Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji Syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senatiasa
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan awal “Estimasi Sumberdaya Bahan Galian” praktikum
Teknik Eksplorasi ini dengan baik dan lancar. Dalam penyusunan laporan ini
saya menyadari bahwa adanya keterbatasan dan kekurangan referensi. Oleh
karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Staff Assisten
Laboratorium Eksplorasi UNISBA yang telah memberikan bimbingan dan juga
teman-teman dalam membantu saya selama kegiatan praktikum sehingga saya
bisa membuat laporan awal praktikum Teknik Eksplorasi ini.
Laporan ini saya susun berdasarkan keadaan yang sebenarnya dan
dengan pengetahuan yang saya peroleh di Laboratorium Eksplorasi, sehingga
saya merasa masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya sebagai
penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari Pembaca dan Pembimbing
khususnya agar penyusunan laporan yang sama akan lebih baik di kemudian
hari.
Mudah-mudahan laporan akhir yang telah saya buat ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkannya, semua pihak dan bagi sipenulis.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Bandung, 19 April 2019

Astian Imam Maulana


100.701.16.119

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................2
1.2.1 Maksud....................................................................................2
1.2.2 Tujuan......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................3
2.1 Estimasi Sumberdaya........................................................................3
2.2 Metode Estimasi Sumberdaya...........................................................3
2.2.1 Metode Cross Section.............................................................4
2.2.2 Metode Isoline (Metode Kontur)...............................................4
2.2.3 Metode Model Blok (Grid)........................................................4
2.2.4 Metode Poligon (Area of Influence)..........................................5
2.3 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan.............................................6
2.3.1 Sumberdaya Hipotetik (Hypothetical Resource)......................6
2.3.2 Sumberdaya Tereka (Inferred Resource)................................6
2.3.3 Sumberdaya Terunjuk (Indicated Resource)............................6
2.3.4 Sumberdaya Terukur (Measured Resourced)..........................7
2.3.5 Cadangan Terkira (Probable Reserve)....................................7
2.3.6 Cadangan Terbukti (Proved Reserve).....................................7
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................8
3.1 Tugas................................................................................................8
3.2 Pembahasan.....................................................................................9
BAB IV ANALISIS..............................................................................................21
BAB V KESIMPULAN........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ASISTENSI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan suatu daerah yang terdapat pada lingkaran api
pasifik (ring of fire), dimana sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi di bumi ini
sebesar 81% dari gempa bumi tersebut terjadi di sepanjang lingkaran api ini,
sehingga menyebabkan beberapa daerah yang terdapat pada lingkaran cincin
tersebut termasuk indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung
berapi. Dalam ilmu geologi, terjadinya gempa bumi pada suatu daerah akan
menyebabkan terbentuknya struktur-struktur geologi, dimana struktur ini akan
mempengaruhi terjadinya deformasi dan bentuk dari permukaan bumi, sehingga
nantinya akan mempengaruhi kondisi geologis suatu daerah.
Endapan bahan galian yang terdapat di Indonesia dapat dimanfaatkan
lebih lanjut apabila kondisi dari endapan bahan galian tersebut telah diketahui,
cara agar kondisi endapan bahan galian diketahui salah satunya ialah dengan
kegiatan eksplorasi. Setelah semua kegiatan eskplorasi telah dilakukan maka
cara selanjutnya ialah penentuan sumberdaya dan cadangan. Untuk mengetahui
sumberdaya endapan bahan galian terlebih dahulu harus melakukan beberapa
kegiatan ekplorasi, yakni prospeksi, eksplorasi umum, dan ekplorasi rinci. Pada
kegiatan eksplorasi umum dan eksplorasi rinci dilakukan pengeboran guna untuk
mengetahui kondisi bawah permukaan pada lokasi yang di indikasikan terdapat
batubara. Sehingga nantinya dari kegiatan ini akan menghasilkan sebuah model
geologi dari endapan bahan galian dan kemudian dapat diketahui jumlah
sumberdaya endapan bahan galian di lokasi tersebut.
Keragaman endapan bahan galian yang terdapat di Indonesia perlu
dilakukan pengkajian lagi agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut hingga
menentukan sumberdaya endapan bahan galian. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang lebih luas tentang eksplorasi
khsusunya tentang estimasi sumberdaya sangat dibutuhkan, sehingga nantinya
keragaman endapan bahan galian tersebut dapat ditambang sesuai dengan
kondisi dari endapan bahan galian tersebut.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum kali ini ialah untuk mengetahui secara
umum mengenai estimasi sumberdaya yang dilakukan pada sebaran endapan
bahan galian baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar Indonesia.
1.2.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari praktikum kali ini, di antaranya ialah sebagai
berikut :
1. Mengetahui sumberdaya batu andesit di PT XX dan volume overburden di
daerah tersebut.
2. Mengetahui sumberdaya nikel di PT YY.
3. Mengetahui sumberdaya batubara di PT YY.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Estimasi Sumberdaya


Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang terdapat di alam dan
dapat dimanfaatkan, baik itu dapat berupa benda mati maupun benda hidup
(makhluk hidup) yang kemudian dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Salah satu jenis sumber daya yang terdapat di bumi ini ialah batubara, dimana
sumber daya batubara merupakan salah satu bagian dari endapan batubara
yang kemudian dapat berguna dan bermanfaat.

Sumber : Muchsin, A. Machali, 2017


Foto 2.1
Batubara
Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara dapat berdasarkan
kepada tingkat keyakinan geologi dan kajian-kajian tentang kelayakan. Dalam hal
tersebut terdapat dua aspek yang terkadung di dalamnya, di antaranya ialah
sebagai berikut :

2.2 Metode Estimasi Sumberdaya


Cadangan batubara merupakan suatu hal yang sangat vitasl dalam
kegiatan eksplorasi, dimana perhitungan yang dimaksudkan merupakan
perhitungan yang dimulai dari sumber daya hingga pada cadangan yang dapat
dilakukan penambangan yang mana dalam hal ini termasuk kedalam tahap akhir
dari kegiatan eksplorasi. Adapun beberapa metode perhitungan cadangan
batubara, di antaranya ialah sebagai berikut :

3
4

2.2.1 Metode Cross Section

Sumber : Meline, 2016


Gambar 2.1
Metode Cross Section
Pada metode ini akan menghasilkan perhitungan dengan cara manual
yang dapat digunakan sebagai alat pembanding untuk dapat mengkoreksi hasil
perhitungan yang telah dilakukan.
2.2.2 Metode Isoline (Metode Kontur)

Sumber : Meline, 2016


Gambar 2.2
Metode Isoline
Metode ini sering dipakai pada endapan bijih yang memiliki ketebalan dan
kadar yang semakin kecil dari bagian tengah ke bagian tepi endapan. Volume
pada metode ini dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang
terdapat pada batasan kontur.
2.2.3 Metode Model Blok (Grid)
Dalam menentukan cadangan sumber daya terdapat salah satu aspek
yang paling penting yakni metode penaksiran, dimana pada metode ini terdapat
bermacam-macam metode yang dapat dilakukan, yakni metode klasik yang
terdiri dari NNP (Neighborhood Nearest Point) dan IDW (Inverse Distance
5

Weighting) dan ada juga metode yang tidak klasik, yakni penafsiran dengan
menggunakan metode kriging. Metode kriging merupakan metode yang paling
bagus untuk melakukan suatu penafsiran (interpolasi).

Sumber : Meline, 2016


Gambar 2.3
Metode Model Blok (Grid)
2.2.4 Metode Poligon (Area of Influence)
Metode ini merupakan salah metode yang menghasilkan suatu informasi
dengan melakukan perhitungan yang konvensional. Secara umum, metode ini
sering diterapkan pada endapan-endapan yang relatif bersifat homogen serta
endapan-endapan yang memiliki geometri yang sederhana.
Dalam penentuan kadar pada suatu luasan yang terdapat di dalam
poligon yang dapat ditaksir dengan nilai conto yang sering berada di tengah-
tengah poligon.

Sumber : Meline, 2016


Gambar 2.4
Metode Poligon
6

2.3 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan


2.3.1 Sumberdaya Hipotetik (Hypothetical Resource)
Sumberdaya hipotetik merupakan bahan galian yang terdapat di suatu
daerah tempat dilakukannya penyelidikkan atau suatu bagian dari daerah
penyelidikan yang dilakukan perhitungan dengan berdasarkan kepada data yang
telah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketetapan yang telah diatur untuk
tahap penyelidikan survei tinjau. Beberapa jumlah sumber daya batubara yang
belum ditemukan yang memiliki kesamaan pada cadangan batubara yang
diharapkan bisa saja terdaapt di daerah batubara yang sama dalam kondisi
geologi tertentu dengan dilakukannya perluasan dari sumberdaya batuabara
tereka. Secara umum, sumber daya berada di daerah tempat titik-titik
pengambilan sampel dan keberadaan batubara dapat diambil dari distant
outcrops, pertambangan, lubang galian, dan sumur-sumur uji.
2.3.2 Sumberdaya Tereka (Inferred Resource)
Sumberdaya tereka merupakan banyaknya bahan galian yang terdapat di
daerah penyelidikkan atau merupakan suatu bagian dari kegiatan penyelidikan
yang dapat dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan untuk tahap penyelidikkan prospeksi.
Titik-titik pengamatan yang dibuat memiliki jarak yang cukup jauh dan
menyebabkan penilaian dari sumber daya ini tidak bisa di andalkan secara
penuh. Daerah sumber daya tereka ini dapat ditentukan dari proyeksi ketebalan
dan over burden, peringkat (rank), serta kualitas dari titik pengukuran. Proses
pengambilan sampel dilakukan berdasarkan bukti geologi yang terdapat pada
daeah radius 1,2 km – 4,8 km.
2.3.3 Sumberdaya Terunjuk (Indicated Resource)
Sumberdaya terunjuk merupakan banyaknya bahan galian yang terdapat
di daerah penyelidikan atau merupakan suatu bagian dari kegiatan penyelidikan
yang dapat dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
Kualitas dari titik pengamatan sangat cukup untuk dapat dilakukan
penafsiran secara relisitik dari parameter ketebalan, kualitas, kedalaman, dan
banyaknya insitu batubara yang memiliki alasan berupa sumber daya alam yang
ditafsirkan tidak akan memiliki ragam yang cukup besar jika eksplorasi yang lebih
detail dilakukan.
7

2.3.4 Sumberdaya Terukur (Measured Resourced)


Sumberdaya terukur merupakan banykanya bahan galian yang terdapat
di daerah penyelidikan atau merupakan suatu bagian dari kegiatan penyelidikan
yang dapat dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
Dalam melakukan sebuah penafsiran terhadap ketebalan batubara,
kualitas, kedalaman, dan jumlah batubara insitu, kualitas titik pengamatan lebih
berguna dan dapat diandalkan. Daerah sumber daya ini dapat ditentukan dari
proyeksi ketebalan dan over burden.
2.3.5 Cadangan Terkira (Probable Reserve)
Cadangan ini merupakan sumberdaya bahan galian terunjuk dan
sebagiannya lagi ialah sumberdaya bahan galian terukur. Untuk dapat dikatakan
sebagai cadangan terkira harus melalui hasil kajian kelayakan dari semua faktor
yang terkait dan apabila semuanya telah terpenuhi maka akan dinyatakan layak.
2.3.6 Cadangan Terbukti (Proved Reserve)
Cadangan ini merupakan sumberdaya bahan galian terukur yang untuk
dapat dikatakan sebagai cadangan terukur harus melalui hasil kajian kelayakan
dari semua faktor yang terkait dan apabila semuanya telah terpenuhi maka akan
dinyatakan layak.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Adapun beberapa tugas yang telah diberikan pada praktikum kali ini, di
antaranya ialah sebagai berikut :
1. PT.XX akan menambang bahan galian industri berupa batuan andesit
hingga elevasi pit limit 0 mdpl. Sebelum itu harus diketahui nilai
sumberdaya yang dimiliki oleh daerah lokasi IUP eksplorasi PT.XX
tersebut. Sebagai seorang engineer eksplorasi kalian harus mennetukan
nilai estimasi sumberdaya bahan galian andesit yang akan ditambang di
IUP eksplorasi. Diketahui kondisi bahan galian andesit ditutupi oleh
batuan non-andesit diatasnya. Hal tersebut akan menjadi pertimbangan
dalam faktor ekonomi karena akan mengeluarkan biaya dalam proses
pengupasan. Hitunglah volume batuan non-andesit yang akan dikupas
pada daerah IUP eksplorasi.
a. Buatlah topografi batuan andesit terlebih dahulu untuk
mengestimasikan sumberdaya
b. Batas pengambilan garis penampang <101 m
c. Batas pengambilan interval elevasi <16 m
2. Diketahui data hasil pengeboran eksplorasi di IUP Eksplorasi PT. YY
menghasilkan beberapa data geologi dari bahan galian nikel laterit. Dari
data tersebut ingin di estimasikan nilai sumberdayanya agar diketahui
nilai keekonomisannya. Hitunglah nilai sumberdaya dari bahan galian
nikel di IUP Eksplorasi PT.YY dengan menggunakan metode blok dan
triangular.
3. PT. YY ingin menghitung nilai sumberdaya batubara yang ada di daerah
eksploitasinya. Untuk mengestimasikan nilai sumberdaya manager PT.
ZZ merekomendasikan untuk dihitung menggunakan metode daerah
pengaruh. Hitunglah nilai estimasi sumberdaya yang berada didaerah
eksploitasi PT. ZZ dengan diketahui infomasi kriteria geologi seperti
berikut

8
9

a. Nilai kalori rata-rata : 10.600 btu/lb


b. Struktur : hampir tidak ada
3.2 Pembahasan
Adapun beberapa pembahasan dari tugas yang telah diberikan, di
antaranya ialah sebagai berikut :
1. Perhitungan volume batuan non-andesit yang akan dikupas pada daerah
IUP eksplorasi.
Untuk menentukan volume dari batuan non-andesit (overburden) yang
akan dikupas, maka terlebih dahulu ukur luas dan volume secara keseluruhan
(andesit dan overburden), lalu lakukan perhitungan terhadap volume andesit,
sehingga untuk mendapatkan volume overburden ialah dengan cara mengurangi
volume total dengan volume andesit total. Untuk menentukan luas dan volume
dilakukan pada peta, di mana peta ini dapat dilihat di halaman 10 dan 11.
Perhitungan luas, volume total, volume andesit, dan volume overburden.
10

Gambar 3.1
Peta Topografi

Sumber : Data Hasil Praktikum Teknik Eksplorasi, 2019


11

Gambar 3.2
Peta Kontur Andesit

Sumber : Data Hasil Praktikum Teknik Eksplorasi, 2019


12

a. Perhitungan luas total


 Pit limit (0)
K = 61.8 x 40.8 m = 2521.44 m
2521.44 m
r = = 401.5 m
2(3.14)
A = πr2 = 3.14 x (401.5 m)2 = 506175.065 m2
 IK = 18
K = 59.5 x 40.8 m = 2427.6 m
2427.6 m
r = = 386.56 m
2(3.14)
A = πr2 = 3.14 x (386.56 m)2 = 469205.9 m2
Perhitungan luas yang lainnya dapat dilihat di lampiran.
b. Perhitungan volume total
 Pit limit (0) dan IK = 18
A1 + A2
V1 = x BT
2
(506175.065 + 469205.9) m 2
= x 18 m
2
= 8778428.67 m3
Perhitungan yang lainnya dapat dilihat di lampiran.
Volume total
Vtotal = V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6+ V7
= (8778428.67 + 5113378.83 + 12809500.13 + 321128.76

+ 949069.03 + 364818.02 + 129400.04) BCM


= 28465723.48 BCM
c. Perhitungan volume andesit
 IK = 0 dan IK = 8
IK = 0
K = 76.8 x 33.3 m = 2557.44 m
2557.44 m
r = = 407.23 m
2(3.14)
A = πr2 = 3.14 x (407.23 m)2 = 520725.89 m2
IK = 8
13

K = 68 x 33.3 m = 2264.4 m
2264.4 m
r = = 360.57 m
2(3.14)
A = πr2 = 3.14 x (360.57 m)2 = 520725.89 m2
Volume
A1 + A2
V1 = x BT
2
(520725.89 + 408233.67) m 2
= x8m
2
= 3715838.24 BCM
Perhitungan yang lainnya dapat dilihat di lampiran.
Volume total andesit
Vtotal = V1 + V2 + V3 + V4
= (3715838.24 + 5127156.93 + 3333815.8 + 1121261)
= 13298072.51 BCM
d. Perhitungan volume overburden
V1 = Vtotal – Vtotal andesit
= 28465723.48 BCM – 13298072.51 BCM
= 15167650.97 BCM
2. Menghitung nilai sumberdaya dari bahan galian nikel di IUP Eksplorasi
PT.YY dengan menggunakan metode blok dan triangular.
Untuk menghitung sumberdaya menggunakan metode blok dan
triangular, di mana dilakukan plotting pada koordinat yang telah diberikan,
kemudian antar titik koordinat tersebut dibuat menjadi blok dan segitiga. Peta
tersebut dapat dilihat di halaman 14. Lakukan perhitungan seperti pada halaman
15.
14

Gambar 3.3
Peta Titik Bor Nikel

Sumber : Data Hasil Praktikum Teknik Eksplorasi, 2019


15

a. Metode blok
Blok 5
 Rata-rata aritmatik
T1 + T2 + T3 + T4
T =
4
3+3+4+5
= = 3.75
4
C1 + C2 + C3 + C4
C =
4
1.49 + 0.87 + 1.72 + 1.76
= = 1.46
4
 Rata-rata weighted
T1.C1 + T2.C2 + T3.C3 + T4.C4
T =
C1 + C2 + C3 + C4
3 x 1.49 + 3 x 0.87 + 4 x 1.72 + 5 x 1.76
= = 3.897
1.49 + 0.87 + 1.72 + 1.76
T1.C1 + T2.C2 + T3.C3 + T4.C4
C =
T1 + T2 + T3 + T4
3 x 1.49 + 3 x 0.87 + 4 x 1.72 + 5 x 1.76
= = 1.517
3+3+4+5
 Volume
Varitmatik = luas x tebal
= 10000 x 3.75
= 37500 m3
Vweighted = luas x tebal
= 10000 x 3.897
= 38972 m3
 Tonase
TNaritmatik = Varitmatik x density
= 37500 m3 x 1.46 ton/m3
= 54750 ton
TNweighted = Vweighted x density
= 38972 m3 x 1.46 ton/m3
= 59134.42 ton
16

Untuk perhitungan blok-blok selanjutnya dapat dilihat di lampiran.


b. Metode segitiga
Blok 1
 Rata-rata aritmatik
T1 + T2 + T3
T =
3
3+5+4
= =4
3
C1 + C2 + C3
C =
3
0.96 + 1.52 + 0.88
= = 1.12
3
 Rata-rata weighted
T1.C1 + T2.C2 + T3.C3
T =
C1 + C2 + C3
3 x 0.96 + 5 x 1.52 + 4 x 0.88
= = 4.17
0.96 + 1.52 + 0.88
T1.C1 + T2.C2 + T3.C3
C =
T1 + T2 + T3
3 x 0.96 + 5 x 1.52 + 4 x 0.88
= = 1.17
3+5+4
 Volume
Varitmatik = luas x tebal
= 7500 x 4
= 30000 m3
Vweighted = luas x tebal
= 7500 x 4.17
= 31250 m3
 Tonase
TNaritmatik = Varitmatik x density
= 30000 m3 x 1.46 ton/m3
= 33600 ton
TNweighted = Vweighted x density
= 31250 m3 x 1.46 ton/m3
17

= 36458.33 ton
Untuk perhitungan blok-blok selanjutnya dapat dilihat di lampiran.
c. Batas exclude
Blok 1
 Rata-rata aritmatik
T1 + T2
T =
2
6+6
= =6
2
C1 + C2
C =
2
1.46 + 0.93
= = 1.195
2
 Rata-rata weighted
T1.C1 + T2.C2
T =
C1 + C2
6 x 1.46 + 6 x 0.93
= =6
1.46 + 0.93
T1.C1 + T2.C2
C =
T1 + T2
6 x 1.46 + 6 x 0.93
= = 1.195
6+6
Volume
Varitmatik = luas x tebal
= 11249.99 x 6
= 67499.94 m3
Vweighted = luas x tebal
= 11249.99 x 6
= 67499.94 m3
 Tonase
TNaritmatik = Varitmatik x density
= 67499.94 m3x 1.46 ton/m3
= 80662.43 ton
TNweighted = Vweighted x density
18

= 67499.94 m3x 1.46 ton/m3


= 80662.43 ton
Untuk perhitungan blok-blok selanjutnya dapat dilihat di lampiran.
3. Menghitung nilai estimasi sumberdaya yang berada didaerah eksploitasi
PT. ZZ dengan diketahui infomasi kriteria geologi.
Untuk menghitung estimasi sumberdaya pada lokasi ini yang pertama kali
dilakukan adalah dengan melakukan plotting koordinat yang telah diberikan,
kemudian hubungkan antar titik yang berdekatan, lalu garis yang
menghubungkan antar titik tersebut kemudian di tengahnya ditarik garis lurus
sehingga antar garis yang ditarik tadi akan membentuk suatu poligon yang juga
bisa disebut dengan batas pengaruh. Adapun beberapa hasil perhitungan dari
pembuatan batas pengaruh tadi yang berupa luas, tebal, volume, dan tonase
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Perhitungan Sumberdaya PT. ZZ
FID BHID Luas Tebal Volume Tonase
DHD00
0 28939.677 3.18 92028.17286 115035.2161
1
DHD00
1 50086.138 1.43 71623.17734 89528.97168
4
DHD00
2 56567.619 4 226270.476 282838.095
2
DHD00
3 37003.531 1.6 59205.6496 74007.062
5
4 GT03 812118.428 1.97 1599873.303 1999841.629
DHD00
5 69462.179 2.1 145870.5759 182338.2199
8
DHD00
6 33674.363 2 67348.726 84185.9075
7
DHD00
7 12386.679 1.5 18580.0185 23225.02313
6
DHD00
8 40779.312 1.3 53013.1056 66266.382
9
DHD01
9 83374.672 1.43 119225.781 149032.2262
0
DHD01
10 50820.686 1.43 72673.58098 90841.97622
3
DHD01
11 43337.433 1.43 61972.52919 77465.66149
2
DHD01
12 42617.97 1 42617.97 53272.4625
1
DHD01
13 31504.642 2.15 67734.9803 84668.72538
4
DHD01
14 31916.295 2.95 94153.07025 117691.3378
5
15 DHD01 15792.261 2.37 37427.65857 46784.57321
19

FID BHID Luas Tebal Volume Tonase


6
DHD01
16 31439.17 1.3 40870.921 51088.65125
7
DHD01
17 79549.298 1.3 103414.0874 129267.6093
8
DHD02
18 120941.921 4.03 487395.9416 609244.927
0
DHD01
19 29966.631 3.1 92896.5561 116120.6951
9
DHD02
20 105260.158 1.04 109470.5643 136838.2054
1
DHD02
21 35390.652 2.8 99093.8256 123867.282
2
DHD02
22 53158.575 51.88 2757866.871 3447333.589
3
DHD02
24 100952.96 2.4 242287.104 302858.88
5
DHD02
25 81265.63 2.6 211290.638 264113.2975
6
DHD02
26 148965.097 2 297930.194 372412.7425
7
DHD03
27 59807.706 4.5 269134.677 336418.3463
3

*Lanjutan Tabel 3.1


FID BHID Luas Tebal Volume Tonase
DHD03
28 46389.338 4.4 204113.0872 255141.359
2
DHD03
29 32699.925 2.5 81749.8125 102187.2656
1
DHD03
30 53104.331 0.7 37173.0317 46466.28963
0
DHD02
31 99192.321 0 0 0
9
DHD03
33 99192.321 4.52 448349.2909 560436.6137
5
DHD03
34 70557.934 4.52 318921.8617 398652.3271
6
DHD04
36 68079.793 4.67 317932.6333 397415.7916
0
DHD03
37 22263.961 3.77 83935.13297 104918.9162
9
DHD03
38 18052.264 4.36 78707.87104 98384.8388
8
DHD03
39 31902.11 4.36 139093.1996 173866.4995
7
DHD04
41 68567.813 1.82 124793.4197 155991.7746
2
DHD04
43 131210.822 1.5 196816.233 246020.2913
4
DHD06
44 54732.04 3.5 191562.14 239452.675
0
45 DHD04 61196.417 2.03 124228.7265 155285.9081
20

FID BHID Luas Tebal Volume Tonase


9
DHD04
46 24370.159 2.22 54101.75298 67627.19123
7
DHD04
47 15342.137 2.96 45412.72552 56765.9069
6
DHD04
48 13129.354 2.8 36762.1912 45952.739
5
DHD05
49 12367.569 1 12367.569 15459.46125
0
DHD05
50 35949.355 2.7 97063.2585 121329.0731
2
DHD05
51 45806.4 3 137419.2 171774
3
52 GT01 54732.04 1.7 93044.468 116305.585
DHD05
53 47746.058 3.2 152787.3856 190984.232
7
DHD05
54 9886.775 3.6 35592.39 44490.4875
6
DHD05
55 15614.264 3.43 53556.92552 66946.1569
5
DHD05
56 9433.304 3.4 32073.2336 40091.542
4
Jumlah 10638827.7 13298534.62
Sumber : Hasil Praktikum T. Eksplorasi, 2019
Peta dari untuk perhitungan sumberdaya ini dapat dilihat pada halaman
20.
21

Gambar 3.4
Peta Titik Bor Batubara

Sumber : Data Hasil Praktikum Teknik Eksplorasi, 2019


BAB IV
ANALISIS

Pada perhitungan sumberdaya yang dilakukan di PT XX dengan


menggunakan metode isoline, di mana dari perhitungan tersebut dapat dikatakan
bahwa batu andesit tersebut berupa intrusi magma, hal ini dapat dibuktikan dari
hasil pengeboran yang telah dilakukan yang didapatkan bahwa keterdapatan
batu andesit tersebut berada pada kedalaman yang berbeda-beda, hal inilah
yang menyebabkan perhitungan sumberdaya pada PT XX dilakukan dengan
menggunakan metode isoline. Apabila kedalaman batu andesit berada pada
kedalaman yang relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa batu andesit tersebut
berupa hasil leleran lava dari gunung api, sehingga metode yang akan digunakan
bukan isoline melainkan menggunakan metode penampang. Perhitungan
sumberdaya bahan galian wajib memperhatikan jenis endapan bahan galian,
karena apabila salah dalam memilih metode estimasi yang akan digunakan maka
akan menjadi hal yang sangat fatal.
Pada perhitungan sumberdaya yang dilakukan di PT YY dengan
menggunakan metode blok dan segitiga, metode yang digunakan ini digunakan
karena bahan galiannya berupa nikel laterit yang keterdapatannya berada pada
kedalaman yang relatif sama dan dapat dilihat pada titik pengeboran yang ada.
Metode blok dan segitiga hanya bisa digunakan pada endapan bahan galian
berupa nikel laterit dan tidak bisa digunakan pada endapan bahan galian nikel
primer atau nikel yang terbentuk akibat intrusi magma. Apabila endapan bahan
galian berupa nikel primer maka metode yang tepat digunakan ialah metode
daerah pengaruh.
Pada perhitungan sumberdaya yang dilakukan di PT XX dengan
menggunakan metode daerah pengaruh, di mana dengan menggunakan metode
ini akan lebih mewakilkan data titik pengebor, hal ini disebabkan karena untuk
menyelesaikan metode ini ialah dengan cara membagi dua garis penghubung
antar titik pengeboran, sehingga titik pengeboran tersebut akan mempengaruhi
luasan tertentu. Apabila dibandingkan dengan metode blok, metode ini lebih baik
karena prinsipnya yang dapat mempengaruhi luasan tertentu.

22
BAB V
KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan dari praktikum kali ini, di antaranya ialah


sebagai berikut :
1. Sumberdaya batu andesit pada PT XX ialah sebesar 13298072.51 BCM
dan volume overburden sebesar 15167650.97 BCM.
2. Sumberdaya nikel di PT YY berdasarkan aritmatik ialah dengan volume
5934598.52 BCM dengan tonase 7994157.52 ton dan berdasarkan
weighted ialah dengan volume 5901316.72 BCM dengan tonase sebesar
8908989.59 ton.
3. Sumberdaya batubara di PT YY ialah sebesar 10638827.7 BCM dengan
tonase 13298534.62 ton.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, Syairil, 2013, “Klasifikasi Sumber Daya”, www.geografiku.com,


diakses pada tanggal 18 April 2019 pukul 15.30 WIB. (Referensi
Internet)

2. Erna, Sofia, 2016, “Sumber Daya Batubara”, www.scribd.com, diakses


pada tanggal 18 April 2019 pukul 15.50 WIB. (Referensi Internet)

3. Meline, 2016, “Metode Perhitungan Cadangan”, academia.edu, diakses


pada tanggal 18 April 2019 pukul 16.15 WIB. (Referensi Internet)

4. Muchsin, A. Machali. 2017. Bahan Ajar Mata Kuliah Teknik Eskplorasi.


Bandung : Universitas Islam Bandung.

5. Vera, Vilonia, 2014, “Perhitungan adangan”, geoenviron.blogspot.co.id,


diakses pada tanggal 18 April 2019 pukul 16.30 WIB. (Referensi
Internet)
LAMPIRAN
ASISTENSI

Anda mungkin juga menyukai