Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

No. Tugas : 07A

LAPORAN AWAL
METODE PERHITUNGAN CADANGAN

Nama : Akram Abdul Halim


NPM : 10070113052
Shift/Waktu : IV / Selasa – Jumat 18.00 – 21.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 17 Oktober 2017
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 17 Oktober 2017
Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T
2. Aldi Armandisastra A
3. Andi Aulia
4. Ahmad Fakhri Husaini
5. Ferry Shadali
6. Rakhmat Alif Adi P
7. Suriandi Harnanda

Paraf Pemeriksa Nilai

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1439 H / 2017 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pembuatan tugas Laporan Awal “Metode Perhitungan Cadangan” dapat di
selesaikan dengan baik.
Adapun tujuan dari penyusunan tugas Laporan Awal ini adalah untuk
memenuhi tugas pada praktikum Perencanaan Tambang yang telah dilaksanakan,
Pada Laporan “Metode Perhitungan Cadangan” ini kita dapat mengetahui
apa itu estimasi cadangan serta metode-metode yang digunakan dalam
perhitungan estimasi cadangan.
Penulis menyadari betul masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas
Laporan Awal “Metode Perhitungan Cadangan” yang jauh dari sempurna karena
penulis masih dalam tahap belajar.
Akan tetapi, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan
laporan ini dan semoga bermanfaat bagi para pembaca laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 17 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan ..........................................................................1
1.2.1 Maksud ....................................................................................1
1.2.2 Tujuan......................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 2
2.1 Estimasi Cadangan ..........................................................................2
2.2 Metode-metode Estimasi Cadangan ................................................2
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah perancangan tambang yang baik dan benar tergantung dari data
yang dimiliki sebelum dilakukan perancangan. Dalam perancangan model
tambang diperlukan beberapa data pendukung yang memiliki sifat geometris
seperti aspek geologi. Perancangan model tambang dibuat untuk memudahkan
penambangan. Kondisi bahan galian di lapangan yang tidak teratur, merupakan
hal yang melatar belakangi perancangan model tambang perlu diaplikasikan.
Salah satu caranya dengan permodelan konstruksi blok
Oleh karena itu dibutuhkan dibutuhkan Block Model Construction pada suatu
tambang agar bahan galian yang akan ditambang dapat sesuai dan tidak banyak
batuan penutup yang tergali namun tetap memperhatikan faktor keamanan lereng.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari
perhitungan cadangan.
1.2.2 Tujuan
 Dapat mengestimasi cadangan bahan galian.
 Dapat mengetahui metode-metode estimasi cadangan.

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Estimasi Cadangan


Estimasi cadangan merupakan suatu kegiatan akhir dalam eksplorasi
mineral yang keberhasilannya sangatlah tergantung pada kompetensi yang
menanganinya. Ada berbagai macam cara estimasi cadangan yang dapat
dilakukan. Pemilihan cara estimasi yang tepat guna dan berhasil guna harus
dilakukan oleh penyelidik mineral agar hasil yang didapatkan mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi dan mendapatkan cadangan yang ekonomis.
Perhitungan cadangan merupakan hal yang sangat dalam kegiatan
eksplorasi, karena hasil perhitungan ini akan digunakan untuk mengevaluasi
apakah sebuah kegiatan penambangan yang direncanakan layak atau tidak untuk
ditambang. Perhitungan cadangan sangat berperan dalam menentukan jumlah,
kualitas dan juga memudahkan eksplorasi secara komersial dari suatu endapan.
Karena dari perhitungan cadangan yang baik dapat menentukan investor
penentuan sasaran produksi, cara penambangan yang akan dilakukan bahkan
dalam memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk usaha
penambangannya.

2.2 Metode-metode Estimasi Cadangan


Ada beberapa metode perhitungan cadangan, diantaranya:
1. Metode Isoline
Metode ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
 Pembuatan blok secara interpolasi dan ekstrapolasi.
 Perhitungan luas antara kontur atas dan bawah
 Penentuan ketebalan diketahui dari perbedaan elevasi kontur atas dan
bawah.
 Perhitungan volume dari luas antara kontur dikali dengan perbedaan elevasi
sebagai tebalnya.
 Perhitungan tonase menggunakan berat jenis.

2
3

Sumber: http://mheea-nck.blogspot.co.id
Gambar 2.1
Metode Isoline
2. Metode penampang
 Pembuatan blok pada seluruh cadangan
 Pembuatan penampang yang membentang sepanjang blok tertentu.
 Perhitungan luas blok yang berada pada penampang.
 Perhitungan volume blok antara penampang.
 Perhitungan tonase dengan berat jenis.

Sumber: https://www.academia.edu
Gambar 2.2
Metode Penampang

3. Metode Blok
Metode ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
 Pembuatan blok menggunakan interpolasi.
 Pembuatan blok menggunakan ekstrapolasi.
4

 Perhitungan seluruh luas blok.


 Perhitungan ketebalan rata-rata
 Perhitungan volume blok.
 Perhitungan tonase menggunakan berat jenis.
 Penentuan kelas cadangan mineral atau cadangan.
4. Metode daerah pengaruh
Metode ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
 Pembuatan daerah pengaruh berdasarkan radius dari titik pengamatan.
 Pembuatan blok-blok cadangan mineral
 Perhitungan luas setiap daerah pengaruh yang dibuat.
 Perhitungan ketebalan setiap daerah pengaruh.
 Perhitungan volume daerah pengaruh.
 Perhitungan tonase menggunakan berat jenis.

Sumber: http://mheea-nck.blogspot.co.id
Gambar 2.3
Metode Isoline
Perancangan konsep permodelan berdasarkan blok merupakan kegiatan
merancang suatu model pertambangan menggunakan data pengeboran dan
kadar yang didapat dan dilakukan permodelan melalui pendekatan geostatistik.
Model cadangan yang dibuat merupakan pendekatan dari kenyataan dan
berdasarkan informasi yang dimiliki, serta masih mengandung ketidakpastian.
Suatu model cadangan harus mencerminkan secara tepat kondisi geologis dan
mineralisasi, serta sesuai dengan tujuan evaluasi. Pentingnya permodelan konsep
blok ini di antaranya:
 Memberikan batasan kadar-kadar tertentu pada permodelan geologi yang
sudah dibuat.
5

 Memberikan estimasi tonase dan kadar cadangan bijih yang dipermodelkan


 Memberikan perkiraan bentuk tiga dimensi cadangan bijih dan distribusi
ruang dari kadarnya,
 Memberikan jumlah cadangan untuk menentukan umur tambang,
 Sebagai batas-batas kegiatan penambangan yang dibuat berdasarkan kadar
yang ditentukan.
Setelah penaksiran cadangan selesai dilakukan, tahapan selanjutnya adalah
memeriksa kadar blok yaitu menggunakan data pengeboran (komposit atau assay)
yang ada di sekitarnya. Kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan
kadar dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya setelah penambangan
dimulai.
BAB III
KESIMPULAN

Estimasi cadangan merupakan suatu kegiatan akhir dalam eksplorasi


mineral yang keberhasilannya sangatlah tergantung pada kompetensi yang
menanganinya. Ada berbagai macam cara estimasi cafangan yang dapat
dilakukan. Pemilihan cara estimasi yang tepat guna dan berhasil guna harus
dilakukan oleh penyelidik mineral agar hasil yang didapatkan mempunyai tingkat
kepercayaan yang tinggi dan mendapatkan cadangan yang ekonomis.
Ada beberapa metode perhitungan dan cadangan, diantaranya:
 Metode Blok
 Metode daerah pengaruh
 Metode Isoline
 Metode penampang

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Metode Perhitungan Endapan Bahan Galian. Dipetik Oktober 15,
2017, dari http:/onmining.blogspot.co.id/2011/07/estimasi-endapan-
bahan-galian.html.
Dirga. (2012). Metode Perhitungan Endapan Bahan Galian. Dipetik Oktober 15,
2017, dari http://dirgamining.blogspot.co.id/2012/07/soal-1.html
Hadiwijaya. (2012). Estimasi Sumber Daya Mineral. Dipetik Oktober 15, 2017, dari
http://hadiwijayatambang.blogspot.co.id/2011/05/estimasi-sumber-daya-
mineral.html

.
LAMPIRAN
TUGAS AWAL
PERBEDAAN BLOCK MODEL DENGAN STRATMODEL

1. Klasifikasi Cadangan
Menurut SNI 13-4726-1998, klasifikasi sumber daya mineral dan cadangan
berdasarkan 2 kriteria, yaitu: tingkat keyakinan geologi dan pengkajian layak
tambang.
1. Tingkat Keyakinan Geologi
Tingkat keyakinan geologi ditentukan oleh 4 tahap eksplorasi, yaitu :
a) Survai tinjau
b) Prospeksi
c) Eksplorasi umum
d) Eksplorasi rinci
Kegiatan dari a) ke d) menunjukkan makin rincinya penyelidikan, sehingga
tingkat keyakinan geologinya makin tinggi dan tingkat kesalahannya makin rendah.
2. Pengkajian Layak Tambang
a) Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi,
penambangan, pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum/ perundang-
undangan. Untuk endapan mineral bijih, metalurgi juga merupakan faktor
pengkajian layak tambang.
b) Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumber daya
mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak
c) Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak
tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum
layak tambang tetap menjadi sumber daya mineral

2. Penentuan Cut Off Grade


1. Kadar Batas Pulang Pokok (Break Even Cut-Off Grade = BECOG)
 Dalam teori ekonomi, analisis pulang pokok terdiri dari penentuan nilai
parameter yang diinginkan (misalnya : berapa jumlah produk yang harus
dijual) sedemikian rupa sehinga pendapatan tepat sama dengan ongkos
atau biaya yang dikeluarkan (keuntungan = nol).
 Dalam pertambangan, yang ingin kita ketahui adalah berapa kadar bijih
yang menghasilkan angka yang sama antara pendapatan yang diperoleh
dari penjualan bijih tadi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menambang
serta memprosesnya. Kadar ini dikenal dengan nama kadar batas pulang
pokok atau break even cut-off grade.

BECOG =

 Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langsung yang diperhitungkan


dalam penentuan cut-off grade. Ongkos-ongkos kapital dan biaya tak
langsung seperti penyusutan (depresiasi) pada umumnya tidak
dimasukkan.
Untuk keperluan perancangan batas akhir penambangan (pit design) asumsi
yang diambil adalah bahwa umur tambang cukup panjang sehingga depresiasi
tidak lagi merupakan faktor yang penting. Karena pada tahap terakhir dari
penambangan dimana batas lereng akhir dari tambang telah dicapai, kapital dan
peralatan telah terdepresiasi secara penuh.
Contoh perhitungan kadar batas tembaga:
Ongkos penambangan (mining cost) per ton material $ 0.75
Ongkos pengolahan (milling cost)per ton bijih $ 3.25
Ongkos G & A per ton bijih $ 0.25
Perolehan pabrik (mill recovery) 94 %
Smelting, refining, freight per pound Products $ 0.275
Perolehan smelter (smelter recovery) 96.15 %
Harga tembaga per pound $0.95

BECOG =

BECOG =

= 0.35 % Cu
2. Kadar Batas Internal (Internal Cut-Off Grade = ICOG)
Jika diasumsikan bahwa satu ton material pasti akan ditambang, berapa
kadar minimum yang akan menghasilkan kerugian lebih kecil dari dua alternatif
berikut : mengirimkan material hasil penambangan ke pabrik pemrosesan, atau
mengirimkan material ini ke tempat pembuangan ? (ingat bahwa ongkos
penambangan walau bagaimanapun tetap harus dikeluarkan).
Gunakan persamaan yang sama (seperti untuk BECOG), hanya dalam hal
ini ongkos penambangan tidak dimasukkan. Jadi untuk menghitung ICOG, ongkos
penambangan = nol.
3. Kadar Batas Proses
Bila tingkat produksi dari pabrik pemrosesan bijih telah ditentukan, misalnya
untuk pabrik flotasi bijih fluida, maka perhitungan cut-off grade harus memasukkan
ongkos G&A.
Sebaliknya, bila tingkat produksinya tidak tertentu seperti pada kasus
pelindian bijih oksida di leach pad, argumen bahwa kadar batas dapat dihitung
tanpa memasukan ongkos-ongkos G&A adalah argumen yang dapat diterima.
Selama jangka waktu satu tahun pasti akan ada bijih yang berkadar lebih tinggi
yang dapat menutupi biaya-biaya ini.
Kadar batas ini kadang-kadang disebut kadar batas pengolahan (process
cut-off), yakni kadar terendah yang dapat menutupi biaya pengolahan langsung.
Dalam operasi penambangan, jika anda mempunyai pabrik pengolahan (mill) dan
tambang mengalami kekurangan bijih yang akut, maka process cut-off ini biasanya
merupakan kadar terendah yang masih dapat dipertimbangkan untuk dapat
dikirimkan ke pabrik
Namun demikian, tujuan dari perencanaan tambang jangka panjang adalah
menghindari keadaan tadi di atas.

Anda mungkin juga menyukai