan akan lebih


singkat bila pengecoran dilangsungkan ketika bahan dalam rupa “sirup” yang telah
terpolimerisasi sebagian.
 Yang sangat penting diantaranya adalah pengecoran plastisol, khususnya PVC yang
lentur. Plastisol adalah suspensi partikel-partikel PVC dalam plastisizer, plastisol

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengalir seperticairan dan dapat dituangkan ke dalam cetakan yang telah

dipanaskan. Ketika dipanaskan hingga suhu sekitar 1770C, plastik dan plasticizer
akan saling melarutkan satu dengan lainnya. Akibat pendinginan cetakan pada suhu

di bawah 600C, akan dihasilkan produk-produk plastik permanen yang lentur.


Pengecoran lumpur / slush digunakan secara luas untuk produk-produk berbahan
tipis seperti sepatu bot salju, sarung tangan dan boneka.
 Larutan (sirup, seperti polimer akrilik yang dil;arutkan dalam monomer akrilik) dan
organisol (yang di dalamnya polimer dilarutkan dalam pelarut yang dapat menguap)
juga dapat diproses melalui pengecoran. Untuk itu larutan polimer, khususnya PVC,
dituangkan di atas sabuk baja tahan karat yang bergerak (pengecoran selaput
dengan pelarut).Melalui metode pemusingan basah / wet spinning, karet dibentuk
dengan cara melewatkan larutan melalui landasan bentuk dengan banyak lubang
yang stasioner (dari tradisi indutri textile disebut spinneret. Karena jalur difusi yang
pendek, pelarut dengan mudah dapat dihilangkan dengan cara pemanasan dan dapat
disirkulasikan kembali. Sejumlah besar serat selulosa asetat, selulosa triasetat dan
poliakrilonitril dibuat dengan cara ini.
 Pencetakan dengan putaran / rotational molding , disebut juga rotomolding ,
merupakan varian dari pengecoran lumpur / slush casting. Sejumlah polimer (berupa
cairan atau serbuk) dimasukkan ke dalam cetakan logam berdinding tipis dan cetakan
tersebut dipanaskan sambil diputar mengelilingi dua sumbu yang saling tegak lurus.
Termoplastik (misalnya PE,nilon atau polikarbonat) akan lebur atau mencair,
sementara termoset mengalami polimerisasi. Cetakan didinginkan dan komponen
dilepaskan. Untuk meningkatkan laju manufaktur, korsel berlengan 3 / three-arm
carousel sering digunakan, masing-masing satu cetakan untuk setiap posisi, yakni
pemuatan dan pelepasan, pemanasan dan pendinginan. Karena tidak melibatkan
tekanan, maka cetakannya lebih sederhana.Komponen-komponen yang dihasilkan
bebas dari tegangan-tegangan akibat pencetakan. Proses ini cocok untuk membuat
komponen-komponen yang besar, berdinding relif tipis, dan berongga (terbuka
ataupun tertutup). Bahkan benda-benda yang berukuran sangat besarpun dapat
dibuat (misalnya container berkapasitas 80.000 liter) . Teknik ini juga cocok
digunakan untuk plastisol.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 14.2. Rotomolding menghasilakn produk-produk berongga dengan cara memutar
cetakan mengelilingi dua sumbu yang saling tegak lurus, tiga stasiun untuk mempercepat
manufaktur

14.3. Pemrosesan (pencetakan) leburan

Kebanyakan plastik terlalu viskos, bahkan pada suhu tinggi sekalipun, untuk
mengalir dibawah pengaruh gaya gravitasi dan istilkah pemrosesan leburan mengacu
pada teknik dimana polimer dideformasi dengan bantuan pemberian tekanan. Teknik ini
dapat digunakan untuk termoplastik maupun termoset. Proses ekstrusi menghasilkan
bentuk batang, tabung, pelat tipis, atau selaput ( hasil akhirnya sama denga ekstrusi
logam ); proses pencetakan menghasilkan produk akhir (dan ekuivalen denagn
pengecoran cedtak tekan atau penempaan panas pada logam). Meskipun proses ini
berkaitan dengan proses logam yang telah dibahas pada logam sebelumnya, tetapi
terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan pada sifat-sifat plastik.

14.3.1 Prinsip prinsip pemrosesan leburan

Berdasarkan definisinya, plastik adalah bahan yang memiliki kemampuan


berperilaku sebagai aliran viskos. Termoplastik harus dipanaskan pada suhu diatas Tm
untuk memperoleh polimer kristalin. Bentuknya yang tetap diperoleh dengan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mendinginkannya pada suhu dibawah Tg (atau, untuk polimer yang sangat kristalin,
dibawah Tm ). Berklaitan denga logam, ada dua hal yang perlu dicermati: pertama,
metode khusus untuk menghasilkan dan memindahkan bahan yang vskos dapat
diterapkan dan, kedua, efek viskoelatis dapat emnyebabkan perubahan bentuk hasil
pencetakan.

Bahan awal biasanya berupa serbuk, butiran atau biji, untaian-untaian tercacah,
serpihan plat, atau dalam kasus bahan hasil daur ulang, berupa potongan-potongan
pendek (hasil penggilingan ulang) dan, kadang-kadang, skrap-skrap yang dipadatkan
(compacted scrap) pemindahan dan penggabuangan dapat dilakukan dengan
menggunakan ulir. Supaya terbebas dari gelembung udara, plastik harus bebas dari air.
Pemanasan dapat diberikan sebagian eksternal dan sebagian internal (dengan mengubah
bentuk usaha yang dihasilkan oleh geseran viskos kebentuk panas). Suhu yang terlalu
tnggi dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen. Misalnya, PMMA kan
mengalami depolimerisasi dan membentuk monomer yang mengandung gelembunga
udara; PVC membutuhkan zat-zat penstabil, PE dan PS cenderung menjadi kurang
lentur; bahan yang lain ( seperti poliasetat dengan PVC ) bahkan dapat membentuk
campuran yang mudah meledak.

Perubahan volume yang substansial pada saat pendinginan menunjukan


terjadinya penguranga volume bebas akibat penyusustan ulang molekul-molekul dan
pembentukan ikatan sekunder. Oleh karena proses ini merupakan proses yang
bergantung pada waktu, maka penyuustan akan semakin meningkat pada pendinginan
yang lebih lambat (suhu leburan yang lebih tinggi) menu8runya tekanan dan waktu
deformasi yanbg lebih singkat ( laju regangan yang lebih tinggi ).

Pembekuan yang cepat juga berarti orientasi molekul-molekul yang tergabung


dalam ikatan akan terkendala orientasi ini dapat dilayakkan apabila moleku-molekul
tersebut diatur sejajar dengan arah tegangan layanan maksimum, namun hal ini dapat
menyebabkan distorsi dalam penggunaannya. Distorsi ini dapat diminimalkan apabila
molekul-molekul tersebut diberi waktu untuk menjalin ikatan kembali sebelum membeku.
Sayangnya, tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi distorsi juga
berakibat pada meningkatnya penyusutan, karena itu lipatan-lipatan pada permukaan
sering kali terlihat pada permukaan yang lebih tipis. Terlebih lagi, karena bagian yang
lebih tipis ini lebih lambat menjadi dingin, maka molekul-molekul di sebelah dalam kulit
yang telah membeku memiliki lebih banyak waktu untuk menjalin ikatan kembali sehingga
akan menyebabkan terjadinya tegangan-tegangan sisa.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Termoset sebelum membentuk rantai melalui hubungan silang, polimer termoset
dapat mengalir dibawah tekanan. Polimer-polimer ini mungkin berbentuk bulat-bulat, dan
kemudian dapat diberi perlakuan seperti serbuk atau dapat diubah menjadi termo plastik
melalui pemanasan.

Oleh karena itu, teknik pemprosesannya sama dengan yang digunakan untuk
termoplastik. Akan tetapi, tetap ada perbedaan utama: bila termoplastik didinginkan untuk
menetapkan bentuknya, termoset tetap harus berada dalam cetakan yang dipanaskan
untuk waktu yang cukup lama demi terjadinya polimerisasi dan pembentukan hubungan
silang (cross-linking). Beberapa polimer dapat dikeluarkan dari cetakan begitu sudah
berbentuk dan kemudian kondisi hubungan silang sepenuhnya diperoleh selama proses
pendinginan atau penyimpanan dalam opven yang terpisah. Disaat lain, hubungan silang
segera dimulai ketika pemanasa; karena itu prapolimer harus dimasukan ke dalam
cetakan yang dingin dan cetakan tersebut harus diberi perlakuan panas dengan siklus
pemanasan dan pendinginan, sehingga untuk setiap komponen yang dihasilkan
memerlukan waktu yang sangat lama.

14.3.2 Ekstrusi

Ekstrusi merupakan proses yang digunakan dalam volum manufaktur terbesar


karena tidak hanya digunakan untuk memperoleh bentuk batang, pipa, pelat, dan selaput
tipis dari bahan termoplastik, namun juga digunakan untuk pencapuran secara cermat
segala macam plastik dan untuk memmanufaktur bentuk-bentuk butiran. Ram extrusion
(ekstrusi penggunaan batang peluncur) terbatas hanya untuk kasus-kasus khusus
(semisal ekstrusi PTFE); perbedaan utama yang pertama bila dikaitkan dengan ekstruksi
logam adalah pada penggunaan ekstruder kulir (screw exstruder).

Ekstruder Ulir bentuk dasar peralatan ini cukup standar (gambar 10.3). polimer
diumpankan melalui corong (hopper) ke dalam tong (barrel), dimana ulir miring akan
membawa polimer ke ujung cetakan. Ulir memiliki tiga bagian: bagian pengumpanan
memiliki diameter dasar yang konstan ( kedalaman pengaliran yang konstan membawa
biji atau butiran-butiran dari corong pengumpanan dan mengalirkany ke bagian
pemampatan (begian peleburan, bagian transisi) dimana ukuran penampang lintang yang
berangsur-angsur mengecil akan memampatkan butiran-butiran yang telah dilunakan.
Gesekan viskos biasanya akan memunculkan panas yang cukup sampai pada suhu yang
dibutuhkn polimer ; tong dapat dipanaskan secara eksternal untuk mengganti hilangnya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
panas atau tong ( atau ulir ) dapat didinginkan untuk menghindari panas yang terlalu
tinggi. Pada akhir bagian cairan viskos diteruskan ke bagian penyeragaman. Bagian ini,
seperti halnya bagian pengumpanan, memiliki penampang lintang bebas yang konstan
namun lebih kecil. Disini leburan dipanaskan lebih lanjut dengan geseran pada kecepatan
tinggi.

Gambar 14.3. Resin termoplastik yang dimuat ke dalam ekstode ulir,


dimampatkan,dilebur,dan diekstrusi melalui sebuah landasan bentuk atau cetakan. Ketika
keluar dari landasan bentuk, hasil ekstrusi didinginkan dan pembengkakan pada landasan
bentuk dikurangi dengan menariknya melalui pelat untuk menentukan ukuran di bawah
tekanan yang terkontrol (a). Ulir memiliki kedalaman pengaliran h dan sudut puncak (b)

Rancangan ulir merupakan hal yang penting. Sudut puncak ulir biasanya 17,50,
tetapi bisa lebih tinggi untuk beberapa plastik. Rasio kompresi ulir ( perbandingan antara
luas bebas pada awal dan akhir uliran, biasanya berkisar antara 2:1 hingga 4:1) dan
panjang ( atau lebih tepatnya, rasio panjang terhadap diameter, biasanya berkisar antara
16:1 hingga 32:1) dipil secara tepat dengan pertimbangan jenis polimer. Polimer yang
peka terhadap panas (misalnya PVC) diekstrusi dengan gesekan minimum, sebaliknya
polimer dengan titik lebur yang tinggi ( seperti nilon) membutuhkan bgian penyeragaman
yang panjang dan bagian kompresi yang pendek. Agar pengoperasian ini berhasi, maka
suhu (pemanasan dan pendinginan) , tekanan balik ( back pressure), kecepatan ulir, laju
injeksi, dan sebagainya harus dikontrol dengan ketat. Pengendalian suhu sepanjang tong
menjadi semakin penting jika rancangan ulir yang digunakan adalah untuk berbagai jenis
plastik. Ulir dapat pula dibuat dalam dua bagian, yang memungkinkan terjadinya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pelonggaran (dekompresi) dpertengahan tong sehingga gas dapat dilepaskan dan
kemudian tekanan dibangun kembali.

Untuk menghindari adanya polimer yang tidak lebur atau kotoran yang tidak terjebak
dalam proses ekstrusi, sebuah screen pack ( kassa kawat yuang berkualitas baik)
ditempatkan dalam aliran polimer. Ini didukung oleh pelat pemecah yang meningkatkan
proses pencampuran dan homogenisasi dan mengalir melalui pelat pemecah yang
menghinglakn “ kesan lanjutan” dari leburan. Aliran plastikl kemudian disatukan kembali
sebelum mamasuki cetakan; Suhu harus cukup tinggi untuk memastikan terjadinya
kontinuitas sempurna. Tekanan saat memasuki tekanan adalah 1,5 – 15 (terkadang,
mencapai 70) Mpa.

Ekstruder ulir ganda dan multipel lebih sesuai untuk bahan yang peka terhadap
panas, seperti PVC yang kaku, karena ekstruder jenis ini lebih tidak bergantung pada
geseran dan seretan dalam memindahkan bahan : ulir-ulir yang berpasangan
(itermeshing screws) akan memberikan alran yang positif dngan geseran minimum.

14.3.3 Proses-proses khusus

Koekstrusi: yaitu peluang untuk menyatukan dua atau lebih aliran leburan plastik
yang berbeda. Misalnya: pelat, selaput, profil dan bentuk-bentuk pipa, produk-produk
dalam kemasan makanan, sati lapisan berfungsi sebagai pemisah antara minyak dan air,
dan lapisan lainnya memiliki kualitas yang dapat kontak dengan makanan, dan isolator
kawat diekstrusi dengan kalkir-kalkir berwarna.

Penggilasan : termoplastik dialirkan secara langsung dari ekstruder ke mesin


penggilas (disebut calender) yang terdiri atas banyak rol. Celah (ni) pada rol pertama
berperan sebagai pegumpan dan meyebarkan plastik ke dalam arah melebar. Celah pada
rol ke dua berperan sebagai penyeragam, dan celah yang ke 3 mengatur ukuran polimer
yang diinginkan secara bertahap yang kemudian digulung ke sebuah tromol dengan
peregangan yang terkontrol. Pengiilasan / calendering merupakan proses dengan
kecepatan manufaktur tinggi (biasanya 100 m/menit), memanufaktur pelat atau selaput
berukuran lebar hingga 3 m. Proses ini hanya menimbulkan sedikit geseran bila
dibandingkan dengan ekstrusi pelat secara langsung dan biasanya digunakan untuk PVC
yang lentur (termasuk lapisan kertas dan kain, untuk selotif, kain pelapis, jas hujan,
gorden kamar mandi dsb) dan PVC yang kaku (nampan, kartu kredit, plastik laminasi
dsb). Beberapa ABS juga dibentuk melalui proses ini. Penggilasan merupakan proses

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang penting dalam pembuatan produk-produk elastomerik (karet) untuk pembentukan
lanjutan menjadi komponen-komponen produk akhir seperti sabuk dan ban.

Pembentukan langsung : rol-rol atau sabuk-sabuk ganda bergerigi dapat digunakan


untuk pembuatan pola bergelombang, pembentukan dengan vakum (gambar 14.4),
pembuatan bentuk berkerut.

Gambar 14.4 Pelat dan foil yang lebar dapat dihasilkan melalui proses penggulungan

14.3.4. Pencetakan cara injeksi

Pencetakan cara injeksi merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk
konfigurasi 3D. Teknik ini digunakan untuk memproses termoplastik dan resn termoset.
Proses ini meyerupai proses pengecoran cetak tekan berongga panas pada logam
(gambar 14.5)

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 14.5. pencetakan injeksi

Produktivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan pencetakan cara injeksi, dengan
mengontrol banyaknya leburan yang diinjeksi dengan (a) sebuah plunyer bolak balik atau
(b) ulir yang berputar bolak-balik, pada yang terakhir ini, aliran dikontrol dengan katup
penahan aliran balik yang memungkinkan penambahan leburan (c) tetapi akan tertutup
selama injeksi (d)

Kesimpulan

Kesimpulan 1

Pemindahan bahan dapat menghabiskan paling banyak waktu dan mungkin akan
membatasi produktivitas mesin-mesin perkakas. Oleh karena itu,komponen-komponen

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan alat iris harus diangkut, secara manual maupun dengan peralatan mekanis sehingga
kebutuhan akan komponen-komponen dan alat-alat iris tersebut semuanya tersedia.

Kesimpulan 2

Piranti-piranti yang dapat diprgram seperti robot (terutama yang dilengkapi dengan
elemen-elemen kecerdasan buatan) dan kendaraan yang dijalankan secara otomatis
memadukan fleksibilitas dan produktivitas. Pemasngan pada perkakas penetap/fixturing
atau penempatan komponen-komponen dalam palet akan memungkinkan tercapainya
pengaturan atau penyetelan yang cepat dan akurat.

Kesimpulan 3

Kuantitas,laju manufaktur, kesamaan fitur dan urutan operasi akan menenukan metode
yang paling cocok dalam organisasi manufaktur. Manufaktur batch atau kelompok kecil
untuk unit-unit yang sangat bervariasi membutuhkan mesin-mesin yang berdiri sendiri.
Jika kemiripannya meningkat,FMC atau FMS dapat dijalankan dengan mudah dan
ekonomis, baik untuk batch kecil maupun besar

Kesimpulan 4

Perakitan dilakukan secara manual atau otomatis. Otomatisasi mungkin dilakukan secara
fleksibel ataupun tetap, bergantung pada jumlah dan ragam manufaktur. Beberapa
fleksibilitas sering digabungkan, bahkan dalam manufaktur massal ,dibantu dengan
pengiriman just in time komponen-komponen dari batch kecil

Kesimpulan 5

Manufaktur dengan biaya terendah dicapai ketika masing-masing dan setiap komponen
yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas. Oleh karena itu, proses yang dikontrol
secar statistik yang menjamin bahwa kualitas dibangun, bukan diperiksa, dalam produk-
dapat menjadi paling menguntungkan & membantu mengamankan pasar dalam
lingkungan yang kompetitif.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kesimpulan 6

Proses yang terbaik akan gagal tanpa didukung oleh manajemen yang kuat, sebaliknya,
manajemen yang paling baik tidak akan berarti apa-apa jika proses pada dasarnya tidak
kompetitif

Referensi.

 Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and Systems; Second


Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc.
 Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Manufacturing
Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons
 Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002.
 Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari:
Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John
Wiley & Sons
 Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002
 Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope Kalpakjian
and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai