PENGAWAS OPERASIONAL
MADYA
PELAKSANAAN
KONSERVASI PERTAMBANGAN
PUSDIKLAT
MINERAL DAN BATUBARA
2015
Hak Cipta :
Pada Pusdiklat Mineral dan Batubara
Cetakan 1 Tahun 2015
Bandung 40211
SAMBUTAN
Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara
SAMBUTAN..........................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................1
F. Rangkuman .............................................................33
G. Latihan.....................................................................33
H. Evaluasi ...................................................................33
BAB III PENUTUP .............................................................35
A. Kesimpulan..............................................................35
Gambar Halaman
Tabel Halaman
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, sumber daya mineral dan batubara
adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Tidak dapat diperbaharui bukan berarti
tidak dapat diciptakan kembali, tetapi perlu waktu yang
lama (jutaan tahun) untuk terbentuk kembali. Dewasa
ini, eksploitasi sumber daya mineral dan batubara
secara besar-besaran, Pengelolaan sumber daya alam
di sector pertambanga perlu dan harus mengusahakan
pemanfaatan sumber daya yang efisien demi
terciptanya ketahanan energy suatu negara melalui
upaya konservasi dalam eksplorasi dan eksploitasi
sumber daya yang tak terbarukan khususnya dalam
sector pertambangan. Menurut kamus besar bahasa
indonesia, Konservasi adalah pemeliharaan dan
perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah
kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan; pengawetan; pelestarian. Konservasi
sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya
alam (hayati) dengan pemanfaatannya secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaan
Modul Pelaksanaan Konservasi Pertambangan 1
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
nilai dan keragamannya.
B. Deskripsi Singkat
Dalam modul ini peserta diklat akan mempelajari
peraturan yang terkait dengan kegiatan konservasi,
peraturan perundang-undangan mengenai konservasi
mineral dan batubara, kewajiban perusahaan dan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat
diharapkan memahami beberapa hal penting yang
terkait dengan kegiatan konservasi mineral dan
batubara diantaranya peraturan, kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan serta lingkup
pengawasan konservasi yang dilakukan oleh
pemerintah.
D. Materi Pokok
1. Pelaksanaan Penerapan Konservasi Mineral Dan
Batubara Di Lingkungan Pertambangan
a) Peraturan Konservasi Mineral dan Batubara di
Lingkungan Pertambangan
b) Penerapan Peraturan Mengenai Konservasi
Mineral dan Batu Bara di Lingkungan
Pertambangan
c) Prinsip-prinsip Konservasi Mineral dan Batu
Bara
d) Aspek-aspek Konservasi Mineral dan Batu
Bara
e) Pelaksanaan Prinsip-prinsip Konservasi
Mineral dan Batu Bara
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat diharapkan
dapat:
a. Menjelaskan peraturan perundang-undangan terkait
konservasi mineral dan batubara
b. Menerapkan peraturan konservasi mineral dan batubara
pada kegiatan pertambangan
c. Menjelaskan prinsip konservasi mineral dan batubara
d. Menjelaskan aspek-aspek dalam konservasi mineral
dan batubara
e. Melaksanakan prinsip konservasi mineral dan batubara
pada kegiatan pertambangan
b) Recovery pengangkutan
Mengamati dan mengevaluasi apakah Recovery
yang dicapai dalam kegiatan ini telah sesuai
rencana semula, dengan cara membandingkan
jumlah mineral dan batubara yang di kapalkan
dengan jumlah mineral dan batubara yang
diangkut dari front penambangan selama
periode waktu tertentu.
Dalam proses pengangkutan ini kehilangan
(loss) maksimal sebesar 1%.
Prosedur perhitungan Recovery pengangkutan
dilakukan dengan cara berikut :
Selama pengangkutan, upaya-upaya yang
dilakukan dalam mengurangi hilangnya
komoditas tambang sehingga akan
meningkatkan Recovery pengangkutan, yaitu:
1) Menjalankan alat angkut tidak over speed
2) Mendesain jalan tambang yang tidak curam
3) Muatan pada alat angkut diupayakan tidak
overload
∑ ( ∗ )
=
∑
Dengan
Qd : Kualitas mineral atau batubara yang
dihasilkan
Qi : Kualitas mineral atau batubara yang
diblending
Wi : Berat mineral atau batubara yang
diblending
Gambar 2.1
Tabel 2.1
Contoh Tabel Pendataan Sumberdaya dan Cadangan
2. Recovery pengangkutan :
Mengamati dan mengevaluasi apakah Recovery
yang dicapai dalam kegiatan ini telah sesuai
rencana semula, dengan cara membandingkan
jumlah bahan galian yang di kapalkan dengan
jumlah bahan galian yang diangkut dari front
penambangan selama periode waktu tertentu.
Dalam proses pengangkutan ini kehilangan (loss)
maksimal sebesar 1%.
Tabel 2.3
Contoh Tabel Pendataan Recovery Pengangkutan
Tabel 2.4
Contoh Tabel Pendataan Recovery Pengolahan Mineral
Tabel 2.5
Contoh Tabel Pendataan Recovery Pengolahan Batu bara
Modul Pelaksanaan Konservasi Pertambangan 24
8. Pengelolaan dan/atau Pemanfaatan Cadangan
Marginal
a) Menentukan klasifikasi cadangan marginal,
sehingga apabila sewaktu-waktu kondisi teknis
dan ekonomis memungkinkan dapat
ditingkatkan menjadi cadangan untuk
selanjutnya ditambang
b) Melakukan pendataan cadangan marginal;
c) Melakukan pengelolaan cadangan marginal;
Tabel 2.6
Contoh Tabel mineral ikutan dan/atau mineral lain
Tabel 2.8
Contoh Tabel Pendataan Karakteristik Material Hasil
Pengolahan
∑ ( ∗ )
=
∑
Dengan
G. Latihan
1. Jelaskan Upaya-upaya yang dilakukan dalam
mengurangi loses penambangan agar dapat
meningkatkan Recovery penambangan!
2. Jelaskan kriteria penentuan cadangan marginal
endapan mineral dan batubara!
3. Jelaskan secara umum dua metode perhitungan
Recovery penambangan yang digunakan!!
H. Evaluasi
Diskusikanlah konsep cadangan marginal berdasarkan
gambar dibawah ini. Dimana letak cadangan marginal
dan apa alasannya!!
A. Kesimpulan
Modul ini secara umum membahas peraturan konservasi
mineral dan batubara di lingkungan pertambangan,
penerapan peraturan mengenai konservasi mineral dan
batu bara di lingkungan pertambangan, prinsip-prinsip
konservasi mineral dan batu bara, aspek-aspek
konservasi mineral dan batu bara dan pelaksanaan
prinsip-prinsip konservasi mineral dan batu bara.
B. Tindak Lanjut
Untuk lebih memahami modul ini maka sebaiknya
peserta diklat mengevaluasi penerapan upaya
konservasi yang sudah dilakukan di lokasi kerjanya dan
merencanakan upaya konservasi jika belum sesuai
dengan prinsip-prinsip konservasi.
BAB II