Oleh :
KELOMPOK 3
Roys P. Tongole
Jose carol Boray
Janeta c.c. kambuaya
Nurul n.k. Tandigau
Madelyn Simbiak
Gelvin Safkaur
Adrianto R.Duma
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
JAYAPURA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran dan tenaga.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Namun kembali digunakan sebagai bahan baku dari industri lain dengan
diadakannya pengolahan awal. Maka hal ini akan memudahkan konsumen untuk
langsung menggunakan bahan galian tersebut tanpa harus mengeluarkan cost
untuk pengolahan awal, sehingga konsumen akan dapat membeli bahan
galiandengan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum
pengolahan awal.2. Memaksimalkan jumlah daya angkut. Dengan dipisahkannya
antara tailing dengan konsentrat, maka pada saat proses pemindahan bahangalian,
kita tidak perlu memindahkan zat pengotornya, sehingga jumlah bahan galian
yang dapat kita pindahkan menjadi maksimal dan hal ini akan mempengaruhi
pada cost transportasi pemindahan bahangalian (Hauling) yang semakin rendah.
1
1.2 Maksud
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian
adalah:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum pengolahan bahan galian adalah:
I.4 Manfaat
Dalam kegiatan praktikum ini dapat memberikan manfaat, yaitu para
praktikan memahami dan mengerti dalam cara menggunakan alat-alat pengolahan
bahan galian, seperti Jaw Crusher dan Double Roll Crusher yang mana akan
berguna pada saat memasuki dalam dunia kerja dipertambangan pada bidang
pengolahan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam pengolahan bahan galian dilakukan dalam tiga tahapan utama yaitu
Preparasi (merupakan proses persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi),
Konsentrasi (merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga dengan
mineral tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan
menguntungkan) dan Dewatering (merupakan proses pemishan antara cairan
dengan padatan)
3
4
2.2.1 Preparasi
b) Sizing
Merupakan pengelompokan mineral, dapat dilakukan dengan beberapa
cara,yaitu:
5
- Memenuhi permintaan pasar
- Menyempurnakan langkah dalam “concentration process”
c) Classifying
Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis
partikel. dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan
mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur.
Berdasarkan media pemisahnya, classifying terdiri atas:
2.2.2 Konsentrasi
6
b) Gravity concentration, konsentrasi yang berdasarkan pada berat jenis.
c) Sifat kemagnetan, mineral dipisahkan berdasarkan sifat kemagnetan
yang dimiliki. Alat yang biasa digunakan adalah magnetic separator.
d) Daya hantar listrik, alat yang biasa digunakan adalah high tension
separator atau electro static separator yang hasilnya berupa mineral
konduktor dan non konduktor. Proses ini selalu dilakukan dalam keadaan
kering.
e) Sifat permukaan mineral, permukaan mineral ada yang bersifat senang dan
tidak senang terhadap gelembung udara. Untuk mengubah mineral yang
senang terhadap air menjadi senang terhadap udara biasanya digunakan
reagent kimia seperti Collector, Modifier dan Frother.
2.2.3 Dewatering
7
untuk mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat
diolah lebih lanjut. Cruseher merupakan alat yang digunakan dalam proses
crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral
yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan
proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary
crushing, dan fine crushing.
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat
peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan
Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil
penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30
mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama
biasanya kurang dari 200 mm.
Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu peralatan pemecah
batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk
penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki
8
kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat
mencapai 320 Mpa. Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :
9
untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini
ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai
sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya bergerak maju mundur ( bolak
balik ). Proses pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini berlangsung
berkala dengan cara tekanan & potongan.
10
4. Active jaw adalah bagian yang membuat kinetic jaw dapat
bergerak.
5. Toggle Plate adalah seperti baut pecah, digunakan
mengerakkan alat penghancur.
6. Adjust Seat adalah bagian yang digunakan untuk mengatur
naik turunnya dinding penghancur.
7. Adjustable wedge adalah b agian penyesuai gerakan pada saat
alat bekerja.
8. Spring adalah digunakan untuk menggerakkan toggle plate.
9. Fly wheel adalah roda yang berputar pada saat bekerja.
10. Frame adalah bagian pelindung luar atau penutup.
11. Eccentric shaft adalah poros yang berputar dan menyebabkan
alat bergerak.
12. Bearing adalah bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi
eccentric shaft.
13. Belt pulley wheel adalah sabuk yang menggerakkan roda
dan di hubungkan ke motor penggerak.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Jaw Crusher
Double Roll Crusher
Backhoe
Truck
Alat Pelindung Diri, yaitu : Helm, Masker, dan Kacamata
Papan data
Kertas A4
Penggaris dan alat tulis
Kamera Hp
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Material yang akan dihancurkan
12
c) Kemudian hasil dari Jaw Crusher dibawa ketempat alat Double Roll Crusher.
Yang mana akan dihancurkan lagi untuk mendapatkan ukuran butir yang sesuai.
Dan akan jatuh ke tempat penampungannya.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pratikum ini ialah :
5.2 Saran
Adapun saran pada pratikum kali ini ialah :
15
LAMPIRAN
16