MODUL PERKULIAHAN
W582100007-
Proses
Manufaktur
Pemrosesan Plastik
Abstrak Sub-CPMK
Pendahuluan
14.1. Klasifikasi
Kebanyakan proses cocok untuk membuat banyak produk dari barbagai macam
plastik, karena itu, penggolongan berdasarkan proses lebih relevan daripada berdasarkan
produk atau bahan. Gambar 14.1 di bawah ini menunjukkan rangkaian pemrosesan
plastik.
Gambar 14.1. Rangkaian pemrosesan plastik (diadaptasi dari J.A.Schey, ASM Handbook,
Vol 20, Material Selection and Design,ASM International)
Sesuai dengan logika yang dipakai dalam pemrosesan logam, proses pembuatan
plastik akan dibahas menurut urutan suhu pemrosesan yang disusun menurun. Penting
untuk diperhatikan bahwa dalam banyak kejadian sebuah produk plestik mungkin telah
mengalami serangkaian tahapan pemrosesan. Pengertian mengenai istilah ini cukup luas,
14.2. Pengecoran
dipanaskan. Ketika dipanaskan hingga suhu sekitar 1770C, plastik dan plasticizer
akan saling melarutkan satu dengan lainnya. Akibat pendinginan cetakan pada suhu
Kebanyakan plastik terlalu viskos, bahkan pada suhu tinggi sekalipun, untuk
mengalir dibawah pengaruh gaya gravitasi dan istilkah pemrosesan leburan mengacu
pada teknik dimana polimer dideformasi dengan bantuan pemberian tekanan. Teknik ini
dapat digunakan untuk termoplastik maupun termoset. Proses ekstrusi menghasilkan
bentuk batang, tabung, pelat tipis, atau selaput ( hasil akhirnya sama denga ekstrusi
logam ); proses pencetakan menghasilkan produk akhir (dan ekuivalen denagn
pengecoran cedtak tekan atau penempaan panas pada logam). Meskipun proses ini
berkaitan dengan proses logam yang telah dibahas pada logam sebelumnya, tetapi
terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan pada sifat-sifat plastik.
Bahan awal biasanya berupa serbuk, butiran atau biji, untaian-untaian tercacah,
serpihan plat, atau dalam kasus bahan hasil daur ulang, berupa potongan-potongan
pendek (hasil penggilingan ulang) dan, kadang-kadang, skrap-skrap yang dipadatkan
(compacted scrap) pemindahan dan penggabuangan dapat dilakukan dengan
menggunakan ulir. Supaya terbebas dari gelembung udara, plastik harus bebas dari air.
Pemanasan dapat diberikan sebagian eksternal dan sebagian internal (dengan mengubah
bentuk usaha yang dihasilkan oleh geseran viskos kebentuk panas). Suhu yang terlalu
tnggi dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen. Misalnya, PMMA kan
mengalami depolimerisasi dan membentuk monomer yang mengandung gelembunga
udara; PVC membutuhkan zat-zat penstabil, PE dan PS cenderung menjadi kurang
lentur; bahan yang lain ( seperti poliasetat dengan PVC ) bahkan dapat membentuk
campuran yang mudah meledak.
Oleh karena itu, teknik pemprosesannya sama dengan yang digunakan untuk
termoplastik. Akan tetapi, tetap ada perbedaan utama: bila termoplastik didinginkan untuk
menetapkan bentuknya, termoset tetap harus berada dalam cetakan yang dipanaskan
untuk waktu yang cukup lama demi terjadinya polimerisasi dan pembentukan hubungan
silang (cross-linking). Beberapa polimer dapat dikeluarkan dari cetakan begitu sudah
berbentuk dan kemudian kondisi hubungan silang sepenuhnya diperoleh selama proses
pendinginan atau penyimpanan dalam opven yang terpisah. Disaat lain, hubungan silang
segera dimulai ketika pemanasa; karena itu prapolimer harus dimasukan ke dalam
cetakan yang dingin dan cetakan tersebut harus diberi perlakuan panas dengan siklus
pemanasan dan pendinginan, sehingga untuk setiap komponen yang dihasilkan
memerlukan waktu yang sangat lama.
14.3.2 Ekstrusi
Ekstruder Ulir bentuk dasar peralatan ini cukup standar (gambar 10.3). polimer
diumpankan melalui corong (hopper) ke dalam tong (barrel), dimana ulir miring akan
membawa polimer ke ujung cetakan. Ulir memiliki tiga bagian: bagian pengumpanan
memiliki diameter dasar yang konstan ( kedalaman pengaliran yang konstan membawa
biji atau butiran-butiran dari corong pengumpanan dan mengalirkany ke bagian
pemampatan (begian peleburan, bagian transisi) dimana ukuran penampang lintang yang
berangsur-angsur mengecil akan memampatkan butiran-butiran yang telah dilunakan.
Gesekan viskos biasanya akan memunculkan panas yang cukup sampai pada suhu yang
dibutuhkn polimer ; tong dapat dipanaskan secara eksternal untuk mengganti hilangnya
Rancangan ulir merupakan hal yang penting. Sudut puncak ulir biasanya 17,50,
tetapi bisa lebih tinggi untuk beberapa plastik. Rasio kompresi ulir ( perbandingan antara
luas bebas pada awal dan akhir uliran, biasanya berkisar antara 2:1 hingga 4:1) dan
panjang ( atau lebih tepatnya, rasio panjang terhadap diameter, biasanya berkisar antara
16:1 hingga 32:1) dipil secara tepat dengan pertimbangan jenis polimer. Polimer yang
peka terhadap panas (misalnya PVC) diekstrusi dengan gesekan minimum, sebaliknya
polimer dengan titik lebur yang tinggi ( seperti nilon) membutuhkan bgian penyeragaman
yang panjang dan bagian kompresi yang pendek. Agar pengoperasian ini berhasi, maka
suhu (pemanasan dan pendinginan) , tekanan balik ( back pressure), kecepatan ulir, laju
injeksi, dan sebagainya harus dikontrol dengan ketat. Pengendalian suhu sepanjang tong
menjadi semakin penting jika rancangan ulir yang digunakan adalah untuk berbagai jenis
plastik. Ulir dapat pula dibuat dalam dua bagian, yang memungkinkan terjadinya
Untuk menghindari adanya polimer yang tidak lebur atau kotoran yang tidak terjebak
dalam proses ekstrusi, sebuah screen pack ( kassa kawat yuang berkualitas baik)
ditempatkan dalam aliran polimer. Ini didukung oleh pelat pemecah yang meningkatkan
proses pencampuran dan homogenisasi dan mengalir melalui pelat pemecah yang
menghinglakn “ kesan lanjutan” dari leburan. Aliran plastikl kemudian disatukan kembali
sebelum mamasuki cetakan; Suhu harus cukup tinggi untuk memastikan terjadinya
kontinuitas sempurna. Tekanan saat memasuki tekanan adalah 1,5 – 15 (terkadang,
mencapai 70) Mpa.
Ekstruder ulir ganda dan multipel lebih sesuai untuk bahan yang peka terhadap
panas, seperti PVC yang kaku, karena ekstruder jenis ini lebih tidak bergantung pada
geseran dan seretan dalam memindahkan bahan : ulir-ulir yang berpasangan
(itermeshing screws) akan memberikan alran yang positif dngan geseran minimum.
Koekstrusi: yaitu peluang untuk menyatukan dua atau lebih aliran leburan plastik
yang berbeda. Misalnya: pelat, selaput, profil dan bentuk-bentuk pipa, produk-produk
dalam kemasan makanan, sati lapisan berfungsi sebagai pemisah antara minyak dan air,
dan lapisan lainnya memiliki kualitas yang dapat kontak dengan makanan, dan isolator
kawat diekstrusi dengan kalkir-kalkir berwarna.
Gambar 14.4 Pelat dan foil yang lebar dapat dihasilkan melalui proses penggulungan
Pencetakan cara injeksi merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk
konfigurasi 3D. Teknik ini digunakan untuk memproses termoplastik dan resn termoset.
Proses ini meyerupai proses pengecoran cetak tekan berongga panas pada logam
(gambar 14.5)
Produktivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan pencetakan cara injeksi, dengan
mengontrol banyaknya leburan yang diinjeksi dengan (a) sebuah plunyer bolak balik atau
(b) ulir yang berputar bolak-balik, pada yang terakhir ini, aliran dikontrol dengan katup
penahan aliran balik yang memungkinkan penambahan leburan (c) tetapi akan tertutup
selama injeksi (d)
Kesimpulan
Kesimpulan 1
Pemindahan bahan dapat menghabiskan paling banyak waktu dan mungkin akan
membatasi produktivitas mesin-mesin perkakas. Oleh karena itu,komponen-komponen
Kesimpulan 2
Piranti-piranti yang dapat diprgram seperti robot (terutama yang dilengkapi dengan
elemen-elemen kecerdasan buatan) dan kendaraan yang dijalankan secara otomatis
memadukan fleksibilitas dan produktivitas. Pemasngan pada perkakas penetap/fixturing
atau penempatan komponen-komponen dalam palet akan memungkinkan tercapainya
pengaturan atau penyetelan yang cepat dan akurat.
Kesimpulan 3
Kuantitas,laju manufaktur, kesamaan fitur dan urutan operasi akan menenukan metode
yang paling cocok dalam organisasi manufaktur. Manufaktur batch atau kelompok kecil
untuk unit-unit yang sangat bervariasi membutuhkan mesin-mesin yang berdiri sendiri.
Jika kemiripannya meningkat,FMC atau FMS dapat dijalankan dengan mudah dan
ekonomis, baik untuk batch kecil maupun besar
Kesimpulan 4
Perakitan dilakukan secara manual atau otomatis. Otomatisasi mungkin dilakukan secara
fleksibel ataupun tetap, bergantung pada jumlah dan ragam manufaktur. Beberapa
fleksibilitas sering digabungkan, bahkan dalam manufaktur massal ,dibantu dengan
pengiriman just in time komponen-komponen dari batch kecil
Kesimpulan 5
Manufaktur dengan biaya terendah dicapai ketika masing-masing dan setiap komponen
yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas. Oleh karena itu, proses yang dikontrol
secar statistik yang menjamin bahwa kualitas dibangun, bukan diperiksa, dalam produk-
dapat menjadi paling menguntungkan & membantu mengamankan pasar dalam
lingkungan yang kompetitif.
Proses yang terbaik akan gagal tanpa didukung oleh manajemen yang kuat, sebaliknya,
manajemen yang paling baik tidak akan berarti apa-apa jika proses pada dasarnya tidak
kompetitif
Referensi.