Anda di halaman 1dari 25

DASAR-DASAR

GEOTEKNIK

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.

19-20 Maret 2016 Training Geoteknik PT Kideco Jaya Agung


Dasar--Dasar Geoteknik
Dasar

@IA
Ringkasan

Dalam 3 dekade terakhir perkembangan industri pertambangan di Indonesia sangat pesat, terutama
perkembangan tambang batubara dan nikel. Tambang-tambang lain seperti timah, tembaga dan
emas juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi.Walaupun sejak 3 tahun
terakhir mulai melambat.
Namun kunci sukses dari operasi pertambangan tersebut tidaklah berhasil tanpa peranan para ahli
geoteknik baik pada area yang aktif maupun non aktif dalam operasi tambang terbuka. Mengingat
bahwa Indonesia terletak dalam area tropis, maka kajian geoteknik untuk stabilitas lereng akan
sangat sedikit unik.
Oleh karena itu diperlukan suatu kursus komprehensif dalam bentuk kajian geoteknik lebih lanjut
terhadap tambang terbuka di negara beriklim tropis. Kursus ini mencakup aspek dasar geoteknik
diikuti dengan prinsip dasar kestabilan lereng.
Batuan utuh dan karakterisasi massa batuan akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan pengalaman
yang ada di Indonesia. Penurunan kekuatan massa batuan dan risikonya akan didiskusikan lebih
lanjut. Elaborasi kajian risiko dan audit keselamatan lereng jangka panjang akan diberikan juga.
Metode analisis stabilitas lereng yang akan diberikan antara lain kesetimbangan batas dan
permodelan numerik. Aplikasi klasifikasi massa batuan pada analisis stabilitas dan pendekatan
probabilistik.
Setelah disain dan permodelan dilakukan, maka pematauan lereng dilakukan guna memastikan
lereng akan selalu stabil.

@IA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Faktor-
Tambang Terbuka

Faktor alam & geologi : : Kondisi geologi, posisi, tipe deposit, kondisi
hidrologi, topografi, karakteristik minerba.

Faktor ekonomi : kadar dan cadangan minerba, nisbah pengupasan, cog, biaya
operasi, investasi, keuntungan/EBITDA, tingkat produksi & kondisi pasar.

Teknologi : Peralatan berat dan pendukung, geometri dan ukuran lereng,


Tinggi jenjang, geometri dan kemiringan jalan, kontrak pertambangan & pit
limit.

Kendala lingkungan dan kehutanan

Aspek sosial, politik & regulasi

@IA
Tambang Terbuka & Kuari Batu Marmer

@IA
Tambang Terbuka Tembaga
Ertsberg,, Grasberg & Escondinda
Ertsberg

@IA
Tambang Terbuka Tembaga
Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara

Tambang Terbuka Emas Wetar

Tambang Terbuka
@IA
Emas Kelian
Tambang Terbuka Batubara
Mine Sangatta & Bengalon

@IA
Isu Terkini Tambang Terbuka

Harga komoditi mengalami peningkatan dan cog rendah, material terlapukkan makin banyak
terekspos. Namun sejak tahun 2012 sampai saat ini harga komiditi tambang terus menurun.
Umumnya semua tambang terbuka menjadi lebih besar dan lebih dalam mengingat deposit yang
dangkal telah mengalami deplesi/habis dan lereng batuan menjadi lebih curam
Penggunaan alat berat berkapasitas besar semakin meningkat :
Blind spot
Tekanan vs Daya Dukung tanah/batuan shovel vs. backhoe
Tinggi lereng - shovel vs. backhoe
Massive rock blasting
Perilaku curah hujan
Ketidakstabilan lereng seharusnya dimanejemen dengan cara yang lebih tepat risiko residual
yang mampu dimanejemen (manageable). Bila tidak berdampak stop operasi, insiden/fatalitas.
Manajemen lingkungan yang tepat (proper) telah menjadi kebutuhan penting
Kemampuan apung dan kepercayaan industri sekuat dan setinggi yang sudah pernah ada, dan hal
ini merupakan keluaran langsung dari kapabilitas industri untuk memenej risiko tanpa
berkompromi thd sekuritas finansial.
Konflik horisontal
@IA
Longsoran Lereng Alam Pada Beberapa Wilayah di
Indonesia
Longsoran lereng Pada Tambang Cilacap (sumber : PVMBG)
Pasir - Jawa Barat (Pikiran Rakyat)

Garut (sumber : PVMBG) Padang (sumber : PVMBG)

@IA
Longsoran Lereng Tambang Terbuka di Indonesia

Longsoran lereng di tambang batubara


Tutupan (sumber : PT Adaro Indonesia)

Longsoran lereng di tambang terbuka Grasberg Papua


(sumber PTFI)

Longosran lereng di Pit Melawan


West Sangatta (sumber : PT KPC)

@IA
Longsoran Lereng Dapat Terjadi Dimana saja
dan Kapan saja

Longsoran di McClure Pass


(sumber : NCGS)

Longsoran di I-40 Highway


Pigeon River Gorge (sumber:
NCGS)
Biaya langsung yang diperlukan
untuk merehabilitasi lereng ini
kurang lebih $10 juta.
@IA
Kajian Geoteknik

Penyelidikan karakteristik massa batuan mekonstruksi lereng tambang terbuka


dan mengevaluasi lereng dari kemampugalian dan sudut pandang stabilitas
lereng, serta ukuran perbaikan praktis untuk lereng tambang disarankan.

Dalam upaya untuk melakukan kajian geoteknik tersebut, beberapa hal yang
harus dilakukan :

o Pekerjaan lapangan : pemetaan geologi, survey kekar dan sampling batuan.

o Uji laboratorium dan lapangan untuk penentuan sifat fisik dan mekanik dan
karakteristik struktur geologi.

o Evaluasi stabilitas lereng melalui analisis kinematik dan kesetimbangan


batas.

@IA
Negara--Negara Beriklim Tropis 1
Negara

Negara-negara tropis merupakan negara-negara yang terletak dalam wilayah tropis disebut juga
tropik.

Negara tropik merupakan zona antara tropic cancer (garis lintang 23 0 LU) dan tropic capricorn
(garis lintang 23 0 LS).

Setiap tempat di wilayah tropik dipapar oleh sinar mata pada siang hari minimum satu hari dalam
satu tahun. Pada area titik pusat wilayah tropik terletak di ekuator, suatu At the very center of the
tropics lies the equator, a large circle that we imagine going around the Earth at a spot equidistant
from the north and south poles.

Many people associate tropical countries with a few islands and palm trees, but in fact, a large
section of the world lies within the tropics. In the Western Hemisphere, tropical countries include
Indonesia, Malaysia, Singapore, Papua Nuigini, Mexico, all of Central America, all of the Caribbean
islands from just south of Nassau in the Bahamas, and the top half of South America, including
Colombia, Ecuador, Peru, Bolivia, Colombia, Venezuela, Guyana, Suriname, French Guiana, as well
as the northern portions of Chile, Argentina, Paraguay, and Brazil.

@IA
Negara--Negara Beriklim Tropis 2
Negara

Di Afrika, hanya ada beberapa yang tidak dapat disebut negara tropis yakni Maroko
dan Tunisia. Negara-negara Eropa bukanlah negara beriklim tropis. Wilayah Timur
Tengah memiliki 4 negara beriklim tropis yakni : Yaman, sebagian Arab Saudi, Oman
dan Uni Emirat Arab. India sebagian besar terletak di wilayah tropis, dan semua
negara-negara Asia Tenggara mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam,
Papua Nugini merupakan negara-negara beriklim tropis. Australia, Micronesia, Pulau
Marshall, Kiribati, dan sebagian besar negara kepulauan lainnya dari Oceania di Pasifik
Selatan merupakan negara beriklim tropis juga.

Tidak semua negara beriklim tropis memiliki iklim yang sama, tetapi memiliki ranger
suhu terbatas dan perubahan iklim yang sedikit selama setahun dari yang ditemukan
di wilayah lain. Iklim tersebut dibedakan berdasarkan musim hujan dan kemarau.

Flora dan fauna dari negara-negara beriklim tropis berbeda juga, sementara pohon
palem dapat tumbuh di banyak tempat, kadang-kadang juga tumbuh d luar negara
tropis.

@IA
Prinsip Dasar Geoteknik

Mekanika batuan merupakan bagian dari subyek geomekanik berhubungan


dengan jawaban mekanik dari semua material geologi: batuan keras, batuan
lunak dan tanah.

Perkembangan tambang terbuka yang penting di Indonesia : emas, tembaga,,


nikel, batubara, dan kuari batukapur.

Akibat adanya aktivitas aktivitas tersebut memberikan dorongan yang penting


terhadap pengembangan penelitian geomekanika.

Persoalan yang sering dihadapi tambang terbuka saat ini : perilaku deformasi
batuan, perilaku batuan lunak, dan massa batuan dengan struktur kompleks.

Tambang Terbuka : Stabilits lereng pada jenjang kerja dan outside dump, daya
dukung tanah/batuan rendah dan efisiensi pemecahan batuan (rock breaking ).

@IA
Tahun : 4000 SM 3000 SM

@IA
Tahun: 1773 1776 1826 1884

@IA
Tahun : 1908 1945 1973 1980

@IA
Persoalan Yang Dihadapi & Prospek Masa Depan

Batuan Lunak : dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis, batuan yang
dapat mengalami pelapukan fisik dan kimia sehingga berpengaruh terhadap
penurunan kekuatan batuan, slaking, squeezing dan swelling.

Kekuatan Massa Batuan : Kombinasi uji laboratorium dan lapangan menggabungkan


kondisi massa batuan terkekarkan dengan memperbaiki kriteria longsoran teoritik dan
empirik yang tersedia.

Efek Skala : kelemahan utama uji laboratorium dibandingan dengan uji insitu:
menggunakan ukuran dan spesifen batuan yang terbatas dan tidak dapat menjelaskan
kondisi massa batuan dan kekuaatan batuan dengan baik (Kramadibrata & Jones, 1993).
Oleh sebab itu para ahli geomekanik harus menggunakan efek skala untuk
memungkinkan uji lab yang dihasilkan dari kondisi lapangan yang sebenarnya.

@IA
Pengembangan Kombinasi Metoda Insitu &
Laboratorium dari Karakterisasi Massa Batuan Untuk
Analisis Kestabilan Lereng
Karakterisasi Batuan Laboratory
Sedimen UCS
Jarak Kekar
Frekuensi Kekar
Slake durability
Jumlah Set Kekar
RQD 2 Modifikasi
RMR, GSI 1
Uji geser langsung Batuan Utuh
Kondisi Kekar 2 Kohesi
Sudut Gesek Dalam
Weathering
1
Roughness Uji Geser Langsung Rayapan
Filling SF = f(cRM,RM;cIR,IR) Kohesi
Hardness Sudut Gesek Dalam
? Kuat Geser Jangka Panjang
Persistensi Parameter 2

3 (c, rayapan) = f (c, batuan


Orientasi Kekar
Validasi 4 utuh)

Air Tanah Uji geser langung skala besar


Kohesi
Sudut Gesek Dalam
Kondisi Eksternal
Displacement
Curah Hujan
Lama Hujan (c, massa batuan) = f (c, batuan utuh)
Deformation behavior

@IA
Persoalan Yang Dihadapi & Prospek Masa Depan

Klasifikasi Massa Batuan

Tersedia untuk keperluan stabilitas bukaan bawah tanah, stabilitas lereng,


kemampugaruan, kemampugalian, serta telah terbukti sangat bermanfaat
sebarai tool praktis.

Namun diperlukan pedoman dan tahapan kerja yang lebih jelas mengingat
pada saat memperoleh spasi dan kondisi kekar seringkali terjadi perbedaan
pengukuran.

Penelitian yang intensif dan sistematik pada penetapan prosedur dan kriteria
analitik dari stabilitas lereng tambang terbuka batubara yang saat ini telah
dilakukan, dan hal ini memiliki asosiasi yang banyak dengan pekerjaan
lapangan di tambang terbuka batubara. Tujuan akhirnya adalah untuk
memungkinkan kajian stabilitas lereng dilakukan sepraktis mungkin.

@IA
Persoalan Yang Dihadapi & Prospek Masa Depan

Permodelan Numerik
Memiliki software numerik, pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek
akademik dan konsultan.
Penelitian lebih lanjut terhadap penyelidikan kapabilitas dan kendala software
memerlukan set data masukan yang sangat baik yang dapat diperoleh dari uji
laboratorium.
It is hoped that in due course reconstructing physical modelling and field
condition in order to obtain insight of the deformability of the real model as a
result of stress distribution in proper manner can be conducted
Analisis Stabilitas Lereng
Bishop Methods dengan Excel
Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Strength
Reduction
Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Gravity Increase

@IA
Perilaku Fungsi Waktu

Kajian stabilitas lereng jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh


pelapukan.
Kekuatan batuan fungsi waktu dari hasil karakterisasi
Kekuatan : Kekuatan fundamental, kuat sebenarnya,
The strength: fundamental strength, true strength, time safe stress, long term
strength & sustained load strength
Model reologi fundamental dari perilaku batuan fungsi waktu : Kombinasi
Hookian & Newtonian
Uji rayapan pada skala laboratorium telah menjadi metode yang paling sesuai
untuk memperoleh persamaan perilaku fungsi waktu.
Uji rayapan dapat dilakukan berdasarkan Konstanta Kontinyu & Beban multi
tahap.

@IA
Problem Khusus
Khusus,, Parameter Kritis
Kritis,, Metode Analisis &
Kriteria Kemamputerimaan Lereng
(Hoek & Bray, 1973)

@IA

Anda mungkin juga menyukai