Anda di halaman 1dari 22

MINE PLANNING

PROCESS
Tujuan Pembelajaran
01 Peserta Mampu untuk menjelaskan tujuan dari
perencanaan tambang

02 Peserta Mampu untuk menjelaskan tahapan-tahapan


perencanaan tambang

03 Peserta Mampu untuk menjelaskan cara penentuan


batas/limit penambangan
Perencanaan Tambang
Merupakan suatu kegiatan untuk membuat suatu rencana tingkat
produksi untuk suatu cadangan secara aman baik dari segi teknis
penambangan (aspek geometris tambang) maupun ekonomis
(aspek finansial).
Fungsi:
1. Membuat arahan dan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan penambangan.
2. Menginventarisasi masalah pelaksanaan, kemampuan, hambatan dan
kegagalan yang mungkin terjadi.
3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian.
4. Proses pemilihan kemungkinan terbaik.
5. Penyusunan prioritas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
6. Membuat alat pengukur kinerja dan pengawasan.
7. Optimalisasi penggunaan dan penempatan sumber.

Hasil: 1. Realisasi tingkat produksi dengan biaya yang semurah mungkin.


2. Realisasi aliran kas yang mempunyai kiteria finansial yang optimal.
Mine Planning Process

Apa yg di Plan kan? Target Mine Tahapan Mine


Planning Goals Planning Planning
Contoh Planning Goals
1. Cash flow yang stabil
2. Stripping ratio yang economis
3. Target commodity (bulanan, tahunan, dll)
4. Lain - lain….Sesuaikan dengan target
perusahaan???
a. Biaya produksi seminim mungkin?
b. Peningkatan kapasitas produksi tahun ke-2
Sejelas
mungkin
tentukan target
yang harus
dicapai

Secara berkala What is


review target YOUR Komunikasi
thd perubahan GOALS kan !!!!
situasi !!!
??

Pastikan : Semua
paham dan sevisi
dengan target
yang akan dicapai
Target Mine Planning
1. Volume OB & Batubara yang
DIGALI

2. Pengeluaran yang
ekonomis
DOLLARS
Sequence Mine Planning
1. Pertimbangan WAKTU
2. Pertimbangan SEQUENCE
Time Component
1. Time frame penambangan OB & Batubara yang
ditargetkan
a. Kesinambungan Operasi
b. Rencana pengembangan
c. Efek terhadap Cash flow
2. Perbandingan Equipment Cost
Sequence Mine Planning
Penambangan
harus mengikuti
sequence

Sequence
Component
Tetapkan & Fokus thd
• Opening or box cut?
• Pengupasan OB untuk
prioritas ekspose BB
• Prioritas stripping OB
untuk development???
Periode Mine Planning
1. Umur tambang: sampai ultimate pit limit
2. Long range: 5 to 10 tahun
3. Budget: one year plan
4. Short range: monthly and quarterly plans
5. Production schedule: weekly and daily
Sequence Mine Planning
Mine Planning : Step 1
Geologic coal model
Input: data explorasi
Output : grades, tonnes, geometry, coal properties
Geologic Coal Model
Hasil yang diharapkan:

Informasi dari :
1. Kemenerusan, lokasi, properties and quality of coal
2. hal yang sama untuk material lainnya (top soil, OB, dll)
3. Informasi geologic lainnya
Mine Planning : Step 2
Economics coal model

Input : model Geologi , dilusi, recovery, costs, prices, dll


Output: Block values

Hasil yang diharapkan :


1. Kuantitas, lokasi dan Nilai batubara yang
terkandung
2. Kuantitas, lokasi dan biaya OB removal
Mine Planning : Step 3
Long Term Planning
Input : economic model, syarat penambangan
(slopes, lebar tambang, dll)
Output : Optimum (economic) pit limit

Hasil yang diharapkan :


1. Economic pit limit:
* Rate of return, kriteria Finansila lainnya
* Volume Commodity (tanpa schedule yang detail)
2. Pit limit
* Bisa berbeda dengan economics pit limit
Mine Planning : Step 4
Umur Penambangan
Input : Ukuran & lokasi deposit, pit limit, syarat
penambangan, dll…
Output: Tahapan penambangan
Hasil yang diharapakan
1. Nilai (potensi) yang ditambang
2. Awal (lokasi) penambangan
3. Material apa & kapan digali ??
a. Sedikit detail
b. perubahan skenario penambangan
Mine Planning : Step 5
Short Term Plan = Production Schedule
Input : Long term plan, updated geologic model; (b) Produksi yang
diharapkan (mt, bcm), kapasitas alat, persyaratan geotek, dll

Output: sequence penambangan


Hasil yang diharapkan :
1. Detail dari
a. Alat apa menggali apa?
b. Kapan?
c. Bagaimana?
PERIKSA KEMBALI SETIAP TAHAPAN,
economic model, LTP, budget

1. Update biaya penambangan & biaya lainnya


2. Update prices
3. Update pit limits
4. Update laju produksi
5. Update masalah lingkungan hidup, peraturan
dan kebutuhan lainnya
6. Other update: admin, eng, dll
OPTIMUM FLEET
MATCHING
OPTIMUM PRODUCTIVITY SETTING
GRAFIK PRODUKSI TERHADAP JUMLAH DUMPTRUCK DI
SEBUAH FLEET

800
Peningkatan produksi 700
tidak linear terhadap
600
peningkatan jumlah

Produksi (BCM)
500
dumptruck.
400

300

200

100

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Jumlah Dumptruk
OPTIMUM PRODUCTIVITY SETTING
Max produksi loader : 750 bcm
Produktivity hauler : 130 bcm/jam
Cost Loader : $ 250 /jam
Cost hauler : $ 150 /jam

Jika jumlah hauler :


1. 5 unit
Cost = (5 * 150 + 1 * 250)
= $ 1000 /jam
Produksi ≈ 650 bcm
Biaya/bcm = 1000/650
= $ 1.54 / bcm
2. 6 unit
Cost = (6 * 150 + 1 * 250)
= $ 1150 /jam
Produksi ≈ 700 bcm
Biaya/bcm = 1150/700
= $ 1.64 /bcm

Kesimpulannya untuk maching fleet 10 unit hauler lebih baik dari 11 unit hauler (kondisi 1 fleet)
OPTIMUM PRODUCTIVITY SETTING
Max produksi loader : 750 bcm
Produktivity hauler : 130 bcm/jam
Cost Loader : $ 250 /jam
Cost hauler : $ 150 /jam

Jika jumlah hauler :


1. 5 unit
Cost = (5 * 150 + 1 * 250)
= $ 1000 /jam
Produksi ≈ 650 bcm
Biaya/bcm = 1000/650
= $ 1.54 / bcm
2. 6 unit
Cost = (6 * 150 + 1 * 250)
= $ 1150 /jam
Produksi ≈ 700 bcm
Biaya/bcm = 1150/700
= $ 1.64 /bcm

Kesimpulannya untuk maching fleet 10 unit hauler lebih baik dari 11 unit hauler (kondisi 1 fleet)
If you can’t fly then run
If you can’t run then walk
If you can’t walk then crawl
But........................
Whatever you do you have to keep moving forward
(Marthin Luther King Jr.)

Thank you

Anda mungkin juga menyukai