Anda di halaman 1dari 5

BAB 14

PEMROSESAN PLASTIK

A. Pengecoran
Pengecoran merupakan proses mengisi cetakan dengan memanfaatkan
gaya gravitasi. Proses pengecoran ini dapat dicapai dengan beberapa cara yaitu:
1. Termoplastik di panaskan pada suhu di atas Tm lalu dicor kedalam
cetakan
2. Resin cair dapat berupa monomer atau polimer rantai pendek
3. Termoplastik, pelat tipis PMMA dihasilkan dengan cara menuangkan
katalisasi MMA di antara pelat-pelat kaca atau sabuk-sabuk baja tahan
karat
4. Pengecoran plastisol, khususnya PVC yang lentur
5. Larutan dan organisol juga dapat diproses melalui pengecoran.
6. Pencetakan dengan putaran

B. Pemrosesan (Pencetakan) Leburan


1. Prinsip-prinsip pemrosesan leburan
a. Bahan awal biasanya berupa serbuk, butuiran, biji, atau skrap-skrap yang
dipadatkan
b. Perubahan volume yang substansial pada saat pendinginan menunjukan
terjadinya penyusunan ulang molekul-molekul
c. Pembekuan yang cepat juga berarti orientasi molekul-molekul yang belum
tergabung dalam ikatan akan terkendala
2. Ekstrusi
a. Eksutruder ulir,
Ulir mempunyai tiga bagian : bagian pengumpanan, bagian pemampatan,
dan bagian penyeragaman
b. Output screw
Output yang sesungguhnya dapat berbeda ± 20 % dan lebih tinggi bila
menggunakan ulir khusus.
c. Landasan bentuk
Landasan bentuk sering memiliki saluran paralel yang relatif panjang
untuk mengarahkan molekul-molekul dan mengontrol dimensi
d. Batang silindris
Bahan-bahan pseudoplastis lebih mudah diolah karena memiliki cukup
kekuatan untuk bertahan setelah keluar dari landasan bentuk
e. Penampang khusus
Untuk memperoleh bagian-bagian sudut yang tajam, bahan ekstra harus
disediakan untuk mengubah bentuk landasan bentuknya.
f. Pipa dan tabung
Produk yang berongga dibuat dengan landasan tipe laba-laba. Memiliki
landasan yang panjang akan meminimalkan garis-garis yang
menyambung
g. Pelat dan selaput tipis
Karakteristik yang unik dari ekstrusi polimer adalah tidak diperlukannya
mempertahankan ekstrusi tetap berada di dalam diameter tong.
h. Serat
Leburan termoplastik diekstrusikan dari spinneret, biasanya pada suhu
230-315o
i. Koekstrusi
Dalam produk-produk kemasan makanan, satu lapisan berperan sebagai
pemisah antara minyak dan air dan lapisan lainnya memiliki kualitas yang
dapat kontak dengan makanan
j. Ekstrusi reaktif
Reaksi kimia sengaja dibiarkan berlangsung selama proses ekstrusi.
k. Penggilasan
Rangkaian pasca proses ini ada kesamaan dengan proses pengecoran
strip kontinu
l. Pembentukan langsung
Rol-rol atau sabuk-sabuk ganda bergerigi dapat digunakan untuk
pembuatan pola bergelombang
m. Pengendalian proses
Pemampatan yang berlebihan akan menyebabkan hambatan akibat
padatan
3. Pencetakan Cara Injeksi
Cetak injeksi merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk
konfigurasi 3D. Proses ini menyerupai proses pengecoran cetak tekan
berongga panas pada logam
a. Pemindahan plastik
 Mesin-mesin dengan plunger bolak-balik yang digerakan secara hidrolik
mampu memberikan tekanan 70-180 Mpa
 Yang lebih sering digunakan adalah ulir yang berputar
b. Landasan bentuk (cetakan)
Landasan bentuk harus berupa belahan sehingga memungkinkan
pelepasan produk dan landasan-landasan harus tetap tertutup rapat
selama proses injeksi. Dengan bantuan program komputer, pengisian
cetakan dapat dibuat modelnya terlebih dahulu. Pengontrolan suhu dan
tekanan sangat penting. Pengontrolan dengan menggunakan mesin
memungkinkan pengisian cepat ke sistem pengaliran, memperlambat
pengisian pada awal injeksi supaya tidak terjadi pancaran cairan,
mempercepat pengisian ke dalam cetakan dan mempertahankan tekanan
selama proses pemadatan
4. Teknik-teknik pencetakan yang lain
a. Cetak injeksi reaksi
Cetak injeksi reaksi berbeda dari proses lainnya yaitu reaktan-reaktan
yang dipanaskan dan disatukan pada tekanan tinggi (10-20 Mpa)
sehingga reaktan-reaktan tersebut saling berbenturan pada saat
memasuki landasan bentuk menuju ruangan yang turun tekanannya.
b. Cetak kompresi
Cetak kompresi memiliki kesamaan dengan penampaan berlandasan
bentuk tertutup. Bila plastik termuat penuh dalam cetakan, maka kondisi
ini disebut cetakan positif, bila polimer berubah, maka hal ini akan
menghasilkan perubahan ketebalan komponen
c. Cetak transfer
Cetak transfer menggunakan prinsip pencetakan dengan ektrusi.
5. Kemampuan proses dan aspek-aspek perancangan
a. Ektrusi
Ektrusi terbatas untuk bentuk 2D, meskipun ketebalan dinding dapat
dibuat bervariasi dengan gerakan tepogram dari mandrel yang dibuat
mengerucut.
b. Pencetakan
Suhu pencetakan yang rendah pada plastik sangat memperpanjang usia
landasan bentuk yang terbuat dari baja.
 Bentuk
 Dimensi
 Toleransi
 Kehalusan permukaan
 Garis belahan
 Rusuk-rusuk
 Sudut jalan bebas dan jari-jari penumpulan
 Lubang-lubang
 Sisipan

C. Pemrosesan Dalam Kondisi Menyurapai Karet


Perilaku viskoelastis termoplastik di atas suhu Tg memungkinkan proses
lanjutan dari produk-produk jadi
1. Cetak tiup
Pada cetak tiup sebuah pipa hasil ekstrusi atau prabentuk yang dihasilkan
dari proses peleburan dimuaikan dengan memakai tekanan internal
a. Ekstrusi selaput tiup
Teknik ekstrusi selaput tiup digunakan untuk membuat selaput tipis yang
diorientasikan secara biaksial
b. Pencetakan tiup ekstrusi
Metode ini memiliki produktivitas tertinggi, bahkan komponen-komponen
yang sangat besar contohnya drum 2000 liter dapat dicetak
c. Pencetakan tiup injeksi
Proses ini sama dengan proses yang digunakan untuk tutup botol kaca
d. Pencetakan tiup dengan perentangan
Istilah ini digunakan untuk pemuaian parison secara simulatan dalam arah
arah aksial dan radial.
2. Thermoforming
Thermoforming merupakan istilah yang digunakan untuk pembuatan
bentuk pelat termoplastik dalam kondisi menyerupai karet menjadi bentuk
bentuk terbuka.
3. Penarikan dinging
Istilah ini digunakan untuk penarikan dengan perentangan yang kontinu
pada filamen-filamen dan serat-serat
4. Pencetakan dengan landasan bentuk berpasangan
Istilah ini menggambarkan deformasi yang berlangsung pada suhu sedikit
diatas Tg dengan menggunakan teknik-teknik pengerjaan logam
5. Kemampuan proses dan aspek-aspek perancagan
Deformasi pada kondisi menyerupai karet merupakan imbangan dari
pengerjaan panas pada logam.

D. Plastik Bersel atau Plastik Busa


Senyawa-senyawa pengembang akan menciptakan rongga-rongga berisi
gas, yakni sel-sel di dalam polimer. Secara umum polimer yang sangat viskos
akan menutupi sel-sel sedangkan polimer yang kurang viskos akan
mengakibatkan porositas yang terbuka (saling berhubungan)

E. Pemrosesan Elastomer
Sifat elastis karet memungkinkan pemrosesan fasa cair dengan
pencelupan yang disebut juga pengecoran celup, kebalikan dari pengecoran
lumpur. Karet vulkanisir mengalami ikatan silang karena panas sehingga
pemrosesannya harus dikontrol untuk menghindari terjadinya vulkanisasi
prematur

F. Peralatan Pemrosesan Plastik


Peralatan pemrosesan plastik memiliki kesamaan fitur dengan
pemrosesan logam meskipun demikian sensitivitas plastik yang lebih besar
terhadap suhu, laju geseran, dan waktu pendiaman menuntut pengendalian
proses yang menjadi semakin penting

Anda mungkin juga menyukai