Anda di halaman 1dari 17

BERITA ACARA PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN

GALIAN JAW CRUSHER

Oleh :

FAJAR MULYAWAN
1032011028

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN BERITA ACARA PRAKTIKUM
JAW CRUSHER

Balunijuk, 15 September 2022


Praktikan,

Fajar Mulyawan
1032011028

Mengetahui
Asisten Dosen

Nando Apriyadi
1031811033

Menyetujui
Dosen Pengampuh,

Guskarnali, S.T., M.T


NIP. 198808212019031011
LEMBAR PENILIAN BERITA ACARA PRAKTIKUM
JAW CRUSHER

Fajar Mulyawan
1032011028

PENILAIAN :

Asisten Dosen

Nando Apriyadi

Dosen Pengampuh

Guskarnali, S.T., M.T

Nilai Akhir

Catatan :
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya sehingga laporan praktikum Pengolahan Bahan Galian dapat
terselesaikan. Pada laporan ini, sebelum penulis memaparkan hasil praktikum,
terlebih dahulu penulis menjelaskan meteri-materi yang berhubungan dengan
praktikum yang dilaksanakan. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat baik
bagi pembaca maupun penulis. Dengan penjelasan yang dipaparkan oleh penulis,
diharapkan pembaca dapat mengerti materi-materi yang akan dipraktikumkan.
Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu
dalam praktikum yakni dosen pengampu, asisten dosen, dan teman-teman Jurusan
Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung. Penulis juga menyadari bahwa
dalam menyusun laporan ini banyak kekurangan didalamnya baik dalam materi
penjelasan dan penulisan dari laporan praktikum Pengolahan Bahan Galian. Penulis
juga berharap semoga Laporan Praktikum Pengolahan Bahan Galian dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Balunijuk, 15 september 2022


Penyusun,

Fajar Mulayawan
103201108
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................

LEMBAR PENILAIAN .....................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................

1.1. Latar Belakang ................................................................

1.2. Maksud ............................................................................

1.3. Tujuan...............................................................................

BAB II. LANDASAN TEORI............................................................

2.1 Pengolahan Bahan Galian ...............................................

2.2. Jaw Crusher .....................................................................

2.3. Double Roll Crusher .......................................................

BAB III. METODE .............................................................................

3.1 Alat dan Bahan..................................................................

3.2 Langkah Kerja ..................................................................

3.2.A. Jaw Crusher .................................................................

BAB IV. PEMBAHASAN..................................................................

4.1. Jaw Crusher......................................................................

4.1.A. Prinsip Kerja ................................................................

4.1.B. Hasil Praktik ................................................................

BAB V. KESIMPULAN .....................................................................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan Bahan Galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang
biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang
berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-
produk berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai
mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-sama dalam alam.
Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi : Mineral
Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa
merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya
sebagian dari sifat fisik mineral tersebut.
Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian anorganik,
tetapi dalam prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya
atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.
Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam
prosesnya mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik
mineral-mineral tersebut.
Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan
galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral).
Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan
fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang
berubah.
Dalam tahap preparasi pada proses pengolahan bahan galian terdapat tahapan
kominusi, Kominusi adalah proses meredksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing (peremukan) untuk proses
kering, sedangkan grinding (penggilingan) digunakan untuk proses basah dan kering.
Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk meliberasi bijih, yaitu proses
melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang merupakan gangue mineral. Alat yang
digunakan dalam proses ini adalah crusher dan grinding mill.
1.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum pengolahan bahan galian adalah:

1.mengenalkan pada mahasiswa/i tentang proses pengolahan bahan galian

2 mengenalkan alat-alat dari preparasi dan kominusi dalam pengolahan bahan


galian

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian menggunakan jaw


crusher dan double roll crusher ini adalah:
1. Memahami proses pengolahan bahan galian
2. Mengetahui tahap kominusi dalam proses pengolahan bahan galian
3. Mengetahui alat-alat primary crusher dalam tahap kominusi
4. Memahami penggunaan alat jaw crusher dan double roll crusher
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengolahan Bahan Galian
Yang dimaksud dengan bahan galian adalah bijih (ore), mineral industri
(industrial minerals) atau bahan galian Golongan C dan batu bara (coal). Pengolahan
bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah suatu
proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaanperbedaan sifat fisik bahan galian
untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara,
proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal washing) atau preparasi batu
bara (coal preparation).
Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah
jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk
dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani
pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai
memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. Keuntungan yang bisa diperoleh dari
proses PBG tersebut antara lain adalah :

1. Mengurangi ongkos angkut.

2. Mengurangi ongkos peleburan.

3. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.

4. Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan


menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia.

Sedangkan metalurgi (metallurgy) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara


untuk memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta mempelajari
cara-cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni maupun paduannya
(alloy). Metalurgi ada dua macam atau kelompok utama, yaitu :

1. Metalurgi ekstraktif (extractive metallurgy).

2. Metalurgi fisik dan ilmu bahan (physical metallurgy and material science).
2.2. Jaw Crusher

Jaw Crusher merupakan suatu mesin atau alat yang banyak digunakan
dalam industri dibidang pertambangan, bahan bangunan, kimia, metalurgi dan
sebagainya. Sangat cocok untuk penghancuran primer dan sekunder dari semua
jenis mineral dan batuan dengan kekuatan tekan sekitar 320 MPa, seperti bijih besi,
bijih tembaga, bijih emas, bijih mangan, batu kali, kerikil, granit, basalt, kuarsa,
diabas , dan bahan galian lainnya. Jaw crusher mempunyai keunggulan struktur
sederhana, kinerja stabil, perawatan mudah, menghasilkan partikel akhir dan rasio
penghancuran tinggi. Jadi jaw crusher merupakan salah satu mesin penghancuran
paling penting dalam lini produksi penghancuran batu. Secara umum mesin
Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan
tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut. Crusher sendiri merupakan alat yang
digunakan dalam proses crushing. Sedangkan Crushing merupakan proses yang
bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Jaw
Crusher banyak digunakan dalam pengerjaan kontruksi misalnya dalam pengerjaan
jalan pembuatran beton, gedung, bendungan terutama rock fill dan filternya dan
pengerjaan lainnya. Kadang kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran
pengisinya. Gradasi butiran-butiran tersebut sulit didapat dari alam tanpa
pengerjaan apalagi secara besar-besaran. Maka untuk mendapatkan butiran yang
juga disebut agregat diperlukan proses pemecahan yang lebih lanjut, sehingga
digunakan alat pemecah batu yang paling terkenal di dunia yaitu; Jaw Crusher yang
sangat ideal dan sesuai untuk gradasi yang dapat digunakan, mendekati gradasi
yang diinginkan oleh sebab itu dibutuhkan alat yang disebut Crusher.

Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat Jaw Crusher beserta keterangan
dan penjelasannya:

1. Fixed Jaw Plate adalah bagian yang tidak bergerak berfungsi untuk menahan
pada saat bagian yang lain bergerak menekan batuan.

2. Guard Sheet adalah dinding yang bergerak dan bersifat kasar yang digunakan
untuk menumbuk dan menghancurkan bahan.

3. Kinetic jaw plate adalah bagian yang bergerak dan fungsinya untuk memberikan
tekanan pada batuan.
4. Active jaw adalah bagian yang membuat kinetic jaw dapat bergerak. 5. Toggle
Plate adalah seperti baut pecah, digunakan mengerakkan alat penghancur.

6. Adjust Seat adalah bagian yang digunakan untuk mengatur naik turunnya dinding
penghancur.

7. Adjustable wedge adalah bagian penyesuai gerakan pada saat alat bekerja.

8. Spring adalah digunakan untuk menggerakkan toggle plate.

9. Fly wheel adalah roda yang berputar pada saat bekerja.

10. Frame adalah bagian pelindung luar atau penutup.

11. Eccentric shaft adalah poros yang berputar dan menyebabkan alat bergerak.

12. Bearing adalah bagian yang berfungsi sebagai bantalan bagi eccentric shaft.

13. Belt pulley wheel adalah sabuk yang menggerakkan roda dan di hubungkan ke
motor penggerak.
BAB III

METODE

3.1. Alat dan Bahan

1. Safety Shoes

2. Safety Helmet

3. Gloves

4. Safety Glasses

5. Ear Plug

6. Dust Mask (Respirator)

7. Feed Batu Granit

8. Jaw Crusher

3.2. Langkah Kerja

A. Jaw Crusher

1. Pakai dan siapkan alat pelindung diri (APD) sebelum melakukan praktikum

2. Bersihkan alat Jaw Crusher sebelum digunakan, untuk menghindari ganguan


kinerja akibat pada pemakaian alat sebelumnya

3. Sambungkan daya listrik 3 phase pada alat Jaw Crusher

4. Atur jarak feed agar sesuai dengan hasil ukuran yang dibutuhkan, dan
sesuai dengan kemampuan alat merombak bongkahan batu granit

5. Nyalakan mesin Jaw Crusher dengan menarik tuas ON.

6. Masukkan bongkahan kedalam mesin Jaw Crusher secara berskala,


masukkan perlahan-lahan tiap bongkahan

7. Tutup bagian atas tempat masuknya bongkahan, agar menghindari lontaran


batu dari dalam ketika terkena alat penghancur

8. Setelah semua bongkahan selesai dihancurkan di dalam mesin Jaw Crusher,


matikan mesin dengan menarik tuas OFF
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Jaw Crusher

A. Prinsip Kerja

Cara kerja jaw crusher secara umum; bahan galian di masukkan


melalui rahang kemudian bahan galian tersebut akan di tekan oleh dinding-
dinding Fixed Jaw Plate dan Kinetic jaw plate. Kemudian kinetic jaw plate
akan bergerak yang digerakkan oleh fly wheel. Kemudian dinding-dinding
tersebut bergerak maju mundur dengan di atur oleh Toggle Plate sehingga
bahan galian akan tertumbuk oleh dinding-dinding tersebut sehinnga bahan
galian akan pecah dan berubah ukuran menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Berdasarkan kinerja Jaw Crusher berdasarkan porosnya, terbagi menjadi


dua macam, yaitu:

a. Poros diatas, atau disebut dengan Blake Jaw Crusher

b. Poros dibawah, atau disebut dengan Dodge Jaw Crusher


POSISI UKURAN GAYA
TIPE KAPASITAS
POROS PRODUK MEKANIS

Dodge Jaw Bawah Heterogen Besar Kecil


Crusher

Blake Jaw Atas Relatif Seragam Kecil Besar


Crusher

Pada sistem dodge, jaw crusher tersebut sering mengalami penyumbatan di


karena pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar
dibandingkan dengan Blake Jaw. Sehingga partikel yang kecil masih belum selesai
terproses, sudah dimasukkan partikel yang besar, sehingga jaw crusher tersebut
mengalami penyumbatan, dan membuat kinerja alat tidak optimal.

Adapun berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan hasil dari


Jaw Crusher adalah:

1. Ukuran produk

2. Ukuran feed

3. Kapasitas mesin

4. Sifat batuan

5. Lama waktu dalam proses kominusi

B. Hasil Praktik

Bongkahan batuan granit yang akan dimasukkan kedalam mesin Jaw Crusher
untuk dilakukan proses tahap kominusi dalam pengolahan bahan galian.
Bongkahan batu granit masuk kedalam mulut Jaw Crusher dalam
mengalami proses peremukan atau kominusi sehingga terbentuk ukuran
yang lebih kecil dari sebelumnya.

Hasil dari peremukan atau kominusi dari alat Jaw Crusher yang
tertampung atau diakumulasikan kedalam bucket, dimana terlihat
hasil/produk yang dihasilkan memiliki ukuran feed yang kecil atau
berdimensi lebih kecil dari sebelumnya.
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Jaw Crusher Jaw Crusher merupakan alat penghancur primer dalam proses
pengolahan bahan galian, dalam prosesnya Jaw Crusher dapat menghancurkan atau
meremukkan bongkahan-bongkahan batuan menjadi dimensi yang lebih kecil dari
sebelumnya. Bongkahan-bongkahan besar dapat dihancurkan dan dihasilkan menjadi
dimensi-dimensi kecil yang bergantung pada pengaturan jarak 2 bagian Jaw yang
berfungsi untuk meremukan hingga ke ukuran yang sesuai dengan jarak yang telah kita
tentukan. Sehingga hasil dari feed tersebut relatif berukuran sama dengan yang kita
inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ansyari Isya, 2014, Pengertian dan Cara Kerja Jaw Crusher,


http://learnmine.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-cara-kerja-
jawcrusher.html, 01 Maret 2016

Cahyo Domas, 2013, Pengertian dan Cara Kerja Roll Crusher,


http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/roll-crusher.html, 01 Maret 2016.

Iswanto, 2010, Makalah Pengolahan Bahan Galian,


http://laporanp.blogspot.co.id/2010/02/bab-i-pendahuluan-1_08.html, 28 Februari
2016.

Sudaryanto, 2006, Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan Galian,


Yogyakarta, Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Teknik Pertambangan
Universitas Pembangunan Nasional.

Unhas Tambang, 2009, Pengolahan Bahan Galian,


https://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-bahan-galian/ , 29 Februari
2016.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai